Metode yang pengukurannya dibatasi dengan batasan batasan ukuran adalah

MAKALAH PERAKITAN PRODUK DISUSUN OLEH: 1. ANDRE SANTOSO 2. MUKIDIN 3. IRFAN 4. DIMAR 5. AGI KELAS : XII – TKR 2 SMK NEGERI 1 KRANGKENG INDRAMAYU 2019 i KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “PERAKITAN PRODUKS”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih. Kaplongan, 17 September 2019 Penulis ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................ I DAFTAR ISI ...................................................................................................... II BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1 C. Tujuan ...................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3 A. Pengertian & Prinsip Perakitan ................................................................ 3 B. Metode perakitan. ..................................................................................... 3 C. Macam dan jenis perakitan....................................................................... 4 D. Sistem Perakitan Manual.......................................................................... 5 E. Stasiun kerja Perakitan ............................................................................. 5 F. Sistem Kerja Pengangkutan ..................................................................... 6 G. Menggandakan dengan bermacam variasi produk ................................... 6 H. Sistem Perakitan Alternatif ...................................................................... 7 BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8 A. Kesimpulan .............................................................................................. 8 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian & Prinsip Perakitan 2. Metode perakitan. 3. Macam dan jenis perakitan. 4. Sistem Perakitan Manual 5. Stasiun kerja Perakitan 6. Sistem Kerja Pengangkutan 7. Menggandakan dengan bermacam variasi produk 8. Sistem Perakitan Alternatif iv C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui Pengertian & Prinsip Perakitan 2. Untuk Mengetahui Metode perakitan. 3. Untuk Mengetahui Macam dan jenis perakitan. 4. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Manual 5. Untuk Mengetahui Stasiun kerja Perakitan 6. Untuk Mengetahui Sistem Kerja Pengangkutan 7. Untuk Mengetahui Menggandakan dengan bermacam variasi produk 8. Untuk Mengetahui Sistem Perakitan Alternatif v BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian & Prinsip Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. B. Metode perakitan. Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah : a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain ( interchangeable ), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah vi distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen- komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuranpengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. C. Macam dan jenis perakitan. Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu : – Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. – Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu; – Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja vii – Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain. D. Sistem Perakitan Manual Sistem Perakitan Manual adalah suatu sistem yang mana proses perakitan suatu produk nya dikerjakan oleh manusia. Suatu produk dirakit saat lewat melalui jalur (biasanya berupa konveyor). Setiap komponen dasar berjalan melalui setiap stasiun dan pekerja menambahkan komponen untuk membuat suatu produk. Sistem transport material mekanis adalah yang paling sering digunakan untuk memindahkan komponen dasar sepanjang jalur sampai menjadi produk akhir (produk berpindah dari stasiun ke stasiun lain). Kecepatan jalur perakitan ditentukan oleh stasiun yang paling lambat. Kerja dari stasiun yang dapat bekerja lebih cepat sangat dibatasi oleh stasiun yang paling lambat. E. Stasiun kerja Perakitan Sebuah stasiun kerja pada jalur perakitan manual diletakan sepanjang alur kerja yang mana satu atau lebih elemen kerja dilakukan oleh satu atau lebih pekerja. Elemen kerja merepresentasikan bagian kecil dari