Perilaku seseorang yang memukul orang lain di tempat umum merupakan jenis kekerasan

Berdasarkan bentuknya, tindak kekerasan dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik adalah kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Wujud kekerasan fisik berupa penghilangan kesehatan atau kemampuan normal tubuh, sampai pada penghilangan nyawa seseorang. Contoh kekerasan fisik antara lain penganiayaan, pemukulan, dan pembunuhan.

Kekerasan Nonfisik

Kekerasan nonfisik adalah kekerasan yang tidak dapat diketahui langsung pelakunya apabila tidak diperhatikan dengan jeli.

Kekerasan ini tidak terjadi sentuhan fisik antara pelaku dan korban kekerasan. Kekerasan fisik dapat dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan psikologis dan kekerasan verbal

1. Kekerasan Psikologis

Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang memiliki sasaran pada rohani atau jiwa sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kemampuan normal jiwa. Kekerasan ini dilakukan dengan cara memberi tekanan atau ancaman kepada korban.

Contoh kekerasan psikologis adalah mendiamkan, mengucilkan, melototi, dan memandang penuh ancaman.

2. Kekerasan Verbal

Kekerasan verbal adalah kekerasan yang dilakukan melalui perkataan. Contoh kekerasan verbal antara lain menghina, mengejek, komentar bernada rasis, membentak, menuduh, dan mempermalukan di depan umum.

Kekerasan verbal dapat mempengaruhi citra diri seseorang dan mempengaruhi emosi seseorang. Kekerasan verbal dapat membuat korban kehilangan kepercayaan diri hingga depresi.

Dalam konfisi yang ekstrem, korban kekerasan verbal dapat melakukan bunuh diri.

Kekerasan Struktural

Kekerasan struktural adalah kekerasan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, atau tata kebiasaan yang ada di masyarakat.

Oleh karena itu, kekerasan ini sulit untuk dikenali. Kekerasan struktural yang terjadi menimbulkan ketimpangan-ketimpangan pada sumber daya, pendidikan, pendapatan, kepandaian, keadilan, serta wewenang untuk mengambil keputusan.  Situasi ini dapat mempengaruhi fisik dan jiwa seseorang.

Menurut Johan Galtung, ketidakadilan yang diciptakan oleh suatu sistem menyebabkan manusia tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya merupakan konsep kekerasan struktural

Kekerasan model ini dapat ditunjukan dengan rasa tidak aman karena tekanan lembaga-lembaga militer yang dilandasi oleh kebijakan politik otoriter, pengangguran akibat sistem tidak menerima sumber daya manusia di lingkungannya, diskriminasi ras atau agama oleh struktur sosial atau politik, sampai tidak adanya hak untuk mengakses pendidikan secara bebas dan adil.

Dalam kondisi yang lebih ekstrem, kekerasan struktural dapat menyebabkan manusia harus kehilangan nyawa karena akibat kelaparan dan tidak mampu mengakses kesehatan.

Kekerasan Budaya

Kekerasan budaya adalah kekerasan yang biasanya bersumber dari etnisitas, agama, atau ideologi dalam masyarakat.

Kekerasan ini bida dibilang sebagai motor dari kekerasan struktural dan langsung. Hal ini karena sifat budaya bisa muncul pada dua tipe kekerasan tersebut.

Kekerasan budaya dilihat sebagai sumber dari tipe-tipe konflik melalui produksi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan.

Menurut Galtung, kekerasan budaya yang dimaksud disini bukanlah hendak menyebut kebudayaan sebagai keseluruhan sistemnya, melainkan hanya aspek-aspek dari kebudayaan tersebut.

Perilaku seseorang yang memukul orang lain di tempat umum merupakan jenis kekerasan

Sikap dan tindakan manusia di lingkungan sosialnya tentusaja sangat beragam. Salah satunya adalah kekerasan, dimana kekerasan adalah salah satu bentuk tindakan sosial yang bersifat negatif yang dilakukan karena berbagai faktor yang melatarbelakangi baik faktor dalam diri individu itu sendiri maupun faktor diluar individu.

Yang pasti dengan melakukan tindak kekerasan berarti melanggar hak-hak seseorang untuk mendapat perlakuan yang layak. Tidak dibenarkan jika seseorang melakukan tindak kekerasan dalam keadaan apapaun. Tindak kekerasan dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.

Kekerasan

Pada hakekatnya tindakan kekerasan menunjukan tindakan sosial yang agresif dan bersifat merusak. Seseorang atau sekelompok orang melakukan tindak kekerasan sebagai reaksi atas apa yang mereka rasakan.  Meski demikian, untuk salah satu faktor penyababnya adanya pelampiasan emosi  yang sering menjadi alasan melakukan tindakan kekerasan baik terhadap orang lain maupun terhadap orang lain.

Pengertian Kekerasan

Kekerasan adalah tindakan melukai fisik seseorang bagi disengaja ataupun tidak. Tindakan ini tentusaja tidak hanya dilakukan kepada orang lain, akan tetapi dapat dilakukan kepada dirinya sendiri. Tindak kekerasan memberikan dampak dan efek negatif bagi siapun yang mengalaminya.

Pengertian Kekerasan Menurut Para Ahli

Adapun beberapa ahli mendefinisikan arti kekerasan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut;

  1. Tomb, Pengertian kekerasan merupakan tindakan yang sulit untuk diprediksi. Orang yang memeiliki resiko paling tinggi melakukan tindak kekerasan adalah pria berusia 15 sampai dengan 25 tahun, orang kulit hitam, orang kota, subgroup, dengan budaya kekerasan, orang yang suka meminum minuman keras.
  2. Audi, Definisi kekerasan merupakan serangan atau penyalahgunaan fisik terhadap seseorang maupun binatang atau tindkan penghancuran, perusakan, kejam, keras, atau secara potensial dapat merebut milik orang lain dengan paksa.

Ciri Kekerasan

Karakteristik untuk orang yang mengalami tindak kekerasan antara lain:

Tindak kekerasan dapat mengubah sikap dan perilaku seseorang. Perubahan perilaku dapat terjadi karena seseorang yang mengalami tindak kekerasan merasa takut dan cemas sesuatu yang sama dapat terjadi lagi

Perubahan perilaku dapat terjadu dari yang awalnya periang menjadi pendiam, seseornagyang awalnya baik-baik saja menjadi seorang pendendam. Sikap dendam dapat muncul karena perasaan marah yang ditahan hingga menimbulkan sikap dendam.

Beberapa kasus yang terjadi, seseorang yang mengalami tindak kekerasan akan murung. Hal tersebut dapat terjadi karena ia merasa takut.

Seseorang yang mengalami tindak kekerasan biasanya menjadi kurang fokus untuk melakukan sesuatu. Pikiran menjadi kacau karena merasa dirinya tidak dihargai dan tidak memiliki harga diri di depan orang lain. Segala sesuatu yang dilakukan tidak sungguh-sungguh dari hati. Tidak jarang, orangyang mengalami tindak kekerasan tidak mau melakukan hal-hal yang biasa dilakukan. Secara tidak langsung, tindak kekerasan mengubah perilaku dan kebiasaan seseorang.

Kekerasna berat maupun ringan yang dilakukan memberikan dampak fisik dan psikis bagi korban. Korban yang mengalami tindak kekerasan menunjukan sikap diam serta mengurangi komunikasi dengan orang lain.

  1. Jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar

Korban kekerasan biasanya susah untuk berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar dianggap sebagai tempat yang tidak aman bagi dirinya. Banyak ancaman yang muncul di lingkungan luar, sehingga sulit bagi seorang yang mengalami tindak kekerasan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Korban yang mengalami tindak kekerasan cenderung menutup diri dari orang-orang disekitarnya. Perasaan takut dan cemas selalu muncul ketika menceritakan apa yang terjadi kepada orang lain.

Beberapa orang yang mengalami kekerasan takut untuk bertemu dengan orang lain. Trauma yang di timbulkan dapat membuat korban kekerasan menganggap orang lain berbahaya bagi dirinya.

Pengalaman buruk menjadi korban kekerasan membuat seseorang menjadi lebih waspada dalam bergaul dan melakukan sesuatu. Hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan agar tidak terulang kejadian yang sama.

Macam Kekerasan

Beberapa bentuk kekerasan antara lain:

Kekerasan individu merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan oleh individu terhadap individu lain tanpa bantuan pihak-pihak tertentu.

Kekerasan perseorangan dapat berupa (1) kekerasan fisik seperti memukul, menganiaya, dan lain sebagianya. (2) Kekerasan verbal seperti menghina, mencemooh. Kekerasan verbal tidak berdampak langsung pada fisik seseorang, tetapi mempengaruhi pola pikir dan pola perilaku korban kekerasan. Dampak yang ditimbulakan berupa dampak psikis. (3) Kekerasan psikologis seperti pelecehan. Tindakan pelecehan dapat berdampak pada kerusakan fisik dan psikis seseorang.

Kekerasan kelompok berarti kekerasan yang dilakukan oleh suatu contoh kelompok sosial terhadap individu maupun terhadap kelomok lain. Salah satu jenis kekerasan dalam kelompok adalah pengroyokan, pelecehan, kekerasan verbal. Kekerasan yang dilakukan antar kelompok dapat menimbulkan kerugian lebih besar terhadap lingkungan.

Kekerasan oleh negara dianggap juga sebagai suatu monopoli. Negara secara sah meakukan kekerasan dengan alasan untuk menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI. Kekerasan yang dilakukan negara tidak bersifat fisik.

