Perkembangan IPTEK saat ini dan dimasa yang akan datang berlangsung sangat

Science and Technology in Society [STS] Forum adalah pertemuan global yang dilaksanakan sejak 2004 yang merupakan wadah diskusi terbuka dalam format informal untuk membangun jejaring yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang timbul akibat penerapan Iptek. Forum ini juga diharapkan membuka peluang untuk meningkatkan pemanfaatan dan mengurangi hambatan dalam penerapan Iptek dalam upaya menyelesaikan masalah kemanusiaan global.

Pada tgl. 6 – 8 Oktober 2013, bertempat di Kyoto International Conference Center, Kyoto – Jepang, helatan STS Forum yang juga bertepatan dengan ulangtahun ke 10 nya, mengambil tema besar “Iptek untuk Masa Depan Umat Manusia”. Forum ini secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Adapun pada pembukaan forum ini menghadirkan perintis STS Forum, Koji Omi [mantan Menteri Keuangan Jepang].

Forum ini dihadiri lebih dari 1000 peserta yang datang dari lebih 100 negara, diantaranya sejumlah pemenang hadiah nobel, termasuk Shinya Yamanaka, pemenang Nobel 2012 dalam bidang kedokteran.

Dalam STS Forum 2013, Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar diundang sebagai pembicara dalam sesi Capacity Building in Developing Countries, sekaligus menghadiri Research Institute Leaders 2nd Global Summit sebelum pembukaan Forum. Sebagai salah satu dari 81 AnggotaDewan, Kepala BPPT juga menghadiri Rapat Anggota Dewan yang membahas keluaran STS Forum 2013. Dalam STS Forum 2013 ini, Kepala BPPT didampingi oleh Deputi Kepala BPPT Bidang  Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) Ridwan Djamaluddin, yang juga menjadi  pembicara dalam sesi “Measures Against Disasters”. 

Keluaran Forum ini dimuat dalam 16 butir Pernyataan yang disusun oleh Rapat Anggota Dewan berdasarkan masukan-masukan dalam berbagai sesi diskusi. Pernyataan ini antara lain mencakup kesepakatan untuk meneruskan upaya-upaya yang telah dirintis oleh Forum dalam pemanfaatan Iptek untuk kesejahteraan ummat manusia, terutama dalam bidang energy, kesehatan, IT, nanoteknologi, pengurangan risiko bencana dan dampak perubahan iklim; melalui jejaring antara pemerintah, dunia industry, dan ilmuwan. (rd/fa-tpsa/SYRA/Humas)

tirto.id - Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan hasil pemikiran manusia yang logis (ilmu pengetahuan) dan penerapannya dalam kehidupan (hasil nyata berupa teknologi).

Berdasarkan catatan Tim CIPG dalam Lanskap Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Indonesia (2017:iX), terungkap bahwa IPTEK sebenarnya diupayakan agar masalah yang sedang dihadapi manusia bisa dipecahkan dan diantisipasi.

Bukan hanya itu, bahkan IPTEK juga ada untuk menyediakan teknologi yang berhasil dibuat berdasarkan penelitian, pengembangan, dan penerapan pemikiran.

Menurut Puji Lestari dalam Antropologi Kelas 12 (2006:53), diungkapkan bahwa perkembangan dan pertumbuhan IPTEK bisa ditarik jejaknya sejak awal munculnya manusia.

Sejak dahulu, ternyata manusia telah memiliki pengetahuan terkait keadaan alam yang ada di sekelilingnya. Bahkan, mereka menciptakan beberapa teknologi yang bisa digunakan pada masanya sebagai jawaban atas permasalahan yang mereka terima ketika itu.

Lantas, bagaimana sebenarnya periodisasi perkembangan IPTEK dari zaman ke zaman?

Baca juga: Apa Itu IPTEK dan Jenis-jenisnya dalam Kajian Antropologi

Pertumbuhan IPTEK dari Masa ke Masa

Manusia sejak awal mulai melakukan aktivitas dengan pemikiran yang mereka miliki. Secara tidak sadar mereka telah mengembangkan sesuatu yang bisa disebut sebagai teknologi. Bahkan, teknologi yang hanya disadari beberapa kalangan ini berlanjut hingga saat ini. Berikut penjelasan zaman perkembangan IPTEK.

1. Zaman Purba (4 Juta Tahun Silam)

Periode ini disebut juga sebagai masa praaksara atau prasejarah. Ilmu saat itu berkembang dan dapat dilihat dari cara manusia purba yang mulai mampu mengamati, membedakan, memilih, mencoba, dan menyadari kesalahan.

