Mengurangi penggunaan bahan dari plastik merupakan cara mengolah sampah yang disebut dengan istilah

Kita mungkin sering mendengar istilah recycle saat belajar tentang daur ulang sampah. Hal ini memang ada kaitannya, karena kata recycle adalah kata dalam bahasa Inggris yang berhubungan dengan upaya mengolah limbah dari berbagai aktivitas manusia.

Sampah memang menjadi masalah yang belum terpecahkan saat ini. Sebab, setiap tahun jumlah sampah di berbagai belahan dunia terus meningkat. Khususnya sampah plastik.

Merujuk dari Databoks, setiap warga Indonesia menghasilkan sembilan kilogram (kg) sampah plastik sekali pakai. Hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan buangan sampah plastik sekali pakai per kapita terbesar keenam di Asia Tenggara pada 2019. Sedangkan dalam periode tersebut, Singapura menempati urutan pertama dengan buangan sampah plastik sekali pakai mencapai 76 kg per kapita.

Melihat dari data di atas, jumlah penggunaan sampah plastik masih tergolong tinggi di negara kita. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan recycle. Meski bukan solusi jitu untuk menyelesaikan masalah sampah plastik, namun recycle adalah metode yang tepat agar jumlah limbah tersebut dapat berkurang.

Selain plastik, limbah lainnya seperti kayu dan logam bisa didaur ulang menggunakan metode tertentu. Dihimpun dari berbagai sumber, simak ulasan lengkap tentang recycle dan manfaatnya berikut ini.

Advertising

Advertising

Menyulap Limbah Perca Menjadi Barang Bernilai Jual (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Recycle adalah kata atau istilah yang menggambarkan tentang upaya manusia untuk mengolah limbah yang dihasilkannya. Mendaur ulang sampah memang bukan jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut. Tetapi dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang, maka jumlah limbah dapat berkurang sedikit demi sedikit.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata daur ulang berarti suatu kegiatan atau pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai. Berdasarkan penjelasan ini, maka kita bisa mengartikan bahwa recycle adalah aktivitas untuk mendaur ulang kembali barang bekas seperti plastik, kertas, dan sebagainya.

Baca Juga

Recycle adalah suatu kegiatan positif yang bisa dilakukan mulai dari skala individu hingga kelompok dengan jumlah anggota banyak. Semakin sering kita melakukan recycle terhadap limbah hasil manusia, maka jumlah sampah yang menumpuk di sekitar kita bisa berkurang.

Dengan berkurangnya sampah maka lingkungan menjadi bersih dan terhindar dari pencemaran. Jika alam tercemar, bukan hanya manusia saja yang merasakan dampak negatifnya. Lebih dari itu, pencemaran akan merusak ekosistem dan mengganggu keberlangsungan hidup organisme lain.

Salah satu contoh recycle adalah dengan memproses kembali bahan yang masih bisa dipakai. Misalnya, kalau seseorang memiliki bekas kotak tisu, maka bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang yang lebih berguna.

Mengutip dari situs Greenes.co, beberapa waktu lalu salah satu perusahaan alat olahraga ternama yaitu Nike sudah meluncurkan jersey ramah lingkungan untuk klub sepak bola Liverpool. Satu buah seragam tersebut dibuat dari 18 botol plastik daur ulang. Ini menjadi bukti kalau recycle adalah upaya efektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik di Bumi.

Di luar sana terdapat satu istilah yang terdengar sama dengan recycle. Orang-orang menyebutnya dengan nama upcycle. Walaupun terdengar mirip, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan. Namun tetap memiliki konotasi positif dalam mengurangi limbah.

Dilansir dari Sustaination.id, recycle adalah proses mendaur ulang limbah dengan cara menghancurkan bahan tersebut terlebih dahulu, kemudian dibentuk menjadi barang baru. Contohnya seperti jersey Liverpool yang dibuat oleh Nike.

Baca Juga

Sementara upcycle, merupakan istilah yang menggambarkan upaya daur ulang terhadap suatu barang yang diubah menjadi barang dengan kegunaan baru, tanpa menghilangkan wujud aslinya.

Selain istilah di atas, kata recycle adalah salah satu bagian yang masuk dalam gagasan 3R yang sudah dijalankan beberapa tahun ke belakang oleh berbagai komunitas di seluruh dunia.

Konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Menurut Environment Indonesia, konsep reduce, reuse, dan recycle adalah salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau memanfaatkan sampah menjadi sumber listrik. Metode ini dapat dilakukan oleh siapapun baik individu maupun secara berkelompok.

Sistem 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Kemudian reduce merupakan upaya untuk mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Sedangkan kata recycle adalah mengolah kembali sampah menjadi barang baru yang bermanfaat.