Kekerasan dalam hukum maksudnya adalah kekerasan yang diatur dalam hukum pidana. Jenis kekerasan yang termasuk kekrasan hukum antara lain

Kekerasan sosial merupakan kekerasan yang dilakukan dengan melanggar keteraturan sosial yang telah menjadi aturan yang harus dipatuhi. Kekerasan sosial dapat berupa pelanggaran aturan dan pembatasan hak-hak manusia dalam lingkup sosial.

Kekerasan ekonomi merupakan kekerasan yang dilakukan dengan melanggar hak-hak seseorangdalam hal ekonomi. Jenis kekerasan ini seringkali terjadi dalam lingkungan keluarga. Pelarangan dan pembatasan hak-hak ekonomi menjadi hal yang mudah menimbulkan konflik antar pihak. Tidak jarang, dalam sebuah keluarga kekerasan dalam ekonomi menimbulakn hancurnya hubungan kekeluargaan.

Kekerasan politik umumnya menggunakan alasan politik seperti revolusi, perlawanan terhadap penindasan, hak kebebasan dan lain sebagainya sebagai bentuk pembelaan diri bahwa kekrasan dalam hal tersebut dibenarkan dalam hukum. Pada hakekatnya kekerasan atas alasan apapun tidak dibenarkan untuk dilakukan.

Kekerasan simbolik merupakan tindak kekerasan yangtidka terlihat secara nyata. Kekerasan ini biasanya terjadi secara struktural dan kultural. Kekerasan simbolik juga dapat terjadi sebagai upaya untuk menciptakann stigmatisasi.

Faktor Penyebab Kekerasan

Kekerasan dapat terjdai karena berbagai faktor antara lain:

Lingkungan sekitar dapaat mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindak kekerasan. Seseorang yang tinggal di lingkungan yang terbiasa dengan kekerasan, ia akan terbiasa untuk  ikut melakukan tindak kekerasan dan menganggap kekerasan sebagai tindakan yang lumrah dan biasa terjadi.

Stres dan pikiran yang kacau memicu seseorang untuk melakukan tindak kekerasan. Bentuk kekerasan karene stress dapat dilakukan kepada dirinya sendiri bahkan  orang lain.  Ketika ia merasa tidak mampu mengelola pikiranny, ia akan melampiaskan kekesalan dengan tindakan-tindakan anarkis dengan melukai dirinya sendiri maupun melukai orang lain.

  1. Pecandu alkohol dan narkoba

Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang memiliki tingkdat kesadaran yang rendah. Mereka tidak dapat berpikir secara logis sehingga melakukan sesuatu yang diluar kendali, salah satunya adalah tindak kekerasan.

Faktor pemicu kekerasan yang paling umum terjadi adalah faktor ekonomi. Permasalahan ekonomi dapat memancing seseorang untuk melukai orang lain. Seringkali dalam hubungan rumah tangga terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) karena permasalaha ekonomi.

Tindak kekerasan dapat terjadi karena pelaku memiliki pengalaman pribadi pernah mengalami tindak kekerasan yang dilakukan orang lain kepadanya. Dalam hal ini, ia tumbuh dengan sikap dendam yang melekat pada dirinya. Oleh karenanya, setelah ia memiliki kesempatan untuk melampiaskan apa yang ia pendam selama ini, ia akan lakukan kepada siapapun seperti apa yang ia terima.

Contoh Tindakan Kekerasan

Beberapa contoh tindakan kekerasan antara lain:

  1. Memukul anak karena kesalaahan sepele
  2. Membentak orang lain karena orang tersebut dianggap tidak patuh terhadap kehendaknya
  3. Tindakan pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap orang lain
  4. Kekerasan seksual berupa pencabulan dan tindakan tidak senonoh
  5. Tindakan menghakimi orang lain
  6. Adanya perudungan kepada masyarakat tanpa menyerahkan kepada pihak berwajib
  7. Adanya sikap seorang tenaga pendidik yang memukul kepada muridnya

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa tindak kekerasan tidak hanya berdampak pada keadaan fifik bagi korbannya, tetapi bisa menyebabkan keadaan psikis seseorang. Tindakan kekerasan yang dialami dapat menyebabkan trauma bagi seseornag. Trauma ini tentu akan menghambat perkembangan dan pertumbuhan seseorang serta mengghambat prosese sosialisi seseorang.

Secara fisik, tindak kekerasan dapat menyebabkan luka memar hingga kelumpuhan dan cacat pada bagian tubuh. Kekerasan ringan hanya dapat melukai fisik secara ringan seperti luka memar atau luka ringan. Kekerasan yang dilakukan dengan brutal dapat menyebabakan kecacatan dan kelumpuhan bahkan dpaat menghilangkan nyawa seseorang.

Tindak kekerasan hanya dilakuak oleh orang-orang yang tidak memiliki kesadaran akan pentingya menghargai diri sendiri dan orang lain. Melakukan tindak kekerasan berarti menghilangkan hak dan kebebasan seseorang.

Itulah tadi artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan pengertian kekerasan menurut para ahli, ciri, jenis, penyebab, dan contohnya yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Semoga memberi wawasan.