Pada masa pubertas suara laki-laki menjadi lebih berat mengapa terjadi demikian

Seiring bertambahnya usia, Parents akan menyadari bahwa akan ada perubahan dalam diri anak-anak, termasuk anak laki-laki. Adapun salah satu yang nampak dengan jelas yaitu suara anak laki-laki akan berubah.

Nah, Parents, sebenarnya tahu nggak kenapa suara anak laki-laki bisa berubah? Kapan anak mulai merasakan perubahan ini? Serta, apa sajakah hal yang menyebabkan perubahan pada diri anak laki-laki saat beranjak remaja?

Suara Anak Laki-Laki Berubah saat Pubertas

Menginjak masa pubertas, anak laki-laki akan mengalami perubahan fisik secara signifikan. Seiring dengan perubahan tubuhnya, suara mereka pun akan berubah dan terdengar lebih berat, melengking, atau pecah.

Selain soal suara, sebenarnya anak laki-laki juga akan mengalami beberapa tahapan perubahan, misalnya ukuran testikel dan penis yang membesar. Mengutip dari laman Hellosehat, pun anak laki-laki akan mengalami mimpi basah disertai dengan tumbuhnya rambut di sekitar ketiak dan kemaluan. 

Kapan Suara Anak Laki-Laki Berubah?

Pada masa pubertas suara laki-laki menjadi lebih berat mengapa terjadi demikian

Laki-laki yang sedang menginjak masa pubertas akan mengalami beberapa perubahan fisik.

Secara teori, suara anak laki-laki akan berubah saat ia menginjak masa pubertas, yakni sekitar umur 12-16 tahun. Namun, sebenarnya tidak ada yang bisa memprediksi kapan pubertas akan terjadi karena hal ini bisa berbeda di setiap anak.

Pubertas pasti akan terjadi, tetapi tidak ada yang tahu pasti kapan hal ini, termasuk perubahan suara pada remaja laki-laki. Meski demikian, melansir dari situs Very Well Family, biasanya anak laki-laki akan mengalami perubahan suara antara usia 12 atau 13 tahun, saat mereka sedang berada di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Di usia seperti ini, pengalaman mengalami suara yang berubah biasanya akan membuat anak-anak menjadi malu. 

Artikel terkait: 7 Tips Memilih Skincare yang Aman untuk Remaja, Parents Wajib Tahu!

Mengapa Suara Anak Laki-laki Berubah saat Beranjak Remaja?

Pada masa pubertas suara laki-laki menjadi lebih berat mengapa terjadi demikian

Hormon testosteron yang diproduksi melimpah saat menginjak masa pubertas akan memengaruhi perubahan di tubuh anak remaja, termasuk suaranya. Suara yang menjadi pecah, melengking, atau malah menjadi berat terjadi karena adanya pertumbuhan di kotak suara atau laring. 

Sebelum mengalami pubertas, kotak suara anak laki-laki berukuran kecil. Setelah menginjak masa pubertas, kotak suara menjadi lebih besar. Pita suara anak remaja laki-laki juga menjadi lebih tebal serta lebih panjang daripada sebelum pubertas. 

Hal inilah yang menyebabkan anak remaja laki-laki yang sedang mengalami pubertas akan memiliki suara yang lebih dalam. Selain itu, Parents pun mungkin saja akan melihat pertumbuhan dari laring anak laki-laki remaja dengan memperhatikan pembesaran jakunnya.

Artikel terkait: 4 Tips Perawatan Wajah Remaja agar Kulitnya Tetap Sehat dan Bersih

Apa yang Harus Parents Lakukan untuk Mendukung Anak di Masa Seperti Ini?

Pada masa pubertas suara laki-laki menjadi lebih berat mengapa terjadi demikian

Setiap anak remaja akan bereaksi berbeda pada perubahan fisiknya saat menginjak pubertas. Ada saja kemungkinan sebagian dari mereka akan  merasa malu dengan perubahan suaranya menjadi seperti ini.

Nah, untuk menghindari terjadinya hal ini, Parents bisa melakukan beberapa hal di bawah ini.

1. Beri Pengertian kepada Anak Remaja

Ketika ia merasa minder dengan perubahan tubuhnya sendiri, Parents bisa mendukung anak remaja dengan memberikan ia pengertian bahwa ini hanya terjadi sementara. Perubahan suara seperti ini tidak akan berlangsung selamanya sehingga ia tidak perlu merasa malu, apalagi minder. 

