Nama al qur an yang masyhur dikenal banyak orang berjumlah

Di dalam Islam terdapat beberapa hal yang mulia yang memiliki banyak nama, yang nama-nama tersebut diberikan oleh Allah dan Rasulnya. Sebagaimana telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya, selain Allah dan Nabi juga terdapat Al Quran, Al Fatihah, ibadah shalat, dan hari kiamat yang memiliki banyak nama yang bersumber dari Al Quran dan Hadis.

Al Fairuz Abadi berkata: “Ketahuilah bahwa banyaknya nama menunjukkan mulianya sang pemilik nama, atau kesempurnaannya dalam perkara tertentu. Tidakkah engkau mengetahui bahwa singa memiliki beberapa nama yang menunjukkan luar biasanya kekuatannya, hari kiamat memeiliki banyak nama menunjukkan luar biasanya kesusahan dan kesulitan pada hari itu….Maka begitu juga dengan banyaknya nama Allah yang menunjukkan kesempurnaan, kemulian, dan keagungannya. Banyakya nama Rasulullah menunjukkan mulianya kedudukannya dan tingginya derajatnya. Begitu pula banyaknya nama Al Quran yang menunjukkan keagungan dan keutamaanya.”1

Pada tulisan kali ini akan disampaikan beberapa nama dari Al Quran.

Berapa Sebenarnya Jumlah Nama Al Quran?

Telah banyak ulama yang mencoba mengumpulkan dan menghitung nama-nama Al Quran dalam kitab yang mereka karang. Namun demikian, tidak ada kesepakatan di antara para ulama tersebut tentang berapa sebenarnya jumlah nama dari Al Quran.

Imam Az Zarkasyi dalam kitabnya Al Burhan fi ‘Ulumil Qur’an mengutip pendapat Al Harali (wafat 647 H) bahwa jumlah nama Al Quran tidak lebih dari 90 nama. Imam Az Zarkasyi juga mengutip pendapat Abul Ma’ali Azizi bin ’Abdul Malik bahwa Al Quran memiliki 55 nama. Imam As Suyuthi dalam kitabnya Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an juga mengutip pendapat yang menyatakan bahwa nama Al Quran berjumlah 55 tersebut. Sholih bin Ibrahim al-Bulaihi dalam karyanya Al Huda wal Bayan fi Asmail Quran berpendapat bahwa Al Quran memiliki 46 nama. Sedangkan Al Fairuz Abadi dalam kitabnya Basoir Dzawit Tamyiz fi Latoifil Kitabil ‘Aziz menyebutkan bahwa Al Quran memiliki 100 nama.

Ketidaksepakatan mengenai jumlah nama Al Quran tersebut dikarenakan adanya perbedaan pendapat mengenai pengelompokkan mana yang sebenarnya merupakan nama Al Quran dan mana yang sebenarnya hanyalah sifat dari Al Quran. Sebagian ulama menolak pendapat bahwa Al Quran memiliki banyak nama hingga berjumlah puluhan dan mengatakan bahwa sebagian besar dari jumlah tersebut hanyalah sifat, bukan nama. Sebagian ulama, semisal Al Mawardi, juga berpendapat bahwa nama sebenarnya dari Al Quran hanya berjumlah lima, yaitu Al Quran, Al Kitab, Adz Zikr, Al Furqon, dan At Tanzil.

Terlepas dari berbagai pendapat mengenai berapa jumlah sebenarnya dari nama-nama Al Quran, hal yang perlu disepakati adalah bahwa nama dan sifat dari Al Quran bersifat tauqiffiyah. Artinya, nama dan sifat yang disematkan kepada Al Quran haruslah berdasarkan Al Quran dan hadis nabi, tidak dibenarkan untuk dibuat-buat sendiri.

Di Antara Nama dan Sifat Al Quran

1. Al Quran (Bacaan/Yang Mengumpulkan)

Nama ini merupakan nama yang paling utama dan digunakan oleh Allah di banyak tempat, semisal dalam dua ayat berikut (yang artinya):

“Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Quran kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur.” (QS. Al Insaan: 23).

