Peralatan yang digunakan dalam keseharian dari manusia purba jenis Pithecanthropus kecuali

Merdeka.com - Bagi sebagian orang masih belum mengetahui fungsi kapak genggam. Kapak genggam merupakan salah satu alat peninggalan dari zaman batu.

Alat ini terbuat dari sebuah batu yang mirip dengan kapak. Seperti diketahui, kehidupan manusia purba pada zaman itu sebagian besar ditunjang oleh alat-alat yang berasal dari batu.

Bahkan, zaman batu itu sendiri terbagi menjadi 4 periode, yakni zaman batu tua (palaeolitikum), zaman batu tengah (mesolitikum), zaman batu baru (neolitikum) serta zaman batu besar (megalitikum).

Salah satu peninggalan dari zaman itu adalah kapak genggam. Banyak dari masyarakat tentu sudah tidak asing dengan alat tersebut.

Lantas apa saja fungsi kapak genggam alat peninggalan zaman batu ini? Melansir dari laman haloedukasi, Selasa (12/10), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 5 halaman

Sebelum mengetahui fungsi kapak genggam, ada baiknya mengenal pengertian dari alat peninggalan zaman batu tersebut. Kapak genggam merupakan sebuah batu yang mirip dengan kapak. Namun, alat ini tidak bertangkai serta cara menggunakannya dengan digenggam.

Ciri-ciri kapak genggam yakni berasal dari batuan keras, batu riolit, kuarsit dan fonolit. Kapak genggam ini juga berbentuk meruncing, masih kasar hingga memiliki sisi tajam.

Peralatan yang digunakan dalam keseharian dari manusia purba jenis Pithecanthropus kecuali

©YouTube/Melawan Lupa Metro TV

Alat peninggalan zaman batu ini juga dikenal dengan sebutan kapak perimbas. Dalam ilmu prasejarah juga bisa disebut chopper yang memiliki arti alat penetak. Kapak ini pernah ditemukan oleh Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald di Pacitan, Jawa Timur pada tahun 1935.

Ada beberapa pengertian kapak genggam yang bisa kalian ketahui. Berikut pengertian kapak genggam:

a. Von Koenigswald
Berdasarkan penelitiannya pada 1935, kapak genggam merupakan sebuah kapak yang digunakan oleh manusia-manusia pada masa prasejarah. Von Koenigswald juga menyimpulkan, kapak genggam ini sudah ada sejak masa pleistosen tengah atau budaya trinil. Manusia purba yang menggunakan kapak genggam ini adalah Pithecanthropus Erectus.

b. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KKBI, kapak genggam mempunyai arti sebagai sebuah kapak yang digunakan dengan digenggam. Alat peninggalan masa batu ini juga digunakan di zaman palaeolitikum.

3 dari 5 halaman

a. Alat MemotongFungsi kapak genggam yang pertama yakni sebagai alat memotong. Alat pemotong pada zaman dulu tentu tidak seperti saat ini. Manusia kini semakin dipermudah dalam memotong apapun dengan adanya pisau.

b. Alat Menumbuk

Fungsi kapak genggam yang kedua adalah sebagai alat menumbuk serta menggerus. Biasanya mereka akan menumbuk biji-bijian sebagai bahan makanan manusia purba. Dengan tekstur kapak yang keras, manusia purba menjadi semakin dipermudah untuk menumbuk biji-bijian hingga halus.

c. Alat Multifungsi

Selain memotong dan menumbuk, kapak genggam ternyata bisa digunakan untuk sejumlah kebutuhan. Manusia purba saat itu biasa menggunakannya untuk menggali, memalu, menusuk hingga kepentingan lainnya.

4 dari 5 halaman

Fungsi kapak genggam selanjutnya yakni sebagai alat berburu. Seperti yang dipelajari, manusia purba masih sering berburu hewan-hewan liar untuk dijadikan menu santapan. Kegiatan berburu ini biasa dilakukan di area hutan karena banyak sekali hewan hidup berkeliaran.

