Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan

ABSTRAK Kawasan Perdagangan Bebas Asean (Asean Free Trade Area) sudah menjadi keputusan dan ketetapan yang harus dihadapi semua negara Asean. Dengan adanya bea masuk impor barang 0 %, maka harga produk menjadi kompetitif di tingkat konsumen antar negara anggota Asean. Perlu adanya sosialisasi yang terus menerus dan berkesinambungan, sinergitas seluruh elemen bangsa terutama pemerintah dan para pelaku usaha harus selalu terjalin, Pada akhirnya bukan hanya para pelaku usaha baik besar, menengah maupun kecil yang merasakan langsung atmosfer persaingan usaha termasuk masyarakat umum selaku konsumen tentunya menginginkan agar pelaku usaha Indonesia dapat memenangkan persaingan sehingga Indonesia tidak menjadi “surganya” barang-barang impor. Indonesia dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dengan jumlah penduduk terbesar di Asean merupakan modal awal untuk memenangkan persaingan. Tidak ada lagi kata tidak siap, semua harus siap.Kata kunci : ASEAN, perdagangan bebas, AFTA.

To read the full-text of this research,
you can request a copy directly from the author.

December 2018 · PLENO JURE

Indonesia sulit melakukan penundaan isi perjanjian, amandemen dan pengakhiran perjanjin AFCTA , Ketentuan yang paling memungkinkan untuk dilakukan oleh indonesia adalah menggunakan aturan WTO dimana pemberlakuan ini dapat diterapkan bagi negara yang belum dapat mengikuti perkembangan liberalisme perdagangan, aturan ini difasilitasi dengan mekanisme perlindungan seperti anti dumping dan saveguard. ... [Show full abstract] Oleh karena itu ketentuan yang dapat digunakan indonesia dalam penerapan ACFTA adalah dengan menerapkan fasilitas saveguard dalam WTO sebagai solusi untuk menyelamatkan kepentingan nasional.

Read more

January 2019

Globalisasi ekonomi dunia mengakibatkan perubahan tatalaku, institusi dan kerjasama perdagangan antar Negara. Globalisasi itu sendiri merupakan suatu revolusi dalam pasar karena pasar menjadi semakin terbuka, seolah tanpa ada batas geografi. Khususnya ketika kita berbicara adanya kesepakatan free trade pada Negara-negara asean (MEA). Kondisi dimana adanya keterbukaan pasar di negera-negara asean ... [Show full abstract] mendorong Negara dan masyarkatnya (pelaku bisnis dsb) harus menyikapi dengan positif pola/tata bisnis kedepan. Suatu produk atau jasa nantinya tidak hanya lagi memiliki pesaing sesama pelaku bisnis local tetapi juga pebisnis dari Negara lain ynag melihat potensi bisnis di Negara Indonesia. Kunci agar dapat bersaing modal manusia. Dan berbicara modal manusia, pendidikan/pelatihan merupakan faktor yang dominan dalam membentuk kinerja itu sendiri. Sekolah tinggi ilmu rkonomi IBBI mulai berdiri pada tahun 1998 dan hingga pada saat ini, 2015 telah melalui pasang dan surut dalam jumlah mahasiswa. Tantangan usaha dalam bidang pendidikan pada tahun-tahun ini sangat berat karena pesaing banyak (pesaing local maupun nasional) dan tuntutan dari konsumen dalam hal ini mahasiswa untuk mendapatkan suatu layanan pendidikan yang bermutu baik dari sisi akademik maupun non akademik. Pada penelitian ini semua data yang didapat akan dianalisa dengan menggunakan swot analisis sehingga akan melahirkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan menghasilkan berbagai alternative strategi kedepan dalam menghadapi persaingan kedepan.

Read more

Article

Full-text available

November 2020

  • Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan
    Yunita Fitra Andriana
  • Ulfa Septiana

Di era globalisasi ini, Indonesia dihadapkan pada masalah perdagangan internasional yang dimulai dari lahirnya ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada ASEAN Summit di Singapura pada tahun 1992. Sejak saat itu perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia di era modern ini terus berkembang. Selanjutnya ada kesepakatan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) yang dikukuhkan pada ASEAN Summit ke-10 di ... [Show full abstract] Laos pada tahun 2004, kemudian berkembang lagi menjadi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku pada tahun 2015. Kesepakatan perdagangan internasional ini menimbulkan permasalahan pada Indonesia, yang secara perekonomian termasuk yang tertinggal, sehingga mulai mengandalkan industri kreatif yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreatifitas individu sebagai sebuah kekayaan intelektual. Sektor ini dipercaya pemerintah sebagai harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Pada tulisan ini akan membahas dampak perdagangan internasional terhadap perdagangan batik sebagai salah satu komoditas dalam industri kreatif, dengan pendekatan kritik dan fenomenologi yang melihat fenomena perdagangan internasional dan mengkaitkan batik sebagai komoditi perdagangan.

View full-text

Article

Full-text available

January 2018 · Jurnal Kajian Ilmiah

Percepatan penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) yang semula dicanangkan akan diterapkan pada tahun 2015 menjadi 2020 menuntut kesiapan yang tidak sedikit dari negara-negara anggota ASEAN, khususnya Indonesia. Arus Bebas Jasa (Free Flows of Services) menjadi salah satu pilar utama atau elemen inti pelaksanaan liberalisasi dalam bidang pergangan internasional ... [Show full abstract] di ruang lingkup MEA tersebut. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif analitis yang mengkaji mengenai penerapan peraturan di bidang MEA dengan kesiapan kondisi perekonomian dalam menghadapi Arus Bebas Jasa, negara-negara ASEAN dan Indonesia khususnya telah mulai memberlakukan peraturan-peraturan yang mendukung terlaksananya tujuan tersebut. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa Indonesia masih dirasa perlu membenahi kondisi dalam negeri agar terciptanya atmosfir yang mendukung terlaksananya Arus Bebas Jasa.

View full-text

April 2019

  • Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan
    Abdillah Ahsan
  • Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan
    Nur Hadi Wiyono
  • Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan
    Meita Veruswati

Tembakau yang ditanam di dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan industri tembakau. Permintaan untuk semua jenis tembakau antara tahun 2011 dan 2016 mencapai 293.387 ton per tahun. Namun, permintaan untuk tiga jenis tembakau, yaitu Virginia, oriental dan burley, pada tahun 2015 adalah 84.163 ton di mana tembakau Virginia memiliki proporsi terbesar (83%). Tembakau virginia dan tembakau burley hanya ... [Show full abstract] dapat ditanam di 3 provinsi di Indonesia yaitu Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Areal penanaman tembakau di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Lumanjang menurun dan mereka menghasilkan jumlah yang tidak memadai untuk industry tembakau. Di Kabupaten Malang produksi tembakau mengalami penurunan karena harga tembakau yang rendah karena implementasi kebijakan pemerintah daerah yang mengharuskan petani untuk membudidayakan padi, jagung, kedelai, bawang merah dan cabe sebagai tanaman prioritas. Tanah yang dulu digunakan untuk menanam tembakau sekarang menanam tanaman lain Petani tembakau menghadapi banyak masalah seperti harga tembakau yang rendah dan hasil tembakau yang rendah dan umumnya petani tetap miskin, banyak dari mereka terjebak dalam perjanjian kemitraan dengan industri tembakau, yang menentukan kualitas dan harga daun. Untuk melindungi petani, Kementerian Perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri No. 84/2017 tentang pembatasan impor tembakau. Peraturan ini mengharuskan industri tembakau untuk membeli tembakau dalam negeri dan mengurangi impor mereka hingga setengahnya, tetapi Peraturan tersebut belum sempat diberlakukan karena Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menunda pelaksanaan peraturan tersebut. Indonesia telah menandatangani beberapa perjanjian perdagangan internasional di mana tembakau menikmati manfaat tarif impor. Di Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), Negara-negara Anggota ASEAN sepakat untuk menetapkan tarif impor untuk tembakau antara 0 hingga 5%. Dibandingkan dengan bea impor dengan negara-negara ASEAN lainnya, bea impor tembakau Indonesia relatif lebih rendah. Selain AFTA, Indonesia juga telah bergabung dengan ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA). Dengan ACFTA, bea masuk ditetapkan sebesar 5% sehingga harga tembakau dari China akan lebih murah. Renegosiasi tembakau di AFTA dan ACFTA harus dipertimbangkan. Ketika Peraturan No. 84/2017 diterbitkan tidak mempertimbangkan perjanjian perdagangan Indonesia dengan negara lain. Kajian ini menemukan bahwa bahwa Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) tidak dapat dilaksanakan karena bertentangan dengan kebijakan ekonomi lainnya, perjanjian perdagangan, dan praktik saat ini yang menguntungkan industri tembakau. Harus ada koherensi kebijakan antara tujuan Peraturan untuk mengurangi masalah yang dihadapi petani tembakau dengan kebijakan dan keputusan ekonomi dan perdagangan, yang menguntungkan usaha bisnis di Indonesia Kajian ini ini juga menemukan bahwa situasi saat ini menguntungkan industri rokok yang memiliki akses mudah untuk membeli tembakau yang lebih murah untuk mengurangi biaya produksi (melalui impor), yang membuat petani tembakau menjadi miskin. Upaya pemerintah untuk meningkatkan bea masuk dan kontrol impor tembakau harus dipercepat. Peningkatan bea masuk akan meningkatkan biaya daun tembakau sebagai bahan baku industri tembakau, yang pada gilirannya akan meningkatkan harga rokok. Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab pada kesejahteraan petani, harus secara aktif memberikan rekomendasi tentang impor produk tembakau yang bekerja untuk membantu petani tembakau. Perlu ada rencana aksi yang lebih realistis berdasarkan pada koherensi kebijakan untuk mencapai sistem yang lebih adil. Peraturan dapat mencapai tujuannya untuk membantu petani tembakau jika memiliki pendekatan yang lebih sistematis. Untuk memfasilitasi ini, semua petani tembakau harus terdaftar. Sistem yang lebih adil harus memasukkan peraturan tentang kewajiban industri tembakau untuk membeli tembakau domestik dari petani tembakau setempat sebagai persyaratan untuk mengimpor tembakau dan harus ada kebijakan harga standar/minimum daun tembakau. Kementerian Pertanian harus membantu petani, yang tanaman tembakaunya gagal dan membantu petani yang ingin beralih tanam ke tanaman lain, seperti di Malang, karena tembakau tidak menguntungkan. Di tingkat internasional, Indonesia harus merenegosisasi tembakau dalam perjanjian perdagangan internasional dan memasukkan tembakau ke daftar sensitif / pengecualian dari semua perjanjian perdagangan tersebut.