Kita sebut saja ketika itu manusia purba masih berkelana mencari makanan dan hidup berpindah tempat (nomaden). Ketika mereka sudah menyadari bisa tinggal di suatu tempat dengan bercocok tanam, mereka punya pengetahuan baru. Bahkan, teknologi-teknologi yang menyokong mereka melakukan kegiatan tersebut pun lahir.

Masa akhir ini dimulai ketika manusia dahulu sudah mengenal tulisan dan bisa berhitung. Ketika itu, mereka mulai mencatat bagaimana sistem kalender dan perbintangan (dilakukan orang Mesir Kuno, Sumeria, dan Babilonia).

2. Zaman Yunani (600-200 SM)

Fase ini ditandai dengan kemajuan berpikir manusia, Yunani disebut sebagai pusatnya ketika itu. Manusia yang sebelumnya tidak menyadari perihal eksistensi segala yang ada di dunia mulai berpikir kritis.

Hal-hal tabu yang tidak bisa dijelaskan sebelumnya pun akhirnya terungkap. Tokoh-tokoh terkenal dari Yunani ini bernama Pythagoras (teori pitagoras), Socrates (metode berpikir kritis dan ilmu etika), Plato (teori di balik alam ada sebuah ide), Aristoteles (Logika, Biologi, dan Metafisika), Archimedes (hukum alam), Ptolomeus (penyusun peta bumi), dan lain-lain.

3. Zaman Pertengahan (31 SM-628 M)

IPTEK yang sudah berkembang sebelumnya akhirnya menurun pada awal abad pertengahan. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya agama Kristen di Eropa yang mengatur segala hukum dengan embel aturan Tuhan.

Oleh karena itu, Gereja tidak mengizinkan masyarakat untuk berpikir kritis ketika itu. Sedangkan di Timur, Islam yang berkembang malah memberikan kemajuan yang begitu pesat pada IPTEK.

Mereka yang mengembangkan IPTEK ketika itu antara lain Al Khawarizmi (teori Al Jabar), Omar Khayyam (ahli sastra dan matematikawan). Selain itu, ada Al Razi, Ibnu Sina, dan Abu Qasim yang berfokus pada bidang kedokteran. Terakhir, terdapat Ibnu Rusyd yang menerjemahkan buku hasil karya Aristoteles di zaman IPTEK sebelumnya.

4. Zaman Modern (658 M-Sekarang)

Kendati zaman kegelapan pernah terjadi di Eropa, perkembangan IPTEK di sana akhirnya meningkat kembali berkat Renaissance (zaman pencerahan). Pengetahuan pun berkembang pesat kembali, mulai dari Leonardo Pisa yang meneruskan penelitian mengenai ilmu aljabar hingga pengembangan pengetahuan akan tata surya (Copernicus, Galileo, dan Kepler).

Di zaman pencerahan ini, ternyata pengetahuan dan teknologi benar-benar melesat karena memprioritaskan kemampuan akal. Mereka yang sebelumnya terbatas pikirannya karena dogma agama pada zaman ini mulai lepas dan berpikir sekreatif serta selogis mungkin.

Zaman sekarang atau modern ini, ilmu pengetahuan dan teknologi rupanya sudah tumbuh sangat jauh dari manusia-manusia dahulu. Saat ini, kita dapat melihat perkembangan sebelumnya mempengaruhi teknologi saat ini. Contohnya, kini sudah ada teknologi informasi dan komunikasi yang lebih memudahkan manusia dalam berinteraksi.

Baca juga: Apa Dampak IPTEK Terhadap Masyarakat dan Budaya Setempat

Baca juga artikel terkait IPTEK atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ibn)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Ibnu Azis
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pahamifren, pernah nggak kamu membayangkan, bagaimana jadinya dunia tanpa teknologi? Nah, berbagai gadget canggih yang kamu gunakan saat ini ternyata telah mengalami serangkaian perkembangan lho. Sebagai negara berkembang, Indonesia juga turut merasakan dampak dari kemajuan teknologi. Seperti apa sih perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia?

Pada materi Sejarah Wajib Kelas 12 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas lebih jauh tentang Perkembangan IPTEK di Indonesia. Bagaimana Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia? Yuk simak artikel ini sampai selesai.

Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Sebelum lebih jauh, ada baiknya jika kamu memahami dulu pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sesuai namanya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dapat dikatakan sebagai segala hal yang berhubungan dengan teknologi, baik itu penemuan terbaru yang bersangkutan dengan teknologi ataupun perkembangan di bidang teknologi itu sendiri.

Berbicara tentang perkembangan IPTEK di Indonesia, tentu tak bisa lepas dari peran teknologi informasi yang terus berkembang. Sebagai satu di antara negara berkembang di Asia, penggunaan teknologi di Indonesia tergolong pesat.

Berbagai usaha untuk memajukan kualitas IPTEK di Indonesia pun dilakukan, beberapa produk buatan anak bangsa pun diakui dunia. Misalnya teknologi konstruksi sistem Cakar Ayam, Jembatan Sosrobahu hingga teknologi jaringan 4G. Berikut adalah beberapa contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, antara lain:

Satelit

Di antara kamu tentu sudah tahu kan kalau Indonesia punya satelit? Satelit milik Indonesia dinamakan Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Satelit ini dibangun melalui sistem komunikasi yang dikendalikan Indonesia sejak tahun 1974 dan selesai pada tahun 1976.

Sistem satelit Palapa ini memungkinkan Indonesia mengakses berbagai informasi melalui sinyal yang dipancarkan ke berbagai perangkat elektronik, seperti televisi, radio, telepon dan sejenisnya.

Telepon Seluler

Jauh sebelum smartphone yang kamu miliki sekarang, teknologi telepon seluler sudah dikenal Indonesia sejak tahun 1990-an lho. Saat itu, penggunaan teknologi ponsel memang masih sederhana, yaitu hanya sebatas untuk melakukan dan menerima panggilan, hingga mengirim pesan singkat Short Message Service (SMS).

Awalnya, jenis telepon seluler yang dipasarkan di Indonesia berteknologi sistem AMPS (Advance Mobile Phone System). Namun, karena memiliki kelemahan yang tidak dapat menjangkau daerah terpencil, telepon seluler pun beralih ke teknologi sistem Global System Mobile (GSM).

Penggunaan GSM terlihat dari banyaknya stasiun pemancar sinyal seluler Base Transceiver Station (BTS), yang didirikan di daerah terpencil di Indonesia. Seiring perkembangannya, kini penggunaan telepon seluler pun jauh lebih kompleks. Dari yang hanya menerima panggilan dan berkirim pesan, menjadi perangkat personal yang lengkap dengan berbagai aplikasi canggih, mulai dari pemutar lagu, kamera hingga mengakses jaringan internet.

Televisi

Jauh sebelum ditemukannya YouTube, televisi menjadi media penyampai informasi yang sangat digemari di Indonesia. Perkembangan teknologi siaran televisi bermula dari ditemukannya alat teleskop elektronik oleh seorang mahasiswa dari Berlin yang bernama Paul Nipkow yang menggunakan teleskop elektronik tersebut untuk mengirim gambar tanpa kabel dari satu tempat ke tempat lainnya pada tahun 1884.

Di Indonesia, televisi diperkenalkan tahun 1962 dengan siaran televisi Republik Indonesia (TVRI)  yang kemudian mengalami perkembangan yang sangat signifikan dengan munculnya beberapa televisi swasta yakni, RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, TV7. Global TV dan masih banyak lagi yang lainnya.

Komputer dan Internet

Pada tahun 1990-an, perkembangan IPTEK di Indonesia ditandai dengan diperkenalkannya sistem teknologi informasi berupa jaringan internet. Internet memanfaatkan jaringan berbagai komputer yang terhubung secara langsung (online). Jaringan internet dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat  di bidang bisnis, telekomunikasi dan pendidikan.

Sebagai contoh, adanya fasilitas e-mail (electronic mail), chatting (komunikasi langsung) dan dengan ditemukanya teknologi VoIP (Voice on Internet Protocol) di jaringan internet, kita semua bisa melakukan pembicaraan telepon jarak jauh dan sambungan langsung internasional yang mudah dan murah.

Di bidang perdagangan, bisa juga membuat situs internet (website), untuk mempromosikan produk dan jasa di internet. Selanjutnya, produsen dan konsumen bisa melakukan transaksi dagang atau aktifitas jual beli produk dan jasa melalui jaringan internet yang disebut dengan e-commerce.

Teknologi 4G

Membahas jaringan internet dan seluler tentu tak bisa lepas dari teknologi 4G. Siapa sangka teknologi jaringan dengan koneksi cepat ini ditemukan oleh orang Indonesia. Ya, benar sekali, teknologi 4G ternyata ditemukan oleh profesor muda asal Kediri, Jawa Timur bernama Prof. Dr. Khoirul Anwar.

