Penggunaan fungsi BOULEAN pada PHP

Tipe data boolean

Pembahasan kali ini adalah tipe data boolean. Tipe data boolean adalah tipe data paling sederhana dalam bahasa program. Tipe data ini hanya memiliki 2 nilai yaitu true (benar) dan false(salah).

Tipe data boolean biasanya digunakan pada operasi logika seperti if, dan perulangan atau looping. Untuk penggunaan tipe data boolean ini akan kita bahas mendatang saat mempelajari struktur pemrograman PHP.

Karena PHP adalah bahasa pemrograman yang tidak bertipe, maka sebuah variabel dapat dikonversi ke tipe data lainnya. Berikut adalah aturan tipe data boolean jika dikonversi dari tipe data yang lain :

  • Integer 0 dianggap sebagai false
  • Float 0.0 dianggap sebagai false
  • String kosong ( “” ) dan string “0” dianggap sebagai false
  • Array tanpa elemen atau array kosong dianggap sebagai false
  • Object tanpa nilai dan fungsi dianggap sebagai false
  • Nilai null dianggap sebagai false

Selain kondisi di atas, sebuah variabel dianggap sebagai true.

Berikut adalah contoh variabel dan hasil nilai konversinya dalam boolean :

<?php
	$a = false; //false
	$a = ""; //false
	$a = "0" //false
	$a = " " //true
	$a = 2 //true
	$a = array() //false
	$a = "false" //true
?>

Coba kita perhatikan hasil konversi tersebut. String kosong “” dianggap sebagai false, tetapi string “ “ dianggap true karena memiliki nilai berupa spasi.

Tipe data array

Untuk tipe data array kali ini, kita hanya akan membahasnya sekilas saja. Karena array memiliki banyak fungsi dan fitur – fitur untuk pemroresan array. Pembahasan lebih lengkapnya akan kita pelajari pada pembahasan di lain hari.

Array atau dalam bahasa Indonesia adalah larik bukanlah tipe data dasar seperti string, integer atau boolean. Array adalah sebuah tipe data bentukan yang terdiri dari tipe data lainnya. Dengan array akan memudahkan kita untuk pembuatan kelompok data dan menghemat penggunaan variabel.

Sebagai contoh, misalnya kita harus menyimpan 5 nama karyawan. Maka kode PHP yang harus kita buat seperti berikut :

<?php
	$nama0 = "Bambang";
	$nama1 = "Andi";
	$nama2 = "Sukma";
	$nama3 = "Wahyu";
	$nama4 = "Angga";
?>

Kode di atas benar, tetapi tidak efektif jika kita harus menyimpan banyak nama. Bagaimana jika kita harus menyimpan 50 nama? Maka kita membutuhkan variabel nama lebih banyak. Penulisan kode di atas akan lebih rapi jika kita menggunakan array. Karena kita cukup menggunakan 1 bvariabel untuk menyimpan banyak data. Berikut contoh jika menggunakan array :

<?php
	$nama = array(
		0 => “Bambang",
		1 => "Andi",
		2 => "Sukma",
		3 => "Wahyu",
		4 => "Angga"
	);
?>

Cara penulisan array di PHP

Komponen array terdiri dari pasangan kunci atau key dan nilai atau value. Key adalah penunjuk dimana value disimpan. Seperti yang bisa kita lihat, dalam PHP kita menggunakan tanda panah => untuk memberikan nilai pada key. Untuk mengakses nilai pada array, kita menggunakan kombinasi $variabel dan nilai key nya dengan penulisan seperti berikut

$nama[key];

berikut contoh bagaimana kita mengakses data di dalam array :

<?php
	$nama = array(
		0 => "Bambang",
		1 => "Andi",
		2 => "Sukma",
		3 => "Wahyu",
		4 => "Angga"
	);

	// cara mengakses 
	echo $nama[0]; //menghasilkan Bambang
	echo $nama[1]; //menghasilkan Andi
?>

Selain mendefinisikan key secara langsung, PHP juga memperbolehkan kita untuk menulis array tanpa menggunakan key. Tetapi yang harus diingat, jika kita menulis array tanpa key, secara otomatis key akan diurutkan dari 0 bukan 1. Banyak yang menggunakan istilah index untuk urutan key pada array. Misalnya pada contoh di atas, isi index ke-0 adalah Bambang, index ke-1 adalah Andi. Berikut contoh penulisan array tanpa mendefinisikan key secara langsung :

<?php
	$nama = array("Bambang", "Andi", "Sukma", "Wahyu", "Angga");
?>

Untuk PHP versi 5.4.x ke atas, PHP menyediakan cara yang lebih mudah untuk menulis array yaitu menggunakan kurung siku []. Berikut contohnya :

<?php
	$nama = ["Bambang", "Andi", "Sukma", "Wahyu", "Angga"];
?>

Selain menggunakan integer, key untuk array bisa menggunakan string atau boolean. Sedangkan untuk value nya tidak cuma berisi string saja. Bisa juga berisi integer, boolean bahkan berisi array lainnya. Array seperti itu biasa disebut array asosiatif atau Associate Array. Berikut contohnya :

<?php
	$arr = ["Bambang", 2, true, 3.14];
?>

Pada materi selanjutnya kita akan membahas mengenai Operator pada PHP.