View full-text

  • Hana Chrysanti Widyastuti
  • Kata Kunci
  • Komitmen Organisasi
  • Budaya Organisasi

M2A605034 ABSTRAK AFTA (Asia Free Trade Area) untuk wilayah ASEAN memberi dampak bagi perusahaan – perusahaan di wilayah Asia Tenggara tidak terkecuali Indonesia. Dampak ini juga dirasakan oleh rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang kesehatan. Kondisi ini menuntut perawat untuk memiliki komitmen organisasi dalam menjalankan fungsinya. Salah satu cara menumbuhkan komitmen adalah ... [Show full abstract] dengan implementasi budaya organisasi. Komitmen organisasi adalah kesediaan untuk mendedikasikan diri pada nilai dan tujuan organisasi. Budaya organisasi adalah sistem nilai –nilai dan semangat yang mendasari cara mengelola dan mengorganisasikan perusahaan. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengetahui secara empiris korelasi antara budaya organisasi dengan komitmen organisasi. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode skala yang terdiri dari skala komitmen organisasi dan budaya organisasi. Penelitian ini dilakukan Perawat Rumah Sakit Panti Wilasa dengan jumlah populasi sebanyak 83 orang, dengan 48 perawat sebagai sampel penelitian dengan karakteristik perawat yang berusia 20-39 tahun, lama bekerja minimal 1 tahun dan berpendidikan terahkir DIII Keperawatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Hasil analisis dengan metode analisis regresi sederhana mendapatkan r xy = 0,723 dengan p = 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif antara budaya organisasi dengan komitmen organisasi. Semakin tinggi budaya organisasi maka semakin tinggi komitmen organisasi. Sumbangan efektif budaya organisasi terhadap komitmen organisasi sebesar 52,2% dan faktor lain memberi pengaruh sebesar 47,8 %.

Read more

April 2019

In facing the Asean Economic Community (AEC) is currently required condition that a company can remain successful in the free trade today is trying to create and retain customers. The purpose of this study was to analyze the effect of variable pricing, and quality to consumers in the decision to make the purchase of electronic products in Hypermart Pematangsiantar.

Read more

Negara-negara di asean membentuk kawasan pasar bebas asean yang disebut dengan