Peralatan yang digunakan dalam keseharian dari manusia purba jenis Pithecanthropus kecuali
©2020 Merdeka.com

Kapak genggam ini nantinya akan dilemparkan bak tombak atau panah saat berburu. Namun kapak yang digunakan sedikit berbeda dengan jenis kapak genggam lainnya. Kapak satu ini memiliki ukuran lebih besar dan cukup sulit untuk menggenggamnya.

e. Alat Serpih

Fungsi kapak genggam yang terakhir adalah sebagai alat serpih. Fungsi satu ini sebenarnya perkembangan dari fungsi-fungsi lainnya. Pada zaman batu, manusia purba rupanya menggunakan kapak untuk menciptakan alat yang lain. Tentu saja alat untuk mempermudah aktivitas mereka dalam sehari-hari.

5 dari 5 halaman

Persebaran kapak genggam ini cukup luas hingga ke daratan Tiongkok. Menurut penelitian oleh para ahli, sejumlah bukti menunjukkan kapak genggam sebenarnya adalah warisan budaya dari Trinil, Pacitan. Kebudayaan ini yaitu salah satu jejak peninggalan dari zaman Pleistosen Tengah. Kapak genggam ini ditemukan pada tahun 1935 oleh Von Koenighswald di Pacitan, Jawa Timur. Di Sumatera, warisan budaya ini ditemukan pertama kali di sekitar pantai Sumatera Utara. Atau lebih tepatnya di Lhok Seumawe serta Binjai yang memang dikenal dengan sebutan Batu Sumatera atau Sumatralith. Selain dua wilayah tersebut, kapak genggam juga ditemukan di berbagai daerah lainnya. Mulai dari Parigi (Jawa Timur), Terunyan (Bali), Flores, Nusa Tenggara, Lahat (Sumatera Selatan), Kalianda (Lampung), Awangbangkal (Kalimantan), Tambang Sawah (Maluku), Semenanjung Malaka dan Jampang Kulon. Sebuah penelitian dan ekskavasi oleh tim dari Indonesia-Prancis pada tahun 1990 menemukan artefak kapak di wilayah Pegunungan Seribu.Karenanya, diperkirakan Pegunungan Seribu merupakan salah satu wilayah penggunaan kapak genggam. Penelitian tersebut menyimpulkan, kapak genggam digunakan manusia purba di zamannya, yaitu Homo Sapiens.

Zaman Batu adalah masa pada saat zaman prasejarah, ketika manusia menciptakan alat-alat manusia purba dari batu, kayu, tulang, dan berbagai macam bahan lain juga digunakan. Namun batu menjadi pilihan utama karena tidak tersedianya teknologi yang lebih baik. Batu digunakan sebagai alat memotong dan senjata.

Zaman Batu sekarang dibagi lagi menjadi:

  • Masa Paleolitikum (Batu Tua)
  • Masa Mesolitikum (Batu Tengah/Muda)
  • Masa Megalitikum (Batu Besar)
  • Masa Neolitikum ( Batu Baru)

Pada masa ini lah muncul berbagai macam alat-alat manusia purba pada zaman batu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Cara hidup manusia pada zaman batu masihlah sangat sederhana, dengan menggantungkan diri pada apa yang tersedia di alam. Manusia yang hidup pada zaman batu memiliki sebutan Hominid.

Alat-Alat Manusia Purba Pada Zaman Batu

Zaman batu meninggalkan berbagai macam benda dan juga perkakas unik sesuai pada zamannya. Alat-alat ini juga banyak ditemukan di tanah Indonesia sebagai bukti adanya peradaban zaman batu di negara kita ini. Beberapa alat yang digunakan:

Kapak Perimbas

Berbentuk seperti kapak namun lebih kecil ukurannya daripada kapak zaman sekarang. Salah satu kegunaannya adalah untuk memahat, merimbas kayu dan juga tulang untuk dibuat menjadi senjata. Manusia Pithecanthropus menggunakan alat ini dan peninggalannya sangat banyak ditemukan di Pacitan, Jawa Tengah.