13Feb

Sama seperti Bahasa lainnya, dalam pembuatan system tentu diperlukan yang Namanya logika, dalam PHP sendiri memiliki operator logika yang digunakan untuk mengoperasikan dua buah operand yang bertipe Boolean. Operator logika dapat berupa AND, OR, dan NOT. Berikut tabel yang menunjukkan operator logika di PHP.

Operator

Keterangan

&&

Logika AND (dan)

||

Logika OR (atau)

!

Logika NOT (bukan/tidak)

and

Logika AND sama seperti &&

or

Logika OR sama seperti ||

xor

Logika XOR (exclusive OR)

Catatan :

  1. Operator && dan and akan menghasilkan nilai true jika kedua operand bernilai true. Selain kondisi itu, operator ini akan menghasilkan nilai false.
  2. Operator || dan or akan menghasilkan nilai false jika kedua operand bernilai false. Selain kondisi tersebut, operator ini akan menghasilkan nilai true.
  3. Operator ! digunakan untuk melakukan negasi terhadap suatu nilai Boolean, operator ini hanya memiliki sebuah operand. Jika operand bernilai true, maka operator ini akan menghasilkan false dan sebaliknya.
  4. Operator xor hanya akan menghasilkan nilai true jika salah satu operand-nya bernilai true, jika keduanya bernilai true maka operasi XOR akan menghasilkan nilai false.

Kalau masih bingung kalian bisa cari di google dengan keyword tabel kebenaran atau coba lihat kode yang dibuat menggunakan operator logika berikut.


<?php
#
# Operator Logika by SmartDevTala
#

echo "Operasi AND \n";
echo "1 && 1 :".(true && true)."\n";
echo "1 && 0 :".(true && false)."\n";
echo "0 && 0 :".(false && false)."\n\n";

echo "Operasi OR \n";
echo "1 || 1 :".(true || true)."\n";
echo "1 || 0 :".(true || false)."\n";
echo "0 || 0 :".(false || false)."\n\n";

echo "Operasi NOT \n";
echo "!1 :".(!true)."\n";
echo "!0 :".(!false)."\n\n";

echo "Operasi XOR \n";
echo "1 xor 1 :".(true xor true)."\n";
echo "1 xor 0 :".(true xor false)."\n";
echo "0 xor 0 :".(false xor false)."\n\n";

?>

Hasil program

Penggunaan fungsi BOULEAN pada PHP

catatan : nilai 1 berarti true, dan jika tidak ada angkanya berarti false.

Demikian materi kali ini, semoga dapat kalian fahami. Operator logika ini sangatlah penting dalam pembuatan program kedepannya jadi jangan sampai kalian tidak memahaminya. Semoga bermanfaat

Penggunaan fungsi BOULEAN pada PHP

Nasrullah Siddik
Administrator

Pada akhirnya kualitas dapat mengalahkan kuantitas

Apa itu boolean dalam PHP?

Sehingga pengertian tipe data boolean adalah tipe data paling sederhana dalam php termasuk dalam bahasa pemrograman lainnya yang hanya memiliki 2 nilai yaitu true atau false. Oleh karena itu, tipe data boolean sangat cocok digunakan dalam operasi logika seperti kondisi if, dan perulangan atau looping.

Apa kegunaan dari tipe data boolean?

Tipe data boolean banyak digunakan untuk percabangan kode program, atau untuk memutuskan apa yang mesti dijalankan ketika sebuah kondisi terjadi. Sebagai contoh, kita bisa membuat kode program untuk menentukan apakah sebuah angka genap atau ganjil berdasarkan input dari pengguna.

Apa yang dimaksud dengan tipe data boolean?

Boolean adalah jenis tipe data selanjutnya yang perlu kamu kuasai sebelum terjun ke dunia pemrograman. Jenis data type ini biasanya digunakan untuk mewakili nilai yang benar dan salah dalam data. Umumnya, nilai yang salah (false) dan benar (true) direpresentasikan dengan angka 0 (false) dan 1 (true).

Apa saja nilai dari tipe boolean?

Tipe data Boolean merupakan tipe yang memiliki dua nilai yaitu benar (true) atau salah (false). Nilai yang digunakan pada tipe ini sangat penting dalam mengambil keputusan suatu kejadian tertentu.