Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilutsrasi Diferensiasi Sosial

KOMPAS.com - Di masyarakat tidak hanya ada perbedaan secara vertikal berdasarkan status sosial.

Tapi juga ada perbedaan secara horizontal atau yang disebut diferensiasi sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diferensiasi adalah proses, cara, perbuatan membedakan, pembedaan.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat secara sejajar atau horizontal berdasarkan ciri-ciri tertentu.

Horizontal adalah setara tidak ada kelompok sosial tertentu yang menempati posisi sosial lebih tinggi dan lebih rendah.

Pembedaan-pembedaan tersebut tidak dapat diklasifikasi secara bertingkat. Perbedaan-perbedaan itu seperti, agama, ras, etnis, budaya, atau suku bangsa.

Di setiap daerah pastinya memiliki keragaman budaya yang berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing.

Artinya suku satu tidak lebih tinggi dari suku lain. Tapi setara atau sejajar.

Baca juga: Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar, dan Jenisnya

Dalam buku Sosiologi 2 (2008) karya Andreas Soeroso, diferensiasi diambil dari kata diffrent (Inggris) yang berati berbeda.

Perbedaan tersebut tidak menunjukkan derajat tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tapi dalam dimensi horizontal.

Jakarta -

Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sama persis. Ada berbagai perbedaan yang bisa kita temukan misalnya dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial.

Kata diferensiasi berasal dari bahasa Inggris, different, yang artinya "berbeda". Perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama.

Sosiolog UGM, Nasikun, menyampaikan bahwa struktur masyarakat dapat dilihat secara vertikal maupun horizontal. Dimensi horizontal membentuk ketidaksamaan sosial, sedangkan dimensi vertikal membentuk stratifikasi sosial.

Perbedaan masyarakat secara horizontal dapat dilihat dari beberapa hal. Misalnya berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, jenis kelamin, ras, dan lain-lain. Perbedaan ini tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah.

Jenis-Jenis

Mengutip dari buku Sosiologi 2 SMA Kelas XI terbitan Quadra, ada berbagai kategori sosial dalam masyarakat yang merupakan kriteria terjadinya diferensiasi sosial.

Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) muncul karena ketimpangan penyaluran barang atau jasa di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga itu terjadi karena penyalurannya harus melalui berbagai tangan untuk sampai ke tujuan.

2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation) atau pembagian kerja yang muncul karena orang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian kerja yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsi masing-masing.

3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation) muncul karena aturan berperilaku yang tepat berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini juga disebut dengan norma yang bertujuan mengatur ketertiban masyarakat, yang mungkin berbeda di setiap daerah.

Bentuk Diferensiasi Sosial

Masyarakat pada dasarnya bisa dibedakan atau terdiferensiasi menurut berbagai kriteria, seperti dari ciri fisiologis atau ciri kebudayaan. Beberapa bentuk diferensiasi sosial biasanya dilihat dari perbedaan ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan kebudayaan.

1. Diferensiasi ras
Ras adalah kelompok manusia yang berbeda dengan kelompok-kelompok lainnya berdasarkan lokasi geografis, ciri-ciri fisik seperti warna mata, warna kulit, bentuk wajah, warna rambut, bentuk kepala, dan lain-lain.

Beberapa klasifikasi ras diantaranya yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid, dan masih banyak lagi.

2. Diferensiasi agama
Agama adalah sistem keyakinan dan sistem tindakan yang diikuti oleh individu dalam kehidupan mereka. Agama juga merupakan perasaan berkewajiban melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Sangat banyak agama yang ada di dunia, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan lainnya.

3. Diferensiasi pekerjaan
Pekerjaan merupakan sesuatu yang penting bagi seseorang untuk keberlangsungan hidupnya. Melalui pekerjaan, seseorang bisa mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya. Pekerjaan sebagai sesuatu yang melekat pada setiap orang, hakikatnya adalah sama derajat. Artinya, tidak ada pekerjaan yang bermartabat atau tidak bermartabat, semuanya setara dalam rangka kemanusiaan.