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2).

Terdapat banyak penjelasan dari para ulama mengenai makna kata Al Quran, di antaranya adalah apa yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Solih Al ‘Utsaimin dalam karyanya Ushul fi Tafsir. Beliau menjelaskan bahwa Al Quran merupakan mashdar (kata bentukan) dari kata kerja qoro-a yang bisa memiliki dua makna, yaitu ism maf’ul dan ism fa’il. Jika dimaknai sebagai ism maf’ul, maka arti dari Al Quran adalah sesuatu yang dibaca (bacaan). Namun jika dimaknai sebagai ism fa’il maka arti dari Al Quran adalah sesuatu yang mengumpulkan (pengumpul). Al Quran merupakan pengumpul khabar-khabar dan hukum-hukum Allah.

2. Al Kitab (Buku)

Nama Al Kitab Allah gunakan dalam awal surat Al Baqoroh (yang artinya): “Inilah Al Kitab yang tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS. Al-Baqarah: 2).

3. Adz-Dzikr (Pemberi Peringatan)

Allah menyebut nama Adz Dzikr di antaranya dalam surat Al Hijr (yang artinya): “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (QS. Al Hijr: 9).

4. Al-Furqan (Pembeda)

Disebut sebagai Al Furqon (Pembeda) karena Al Quran membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Allah menyebut nama ini dalam firmanNya (yang artinya): “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (QS. Al Furqaan: 1).

5. At-Tanzil (Yang Diturunkan)

Nama ini Allah gunakan dalam firmanNya (yang artinya): “Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam” (QS. Asy Syu’ara’: 192).

6. 50 Nama lainnya

Berikut lima puluh nama lainnya dari Al Quran beserta ayat dimana Allah menggunakan nama tersebut, yang dikumpulkan oleh Abul Ma’ali Al-Uzaizi bin Abdul Malik dalam kitabnya Al Burhan:

Al Mubîn (Yang Menjelaskan; QS. Ad Dukhan: 2), Al Karîm (Yang Mulia; QS. Al Waqi’ah: 77), Al Kalâm (Perkataan; QS. At Taubah: 6), An Nûr (Cahaya; QS. An Nisa’: 174), Al Hudâ (Petunjuk; QS. Yunus: 57), Ar Rahmah (Kasih Sayang; QS. QS. Yunus: 57), Asy Syifâ’ (Obat; QS. Al Isro’: 82), Al Mau’idhah (Nasehat; QS. Yunus: 57), Al Mubârak (Yang Diberkahi; QS. Al Anbiya’: 50), Al Aliy (Yang Tinggi; QS. Az Zukhruf: 4), Al Hikmah (Himah; QS. Al Qomar: 5), Al Hakîm (Hakim; QS. Yunus: 2), Al Muhaimin (QS. Al Maidah: 48), Al Habl (Ikatan; QS. Ali Imron: 103), Ash Shirâth Mustaqîm (Jalan Yang Lurus; QS. Al An’am: 153), Al Qayyim (Bimbingan yang Lurus; QS. Al Kahfi: 3), Al Qaul (Perkataan; QS. At Thoriq: 13), Al Fashl (Yang Merinci; QS. At Thoriq: 13), An Naba’ al Adhîm (Berita Yang Besar; QS. An Naba’: 2), Ahsanal Hadîts (Perkataan Terbaik; QS. Az Zumar: 23), Al Matsany (Yang Diulang-ulang; QS. Az Zumar: 23), Al Mutasyâbih (Yang Sreupa; QS. Az Zumar: 23), Ar Ruh (Ruh; QS. Asy Syuro: 52), Al Wahyu (Wahyu; QS. Al Anbiya’: 45), Al Araby (Yang Berbahasa Arab; QS. Yusuf: 2), Al Bashâ’ir (Bukti; QS. Al A’rof: 203), Al Bayân (Penjelasan; QS. Ali Imron: 138), Al Ilmu (Ilmu; QS. Al Baqoroh: 145), Al Haq (Kebenaran; QS. Ali Imron: 62), Al Hâdi (Petunjuk; QS. Al Isro’: 9), Al ‘Ajab (Yang Menakjubkan; QS. Al Jin: 1), At Tadzkiroh (Peringatan; QS. Al Haqqoh: 48), Al Urwatul Wutsqâ (Ikatan Yang Kuat; QS. Al Baqoroh: 256), Ash Shidq (Kebenaran; QS. Az Zumar: 33), Al Adl (Keadilan; QS. Al An’am: 115), Al Amr (Perintah; QS. At Tholaq: 5), Al Munâdy (Yang Menyeru; QS. Ali Imron: 193), Al Busyrâ (Kabar Gembira; QS. Al Baqoroh: 97)), Al Majid (Yang Mulia; QS. Al Buruj: 21), Az Zabûr (Zabur; QS. Al Anbiya’: 105), Al Basyir (Pemberi Kabar Gembira; QS. Al Fushilat: 4), An Nadzîr (Pemberi Peringatan; QS. Fushilat: 4), Al Azîz (Yang Mulia; QS. Fushilat: 41), Al Balâgh (Penjelasan; QS. Ibrohim: 52), Al Qashash (Kisah-kisah; QS. Yusuf: 3), Ash Shuhûf (Lembaran-lembaran; QS. ‘Abasa: 13), Al Mukarramah (Yang Dimuliakan; QS. ‘Abasa: 13), Al Marfû’ah (Yang Ditinggikan; QS. ‘Abasa: 14), Al Muthahharah (Yang Disucikan; QS. ‘Abasa: 14).

