Panduan analisis tanah di lab tanah unsyiah

Pemetaan Kemasaman Tanan dan Analisis Kebutuhan Kapur di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie


Abstract


Abstrak. Kemasaman tanah merupakan salah satu sifat yang penting, sebab terdapat hubungan pH dengan ketersediaan unsur hara juga terdapat beberapa hubungan antara pH dengan sifat-sifat tanah. Untuk mendapatkan kemasaman tanah di lapangan diperlukan peta pengambilan sampel. Setelah mendapatkan peta kemasaman tanah diperlukan adanya analisis kebutuhan kapur sehingga memperoleh hasil yang baik untuk perubahan kemasaman tanah menjadi netral. Untuk menetralkannya diperlukan pengapuran tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran kemasaman tanah di Kecamatan Keumala sekaligus mengetahui kebutuhan kapur di lahan pertanian. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie. Penelitian ini adalah metode grid yaitu dengan pengambilan sampel tanah pada luas 1 km2 per titik sampel dengan menggunakan bor tanah dan menggunakan GPS untuk menuju ketitik koordinat sampel tanah yang telah ditentukan. Dalam metode ini, pengamatan dilakukan dalam pola teratur pada interval titik pengamatan yang berjarak sama dalam kedua arah. Hasil analisis pH tanah di Kecamatan Keumala terdiri atas tiga kategori yaitu agak masam dengan pH berkisar (5,6-6,5), netral dengan pH berkisar (6,6-7,5), dan agak alkalis dengan pH berkisar (7,6-8,5). Sebaran luas areal lahan berdasarkan nilai pH tanah adalah lahan dengan pH agak masam seluas 171,05 ha, pH netral seluas 551,88 ha dan pH agak alkalis seluas 4.162,94 ha. Tanah pada Kecamatan Keumala tidak membutuhkan  kapur dikarenakan hasil pH tanah yang telah di uji di laboratorium didapatkan hasil, yaitu pH tanah yang ada di lahan tersebut adalah agak masam, netral dan agak alkalis, sedangkan yang mendominasi adalah pH agak alkalis. Hasil Al-dd tidak didapatkan pada saat uji di laboratorium tersebut.

 Mapping Soil Acidity and Analysis of Lime Requirement InDistrict of Pidie District Keumala 

 Abstract. Soil acidity is one trait that is important, because there is a relationship of the pH with the availability of nutrient elements, there are some relationship between the pH with soil properties. To get the soil acidity in the field needed a map of sampling. After getting the map of soil acidity required the existence of a needs analysis of lime so as to obtain a good result for a change acidity the soil becomes neutral. Neutralization is required for liming the soil. This research aims to know the spread of soil acidity in district Keumala while knowing the needs of lime on agriculture land. This research was carried out in district of pidie regency keumala. This research is a method of the grid that is by sampling the soil at 1 km2 per sample point by using a drill ground and use the GPS to get to the point coordinates of the soil samples have been determined. In this method, the observations made in a regular pattern on the observation point of the interval is the same in both directions. The results of the analysis of the soil pH in Keumala consists of three categories. Somewhat Dour with the pH range (3.5-6.5), neutral with a pH range (6.6-7.5), and somewhat alkalis with pH ranges (7.6-8.5). The vast acreage of land distribution is based on the value soil pH is a land with a pH somewhat wry covering 171.05 ha, 551.88 ha area of neutral pH and pH is somewhat alkalis 4,162.94 ha. Land at distruct Keumala don't need lime because soil pH results that have been tested in the laboratory results are obtained, namely soil pH that is on the land is somewhat Dour, alkalis and rather neutral, whereas pH was somewhat dominating alkalis. The results of Al-dd is not obtained at the time of testing in the laboratory. 


Keywords

Kebutuhan Kapur; Kemasaman Tanah; Peta; Lime Requirement; Soil Acidity; Map;


References


Adiningsih, J. S danF. Agus. 2005. Petunjuk Penggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (Paddy Soil Test Kit) Versi 1.0. Balai Besar Penelitian & Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.

BAPPEDA Provinsi Aceh tahun 2014

Dewi, W.S. 1996. Pengaruh Macam Bahan Organik dan Lama Prainkubasinya

Terhadap Status P Tanah Andisol. MS. Thesis, UGM,.Yogyakarta.

Hanafiah, K. A. 2007. Pengaruh Pencampuran Gambut dan Pengapuran I terhadap Ketersediaan Pada Tanah Podzolik. Jurusan Tanah UNSRI. Palembang.

Hardjowigeno, S.2007. Ilmu Tanah. Penerbit Pusaka Utama, Jakarta.

Hutagaol. 2006. Survei Pemetaan Kemasaman Tanah di Desa Pintu Air Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat. Skripsi. Fakultas Ilmu Tanah Universitas Sumatera Utara Medan,Medan.

Pairunan, Anna, K., Nanere, J, l., Arifin., Solo, S, R., Samosir., Romoaldus., Tangkaisari, J. R Lalapia M., Bachrul I., Hariadji A., 1985. Dsar-dasar Ilmu Tanah. Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur, Makasar.

Rahmah, S. Y, Husain U. 2014. Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan LahanDi Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Jurnal Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako. 2 (1): 88-95.

Triharto, S. 2013. Survei dan Pemetaan Unsur Hara N, P, K, dan pH Tanah Pada Lahan Sawah Tadah Hujan di Desa Durian Kecamatan Pantai Labu. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.


DOI: https://doi.org/10.17969/jimfp.v2i1.2149

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

JIM Agribisnis|JIM Agroteknologi|JIM Peternakan|JIM Teknologi Hasil Pertanian|JIM Teknik Pertanian|
JIM Ilmu Tanah|JIM Proteksi Tanaman|JIM Kehutanan


E-ISSN: 2614-6053 2615-2878 Statistic Indexing | Citation

Alamat Tim Redaksi:
Fakultas Pertanian,Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Hasan Krueng Kalee No. 3, Kopelma Darussalam,
Banda Aceh, 23111, Indonesia.
Email:[email protected]