4. Diferensiasi jenis kelamin
Jenis kelamin atau gender adalah sesuatu yang dibawa manusia sejak lahir. Secara hakiki, perbedaan laki-laki dan perempuan bersifat horizontal, karena hanya menyangkut bentuk dan sifat dasar.

5. Diferensiasi kebudayaan
Kebudayaan adalah sesuatu yang fungsional bagi kelompok masyarakat tertentu. Maka, yang baik bagi suatu masyarakat belum tentu baik juga bagi masyarakat yang lain. Kebudayaan sebagai rekayasa sosial masyarakat terkait interaksinya dengan lingkungan alam tempat mereka tinggal, bersifat horizontal karena tidak ada yang lebih baik atau unggul.

Bagaimana detikers, apakah kamu bisa menunjukkan contoh diferensiasi sosial di lingkungan sekitarmu?

Simak Video "Saat Kotoran Manusia Disulap Jadi Energi Terbarukan dan Pupuk"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Artikel sosiologi kelas XI ini membahas tentang pengertian diferensiasi sosial dan jenis-jenisnya.

--

Dalam kehidupan sosial di masyarakat, pasti kalian pernah merasakan perbedaan, kan? Misalnya, ada kelompok teman yang suka main basket, lalu ada juga kelompok teman lain yang lebih senang bermain gitar. Ada yang bermata cokelat, ada juga yang bermata hitam. Bagi orang yang demen Naruto, mungkin matanya pake kontak lensa sharingan.

Nah, dalam sosiologi, perbedaan-perbedaan seperti ini, disebut dengan diferensiasi sosial. Yuk, kita berkenalan dengan diferensiasi sosial dan jenis-jenisnya!

Apa Itu Diferensiasi Sosial?

Diferensiasi sosial, seperti yang sudah dibahas di atas, merujuk pada penggolongan masyarakat secara horizontal atau sejajar. Karena didasarkan secara horizontal, penggolongan masyarakat ini sebetulnya tidak bertujuan membentuk kelompok-kelompok yang lebih unggul dari kelompok lainnya. Akan tetapi, ternyata masih banyak kelompok yang merasa kelompoknya jauh lebih unggul dari kelompok lain. Contohnya adalah rasisme kulit hitam dan kulit putih.  Si rambut gimbal dan lurus. Hayo, ada nggak teman kamu yang suka meledek orang lain seperti itu? Wah, nggak bener tuh...

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Pada masyarakat majemuk seperti Indonesia, pengelompokan masyarakat secara horizontal yang diklasifikasikan berdasarkan perbedaan ras, etnisitas, klan, dan agama disebut dengan istilah kemajemukan sosial. Sedangkan pengelompokan masyarakat berdasarkan profesi dan jenis kelamin disebut dengan heterogenitas sosial. Jangan sampai tertukar, ya! 

Kemajemukan sosial ditandai dengan adanya perbedaan berdasarkan ciri-ciri fisik, berdasarkan ciri sosial, dan berdasarkan ciri budaya. Diferensiasi berdasarkan ciri-ciri fisik terjadi karena adanya perbedaan pada ciri fisik tertentu yang juga disebut dengan fenotip kuantitatif. Contoh perbedaan fisiknya antara lain warna kulit, bentuk mata, dan jenis rambut.

Sementara itu, diferensiasi berdasarkan ciri sosial timbul karena adanya perbedaan pekerjaan. Perbedaan pekerjaan tersebut menyebabkan adanya perbedaan cara pandang dan pola perilaku dalam masyarakat tersebut. Oleh karena itu, diferensiasi jenis ini diikuti dengan adanya perbedaan peran, prestise, dan kekuasaan. Contohnya antara lain pola perilaku dokter yang berbeda dengan pola perilaku arsitek. 

Lalu, yang berdasarkan pada ciri budaya itu seperti apa, dong? Diferensiasi berdasarkan ciri budaya berhubungan erat dengan pandangan hidup suatu masyarakat. Pandangan hidup tersebut menyangkut nilai-nilai yang dianutnya, seperti religi, sistem kekeluargaan, keuletan, dan ketangguhan. Hasil dari nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat dapat dilihat dari pakaian, bahasa, kesenian, dan agama.