Jika ingin mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang makna nama-nama tersebut, silahkan merujuk ke Al Burhan fi ‘Ulumil Qur’an (1/276-281) karya Al Imam Az Zarkasyi dan Al Itqon fi ‘Ulumil Qur’an (1/146-148) karya Al Imam As Suyuthi.

7. Nama-nama Al Quran dari Hadis

Fairuz Abadi juga menyebutkan beberapa nama Al Quran yang beliau klaim berasal dari hadis-hadis Rasulullah (namun beliau tidak menyebutkan teks dan sanad dari hadis yang dimaksud), di antaranya: Hablullah Al Matin (Tali Allah yang Kuat), Syifaullah An Nafi’ (Obat Allah yang Bermanfaat), Al Mursyid, Al Mu’addil, Al Mu’tashom, Al Hadi (Petunjuk), Al ‘Ishmah, Qoshimuz Zhor, Qishmatullah, An Naba’ Al Khobar, Ad Dafi’ (Penghalang), dan Sohibul Mu’min (sahabat bagi orang yang beriman).

***

Sahabat muslimah, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khaira

🔍 Ya Allah Ampunilah Aku, Malaikat Hamalatul Arsy, Hadis Hadis Menuntut Ilmu, Pelukan Suami Istri Dalam Islam, Hadist Kasih Sayang, Doa Agar Dikabulkan Permintaan, Kata Bijak Ulama Tentang Wanita, Cara Menjadi Wanita Soleha, Mengapa Makanan Harus Dihabiskan, Sunnah Bangun Tidur

Terdapat tiga kitab tafsir Alquran karya ulama yang menjadi rujukan.

Rabu , 12 Feb 2020, 17:11 WIB

Terdapat tiga kitab tafsir Alquran karya ulama yang menjadi rujukan. Alquran/Ilustrasi

Rep: Yusuf Assidqie Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW merupakan yang pertama kali menerangkan, mengajarkan sekaligus menafsirkan Alquran. Beliau menjadi sumber utama rujukan tafsir, dan menjadi tempat bertanya bagi para shahabat, maupun umat ketika itu.

