perbedaan super amoled dan dynamic amoled

Samsung Dynamic AMOLED menawarkan peningkatan performa jika dibandingkan dengan panel lainnya.

Jakarta: Samsung memasarkan panel OLED pada smartphone karyanya sebagai panel layar bertajuk Super AMOLED. Dan pada tahun 2019, Samsung memperkenalkan teknologi panel baru pada lini Samsung Galaxy S10, bertajuk Dynamic AMOLED. Tergolong baru, mungkin belum banyak mengetahui informasi terkait dengan Dynamic AMOLED ini. Secara singkat, Dynamic AMOLED adalah layar Super AMOLED yang berbekal dukungan HDR10+. Panel OLED generasi selanjutnya ini juga berbekal sertifikasi HDR10+ yang diklaim mampu menyuguhkan keluaran warna dan kontras setara film profesional. Panel layar ini juga berbekal gamut warna Mobile Color Volume 100 persen dari Digital Cinema Initiatives (DCI-P3) dengan rasio kontras 2.000.000:1 yang disertifikasi oleh VDE Germany. Untuk mencapai gamut warna ini, Dynamic AMOLED mengubah material organik pada panel OLED sehingga peningkatan reproduksi warna tidak berasal dari perubahan layout sub-piksel pada panel ini. Panel Dynamic AMOLED juga mempertahankan layout pentile merah, hijau, dan biru yang telah digunakan Samsung selama beberapa waktu. Selain membantu memproduksi gamut warna lebih luas, material OLED baru ini juga memperbaiki konsumsi daya. Hal ini penting untuk menjaga daya tahan baterai ponsel meski berbekal layar berukuran lebih besar. Layar dengan panel Dynamic AMOLED juga diklaim berbekal sertifikasi kenyamanan mata dari TUV Rheinland. Berdasarkan emisi cahaya biru yang lebih rendah jika dibandingkan dengan panel OLED, Dynamic AMOLED lebih aman untuk digunakan, jika dibandingkan dengan layar lain seperti LCD. Panel Dynamic AMOLED juga berbekal nits, ukuran banyaknya cahaya pada layar yang akan dikirimkan ke mata pengguna, lebih tinggi sehingga tampilan layar juga menjadi lebih cerah dan lebih detail. Jumlah nits lebih tinggi ini juga memungkinkan pengguna melihat konten pada layar dengan lebih baik meski di bawah paparan cahaya matahari langsung.

Selain itu, panel Dynamic AMOLED ini juga diklaim memiliki tingkat kejernihan hingga 100 persen. Sebagai informasi, Samsung mulai menggunakan panel layar ini pada lini Galaxy S10 dan kembali digunakan pada perangkat premiumnya, Galaxy Fold, serta smartphone unggulan terbarunya, lini Galaxy S20.

Editor : Mohammad Mamduh

perbedaan super amoled dan dynamic amoled

ArenaLTE.com - Teknologi layar menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna smartphone, layar yang baik responsif terhadap sentuhan hingga resolusi tinggi dengan saturasi warna yang baik juga penting untuk menikmati konten multimedia.   Selain kehebatan di sektor kamera, ketiga varian juga dibekali dengan inovasi layar smartphone paling canggih saat ini yaitu panel layar Dynamic AMOLED 2X yang memiliki kecanggihan layar resolusi tinggi, refresh rate cepat dan ketajaman serta akurasi warna akurat.   Teknologi layar Dynamic AMOLED 2X  hadirkan kemampuan layar beresolusi tinggi yang sangat ideal untuk menikmati konten video seperti tampilan ala bioskop dengan warna ideal dan resolusi tinggi yang dibuktikan dengan sertifikasi HDR10+.  

Layar Dynamic AMOLED 2X ini dilekatkan pada Samsung Galaxy S20 series yaitu Galaxy S20, S20+ dan S20 Ultra dengan resolusi Quad HD+ (3200 x 1440), HDR10+ certified dan dukungan 120Hz. Yang membedakannya hanyalah ukuran fisik layarnya yaitu layar Galaxy S20 Ultra berukuran 6,9 inchi, layar Galaxy S20+ 6,7 inchi dan layar Galaxy S20 6,2 inchi.