Baca Juga

Menukil dari situs Bijakberplastik.aqua.co.id dan sumber lainnya, berikut beberapa contoh nyata yang bisa kita lakukan dalam mendaur ulang sampah. Hal ini sejalan dengan pengertian recycle adalah kegiatan yang memproses kembali barang tak terpakai. Simak ulasannya di bawah ini:

Membuat Media Tanam

Barang bekas yang sulit terurai oleh tanah bisa dimanfaatkan untuk dijadikan wadah media tanam. Misalnya seperti galon atau ember bekas. Anda bisa mengubahnya menjadi pot tanaman.

Selain membuat lingkungan rumah Anda menjadi bersih, mengubah barang bekas dari sampah plastik menjadi pot akan menghemat uang Anda. Sebab, dengan barang tersebut Anda tidak perlu membeli pot untuk tanaman.

Mengubahnya Menjadi Mainan

Banyak sekali limbah-limbah rumah tangga di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan sebagai mainan. Dengan sedikit kreativitas, barang tersebut dapat diubah menjadi produk yang mengandung nilai estetik.

Anda mungkin pernah mendengar atau sekedar melihat barang bekas yang disulap menjadi mainan. Barang-barang tersebut merupakan contoh kecil yang bisa Anda tiru dalam upaya mengurangi limbah di planet Bumi.

Mengubah Sampah Jadi Aksesoris Cantik

Botol plastik bekas ternyata bisa disulap menjadi hiasan untuk lampu kamar tidur. Barang serupa bisa dimanfaatkan, sehingga bisa mengurangi jumlah sampah plastik di sekitar tempat tinggal Anda.

Membuat Barang Berbahan Dasar Sampah Plastik

Di luar negeri sudah banyak perusahaan yang membuat barang baru dari recycle sampah plastik. Misalnya seragam klub di Liga Inggris yang sebagian di antaranya dibuat dari daur ulang botol plastik.

Recycle adalah salah satu upaya yang cukup efektif dalam mengurangi jumlah sampah. Oleh karenanya, Anda bisa memulai mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi barang bermanfaat sekaligus membuat lingkungan terlihat bersih.

Pemisahan sampah mendukung langkah reduce, reuse, recycle (3R)

GridKids.id - Siapa yang sudah tahu tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle, nih?

Mungkin kamu sudah enggak asing dengan ketiga istilah tersebut, ya.

Nah, kali ini mari kita bahas bersama tentang apa itu reduce, reuse, dan recycle atau yang biasa disingkat 3R, mulai dari pengertian hingga contohnya.

Baca Juga: Mengenali Perubahan yang Terjadi pada Benda Akibat Perubahan Suhu

Soalnya, penting banget untuk mengetahui konsep 3R demi membuat lingkungan kita lebih baik lagi dari sampah, Kids.

Yap! Saat ini jutaan sampah membanjiri bumi kita setiap harinya, lo.

Nah, sekarang kita simak bersama penjelasannya, yuk!

Baca Juga: Apa Itu Efek Rumah Kaca? Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya Bagi Bumi

Baca Juga: Definisi Litosfer, Jenis Batu Litosfer dan Manfaat Litosfer di Bumi

Mengurangi penggunaan bahan dari plastik merupakan cara mengolah sampah yang disebut dengan istilah
Ilustrasi belanja. ©shutterstock.com/Monkey Business Images

JATENG | 26 Oktober 2021 19:14 Reporter : Ibrahim Hasan

Merdeka.com - Reduce adalah istilah yang kerap disandingkan dengan sistem pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan. Pemahaman reduce sering disandingkan dengan istilah reuse dan recycle. Bahkan terjadi pengembangan dengan menambahkan teknik replace dan replant. Semua istilah tersebut berupa tindakan agar menumbuhkan sikap peduli kepada lingkungan.

Menurut Kemendiknas 2010, sikap peduli lingkungan adalah tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sikap peduli lingkungan sangat penting diterapkan dan harus dimiliki setiap orang, mengingat di lingkunganlah manusia menggantungkan kehidupan.

Perilaku berlebihan dan konsumtif manusia dapat menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu perlu adanya pola pikir untuk melakukan reduce terhadap setiap penggunaan barang. Pada dasarnya, reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang atau sesuatu yang dapat berakhir menjadi sampah. Namun bagaimanakah cara menerapkan reduce yang benar?

Berikut ulasan pengertian reduce adalah mengurangi penggunaan barang menjadi sampah beserta contoh penerapannya melansir dari Rogue Disposal & Recycling.Inc dan Liputan6.com.

