Bermacam-macam organel atau benda-benda hidup sel yang terdapat di dalam sitoplasma memiliki membran yang strukturnya sama dengan struktur membran plasma. Membran-membran tersebut selalu dilalui oleh bermacam-macam bahan molekul hasil suatu proses metabolisme sel maupun sisanya. Ada berbagai cara per- pindahan molekul antara lain dengan cara difusi, osmosis, atau transpor aktif. Cara difusi dan cara osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi. Show
Sumber : Youtube Utak Atik Otak URL : https://www.youtube.com/watch?v=73iEL75UXNc Adakalanya suatu partikel tidak dapat berdifusi karena terhalang oleh membran yang impermeabel (tidak dapat ditembus). Namun, jika pada membran itu terdapat faktor pembantu, misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral, partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan energi, peristiwa ini disebut difusi terbantu atau berfasilitas. Sebagian partikel diangkut melintasi membran dengan cara transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah energi untuk pemindahan partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah (hipotonis). Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu. Difusi Di dalam sel, zat-zat yang memiliki berat molekul rendah dapat berdifusi melalui membran. Selama proses difusi ini zat yang terlarut dapat berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah. Perpindahan zat ini terus terjadi sehingga tercapai keadaan setimbang, pada saat keadaan setimbang konsentrasi kedua larutan sama besar.
Osmosis Membran sel membatasi isi sel dengan lingkungan sekitarnya, namun demikian berbagai zat terlarut harus dapat keluar masuk sel untuk melangsungkan metabolisme sel. Proses osmosis adalah perpindahan pelarut suatu zat melalui membran selektif permeabel. Selektif permeabel artinya tidak semua molekul dapat melalui membran tersebut. Hanya molekul-molekul tertentu yang leluasa keluar masuk membran tersebut.
Transpor Aktif Adakalanya suatu partikel tidak dapat berdifusi karena terhalang oleh membran yang impermeabel (tidak dapat ditembus). Namun, jika pada membran itu terdapat faktor pembantu, misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral, partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan energi. Peristiwa ini disebut difusi terbantu/berfasilitas. Sebagian partikel diangkut melintasi membran dengan cara transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah energi untuk pemindahan partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah (hipotonis). Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu.
Endositosis Terdapat dua bentuk endositosis, yaitu fagositosis dan pinositosis. Fagositosis berasal dari kata fago, artinya makan karena menunjukkan seolah-olah sel sedang makan. Pinositosis berasal dari kata pinos, artinya minum karena seolah-olah menunjukkan sel sedang minum. Fagositosis dan pinositosis merupakan cara lain agar suatu zat dapat keluar masuk sel tanpa menembus membran plasma. Pada proses fagositosis terjadi tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia menyelubungi suatu zat padat di luar sel. Pada suatu zat tersebut akan terbentuk membran yang terlepas dari membran plasma membentuk suatu kantong, disebut fagositik vakuola. Berbeda dengan fagositosis, pada proses pinositosis tidak terbentuk tonjolan protoplasma, tetapi cairan seolah-olah tertarik oleh membran, kemudian membran melakukan invaginasi (melekuk ke bawah). Selanjutnya terlepas dari membran sel sehingga terbentuk satu vakuola. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis biasanya berupa zat cair. Peristiwa fagositosis, misalnya terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel-sel retikuloendotelial. Pinositosis umumnya terjadi pada sel leukosit, sel ginjal, epitelium usus, makrofag hati, dan sel akar tumbuhan.
Eksositosis Pada eksositosis mirip dengan endositosis tetapi berlawanan arahnya. Eksositosis terjadi apabila vakuola di dalam sitoplasma berfusi dengan membran plasma, kemudian isinya dikeluarkan ke cairan ekstraseluler. Beberapa hasil metabolisme seperti asam amino atau glukosa akan melintasi membran, masuk ke dalam sitosol.Apabila terdapat sisa-sisa lain yang tidak dapat dicerna maka akan dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis.
