Pada umumnya berapa lama waktu yang baik untuk mendinginkan roti

Pada umumnya berapa lama waktu yang baik untuk mendinginkan roti
Pada umumnya berapa lama waktu yang baik untuk mendinginkan roti
Pada umumnya berapa lama waktu yang baik untuk mendinginkan roti
Pada umumnya berapa lama waktu yang baik untuk mendinginkan roti
Penggunaan alat-alat pembuat roti akan memengaruhi hasil akhir roti yang kamu buat. (Foto: Shutterstock)

Dibandingkan dengan membuat kue, membuat roti terbilang lebih sulit dan ribet. Ya, selain teknik membuatnya yang harus kamu pelajari, alat yang digunakan pun harus lengkap karena kurang satu alat saja bisa memengaruhi hasil dari roti yang kamu buat. Nah, bagi kamu yang mau belajar membuat roti, berikut rekomendasi 11 alat pembuat roti yang wajib kamu miliki. Apa saja?

Jika dilihat dari bentuk, warna, dan teksturnya, ada dua macam roti yaitu brown bread dan white bread. Brown bread dibuat menggunakan tepung berserat tinggi seperti whole wheat, dan jika dilihat sekilas warnanya seakan lebih cokelat. Warna ini secara alami didapatkan dari bagiannya yang memang tinggi serat. Sedangkan white bread dibuat dari tepung terigu berwarna putih, dan kandungan seratnya tidak setinggi brown bread. Tertarik ingin membuat salah satunya? Ini alat pembuat roti yang akan kamu butuhkan di dapur. 

Timbangan digital dapat menimbang bahan-bahan dalam jumlah kecil sekali pun. (Foto: Shutterstock)

Alat pertama pembuat roti yang harus kamu punya adalah timbangan digital. Sebenarnya, kamu juga bisa menggunakan timbangan biasa, namun pengukuran bahan yang lebih akurat akan kamu dapatkan kalau menggunakan timbangan digital. Ya, timbangan digital memang dinilai memiliki akurasi tinggi karena dapat menimbang bahan makanan dalam jumlah kecil. Untuk itu, pilihlah timbangan dengan ketelitian hingga 0,1 gram sehingga kamu bisa mendapatkan keakuratan pengukuran saat menimbang bahan-bahan pembuat roti.

Kedua alat ini akan membantu proses pembuatan roti. (Foto: Shutterstock)

Meski sudah ada timbangan digital, kamu tetap diharuskan memiliki gelas dan sendok ukur untuk membuat roti. Gelas ukur sendiri berguna untuk mengukur bahan liquid seperti air dan susu. Sedangkan, sendok ukur berfungsi untuk mengukur bahan makanan dalam takaran sendok teh atau sendok makan. Biasanya, sendok ukur terdiri dari beberapa takaran yang bisa kamu pilih, mulai dari takaran 1/4 sdt (sendok teh), 1/2 sdt, 1 sdt, 1/2 sdm (sendok makan) hingga 1 sdm. Sendok ukur bisa kamu gunakan untuk mengukur garam, merica, baking powder, dan bread improver.

Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. (Foto: Shutterstock)

Dalam membuat roti, kamu juga membutuhkan beberapa mangkuk dalam berbagai ukuran. Mangkuk ini digunakan untuk menyimpan bahan makanan dan adonan. Sebaiknya, gunakanlah mangkuk berbahan stainless steel atau mangkuk kaca sehingga adonan roti pun tak akan mudah menempel ke mangkuk saat sedang diuleni. Meski simpel, mangkuk merupakan alat penting yang harus ada untuk membuat roti. 

Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. (Foto: Shutterstock)

Mixer tidak hanya berguna untuk membuat kue, tapi juga alat yang wajib ada untuk membuat roti. Alat satu ini tentu menjadi alat esensial yang wajib kamu miliki. Baik stand mixer atau hand mixer, keduanya punya fungsi yang sama sehingga kamu bisa memilih salah satunya saja. Mixer digunakan untuk mengaduk semua bahan roti supaya tercampur rata. Adanya tingkat kecepatan pada mixer akan memudahkan serta mempercepat proses pengadukan semua bahan roti.

Meja kerja dibutuhkan untuk membuat atau membentuk roti. (Foto: Shutterstock)

Meja kerja dibutuhkan untuk mempersiapkan semua bahan-bahan pembuat roti serta membuat atau membentuk roti. Meja kerja yang dimaksud di sini adalah meja kerja berbahan stainless steel yang mirip seperti meja kerja yang ada di hot kitchen hotel atau pun restoran. Namun, kalau bujet yang kamu miliki terbatas kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan keramik persegi berukuran besar yang dapat kamu letakkan di atas meja. Pilihlah keramik yang memiliki permukaan datar dengan tekstur licin sehingga kamu dapat menguleni adonan roti dengan mudah. Pastikan keramik selalu dibersihkan, baik sebelum dan sesudah pemakaian.

Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. (Foto: Shutterstock)

Alat wajib berikutnya untuk membuat roti adalah rolling pin. Rolling pin digunakan untuk menggilas atau memipihkan adonan roti. Walau hanya alat penipis adonan, namun rolling pin punya peranan penting dalam membuat bentuk roti. Dengan alat satu ini roti yang kamu hasilkan akan bertekstur lebih halus dan lembut.

Scrapper dough digunakan untuk memotong adonan roti. (Foto: Shutterstock)

Supaya menghasilkan potongan adonan roti yang rata dan sempurna, kamu membutuhkan scrapper dough. Alat satu ini umumnya terbuat dari plastik atau stainless steel dengan bentuk seperti trapesium. Meski pisau juga berfungsi sebagai alat pemotong, namun jangan sekali-kali gunakan pisau untuk memotong adonan roti karena hasil potongannya tak akan sebagus menggunakan scrapper dough.

Piping bag, salah satu alat yang digunakan untuk membuat roti (Foto: Shutterstock)

Untuk mengisi isian atau filling roti saat membuat roti kamu dapat menggunakan piping bag. Plastik berbentuk segitiga ini memang berfungsi sebagai wadah untuk menampung adonan filling yang bertekstur kental seperti selai atau krim. Cara menggunakannya, isi piping bag dengan isian roti, lalu ikat bagian atasnya. Kemudian, gunting sedikit bagian ujungnya dan tekan ujung piping bag ke dalam adonan roti yang sudah mengembang.

Loyang roti dan loyang kue memiliki perbedaan yang cukup mencolok. (Foto: Shutterstock)

Ketika akan membuat roti, kamu akan membutuhkan loyang roti. Loyang yang digunakan untuk memanggang roti sebenarnya tak jauh berbeda dengan loyang untuk memanggang kue kering. Namun biasanya bagian sisinya lebih tinggi dan ukuran panjangnya lebih lebar daripada loyang kue kering.

Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi (mengistirahatkan adonan).(Foto: Shutterstock)

Untuk menghasilkan adonan roti yang mengembang sempurna, kamu juga wajib memiliki proof box saat akan membuat roti. Proof box adalah tempat peragian atau fermentasi (mengistirahatkan adonan). Adonan roti yang diletakkan di proof box dapat mengembang lebih maksimal dibandingkan hanya didiamkan di dalam mangkuk sambil ditutup kain lembap. Suhu panas dan lembap pada alat proof box akan mencegah adonan berkerak tebal. Selain itu, proof box juga dapat membuat adonan roti lebih lembut dan kenyal.

Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata. (Foto: Shutterstock)

Alat terakhir yang juga harus kamu punya untuk membuat orti adalah oven. Oven digunakan untuk memanggang adonan roti sehingga menghasilkan roti yang lembut. Pastikan oven memiliki sistem perapian yang baik dengan suhu panas yang merata dan menyebar. Setiap oven memiliki sifat dan suhu yang berbeda. Suhu yang diperlukan untuk memanggang roti manis pada umumnya 180 - 200 derajat Celcius dengan durasi waktu memanggang selama 12 sampai 15 menit. Jadi, alat pembuat roti apa saja yang sudah kamu punya? Sudah siap untuk menghasilkan roti buatanmu sendiri? 

(Fitri)

Bingung kenapa roti buatan kita gagal mengembang atau kurang empuk? Pastinya ada kesalahan di prosedur pembuatannya. Biasanya kesuksesan pembuatan roti itu bisa dilihat dari awal proses yaitu adonan roti harus bisa mencapai kondisi kalis. Kalau kondisi kalis ini tidak tercapai, sudah bisa dipastikan nantinya roti akan menjadi kurang empuk atau malah menjadi keras.

Silakan disimak, tips-tips berikut agar roti kita bisa mengembang dan empuk.

Penyebab Roti Tidak Mengembang dan Keras

1. Adonan kurang kalis.

Untuk membuat roti maka adonan harus kalis agar roti bisa mengembang dengan sempurna. Untuk bisa kalis dan mengembang, kita harus memastikan ragi yang kita gunakan masih aktif. Caranya adalah dengan memasukkan ragi ke dalam air hangat suam-suam kuku. Bila terlihat gelembung dan busa, maka ragi masih aktif. Kalau airnya terlihat adem ayem saja, maka sebaiknya beli ragi baru. Daripada di-PHP-in sama adonan 😀

Tanda-tanda adonan telah kalis adalah:

  • Adonan tidak lengket lagi di tangan atau di tempat untuk mengadon.
  • Jika diambil dan direntangkan, adonan tidak robek dan berbentuk lembaran tipis yang elastis (seperti kulit martabak telur).

2. Waktu fermentasi kurang.

Roti yang dibakar sebelum waktunya akan menghasilkan produk yang keras. Fermentasi dibutuhkan oleh adonan untuk mengembangkan adonan. Jadi perhatikan kondisi adonan ya. Bisa jadi waktu fermentasi dan proofing lebih cepat atau lebih lama dari yang dicantumkan oleh resep, karena ada perbedaan suhu ruangan dan juga kondisi ragi.

3. Temperatur oven rendah.

Pastikan oven standar yang akan dipakai telah mencapai temperatur yang sesuai sebelum roti dimasukkan. Jika temperatur oven lebih rendah dari yang semestinya maka waktu pembakaran akan menjadi lebih lama sehingga hasilnya akan keras. Karenanya juga lain roti lain suhu.

Baca Juga:  Resep Roti Unyil Super Lembut, Lezat, dan Mudah Dibuat

Untuk pengaturan suhu adalah sebagai berikut: · Roti tawar : Suhu 200° C s/d 210° C dengan waktu pembakaran 20 s/d 35 menit.

· Roti manis : Suhu 180° C s/d 200° C dengan waktu pembakaran 11 s/d 15 menit.