Di Indonesia, nama Prof Khoirul mungkin tidak terlalu terkenal. Namun, siapa sangka beliau begitu terkenal di Jepang dan negara lainnya. Profesor lulusan Teknik Elektro ITB tahun 2000 ini melanjutkan studi di Nara Institute of Sains Technology Jepang.

Saat berkuliah di Jepang ini lah, Khoirul Anwar menemukan teknologi jaringan internet yang lebih cepat dari teknologi 3G, Pahamifren, keren kan? Lewat temuannya, seluruh pengguna internet di dunia merasakan manfaat begitu besar, yaitu kecepatan transfer data dan efektifitas penggunaan perangkat seluler.

Perkembangan Teknologi Transportasi

Selain perkembangan teknologi komunikasi, Indonesia juga mengalami perkembangan di bidang transportasi, sebagai berikut:

Transportasi Darat

Transportasi darat diawali dengan adanya pembangunan jalan tol besar pada tahun 1973 untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil. Jalan Tol pertama yang dibangun pada tahun 1973 adalah jalan tol Jakarta – Bogor – Ciawi  dan masih banyak lagi pembangunan jalan tol yang masih berlangsung hingga sekarang.

Selain jalan tol, pada tahun 1995 telah diresmikan penggunaan kereta api ekspres yang berkecepatan 120 km per jam. Jakarta-Surabaya yang awalnya ditempuh dalam waktu 14 Jam dapat dipersingkat hanya 9 Jam. Berkat perkembangan IPTEK, sampai sekarang transportasi di Indonesia berkembang lagi dengan dioperasikannya KRL ( Kereta  Rel Listrik) Jabodetabek, LRT dan MRT.

Transportasi Laut

Bidang transportasi laut telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Selama Repelita V, upaya yang dilakukan pemerintah dalam pembangunan sarana transportasi laut adalah merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada, seperti pengadaan kapal feri, pengangkut barang, perbaikan pelabuhan dan dermaga untuk memperluas dan mempercepat lalu lintas antar pulau.

Transportasi Udara

Perkembangan transportasi udara ditandai dengan semakin mudah dan cepatnya perjalanan melalui udara, baik antar pulau maupun antar negara yaitu dengan tersedianya pesawat angkut penumpang dan maskapai penerbangan nasional seperti Garuda Indonesia, Merpati Air, Adam Air, Lion Air, Sriwijaya Air, Air Asia, dan lain-lain.

Maskapai penerbangan di Indonesia memakai berbagai jenis pesawat penumpang seperti MD II, Boeing 737 400  dan FOKKER F-28 dan Indonesia juga memiliki Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) di Bandung yang telah memproduksi Helikopter dan Pesawat Terbang.

Dampak dari Perkembangan IPTEK di Indonesia

Perkembangan IPTEK di berbagai bidang diatas tentunya membawa dampak bagi perubahan kehidupan manusia baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak positif perkembangan IPTEK adalah :

  • Memberikan berbagai kemudahan.
  • Mempercepat dan mempermudah proses informasi dan distribusi dalam kegiatan ekonomi.
  • Menambah efektifitas dan efisiensi dalam interaksi sosial masyarakat.
  • Peningkatan di bidang produksi.
  • Menambah pengetahuan dan wawasan.
  • Perusahaan atau industri dapat menjual produknya lebih luas lagi.
  • Bersaingnya harga barang di pasar global.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan.

Sedangkan beberapa contoh Dampak Negatif  Perkembangan IPTEK adalah:

  • Munculnya kejahatan baru khususnya cyber crime.
  • Berkembangnya sifat konsumtif.
  • Hilangnya budaya tradisional.
  • Menumbuhkan kecenderungan sikap anti-sosial.
  • Munculnya hoax atau berita bohong dan disinformasi.

Nah, Itulah pembahasan Materi Sejarah Wajib Kelas 12 mengenai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran SMA menarik lainnya, kamu bisa mengunduh Pahamify.

Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN impian, kamu bisa belajar dengan lebih terarah pakai fitur Pegasus. Di Pegasus, kamu ga lagi bingung harus belajar dari mana, dapetin strategi belajar yang manjur, track progres belajar, dan pastinya dapet support system perjalanan masuk kampus.

Download aplikasi Pahamify untuk nikmati fitur Pegasus sekarang!

Penulis: Alya Rizkia Zahra