Perbedaan Utama – Difusi Sederhana vs Difusi Terfasilitasi. Difusi sederhana dan difusi terfasilitasi adalah dua jenis metode transpor pasif di mana membran sel mengangkut molekul melaluinya. Ia menggunakan entropi alami untuk memindahkan molekul dari konsentrasi yang lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah sampai konsentrasi menjadi seimbang. Oleh karena itu, tidak ada energi ATP yang digunakan untuk transpor molekul. Ada empat jenis utama transpor pasif: osmosis , difusi sederhana, difusi dan filtrasi terfasilitasi. Perbedaan utama antara difusi sederhana dan difusi yang terfasilitasi adalah bahwa difusi sederhana merupakan jenis difusi tanpa bantuan di mana partikel bergerak dari lebih tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melintasi membran sedangkan difusi yang terfasilitasi adalah pengangkutan zat melintasi membran biologis melalui gradien konsentrasi oleh molekul pembawa. Pengertian Difusi SederhanaDifusi sederhana adalah jenis difusi tanpa bantuan di mana partikel bergerak dari konsentrasi yang lebih tinggi ke yang lebih rendah. Gerakan arah melalui gradien konsentrasi pasif. Setelah molekul terdistribusi secara merata, molekul-molekul pada kedua sisi membran sel mencapai kesetimbangan di mana tidak ada gerakan bersih molekul yang diamati. Umumnya, molekul non-polar kecil seperti oksigen, karbon dioksida, dan etanol secara bebas berdifusi melintasi membran sel. Tingkat difusi tergantung pada suhu, ukuran molekul, dan kecuraman gradien konsentrasi. Suhu mempengaruhi energi kinetik partikel dalam suatu larutan. Partikel besar dikenakan resistensi yang lebih tinggi dalam larutan bila dibandingkan dengan partikel yang lebih kecil. Selain itu, ketika gradien konsentrasi tinggi, lebih banyak molekul akan melewati membran. Pengertian Difusi TerfasilitasiDifusi yang terfasilitasi adalah pengangkutan zat melintasi membran biologis melalui gradien konsentrasi melalui suatu molekul pembawa. Selama difusi terfasilitasi, ion besar dan molekul polar dilarutkan dalam air dan secara khusus dan pasif diangkut melintasi membran sel. Ion polar berdifusi melalui protein saluran transmembran dan molekul besar berdifusi melalui protein pembawa transmembran. Protein saluran membuat terowongan hidrofobik melintasi membran, memungkinkan molekul hidrofobik yang dipilih untuk melewati membran. Beberapa protein saluran ‘dibuka’ di sepanjang waktu dan beberapa protein seperti saluran ion ‘terjaga’. Protein pembawa seperti permutasi mengubah konformasi mereka sebagai molekul seperti glukosa atau asam amino diangkut melalui mereka. Aquaporin adalah jenis lain dari protein transpor yang memungkinkan air untuk menyeberangi membran dengan cepat. Persamaan Antara Difusi Sederhana dan Difusi Terfasilitasi
Perbedaan Antara Difusi Sederhana dan Difusi TerfasilitasiDefinisi
Kejadian
Molekul yang diangkut
Molekul Fasilitator
Tingkat Difusi
Pada Gradien Konsentrasi Rendah
Contoh
KesimpulanDifusi sederhana dan difusi terfasilitasi adalah dua metode transpor pasif yang membawa molekul melintasi membran sel. Kedua difusi sederhana dan terfasilitasi terjadi melalui gradien konsentrasi. Perbedaan utama antara difusi sederhana dan difusi terfasilitasi dalam mekanisme pengangkutan molekul melintasi membran sel. Difusi sederhana memungkinkan pengangkutan langsung molekul melintasi membran sel. Sebaliknya, difusi terfasilitasi terjadi melalui protein transmembran seperti protein pembawa, protein saluran, dan aquaporin. Molekul nonpolar kecil diangkut oleh difusi sederhana. Molekul besar dan polar diangkut dengan difusi terfasilitasi. Gerakan bersih molekul pada kedua sisi membran sel adalah nol pada keadaan setimbang.
|