Kapak Genggam

Sumber Gambar: idsejarah.net

Memiliki bentuk yang mirip dengan kapak namun tidak mempunyai pegangan atau gagang. Benda ini digunakan dengan cara digenggam dan terbuat dari batu yang salah satu sisinya diasah sampai menjadi tajam, dan sisi lain dibiarkan saja untuk dijadikan tempat menggenggam. Fungsi dari kapak ini adalah untuk menguliti dan memotong hewan hasil buruan, bisa juga digunakan untuk menggali tanah dalam rangka mencari umbi – umbian dan banyak ditemukan di daerah Pacitan.

Kapak Persegi

Sumber Gambar: romadecade.org

Kapak atau beliung persegi adalah alat yang berbentuk persegi empat dan memiliki permukaan yang memanjang yang digosok halus seluruhnya. Beliung atau kapak persegi yang berukuran besar digunakan untuk mencangkul sedangkan yang kecil digunakan untuk mengukir atau memahat. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.

Kapak Lonjong

Alat yang digunakan pada zaman batu ini berbentuk kapak namun lonjong, yang fungsinya untuk memotong kayu. Kapak ini juga digunakan dalam kegiatan berburu hewan untuk makanan manusia purba. Sebagian besar peninggalan kapak lonjong ditemukan di daerah Papua.

Gerabah

Alat ini bisa ditemukan pada zaman batu baru atau Neolitikum. Fungsi gerabah ini adalah sebagai alat untuk menyimpan makanan dan juga alat saji. Peninggalan gerabah ditemukan di Kaliumpang (Sulawesi), pantai selatan Jawa dan Melolo, daerah Sumba.

Pebble

Memiliki nama lain kapak genggam Sumatera, biasa digunakan oleh manusia purba pada zaman mesolitikum sebagai alat untuk memotong. Alat ini ditemukan oleh Dr. P.V. Van Stein Callenfels yang meneliti bukit kerang. Pebble terbuat dari batu kali yang dipecah menjadi batu pipih kecil yang ujungnya tajam dan dibelah sisi luarnya.

Punden Berundak

Punden berundak merupakan bangunan yang terbuat dari batu dan disusun secara bertingkat. Biasanya terdiri dari 7 buah undakan, yang bisa ditemukan di wilayah Banten. Punden berundak gunanya untuk melakukan pemujaan bagi roh-roh nenek moyang pada zaman purba.

Menhir

Sumber Gambar: wikipedia.org

Batu berukuran besar ini digunakan untuk keperluan pemujaan kepada roh-roh nenek moyang. Bentuk menhir ada yang tunggal dan ada yang berkelompok, mirip dengan punden berundak. Kamu akan melihat menhir sebagai batu besar berbentuk lonjong vertikal tegak yang mengecil di ujung atas dan bulan di bagian dasarnya. Banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah, Sumatera dan Kalimantan.

Dolmen

Dolmen merupakan meja yang terbuat dari batu dan digunakan untuk tempat meletakkan sesaji ketika kegiatan pemujaan kepada roh leluhur dilakukan. Pada bagian bawah dolmen biasanya digunakan untuk menaruh mayat manusia agar tidak dimakan oleh binatang liar.

Sarkofagus

Sumber Gambar: wikipedia.org

Sarkofagus adalah peti mayat atau keranda yang terbuat dari batu. Memiliki bentuk menyerupai lesung yang mempunyai tutup. Di dalamnya kerap ditemukan mayat dan barang-barang yang dijadikan bekal kubur mereka seperti periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda berharga lainya yang terbuat dari perunggu.

Arca Batu

Arca atau patung yang terbuat dari batu ini memiliki bentuk yang menyerupai binatang atau manusia, digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan pada zaman Megalitikum. Arca pada zaman batu ini sebagian besar ditemukan di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

Nah itu dia alat-alat manusia purba pada zaman batu yang digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari, apakah kamu memiliki pertanyaan mengenai hal ini? Silahkan tuliskan pertanyaan kamu di kolom komentar ya, dan jangan lupa untuk share pengetahuan ini.