Quiz SBDPApa saja alat yang digunakan untuk membuat patung dari bahan lunak? Berikan contoh bukti nyata tiap tema seni lukis dalam kehidupan sehari-hari disekitarmu! (Ex: Tema manusia dengan aktivitasnya SISWA dengan aktivitas … Amatilah gambar dibawah ini tentukan nama tema lukisannya jelaskan pengertian kemasan kerajinan Replikasi makanan wujud 3D yang dipasang pada restoran-restoran dikenal dengan istilah?jan asal ya lirik lagu daerah indonesia kelemahan dari kerucut Mengapa sebuah gambar disebut sebagai gambar cerita? jelaskan! tuliskan 62 anggota BPUPKI dan tugasnya Sebutkan teknik-teknik membuat patung BerandaKewirausahaanProses Produksi Ikan Hias (Ikan Cupang) | Persiapan, Pemeliharaan, Pemijahan, Penetasan dan Pemeliharaan Larva dan Benih
Proses Pembenihan Ikan Cupang Menurut Efendi (2004), kegiatan pembenihan meliputi persiapan sarana dan prasarana, pemeliharaan induk, pemijahan induk, penetasan telur, pemeliharaan larva dan benih. Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih. 1) Persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan). Dalam pemijahan indukan ikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah siapkan media pemeliharaan. Media pemeliharaan yang biasa digunakan dalam pemijahan ikan cupang adalah baskom (bak plastik), akuarium, bahkan botol bekas. Media yang biasa digunakan untuk pemijhan ikan cupang adalah akuarium. Akuarium yang digunakan diisi dengan air yang sudah diendapkan minimal 2 hari degan ketinggian sekitar 8-12cm. Kemudian akuarium diisi dengan tanaman air seperti eceng gondok, daun ketapang, atau tanaman lainnya. Fungsi pemberian tanaman air yaitu untuk menampung busa yang dikeluarkan pejantan agar tidak mudah hancur.2) Pemeliharaan Induk. 3) Pemijahan Induk. Pemijahan induk adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Induk yang telah matang gonad berarti telah siap pemijahan. Proses pemijahan dapat berlangsung secara alami dan bantuan. Dalam pemijahan alami, telur dibuahi oleh sperma di dalam air setelah dikeluarkan oleh induk betina, yang didahului dengan aktiftas percumbuan oleh kedua induk tersebut. Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk betina setelah melalui proses perangsangan dengan cara mengatur lingkungan dan pemberian hormon. Proses pemijahan ikan cupang dilakukan dengan cara: a) Masukan jantan ke wadah perkembangbiakan. b) Betina jangan dimasukan langsung, biarkan betina dan jantan saling mengenal dan melihat terlebih dahulu agar ikan jantan menyiapkan busa yang cukup untuk menampung telur-telurnya. c) Berikan penutup pada bagian atas wadah pemijahan, hal ini untuk mencegah busa terkena getaran dan angin yang menyebabkan tempat peletakan telur Cupang menjadi tidak ada. d) Sampai pada tahap ini, tunggu 1-2 hari sampai sudah terlihat kumpulan busa yang cukup untuk menampung telur (tergantung pejantannya). e) Pada keesokan harinya perhatikan busa yang dihasilkan oleh pejantan, apabila busa sudah banyak, berarti sudah siap untuk berkembangbiak. f) Kemudian betina diangkat dan digabungkan dengan pejantan (hati-hati pada waktu mengangkat toples dari wadah, pelan-pelan supaya busa tidak terlalu banyak yang pecah) g) Biarkan sekitar 1 jam - 12 jam pejantan dan betinanya saling mengenal, tergantung kecocokan dari pasangannya. h) Setelah digabungkan proses pemijahan antara jantan dan betina berlangsung. Pejantan melilit tubuh betina, dan masing-masing akan saling melengkungkan tubuhnya. Ketika selesai betina akan mengeluarkan telur, pejantan akan langsung mengambil telur tersebut dengan cara meletakan di dalam mulutnya,dan dibawa naik lalu telur-telur tersebut dimuntahkan ke busa-busa diatas. i) Perhatikan telur yang dihasilkan, biasanya berada di bawah busa dan berwarna putih. j) Pejantan akan menjaga telurnya, dan akan mengangkut telur yang jatuh ke dasar akuarium. k) Apabila cupang sudah tidak melakukan proses perkawinan lagi dan sang cupang jantan sudah cenderung mengejar betina untuk berkelahi, segera pindahkan betina ke wadah lain. l) Siapkan wadah untuk mengembalikan betina dan isi dengan daun ketapang atau cairan kuning untuk penyembuh luka (biasanya menggunakan melafx).4) Penetasan Telur. Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan dalam wadah khusus (wadah penetasan) yang berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember besar. Telur ikan cupang yang berhasil difertilisasi biasanya akan menetas dalam waktu 36 – 48 jam. Telur mulai pecah dan akan menghasilkan burayak-burayak yang baru berumur 1 hari. Induk ikan jantan jangan diangkat terlebih dahulu sebelum burayak (larva) dapat berenang secara bebas. Burayak cupang biasanya sering sekali terjatuh ke dasar permukaan dan tidak bisa mengambil udara di atas. Induk jantan akan membantu burayak untuk naik ke atas. Burayak hanya terlihat seperti titik hitam kecil yang hanya berenang naik dan turun.5) Pemeliharaan Larva dan Benih. Setelah lebih dari tiga hari menetas, biasanya benih cupang akan mencari makan. Makanan yg paling baik untuk burayak cupang adalah kutu air, baby brine shrimp (Artemia), atau Microworm. Burayak sudah dapat berenang bebas di hari ke enam, tetapi induk jantan tetap jangan diangkat hingga burayak berumur 3 hari. Setelah burayak berumur 3 hari, induk jantan baru dapat dipindahkan ke wadah lainnya. Hal ini ditujukan untuk mencegah Induk Jantan memakan burayaknya. Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang relatif sulit dan menentukan keberhasilan proses pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budidaya.
This preview shows page 131 - 135 out of 225 pages.
|