Semua orang akan mengalami perubahan yang sama. Sebagai orangtua, Parents juga bisa menceritakan pengalaman dahulu saat mengalami hal yang sama. Kedekatan antara Parents dengan anak bisa membuatnya melewati masa-masa ini dengan lebih baik.

2. Persiapkan Anak Menghadapi Masa Pubertas

Sebelum anak benar-benar mengalami perubahan saat menginjak masa pubertasnya, ada baiknya jika Parents memberikan pengetahuan pada mereka tentang hal ini terlebih dahulu. Dengan mempersiapkan anak menghadapi masa pubertasnya sendiri, mereka bisa menghadapinya dengan lebih tenang dan kalem. 

Artikel terkait: Masa pubertas pada anak laki-laki, Parents perlu ketahui tanda-tandanya

Demikianlah informasi seputar suara anak laki-laki berubah saat menginjak masa pubertas. Memiliki anak dan melihat mereka tumbuh memang menjadi kenikmatan sebagai orangtua. Nikmati setiap tahapnya dan dukung mereka agar bisa menjadi orang dewasa yang utuh.

Sumber: Hellosehat, VeryWellFamily, KidsHealth

Baca juga:

Ciri pubertas pada anak perempuan dan laki-laki yang perlu Parents pahami

Jangan Kaget! Inilah Daftar Pencarian Favorit Anak di Internet Tahun 2020

Sepeda Roda Tiga vs Balance Bike, Manakah yang Terbaik untuk Buah Hati?

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Jakarta - Suara anak laki-laki yang sudah puber akan mengalami perubahan yang begitu terlihat. Ya, suara mereka seperti pecah. Kemudian, lebih besar dan cenderung lebih nge-bass. Hmm, apa sebabnya.Sebenarnya pada saat puber, suara anak perempuan juga berubah menjadi lebih rendah ketimbang sebelum puber. Tapi, pada anak perempuan hampir tak terlihat perbedaannya. Berbeda pada anak laki-laki yang turun secara dramatis.

Mengutip detikcom, pada masa pubertas, tubuh laki-laki mulai memproduksi banyak hormon testosteron, yang menyebabkan perubahan di beberapa bagian tubuh termasuk suara. Sebagai permulaan, laring laki-laki yang juga dikenal sebagai kotak suara, tumbuh lebih besar.

Laring terletak di tenggorokan di bagian atas trakea atau tenggorokan, seperti tabung hampa sekitar yang tingginya 2 inci (5 cm). Laring bertanggung jawab untuk memproduksi suara.Sementara itu, menurut edukator seks Dr.Karen Rayne pada saat puber testosteron membuat tulang rawan dalam kotak suara bertambah. Pita suara juga lebih panjang 60 persen dan lebih tebal. Sehingga, frekuensi bergetarnya lebih rendah ketimbang sebelumnya, berkurang 200 kali per detik hingga yang terendah 130 kali per detik."Ini membuat suara terdengar jauh lebih dalam," kata Rayne dalam buku berjudul Help Your Kids With Adolescence.Rayne bilang, perubahan-perubahan pada suara laki-laki biasanya dimulai begitu penis sudah melewati lonjakan pertumbuhan. Suara berubah ketika laring dan tulang wajah tumbuh relatif lambat.

"Namun, pada beberapa orang pertumbuhannya tiba-tiba dan ini bisa membuat suara berderit dan parau ketika anak laki-laki bicara. Saat itu, tubuh berusaha menyesuaikan dengan diperbesarnya kotak suara," tutur Rayne.

Suara pecah juga tidak dapat dikontrol, Bun, tetapi akan berlalu dalam beberapa bulan, begitu laring berhenti tumbuh. Suara biasanya 'pecah' menjelang akhir masa pubertas. Namun, menurut Rayne sebagian besar suara laki-laki tidak sepenuhnya matang sampai mereka berusia dua puluhan.

[Gambas:Instagram]

Dr Steven Dowshen, MD, ahli endokrinologi pediatrik di Wilmington, juga mengatakan suara 'pecah' hanya sementara. Biasanya berlangsung tak lebih dari beberapa bulan. Bahkan, selama waktu itu, suara anak tidak akan pecah tiap bicara.

"Suara beberapa orang mungkin turun secara bertahap, sedangkan yang lain mungkin turun dengan cepat. Anda mungkin merasa khawatir, tertekan, atau malu dengan suara itu, tetapi orang-orang biasanya mengerti," kata Dowshen mengutip Kidshealth.

Bunda, si kecil takut berenang? Ini dia tipsnya. Simak di video berikut ya.

