Pada pembuatan tape singkong mikroorganisme yang berperan adalah

sebut kan bahan. tidak bisa di bakar dan lentur​

tolong bntu sekrg ...​

sebuah transformator memiliki 3000 lilitan primer dan 500 lilitan sekunder dialiri listrik yang arusnya 5 m dengan tegangan 5 volt berapakah tegangan … dan arus sekundernya​

Mengapa jika dua sedotan yang salah satunya digosokkan kemudian didekatkan akan tarik-menarik​

6. Perhatikan gambar! Lempeng Amerila Utara Lempeng Eurasia Lempeng Eurasia Lampung Juan Fue К) F Lempeng Karibia Lempeng Flipino Lempeng Arabia G Lam … per Langeng Kokosa B KATUUSTIWA H Lempeng Lempeng Pasifik Lempeng Nauka Afrika Lempeng Lempeng Amenka Selatan EY Lempeng Australia Kempeng Skota Lempeng Antartika Tentukan jenis pergerakan lempeng yang terjadi pada wilayah yang ditunjukan oleh Gambar diatas ini dengan memberi tanda cheklist (V) pada tabel yang telah disediakan! Wilayah Interaksi antar lempeng Jenis pergerakan lempeng Konvergen Divergen Transform A Lempeng Nazka - Lempeng Amerika Selatan B с D E F G H I J Lempeng Afrika - Lempeng Australia K​

gambarkan sebuah rangkaian listrik yang menggunakan 1 buah baterai dan 1 buah lampu​

A-B-C-B-A-B-C-B-A dalam 1.5 detik.jarak A-C adalah 10cm. hitunglah:a. frekuensib. periodec.amplitudo getaran​

bagaimanakah aplikasi bunyi ultrasonik untuk pengobatan batu ginjal?​

Sebuah kursi tampak berjarak 6 m dari bayangannya yang berada di depan cermin datar. Jarak meja tersebut dari cermin datar adalah...​

cari :a. panjang gelombangb. frekuensic. kecepatan gelombang​

Tugas Sekolah Membuat makalah tentang Proses Fermentasi Tape Dan Jenis-jenis Bakteri (Mikroorganisme) Yang Berperan Dalam Pembuatan Tape

MAKALAH PROSES FERMENTASI TAPE DAN JENIS-JENIS BAKTERI (MIKROORGANISME) YANG BERPERAN DALAM PEMBUATAN TAPEDISUSUNOLEH : KELOMPOK ................

..2014

KATA PENGANTAR

Kehidupan manusia semakin berkembang dan sejahtera karena adanya bioteknologi, yang semakin berkembang. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini membahas proses fermentasi makanan. Seperti pepatah mengatakan bahwa, Tak ada gading yang tak retak demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan saya di bidang ini. Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Kisaran, September 2014

Penulis,

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Pada beberapa daerah, seperti Bali dan Sumatera Utara, cairan yang terbentuk dari pembuatan tape tersebut diambil dan diminum sebagai minuman beralkohol.

1.2. PermasalahanSehubungan dengan latar belakang masalah di atas, permasalahn yang dibahas dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:1. Apakah proses fermentasi makanan itu ? 2. Bagaimana proses fermentasi pada tape ?3. Jenis jenis bakteri pada tape ?4. Struktur Bakteri pada tape ?5. Ciri bakteri pada tape ?6. Cara Rerproduksi Bakteri ?

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Fermentasi Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.A. Proses Fermentasi TapeTape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme. Hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan kualitas tape yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik,b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan,c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus),d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun),e. memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.Semakin lama tape itu dibuat , semakin kuat alkoholnya. Banyak ragi yang digunakan disesuaikan dengan jumlah singkong. Jumlah ragi yang terlalu banyak akan mempercepat proses fermentasi dan menyebabkan tape yang terbentuk lembek. Sedangkan jumlah ragi yang terlalus sedikit dapat menyebabkan tape yang dibentuk tidak manis dan terasa keras.Cairan tape diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak kurang lebih satu juta per ml atau gramnya. Produksi fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya sehingga cenderung dianggap produk buangan. Fermentasi menghasilkan 2 molekul ATP per molekul glukosa. Namun fermentasi tidak mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama pada organisme aerob yang kompleks.

Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara singkat glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol. Reaksi fermentasi ini dilakukan oleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan. Fermentasi tape dapat meningkatkan kandungan vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem syaraf, sel otot dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena kandungan berbagai macam bakteri baik yang aman dikonsumsi, tape dapat digolongkan sebagai sumber probiotik dalam tubuh. Produksi fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan. Karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tape adalah kemampuannya mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Namun konsumsi tape yang berlebihan dapat menimbulkan infeksi pada darah dan gangguan sistem pencernaan. Selian itu, beberapa jenis bakteri yang digunakan dalam pembuatan tape berpotensi menyebabkan penyakit pada orang dengan sistem imun yang terlalu lemah seperti anak-anak balita, kaum lanjut usia, atau penderita HIV.

2.2. Jenis Jenis Bakteri Pada TapeMikroorganisme yang terlibat adalah kapang dan khamir. Yang termasuk bakteri kapang yaitu Amylomyces rouxii, Mucor sp, dan Rhizopus sp. Yang termasuk bakteri khamir yaitu Saccharomycopsis fibuligera, Saaccaromycopsis malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi. Kemudian khamir akan merubah sebagian gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. 2.3. Struktur BakteriA. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpananB. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.2.4. Ciri Ciri BakteriBakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:1. Organisme multiselluler2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )3. Umumnya tidak memiliki klorofil4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam6. Hidup bebas atau parasit7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan2.5. Cara Reproduksi Bakteri Pada Tapea. Cara Reproduksi Bakteri KapangSecara alamiah kapang berkembang biak dengan berbagai cara, baik aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora. Dapat pula secara seksual dengan peleburan nukleus dari kedua induknya. Pada pembelahan, suatu sel membelah diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inangnya.Secara aseksual spora kapang diproduksi dalam jumlah banyak, berukuran kecil dan ringan, serta tahan terhadap keadaan kering. Spora ini mudah beterbangan di udara, dan bila berada pada substrat yang cocok, maka spora tersebut tumbuh menjadi miselium baru.Spora aseksual yaitu:1. Konidiospora atau konidia, yaitu spora yang dibentuk di ujung atau di sisi suatu hifa. Konidia kecil dan bersel satu disebut disebut mikrokonidia. Sedangkan konidia besar dan banyak disebut makrokonidia.2. Sporangiospora. Spora bersel satu, terbentuk di dalam kantung spora yang disebut sporangium di ujung hifa khusus yang disebut sporangiofora.3. Oidium atau arthrospora, spora bersel satu ini terjadi karena segmentasi pada ujung-ujung hifa. Sel-sel tersebut selanjutnya membulat dan akhirnya melepaskan diri sebagai spora.4. Klamidospora, spora ini berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk yang terbentuk pada sel-sel hifa vegetatif.5. Blastospora, terbentuk dari tunas pada miselium yang kemudian tumbuh menjadi spora. Juga terjadi pada pertunasan sel-sel khamir.Perkembangbiakan secara generatif atau seksual dilakukan dengan isogamet atau heterogamet. Pada beberapa spesies perbedaan morfologi antara jenis kelamin belum nampak sehingga semua disebut isogamet. Tapi pada beberapa spesies mempunyai perbeda

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA