tirto.id - Angin monsun adalah angin yang berhembus melalui skala regional dalam cakupan benua. Fenomena ini disebut juga angin musim. Sesuai penjelasan di laman BMKG, arah angin monsun minimal 120 derajat dan terjadi dalam jangka enam bulan sekali. Show
Penyebab Kemunculan Angin Monsun
Kemunculan angin monsun disebabkan oleh gerak semu matahari terhadap bumi secara periodik di belahan bumi utara dan selatan. Situasi ini memicu kontras tekanan dan suhu antara benua dan samudera. Selama ini, ada dua angin monsun yang berdampak ke wilayah Indonesia, yaitu monsun timur dan monsun barat.
Jenis Angin Monsun
1. Angin monsun barat Angin monsun barat bertiup dari arah barat hingga barat laut. Angin ini muncul pada setiap Oktober sampai April. Kemunculan angin monsun barat adalah indikator terjadinya musim hujan di wilayah Indonesia. Dikutip dari Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca (2016), di setiap periode Oktober hingga Februari, posisi matahari berada di langit belahan bumi selatan. Kondisi tersebut mengakibatkan belahan bumi selatan, khususnya Australia, lebih banyak memperoleh panas matahari daripada benua Asia.
Oleh karena itu, benua Australia bertemperatur tinggi dan tekanan udaranya rendah. Sebaliknya, benua Asia yang mendapatkan lebih sedikit sinar matahari, memiliki temperatur rendah dan tekanan udara tinggi. Dampak perbedaan temperatur dan tekanan udara itu adalah adanya pergerakan angin dari benua Asia ke benua Australia. Angin dari benua Asia biasanya akan dibelokkan oleh gaya Coriolis saat melintasi Khatulistiwa. Proses ini menyebabkan kemunculan angin monsun barat. Karena melewati Samudera Pasifik, Samudera Indonesia dan Laut Cina Selatan, angin monsun barat ini membawa banyak uap air. Pergerakan angin monsun barat ke wilayah Indonesia kemudian menyebabkan curah hujan tinggi terutama di wilayah barat. 2. Angin monsun timur Sedangkan angin monsun timur bergerak dari arah timur hingga tenggara di setiap periode April sampai Agustus. Pada periode ini, posisi matahari bergeser ke langit belahan bumi Utara. Akibatnya, temperatur belahan bumi Utara, khususnya Benua Asia, menjadi tinggi dan tekanan udaranya rendah. Kondisi sebaliknya terjadi di Benua Australia yang tak mendapatkan banyak sinar matahari sehingga temperatur kawasan ini rendah dan tekanan udaranya tinggi. Perbedaan temperatur dan tekanan udara tersebut memicu pergerakan angin dari benua Australia ke Benua Asia melalui Indonesia, yang disebut angin monsun timur. Angin ini tidak banyak membawa uap air karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit, seperti Laut Timor, Laut Arafuru, dan sebagian selatan Papua serta Nusa Tenggara. Oleh karena itu, pergerakan angin monsun timur biasanya menjadi pertanda datangnya musim kemarau di wilayah Indonesia.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
MUSIM HUJAN
atau
tulisan menarik lainnya
Abdul Hadi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Lihat Foto KOMPAS.com - Selain ada lokal, ada juga angin musim. Angin musim adalah angin yang bergerak terus menerus secara periodik. Dilansir dari buku Cuaca dan Iklim (2018), ada beberapa jenis angin musim yakni:
Beikut penjelasannya: Angin MusonAngin Muson atau angin monsoon adalah angin yang berhembus selama tiga bulan hingga setengah tahun ke arah yang sama, kemudian berganti ke arah sebaliknya di periode waktu berikutnya. Baca juga: Angin: Faktor dan Jenisnya Umumnya, setengah tahun pertama akan bertiup angin darat yang kering. Kemudian setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Lihat Foto Angin musim barat atau angin muson barat adalah angin yang mengalir dari Asia (musim dingin) ke Australia (musim panas). Angin musim barat melewati Indonesia bagian barat. Angin ini mengandung curah hujan yang banyak karena melewati perairan dan samudra.
Lihat Foto Perairan yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Baca juga: Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya Angin musim barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini melintas pada Desember, Januari, dan Februari dengan kecepatan minimal 3 m/s. Angin musim timur
Lihat Foto
Lihat Foto KOMPAS.com - Letak astronomi dan geografi Indonesia menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Letak tersebut juga membuat Indonesia dilalui angin muson. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angin muson merupakan iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim penghujan atau kemarau selang lebih kurang enam bulan. Mengikuti posisi matahari pada bulan Juni dan Desember. Terdapat di daerah tropis dan subtropis yang diapit oleh benua dan samudera. Dalam buku Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia (2019) karya Ariffin, angin muson angin yang bertiup secara musiman yang berubah-ubah setiap periode enam bulan. Secara garis besar angin muson dibedakan dua macam, yakni angin musin barat dan angin muson timur. Baca juga: Jenis Iklim yang Mempengaruhi Iklim di Indonesia Angin Muson BaratAngin muson barat daya yang bertiup pada bulan Oktober sampai bulan bulan April. Angin muson barat bersifat basah dan banyak menghasilkan hujan. Angin tersebut bergerak dari Benua Asia ke Benua Australia. Saat itu di Asia sedang berlangsung musim dingin, suhu udara rendah tekanan udara tinggi. Sedangkan di Australia saat itu sedang berlangsung musim panas, suhu udara tinggi tekanan udara rendah. |