[Gambas:Video Haibunda]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


(rdn/rdn)

KOMPAS.com - Memasuki masa pubertas tentu membuat terjadinya perubahan pada tubuh seorang anak, tak terkecuali pada suara. Pubertas membuat suara seorang pria terdengar lebih dalam dan berat atau sering disebut nge-bass, ketimbang perubahan suara pada perempuan.

Tubuh pria mulai memproduksi banyak hormon testosteron pada masa pubertas, yang menyebabkan perubahan di beberapa bagian tubuh, termasuk suara. Sebagai permulaan, laring pria atau dikenal sebagai kotak suara, jadi tumbuh lebih besar.

Laring ini terletak di tenggorokan, di bagian atas trakea atau batang tenggorokan. Bentuknya seperti pipa berongga dengan tinggi sekitar 5 sentimeter. Laring inilah yang berperan penting dalam menciptakan suara.

Seperti dilansir dari Kids Health, Rabu (6/5/2020), di sepanjang laring tersebut terdapat dua otot pita suara yang saling berdampingan. Ketika bernapas, pita suara akan rileks pada dinding laring dan terbuka untuk memungkinkan masuk-keluarnya udara dari paru-paru.

Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan Pubertas Dini

Sebaliknya, ketika berbicara maka pita suara akan merenggangkan laring, sehingga udara di paru-paru dipaksa untuk keluar di antara pita suara, membuatnya bergetar dan menghasilkan nada suara.

Nah, saat laring tumbuh, pita suara akan tumbuh lebih panjang dan lebih tebal. Selain itu, tulang wajah juga akan mulai tumbuh; membuat rongga di sinus, hidung, dan bagian belakang tenggorokan tumbuh lebih besar. Alhasil, ada lebih banyak ruang bagi suara untuk bergema.

Semua faktor inilah yang menyebabkan suara Anda menjadi lebih dalam.

Hal ini ibarat senar pada gitar. Ketika senar tipis yang dipetik, maka nada yang dihasilkan terdengar lebih tinggi. Sebaliknya, ketika senar yang tebal dipetik, nada terdengar lebih rendah dan dalam.

Itu pula yang terjadi pada suara Anda. Sebelumnya, suara terdengar lebih tinggi dan seperti anak-anak, namun seiring pertumbuhan tulang pada wajah dan pita suara maka berubah menjadi terdengar lebih dalam seperti orang dewasa.

Pubertas juga membuat perubahan bentuk pada tenggorokan. Untuk pria laring tumbuh menjadi lebih besar dan miring ke sudut yang berbeda di leher, sehingga membentuk jakun. Semantara untuk perempuan, pertumbuhannya tidak sebesar pria sehingga tak memiliki jakun.

Baca juga: Tak Cuma Orang Dewasa, Bayi Juga Suka Mendengar Suara Tawanya

Saat Pubertas Mengapa Suara Sulit Dikendalikan?

Menariknya, masa pubertas juga membuat suara sulit dikendalikan sehingga sering seorang pria mengalami perubahan suara. Terkadang suara menjadi pecah, yakni jadi meninggi, namun kemudian kembali bernada lebih dalam dan berat.

Hal ini karena tubuh baru mulai beradaptasi dengan perubahan ukuran laring.

Kondisi ini hanya akan terjadi sementara, biasanya memakan waktu beberapa bulan. Suara beberapa pria mungkin mengalami perubahan secara bertahap, namun terdapat pula yang berubah secara cepat menjadi lebih dalam dan berat.

Jadi, tak perlu khwatir atau merasa malu dengan perubahan ini, semua orang pernah mengalami hal tersebut di masa remaja. Memang perlu waktu untuk tubuh menyesuaikan diri dengan laring yang tumbuh lebih besar.

Baca juga: Pelecehan Seksual Percepat Pubertas Gadis Kecil

Kapan Suara Akan Berubah?

Waktu perubahan suara pada setiap orang berbeda. Ada yang berubah lebih cepat tapi juga ada yang lambat.

Namun, secara umum suara seorang pria akan berubah antara usia 11-15 tahun. Tentu bisa lebih cepat atau lebih lambat. Itu semua bergantung pada kapan seorang pria melewati masa pubertas.

Suara Akan Berubah Seberapa Dalam?

Perubahan suara seorang pria bergantung pada gennnya, semakin besar laring, maka semakin tebal pita suaranya, sehingga semakin besar pula ruang untuk beresonansi yang membuat suara semakin dalam dan berat.

Setelah laring benar-benar tumbuh, maka suara akan lebih stabil dan mudah dikendalikan. Meski demikian, suara terus berkembang, lantaran suara kebanyakan pria tidak sepenuhnya matang sampai mereka berusia dua puluhan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.