Teknologi layar Dynamic AMOLED pertama kali diperkenalkan pada layar Galaxy Note10, Note10 Plus, S10e, S10, S10 Plus, dan S10 5G juga telah menerima sertifikasi untuk Mobile Color Volume 100 persen dari cakupan DCI-P3 (Digital Cinema Initiatives) dengan rasio kontras 2.000.000: 1 oleh VDE Germany.   Lembaga sertifikasi resmi TUV Rheinland yang diakui secara global juga mengganjar teknologi layar Dynamic AMOLED dengan menampilkan Eye Comfort Certification berdasarkan kemampuannya untuk secara drastis mengurangi efek berbahaya dari cahaya biru.  

Dynamic AMOLED 2X

Layar Dynamic AMOLED 2X ini pertama kali diperkenalkan dan dilekatkan pada Samsung Galaxy S20 series yaitu Galaxy S20, S20+ dan S20 Ultra. Angka 2X jelas menunjukkan refresh rate dua kali lebih tinggi daripada sebelumnya yaitu 120hz.   Pihak Samsung Indonesia juga pernah memaparkan kalau Dynamic AMOLED 2X memiliki lantensi yang jauh lebih baik dan membuat perangkat memiliki respon yang lebih optimal.   Dynamic AMOLED merupakan layar Super AMOLED dengan dukungan tambahan dari HDR10+ yaitu format HDR yang hanya dikembangkan oleh Samsung sehingga mmapu menampilkan warna dalam range yang lebih lebar dan lebih kaya warna.  

Lebih Kaya Warna Akurat

Layar Samsung Galaxy S20 Plus memiliki sebuah mode bernama High Screen Brightness yang aktif bersamaan dengan mode Auto Brightness. Mode ini akan mengaktifkan kecerahan tinggi pada layar di tempat yang sangat terang. Di lingkungan dengan tingkat kecerahan menengah, layar Galaxy S20 Plus mampu memproduksi tingkat kecerahan 823 nits.   Sementara di lingkungan yang lebih cerah, kecerahannya pun meningkat menjadi 1342 nits. Artinya kendati digunakan di luar ruangan, layar Galaxy S20 Plus tetap mampu memberikan tampilan yang jelas. Dynamic AMOLED 2x ini sudah lebih terang sebanyak 14%.

perbedaan super amoled dan dynamic amoled

 

Kontras Yang Baik

Teknologi Dynamic AMOLED 2x hadirkan panel layar dengan akurasi kontras yang baik, layarnya mampu menampilkan warna hitam dengan akurat, demikian pula dengan warna-warna lainnya. Kontras ini merupakan hal penting ari performa layar, paduan kontras, warna, tingkat kecerahan dan refresh rate menjadikan menonton film lebih menyenangkan.  

Layar Responsif Optimal 

Angka 2X jelas menunjukkan refresh rate dua kali lebih tinggi daripada sebelumnya yaitu 120hz. Pihak Samsung Indonesia juga pernah memaparkan kalau Dynamic AMOLED 2X memiliki lantensi yang jauh lebih baik dan membuat perangkat memiliki respon yang lebih optimal.   Respons time adalah waktu ketika layar merespons sentuhan jari penggunanya. Respon time akan sangat berpengaruh ketika digunakan bermain game.   Dynamic AMOLED generasi awal yang dipasangkan pada Galaxy S10 memiliki respons time 83,4ms. Untuk Galaxy S20 Plus, respons time-nya meningkat 2Xlipat menjadi 46,6ms. Tidak hanya itu, sensitivitas terhadap sentuhan pun naik dua kali lipat, menjadi 240Hz.  