Bentuk Diferensiasi Sosial

Bentuk diferensiasi sosial ini dibedakan ke dalam kelompok diferensiasi ras, diferensiasi suku bangsa, diferensiasi klan, diferensiasi agama, diferensiasi jenis kelamin, dan diferensiasi profesi. Kita bahas satu persatu, yuk! 

Diferensiasi Ras

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan ras? Ras adalah kelompok manusia yang memiliki bawaan ciri-ciri fisik yang sama. Secara garis besar, manusia dibagi dalam tiga kelompok ras utama, yaitu ras mongoloid yang berkulit kuning dan cokelat, ras negroid yang berkulit hitam, dan ras kaukasoid yang berkulit putih. 

Diferensiasi Suku Bangsa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, suku bangsa adalah kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa. Suku bangsa juga merupakan hasil sistem kekerabatan yang lebih luas. Suku bangsa di Indonesia sangat banyak, lho. Coba, ada apa aja, ya? Kuy, simak gambar di bawah ini! 

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Diferensiasi Klan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, klan adalah kelompok kekerabatan yang besar. Klan juga merupakan kesatuan genealogis, religio magis, dan tradisi. Di Indonesia, ada 2 bentuk klan utama, yaitu Klan atas dasar garis keturunan ibu dan klan atas dasar garis keturunan ayah. Klan atas dasar garis keturunan ibu disebut dengan matrilineal dan banyak terdapat di masyarakat Minangkabau. Sedangkan klan atas dasar garis keturunan ayah disebut patrilineal dan biasa ditemukan di masyarakat Batak. 

Diferensiasi Agama

Di Indonesia, diferensiasi agama didasarkan pada agama yang terdapat di Indonesia itu sendiri. Agama yang terdapat di Indonesia adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain itu, di Indonesia juga terdapat kepercayaan seperti Kaharingan, Parmalim, dan Kejawen. Meskipun ada diferensiasi, tetapi pada kenyataannya, kita tidak bisa menyatakan bahwa kepercayaan dan agama yang satu lebih baik dari yang lain, ya. 

Baca juga: Ragam Bentuk Konflik dan Kekerasan di Masyarakat

Diferensiasi Jenis Kelamin

Walaupun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan, misalnya laki-laki pada jenjang atas dan perempuan pada jenjang bawah, jenis kelamin ternyata juga menentukan tingkatan seseorang. Misalnya pada masyarakat patrilineal, laki-laki umumnya menduduki posisi lebih tinggi dari perempuan. Meskipun demikian, saat ini ada beberapa pekerjaan yang dulu dianggap hanya boleh dikerjakan oleh laki-laki, tetapi sekarang terbuka juga untuk perempuan. Contohnya karier di bidang politik dan bisnis.

Diferensiasi Profesi

Diferensiasi profesi adalah pengelompokkan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang tentara akan berbeda dengan seorang guru ketika keduanya melaksanakan pekerjaaannya.

---

Wah, ternyata diferensiasi sosial banyak juga ya jenisnya. Meskipun ada perbedaan, tetapi gak boleh dijadikan masalah ya. Perbedaan itu bisa menjadi kekuatan kita untuk terus berkembang dan melatih rasa toleransi kita, lho!

Kalau kamu masih penasaran dengan diferensiasi sosial, yuk belajar bersama guru privat terbaikmu di ruangles! Kamu bisa pilih guru sesuai dengan kualifikasi yang kamu mau, lho. Dan jangan sedih, pilihan gurunya ada banyak banget! Yuk, belajar dengan ruangles sekarang dan siap-siap jadi juara!

Perbedaan profesi masyarakat dapat digolongkan dalam diferensiasi sosial mengapa demikian

Sumber referensi:

Sunarto, K.(1993) Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Richard Osborne & Borin Van Loon.(1996). Mengenal Sosiologi For Beginner. Bandung: Mizan

Henslin, JM. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 

Artikel diperbarui pada 28 Juli 2021