Baca Juga

Karena kedekatan mereka dengan Rasulullah, para shahabat pun mengetahui makna, maksud dan rahasia-rahasianya. Mereka terutama khulafa' ar-Rasyidin, Abdullah bin Mas'ud, Ibnu Abbas, Ubai bin Ka'ab, Zaid bin Tsabit, Abu Musa al-Asy'ari, dan Abdullah bin az-Zubair.

Dari para shahabat inilah, kegiatan kian berkembang, karena sepeninggal Rasulullah, mereka lantas menjadi guru bagi para tabiin. Sejumlah ahli tafsir pun bermunculan di sejumlah pusat-pusat pendidikan Islam, semisal di Irak, Makkah, dan Madinah.

Di antara para ahli tafsir terkemuka, lantas tersebutlah tiga yang utama, yang karya-karya kitabnya telah memberikan pengaruh besar hingga kini. Mereka adalah Muhammad bin Jarir Ath-Thabari (224 - 310 H), Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Qurtuby (w 671 H), dan Imaduddin Abul Fida' Ismail bin Amr bin Katsir (w 774 H). 

Tafsir al-Thabari

Berjumlah 12 jilid, adalah tafsir tertua. Tafsir ini telah menjadi referensi utama bagi para mufassirin terutama penafsiran binnaqli/biiriwayah. Penjelasan Rasulullah, pendapat shahabat, dan tabiin menjadi dasar utama penjabaran, untuk kemudian ulama ini mengupasnya secara detail disertai analisa yang tajam.

Apabila dalam satu ayat, muncul dua pendapat atau lebih, maka akan disebutkan satu persatu lengkap dengan dalil dan riwayat para shahabat dan tabi'in yang mendukung masing-masing pendapat, untuk selanjutkan mentarjih (memilih) mana yang lebih kuat dari sisi dalilnya. Di samping itu, juga dijabarkan harakat akhir, mengistimbat hukum jika ayat tersebut berkaitan dengan masalah hukum.

Tafsir Ibnu Katsir

Imam Asy-Syaukani RA, mengatakan bahwa tafsir Ibnu Katsir merupakan salah satu kitab tafsir terbaik, jika tidak bisa dikatakan sebagai tafsir terbaik. Sementara Imam As-Suyuthi ra menilai tafsirnya menakjubkan, dan belum ada ulama yang menandinginya.

Imaduddin Ismail bin Umar bin Katsir adalah adalah alumnus akhir madrasah tafsir dengan atsar. Ulama ini juga tercatat salah seorang murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah RA (wafat tahun 774 H).Tafsir Alquran Ibnu Katsir terdiri dari 10 jilid. Penafsirkan ayat-ayat Alquran dilakukan dengan sangat teliti, yang menukil perkataan para salafus shaleh.

Dia menafsirkan ayat dengan ibarat yang jelas dan mudah dipahami, menerangkan ayat dengan ayat yang lainnya dan membandingkannya agar lebih jelas maknanya.Selain itu, disebutkan pula hadis-hadis yang berhubungan dengan sebuah ayat, serta penafsiran para shahabat dan tabi'in. Beliau juga sering mentarjih di antara beberapa pendapat yang berbeda, juga mengomentari riwayat yang sahih atau yang dhaif (lemah).

Tafsir Al-Qurtuby

Secara keseluruhan, kitab tafsir ini terdiri dari 11 jilid, lengkap dengan daftar isinya. Menurut beberapa ulama, keistimewaan dari kitab tafsir ini yakni membuang kisah dan sejarah, dan diganti dengan hukum serta istimbat dalil, juga menerangkan qiroat, nasikh dan mansukh.

Gaya penulisannya khas ulama fikih. Beliau banyak menukil tafsir dan hukum dari para ulama salaf, dengan menyebutkan pendapatnya masing-masing. Pembahasan suatu permasalahan fiqiyah pun dilakukan dengan sangat detil. Tak hanya itu, al-Qurtuby tidak segan mengadakan riset mendalam untuk memperjelas kata-kata yang dianggap sulit.    

  • Alquran
  • tafsir alquran
  • kitab tafsir alquran
  • referensi tafsir alquran

sumber : Harian Republika

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA