Ok google jelaskan tata cara penyembelihan secara mekanik

Ok google jelaskan tata cara penyembelihan secara mekanik

Artikel YUNI ERLITA, S.Pt(Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan) 09 September 2016 16:16:28 WIB

Bila sudah tiba bulan dzulhijjah, maka seluruh umat muslim akan merayakan hari raya Idul Adha atau yang dikenal juga dengan hari raya qurban. Karena setiap hari raya ini, pasti akan ada acara penyembelihan hewan qurban. Dan bagi yang sudah mampu untuk berqurban karena finansial sudah menyukupi, maka diwajibkan untuk memberikan satu hewan untuk diqurbankan. Dan bagi yang ingin berqurban, mungkin akan lebih baik jika menyembelih sendiri hewan yang akan diqurbankan. Dan hewan yang akan diqurbankan juga harus memenuhi syarat hewan kurban.

Menyembelih dalam syariat Islam adalah langkah melenyapkan ruh binatang dengan cara memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam. Binatang yang tidak disembelih hukumnya haram karena status binatang itu sama dengan bangkai. 

Rukun menyembelih diantaranya :

1. Penyembelih beragama Islam.

2. Binatang yang disembelih binatang yang halal baik halal zatnya maupun halal cara memperolehnya bukan hasil mencuri atau menipu.

3. Alat penyembelih harus tajam agar dapat mempercepat proses kematian binatang itu dan tidak terlalu menderita sewaktu disembelih.

4. Tujuan penyembelihan untuk tujuan yang diridlai Allah SWT bukan untuk tujuan tumbal atau untuk sajian nenek moyang berhala atau upacara kemusrikan lainnya.

Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban

  1. Menggunakan pisau yang tajam, semakin tajam pisaunya, maka akan semakin baik. Hal ini telah didasarkan oleh hadist Syaddad Bin Aus radhiallahu ‘anhu, jika Nabi SAW berkata. ” Sesungguhnya Allah SWT mewajibkan melakukan ihsan dalam segala macam hal. Apabila kalian membunuh, maka bunuhlah secara ihsan, dan jika kalian menyembelih, maka sembelihlah secara ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisau dan menyenangkan sembelihnya.” (HR. Muslim)
  2. Baiknya tidak mengasah pisau yang akan digunakan untuk menyembelih dihadapan hewan yg akan disembelih. Hal ini dapat membuat hewan yang akan disembelih itu takut sebelum disembelih, hal ini didasarkan pada hadist Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma yang mengatakan “Rasulullah SAW memerintahkan agar mengasah pisau tanpa memperlihatkan kepada hewan.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
  3. Menghadapkan hewan ke kiblat.
  4. Membaringkan hewan qurban diatas lambung sisi kiri.
  5. Menginjakan kaki pada bagian leher hewan.
  6. Membaca Basmalah hendak akan menyembelih.
  7. Membaca takbir
  8. Menyebutkan nama orang yang akan menjadi tujuan hewan qurban tersebut.
  9. Menyembelih dengan cepat supaya meringankan apa yang sedang dialami hewan.
  10. Memastikan pada bagian kerongkongan, tenggorokan, atau dua urat leher itu telah terpotong dengan pasti.
  11. Dilarang mematahkan leher sebelum hewan tersebut benar-benar mati.

Hal-hal yang makruh (sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas dalam dunia Islam. Aktivitas yang berstatus hukum makruh dilarang namun tidak terdapat konsekuensi bila melakukannya. Atau dengan kata lain perbuatan makruh dapat diartikan sebagai perbuatan yang sebaiknya tidak dilakukan) dalam penyembelihan : - Menyembelih sampai putus lehernya. - Menyembelih dengan alat tumpul

- Menguliti atau memotong-motong hewan itu sebelum nyawanya hilang.

Jenis dan persyaratan hewan qurban di antaranya: hewan yang paling baik,gemuk ,sehat,dan tidak cacat seperti pincang atau matanya buta. Selain persyaratan tersebut kita harus memperhatikan usia dan keberlakuannya.

doamustajab.com › Qurban

Para pembaca Sekolahmuonline, masih lanjutan postingan sebelumnya yang membahas Contoh Soal PAIBP Kelas 9 SMP dan MTs Bab Akikah dan Qurban. Pembahasan kali ini adalah tentang Cara Penyembelihan Hewan dalam Islam.

Ok google jelaskan tata cara penyembelihan secara mekanik



Jawaban/Pembahasan:

Cara penyembelihan hewan ada dua macam, yaitu penyembelihan secara tradisional dan penyembelihan mekanik (modern).

Penyembelihan tradisional adalah penyembelihan hewan menggunakan alat sederhana, seperti pisau, parang, pedang, dan sebagainya.

Sedangkan penyembelihan mekanik adalah penyembelihan menggunakan mesin pemotong hewan. 

Untuk memahami kedua macam cara penyembelihan tersebut, berikut ini uraian lebih jelasnya.

Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut.

a) Menyiapkan lubang penampung darah.

b ) Hewan yang akan disembelih 

dihadapkan kiblat, lambung kiri di bawah.

c) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah.

d) Leher hewan diletakkan di atas 

lubang penampung darah yang sudah disiapkan

e) Berniat menyembelih.

f) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali.

g) Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan. 

Sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat lehernya.

Dalam proses penyembelihan ada hal-hal yang disunnahkan, yaitu:

i) mengasah alat menyembelih setajam mungkin,

ii) menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan

iii) menyembelih di pangkal leher.

Sedangkan hal-hal yang makruh dalam penyembelihan yaitu:

i) menyembelih dengan alat yang kurang tajam,

ii) menyembelih dari arah belakang leher,

ii) menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya, serta

iV ) menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-benar mati.

Penyembelihan mekanik dilakukan agar penyembelihan bisa lebih cepat. Penyembelihan seperti ini biasanya dilakukan di tempat khusus penyembelihan hewan atau RPH (Rumah Penyembelihan Hewan) atau Rumah Pemotongan Hewan. 

Adapun tata cara penyembelihan secara mekanik, yaitu sebagaimana berikut.

a) Memastikan mesin pemotong hewan dalam keadaan baik.

b ) Menyiapkan hewan-hewan yang akan disembelih pada tempat pemotongan.

c) Penyembelih (operator mesin) berniat untuk menyembelih.

d) Membaca basmalah, salawat nabi, dan takbir tiga kali.

e) Lakukan penyembelihan dengan menghidupkan mesin pemotong.

Bagaimana hukum mengonsumsi hewan yang disembelih secara mekanik? Hukum daging hasil sembelihan secara mekanik adalah halal apabila syarat-syarat dan ketentuan tersebut di atas terpenuhi. 

Lalu bagaimana hukum mengonsumsi daging hewan hasil berburu? Hukumnya halal apabila ketika akan berburu membaca asma Allah Swt. 

Berburu hewan liar seperti rusa atau kijang dilakukan dengan cara melukai bagian tubuh mana saja yang dapat mengalirkan darah dan menjadikannya mati.

“Diriwayatkan dari Abu Sa’labah r.a katanya: Nabi s.a.w telah bersabda: Apabila kamu melontar anak panahmu pada binatang buruan, lalu hilang kemudian kamu menemuinya, maka makanlah selagi tidak berbau busuk .“ (HR Bukhari dan Muslim)

Baca juga:

Referensi jawaban: Buku PAIBP Kelas 9 SMP dan MTs

Ok google jelaskan tata cara penyembelihan secara mekanik

Sebelum mengonsumsi daging hewan perlu dilakukan penyembelihan terlebih dahulu. Memang ada jenis hewan tertentu yang tidak perlu disembelih sebelum memakannya, misalnya ikan. Penyembelihan tersebut bukan bertujuan untuk menyakiti hewan, tetapi justru sebaliknya untuk memperlakukan hewan dengan baik. Bayangkan, misalnya ayam, itik atau unggas lainnya yang masih hidup langsung dimasukkan ke dalam penggorengan. Tentu hewan-hewan tersebut akan sangat tersiksa, selain itu daging yang diolah dengan cara seperti itu tidak sehat dan bisa menimbulkan penyakit. Oleh karena itu, sebelum dikonsumsi, hewan-hewan tersebut harus disembelih terlebih dahulu. Tata Cara Penyembelihan Hewan Cara penyembeihan hewan ada dua macam, yaitu penyembelihan secara tradisional dan penyembelihan mekanik (modern). Penyembelihan tradisional adalah penyembelihan hewan menggunakan alat sederhana, seperti pisau, parang, pedang, dan sebagainya. Sedangkan penyembelihan mekanik adalah penyembelihan menggunakan mesin pemotong hewan. Untuk memahami kedua macam cara penyembelihan tersebut, bacalah dengan cermat uraian berikut ini.

1. Tata Cara Penyembelihan Secara Tradisional.

 Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut. a. Menyiapkan lubang penampung darah. b. Hewan yang akan disembelih dihadapkan kiblat, lambung kiri di bawah. c. Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah. d. Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah disiapkan e. Berniat menyembelih. f. Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali. g. Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan. Sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat lehernya.

Dalam proses penyembelihan ada hal-hal yang disunnahkan, yaitu:

• Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, • Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan • Menyembelih di pangkal leher.

Sedangkan hal-hal yang makruh dalam penyembelihan yaitu

• Menyembelih dengan alat yang kurang tajam, • Menyembelih dari arah belakang leher, • Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya, serta • Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-benar mati.

2. Tata Cara Penyembelihan secara Mekanik.

Penyembelihan mekanik dilakukan agar penyembelihan bisa lebih cepat. Penyembelihan seperti ini biasanya dilakukan di tempat khusus penyembelihan hewan atau RPH (Rumah Penyembelihan Hewan). Adapun tata cara penyembelihan secara mekanik, yaitu sebagaimana berikut. a. Memastikan mesin pemotong hewan dalam keadaan baik. b. Menyiapkan hewan-hewan yang akan disembelih pada tempat pemotongan. c. Penyembelih (operator mesin) berniat untuk menyembelih. d. Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali. e. Lakukan penyembelihan dengan menghidupkan mesin pemotong. Bagaimana hukum mengkonsumsi hewan yang disembelih secara mekanik? Hukum daging hasil sembelihan secara mekanik.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang penyembelihan hewan secara tradisional dan mekanik. Semoga kita selalu berpedoman dengan ajaran Islam dalam hal penyembelihan hewan.