Layar Refresh Rate 120Hz

Angka 2X jelas menunjukkan refresh rate dua kali lebih tinggi daripada sebelumnya yaitu 120hz. Secara default layar diatur dalam refresh rate 60 Hz dengan resolusi QHD Plus, namun pengguna Galaxy S20 series dapat mengatur refresh rate 60 Hz atau 120 Hz.   Refresh rate layar yang dimaksud adalah performa layar untuk menyegarkan (refresh) gambar yang ditampilkan layar. Semakin tinggi refresh rate layar, semakin banyak gambar atau dalam hal ini frame yang dapat diproses per detiknya.   Oleh sebab itu, performa refresh rate suatu layar juga bertalian dengan frame rate suatu konten tak hanya video tapi juga game dan sebagainya. Refresh rate tinggi memungkinkan lebih sedikit jeda atau lag pada tampilan dan layar pun semakin responsif.

perbedaan super amoled dan dynamic amoled

 

Cara Mengubah Refresh rate 120Hz Galaxy S20

  Pada Galaxy S20 Ultra, perusahaan menyematkan setelan khusus untuk mengaktifkan dynamic refresh rate yang dapat ditemukan di menu Settings > Display > Motion smoothness > High refresh rate. Kemudian pilih refresh rate 60Hz atau 120 Hz.  

Pengakuan Display Mate

Analisis dan pengujian teknis terhadap panel Dynamic AMOLED 2X telah dilakukan oleh Display Mate yang merupakan perusahaan yang melakukan pengujian dan perbandingan teknologi layar.   Menurut laporan Display Mate panel Dynamic AMOLED 2X merepresentasikan "layar smartphone kelas atas yang sangat mengesankan". Berdasarkan serangkaian analisis, pengukuran, dan pengujian, perusahaan memberikan nilai akhir A+ karena panel ini disebut mampu menyamai rekor yang telah ada sebelumnya dan menorehkan rekor baru, panel ini juga mencatatkan rekor dalam hal akurasi mode layar sRGB dan DCI-P3.

Artikel Menarik Lainnya:

Seperti yang kita ketahui, Layar atau Display merupakan salah satu komponen yang paling penting dari sebuah Smartphone atau Gadget. Setinggi apapun spesifikasi smartphone, tentu terasa hambar jika kualitas layar yang ditampilkan rendah dan tidak memuaskan. Layar merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam memilih sebuah gadget disamping prosesor, ram, storage, kamera dan gpu.

Dari sekian banyak Smartphone yang beredar saat ini, Smartphone touchscreen menjadi jenis yang paling banyak digunakan di Dunia mengalahkan jenis lainya seperti Qwerty, Flip, Slide dan Sebagainya. Touchscreen pun banyak jenisnya, ada yang berjenis Surface Acoustic Wave System, Resistive Screen, dan yang paling banyak digunakan saat ini yaitu Capacitive Screen.

Lalu apa bedanya Touchscreen dengan LCD, TFT, IPS, RETINA, OLED, AMOLED, dan Super Amoled? Touchscreen merupakan Layar yang berfungsi menerima sentuhan atau inputan, Sedangkan LCD dan kawan-kawanya merupakan Panel Layar yang berfungsi menampilkan gambar atau display. Jadi Touchscreen dan LCD itu biasanya sepaket, Ada yang terpisah ada juga yang menyatu seperti halnya layar dengan teknologi OGS (One Glass Solution).

perbedaan super amoled dan dynamic amoled
Edge Screen merupakan inovasi dari layar keluarga Amoled

Dari pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa ada beragam jenis layar yang digunakan pada smartphone atau hp, dari setiap tipe atau jenis layar pasti tentunya memiliki perbedaan, keunggulan dan kelemahanya masing-masing, beberapa tipe layar ini dinilai lebih baik dari yang lain, berikut penulis rangkum 10 Urutan Jenis dan Tipe Layar Smartphone Terbaik dan Paling Banyak Digunakan Saat ini beserta kelebihan dan kekuranganya. (Versi www.septian.web.id)

10 Jenis Layar Smartphone Terbaik Saat Ini (Update)

10. LCD

LCD (Liquid Crystal Display) memiliki elemen yang terdiri dari lapisan kristal cair untuk menghasilkan warna yang dibantu dengan cahaya backlight. Teknologi LCD sangat populer di perangkat ponsel keluaran beberapa tahun kebelakang. Teknologi sangat bagus untuk smartphone, karena bisa menampilkan gambar cukup baik di bawah sinar matahari langsung, karena seluruh tampilan layar diterangi oleh cahaya yang bersumber dari latar belakang.  