total pekerjaan yang harus di selesaikan untuk merakit produk. Operasi perakitan yang biasa dilakukan pada jalur perakitan manual antara lain : Pengaplikasian perekat, sealant, pengelasan, penambahan komponen, penyolderan, dll (sumber:Groover). Beberapa stasiun kerja di desain bagi pekerja untuk bekerja secara berdiri, dimana yang lain bekerja secara duduk. Saat pekerja berdiri , mereka dapat berpindah disekitar area stasiun untuk melakukan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini biasanya untuk perakitan untuk produk yang besar, seperti mobil, truk, dan aplikasi yang lainnya. Contoh yang sering adalah saat dimana produk digerakan oleh konveyor pada kecepatan yang konstan melalui stasiun. Pekerja memulai tugas perakitan dan bergerak sepanjang stasiun sampai tugas nya selesai. Lalu kembali lagi ke unit yang selanjutnya dan mengulangi kembali tugasnya. Untuk perakitan produk yang lebih kecil (seperti peralatan elektronik, dan perakitan bagian komponen kecil dari produk besar), stasiun kerja biasanya di viii desain agar pekerja dapat duduk saat mereka melakukan pekerjaan. Hal ini lebih nyaman dan lebih sedikit menimbulkan kelelahan pada pekerja dan secara lebih luas lebih presisi dalam merakit. F. Sistem Kerja Pengangkutan Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaikan pemindahan dari unit sepanjang jalur perakitan manual: (1) manual atau (2) dengan sistem mekanis. Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor). H. Menggandakan dengan bermacam variasi produk Karena kepandaian dari manusia sebagai pekerja, jalur perakitan manual dapat di desain untuk dapat digunakan dalam merakit produk yang berbeda. 3 (tiga) tipe dari perakitan dapat dibedakan : 1. Single model. (2) batch model. (3) mixed model.  Single model, memproduksi banyak unit dari satu produk, dan tidak ada variasi dalam produk. Setiap unit idektik dan hal ini berarti tugas dari setiap stasiun juga sama untuk setiap unit.  Batch model, memproduksi setiap model secara berkelompok. Stasiun kerja di set untuk memproduksi jumlah yang dibutuhkan oleh model pertama, kemudian stasiun tersebut di konfigurasi kembali untuk memproduksi model yang selanjutnya, dan begitu seterusnya.  Mixed model juga memproduksi lebih dari satu model, tetapi model nya tidak di produksi secara berkelompok. Mereka secara simultan berada pada jalur perakitan yang sama. Saat satu model sedang dikerjakan di satu stasiun, model yang lainnya dibuat di stasiun selanjutnya. Setiap stasiun mempunyai kemampuan untuk menangani pekerjaan dari setiap model yang melewati nya. ix I. Sistem Perakitan Alternatif Sebaik apapun sitem perakitan manual, para pekerja sering melakukan komplain mengenai kerja mereka yang monoton dan itu-itu saja. Dalam hal ini, kita mengidentifikasikan sistem perakitan manual sebagai berikut : 1. Single station manual assembly cell, terdiri dari tempat kerja tunggal yang mana perakitan produk diselesaikan disatu tempat. 2. Assembly by worker teams, melibatkan banyak pekerja yang melakukan perakitan, dapat ditugaskan agar dapat bekerja pada suatu stasiun sambil melakukan pekerjaan yang berbeda-beda. 3. Automated assembly system, lebih memilih menggunakan mesin otomatis daripada menggunakan tenaga manusia. x BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Terdapat dua cara mendasar untuk menyelesaikan pemindahan dari unit sepanjang jalur perakitan manual: (1) manual atau (2) dengan sistem mekanis. Dalam metode manual, unit dari produk dipindahkan dari stasiun ke stasiun lain dengan tangan. Sedangkan dengan sistem mekanis berarti menggunakan sistem mekanis untuk memindahkan unit produk ( biasanya berupa konveyor). xi DAFTAR PUSTAKA 1. https://julisiregar18.blogspot.com/2016/04/perakitan-dan-polasitemnya.html 2. https://www.academia.edu/1941522/Pemilihan_Metode_Perakitan_dan_D esain_Produk_untuk_Meningkatkan_Kinerja_Perakitan_di_PT_Indoniles_ Electric_Parts 3. https://www.coursehero.com/file/p70phal/2-Produk-seri-Jenis-perakitanproduk-seri-Jenis-perakitan-dilakukan-dalam/ 4. http://diditnote.blogspot.com/2013/01/sistem-perakitan.html 5. https://docplayer.info/30156635-Penentuan-urutan-perakitan-produkdengan-liaison-sequence-analysis.html

xii