Kelebihan Layar LCD

  • Bentuk serta ukuran fisik tidak terlalu besar
  • Tidak tergantung pada refresh rate
  • Biaya Produksi tidak terlalu mahal

Kekurangan LCD

  • Warna yang dimiliki LCD kurang terang
  • Boros Daya Baterai
  • Saturasi kurang baik
  • Viewing angle sempit

9. TFT LCD

TFT (Thin Film Transistor) merupakan pengembangan dari jenis layar LCD handphone atau smartphone sebelumnya. Jenis layar ini, menawarkan kualitas gambar yang lebih baik dan resolusi tinggi yang mendukung jutaan warna pada setiap pixelnya. TFT biasa digunakan pada smartphone kelas bawah karena biaya produksi yang murah.

Kelebihan Layar TFT LCD

  • Kualitas layar sedikit lebih baik dari LCD
  • Mendukung jutaan warna
  • Mendukung resolusi tinggi
  • Biaya produksi murah

Kelemahan Layar TFT LCD

  • Sangat boros daya sehingga menguras baterai
  • Sudut pandang dan visibilitas sempit ketika dibawah sinar matahari
  • Kualitas gambar pas-pasan

8. IPS LCD

IPS (In Place Switching) merupakan pengembangan dari LCD yang menawarkan kualitas gambar dan sudut pandang lebih baik dari TFT. Selain itu, IPS juga lebih hemat daya dari TFT sehingga dapat membuat baterai smartphone menjadi lebih tahan lama.

IPS LCD biasanya digunakan oleh smartphone mid kelas menengah keatas karena biaya produksi yang lebih mahal dari TFT. Banyak sekali vendor yang menggunakan jenis layar ini, diantaranya seperti Lenovo, Xiaomi, Samsung, Oppo, Asus, Nokia, Vivo, Dan masih banyak lagi vendor lainya.

Kelebihan Layar IPS LCD

  • Sudut pandang lebih luas dari TFT
  • Kualitas layar lebih baik
  • Lebih hemat daya dari TFT

Kekurangan Layar IPS LCD

  • Biaya produksi lebih mahal dari TFT

7. OLED

OLED (Organic Light Emitting Diode) merupakan teknologi layar yang lebih baru yang biasa digunakan pada Smartphone dan monitor. OLED terdiri dari lapisan berbahan organik karbon yang diapit oleh dua lapisan yang disebut anoda dan katoda dan dihimpit oleh plat lapisan atas dan bawah kaca.

Layar jenis ini diklaim jauh lebih baik dari layar berjenis LCD karena menghasilkan warna yang pekat dan memiliki kecerahan yang sangat tinggi. Selain itu layar juga lebih responsif dan memiliki sudut pandang yang luas. Dan hebatnya lagi OLED ini Bobotnya sangat ringan, tipis dan fleksibel.  

Kelebihan Layar OLED

  • Hemat daya
  • Sudut pandang luas
  • Kualitas gambar sangat baik
  • Ringan, Tipis dan Fleksibel
  • Kecerahan lumayan
  • Reproduksi warna sangat kaya dan enak dipandang
  • Respon time cepat

Kelemahan

  • Visibilitas kurang saat berada di bawah sinar matahari

6. AMOLED

AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) merupakan pengembangan dari tipe layar OLED. Umumnya, Amoled masih memiliki seluruh sifat dari OLED namun memiliki perbaikan kualitas gambar pada saat di bawah sinar matahari. Selain perbaikan tersebut, Amoled juga memiliki pengaturan warna yang lebih baik dan stabil. Amoled biasa digunakan pada Smartphone High End Class Premium karena harganya yang sangat mahal.

Kelebihan Layar AMOLED

  • Hemat daya
  • Sudut pandang luas
  • Pengaturan warna lebih baik dan stabil
  • Kaya akan warna
  • Tipis, Ringan dan Flexible
  • Lebih baik dari OLED ketika dibawah sinar matahari
  • Respon time cepat

Kekurangan Layar AMOLED

  • Biaya produksi dan harga yang sangat mahal

5. IPS LCD dengan LED Backlit (Retina Display) by Apple

Retina Display merupakan istilah yang digunakan oleh Apple Inc. untuk jenis layar IPS dengan resolusi yang tinggi. Saking tingginya, mata manusia sampai tidak dapat mengidentifikasi setiap pixel pada layar. Retina Display biasanya memiliki ppi (Pixel per Inci) diatas 300 dan memiliki kualitas gambar yang tajam dan jernih namun dengan warna yang natural. Retina Display digunakan di perangkat Iphone 4 keatas.  

Kelebihan Layar IPS LCD Retina Display

  • Warna Jernih, Tajam dan Cemerlang
  • Kepadatan layar tinggi karena standarisasi apple
  • Warna Natural

Kelemahan Layar IPS LCD Retina Display

  • Lebih boros dari Amoled
  • Exclusive hanya di produk Apple

4. P-OLED by Google

Teknologi layar POLED merupakan pengembangan dari Oled yang diracik oleh brand seperti LG dan Google. P Oled sendiri seperti halnya Super amoled, yang membedakan hanyalah nama branding atau pemasaran.

Kelebihan dan kekuranganya pun hampir mirip. P Oled sendiri merupakan singkatan dari Plastic OLED. Substract ini digunakan dibelakang dimana OLED ditempatkan. Ini memungkinkan produsen lebih mudah dalam membentuk layar lengkung, tidak seperti kaca yang kaku.

Kelebihan layar P-OLED

  • Kelebihanya mirip dengan panel OLED namun lebih baik
  • Hemat Daya
  • Kontras yang tinggi
  • Kaya Warna
  • Tipis, Fleksibel dan lebih mudah diatur

Kelemahan layar P-OLED

  • Biaya Produksi lebih mahal dari OLED
  • Memiliki potensi layar Burn-in seperti halnya oled lainya

3. SUPER AMOLED by Samsung

Super AMOLED (Super Active Matrix Organic Light Emitting Diode) adalah pengembangan dan penyempurnaan lebih jauh dari jenis layar AMOLED, tipe layar ini dikembangkan oleh perusahaan besar asal korea selatan yaitu Samsung. Layar Super Amoled memiliki sensor sentuh yang berada pada layar itu sendiri sehingga tidak memerlukan touchscreen tambahan.

Dengan begitu, layar menjadi sangat tipis, ringan, responsif. Karena S-Amoled turunan Amoled, jadi semua kelebihan dan sifat bawaanya pun sama bahkan lebih baik karena Samsung menyempurnakan kelemahan amoled. Layar jenis ini memiliki Saturasi dan Kualitas warna yang sangat tinggi dan Cemerlang. Selain itu, Super Amoled sangat hemat daya dibanding layar jenis lainya karena Super Amoled hanya menampilkan sub pixel warna yang dibutuhkan saja.

Contohnya Jika menampilkan warna hitam maka subpixel akan mati sehingga menampilkan warna hitam yang pekat dan warna sesungguhnya tanpa bantuan backlight. Super Amoled biasanya digunakan pada smartphone premium samsung atau android premium yang menggunakan layar dari samsung.  

Kelebihan Layar SUPER AMOLED

  • Super Hemat Daya, Super Amoled menurut penulis merupakan jenis layar paling hemat daya saat ini
  • Produksi Warna yang indah, cemerlang dan sangat baik
  • Saturasi yang Tajam
  • Baik ketika dibawah sinar matahari
  • Mendukung resolusi tinggi
  • Warna hitam yang pekat
  • Tipis, Ringan dan Fleksibel
  • Sudut pandang yang luas
  • Respon time cepat

Kekurangan Layar SUPER AMOLED

  • Biaya produksi dan harga yang sangat mahal
  • Jika pecah harus ganti sepaket

2. SUPER RETINA XDR by Apple

Namanya sedikit lebay memang namun nyatanya panel ini merupakan salah satu panel terbaik di dunia saat ini. Banyak media memposisikan panel ini di urutan pertama namun menurut saya Super Retina XDR masih dibawah panel Dynamic Amoled milik samsung dari keseluruhan.

Jika Retina Display dikembangkan dari IPS, berbeda dengan Super Retina XDR yang dikembangkan dari panel OLED. Super Retina XDR memiliki dynamic kontras yang sangat mengagumkan dan mendukung HDR 10.

Selain itu, Apple juga menambahkan teknologi lain yang semakin menambah daya tarik layar ini. Misalnya seperti Refresh Rate yang tinggi dan True Tone yang membuat warna yang tampil terlihat nyata dan seperti aslinya.

Kelebihan Layar Super Retina XDR

  • Warna yang ditampilkan sangat Cemerlang dan Akurat (Terbaik Saat ini)
  • Mendukung HDR 10
  • Mendukung Refresh Rate Tinggi
  • Saturasi dan Warna Hitam yang Pekat
  • Baik ketika dibawah sinar matahari
  • Sudut pandang Luas
  • Respon time cepat
  • Lebih tahan terhadap masalah Burn-in

Kelemahan Layar Super Retina XDR

  • Ekslusif hanya untuk Produk Apple
  • Sangat Mahal untuk biaya penggantian

1. DYNAMIC AMOLED by Samsung

Samsung memang merupakan pionir dan paling terdepan dalam mengembangkan layar oled. Walaupun bukan pencetus pertama, namun samsung sangat baik dan berpengalaman sejak dulu mengembangkan layar jenis OLED.

Sejak samsung Galaxy S generasi pertama, samsung sudah menggunakan layar dengan panel AMOLED. Setelah sukses dengan panel Super Amoled, kini samsung memperkenalkan panel layar penyempurnaan dari S Amoled yaitu Dynamic Amoled.

Lantas, Apa perbedaan Super Amoled dan Dynamic Amoled? Sebenarnya keduanya mirip, yang membedakan yaitu teknologi yang diusungnya. Bahkan Kini Dynamic Amoled di generasi Dynamic Amoled terbaru yaitu Dynamic Amoled 2X mendukung Cahaya hingga 1.500 Nits, gamut warna yang luas DCI-P3, dan mendukung HDR10+.

Selain itu, generasi pengembangan amoled dari samsung juga beragam, misalnya seperti Amoled E2, Amoled E3, Amoled E4 dan terbaru yaitu Amoled E5.

Alasan inilah yang membuat admin menobatkan Dynamic Amoled sebagai Layar Smartphone Terbaik di Dunia saat ini.

Kelebihan Dynamic Amoled

  • Lebih baik dari Super Amoled
  • Gamut warna yang sangat Luas (DCI-P3)
  • Mendukung HDR10+
  • Refresh rate up to 120Hz
  • Touch sensitivity up to 240 Hz
  • Mendukung cahaya hingga 1.500 nits
  • Cahaya biru lebih rendah dari sebelumnya
  • Tingkat Kejernihan hingga 100%
  • Warna sangat akurat, realistik dan luar biasa

Kelemahan Dynamic Amoled

  • Lumayan mahal dan lebih mahal dari Super Amoled
  • Hanya ekslusif untuk perangkat flagship samsung

Tips Memilih Layar Smartphone

  • Pilihlah jenis dan tipe layar terbaik menurut anda
  • Cari smartphone dengan layar yang memiliki resolusi tinggi (HD, Full HD atau 4K) dan kepadatan pixel diatas 300 ppi
  • Pastikan layar telah dilengkapi dengan screen protector (pelindung) seperti gorilla glass, dragontail atau semacamnya agar layar tidak mudah tergores
  • Lebih baik lagi jika layarnya memiliki teknologi 2.5D glass (sisi layar melengkung) sehingga tampak kece, premium dan elegan.

Rating dan ulasan murni subyektif berdasarkan pengalaman saya mencoba semua jenis panel layar.

Artikel akan terus di Update seiring dengan perkembangan teknologi layar di Smartphone

Keyword :

layar ips vs super amoled bagus mana, jenis layar smartphone paling bagus, urutan jenis layar hp terbaik, layar ips vs tft, kelebihan layar ips, layar super amoled tidak tahan lama dan gampang rusak, kelebihan dan kekurangan layar tft capacitive, kelebihan layar super amoled samsung