2 dari 4 halaman

Mengurangi penggunaan bahan dari plastik merupakan cara mengolah sampah yang disebut dengan istilah

©Shutterstock

Reduce adalah Kunci Mengelola Barang

Untuk melakukan praktik peduli lingkungan dengan cara reduce, reuse, dan recycle, perlu diketahui pengertian istilah ini lebih dalam. Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan barang yang berpotensi menjadi sampah. Atau dalam arti reduce adalah tindakan mengurangi jumlah sampah yang kita hasilkan. Tentu saja upaya mengurangi penggunaan barang ini agar lingkungan hidup lebih terjaga dan terhindar dari kerusakan.

Pada dasarnya, upaya menjaga lingkungan yang paling utama adalah melakukan reduce. Reduce adalah salah satu kebiasaan hidup sehat yang harus dimiliki dalam setiap diri manusia. Tak menghambur-hamburkan uang dengan percuma sama dengan menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

Selain itu, reduce adalah kunci dari tindakan pengolahan suatu barang. Jika seseorang berhasil menahan dirinya untuk tidak menggunakan barang dengan cuma-cuma, maka daur ulang tak diperlukan. Sementara untuk penggunaan ulang adalah kunci agar kebiasan hidup dengan mengurangi atau reduce bisa benar-benar tertanam.

Reuse dan Recycle

Peran pengelolaan sampah dan peduli lingkungan selanjutnya ialah reuse. Reuse adalah penggunaan kembali barang. Dalam hal ini berhubungan langsung dengan penggunaan barang sekali pakai atau single use. Atau dalam arti lain reuse merupakan upaya menemukan cara baru untuk menggunakan hal-hal yang seharusnya dibuang.

Solusi paling ujung dari pengelolaan sampah ialah dengan cara recycle. Recycle adalah mendaur ulang sampah menjadi barang baru. Cara ini juga dapat meminimalisir terbentuknya sampah baru yang menyumbang kerusakan lingkungan. Recycle dapat dimaknai sebagai cara mendaur ulang atau mengubah sesuatu yang lama dan tidak berguna menjadi sesuatu yang baru dan berguna.

3 dari 4 halaman

Mengurangi penggunaan bahan dari plastik merupakan cara mengolah sampah yang disebut dengan istilah
www.moneycrashers.com

1. Mengurangi Terciptanya Sampah Baru

Penerapan reduce adalah mengurangi terciptanya limbah baru. Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.

Metode ini baik untuk dilakukan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menerapkan reduce, Anda menghentikan masalah pada sumbernya. Membuat lebih sedikit limbah untuk memulai berarti lebih sedikit limbah yang harus dibersihkan.

2. Menggunakan Kotak Makan untuk Makan Siang

Kertas dan kantong plastik menghasilkan banyak sampah dan kantong plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai. Cobalah kotak makan siang yang tahan lama atau tas makan siang yang dapat digunakan kembali sebagai gantinya. Alih-alih menggunakan kantong plastik, cobalah wadah yang dapat digunakan kembali.

3. Bawa Tas untuk Berbelanja

Bawalah tas yang dapat digunakan kembali ke toko kelontong. Sebagian besar toko menjual kanvas atau tas belanja plastik tahan lama yang dapat digunakan berulang kali. Beberapa toko kelontong bahkan memberi Anda sedikit potongan harga di kasir saat Anda berbelanja membawa tas Anda sendiri.

4. Minimalisir Membeli Minuman Kemasan Plastik 

Penerapan reduce adalah salah satunya meminimalisir produk kemasan plastik. Katakan tidak pada air minum kemasan plastik. Alih-alih membeli air kemasan, gunakan botol air yang dapat digunakan kembali.

5. Memperhatikan Barang yang Akan Dibeli

Saat berada di supermarket, perhatikan kemasannya. Bisakah wadah dibersihkan dan digunakan untuk hal lain? Saat membandingkan dua produk serupa, jika salah satu memiliki lebih sedikit kemasan, pertimbangkan untuk menjadikannya pilihan yang terbaik bagi Anda dan lingkungan. Selain itu, hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

6. Pemanfaatan Teknologi Digital

Kertas terbuat dari pohon yang jika penggunaan kertas berlebih akan terjadi penebangan hutan yang lebih banyak. Hal ini dapat diantisipasi dengan teknik reduce. Mengurangi penggunaan kertas dan beralih kepada teknologi untuk tulis menulis. Misalnya menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

7. Terapkan Kebiasaan Isi Ulang 

Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali). Penggunaan galon mineral juga dapat mengurangi sampah botol plastik yang berlebihan. 

4 dari 4 halaman

Mengurangi penggunaan bahan dari plastik merupakan cara mengolah sampah yang disebut dengan istilah
©2012 Merdeka.com

Setelah mengetahui reduce adalah mengurangi penggunaan barang yang menjadi sampah, yang terpenting ialah penerapannya. Penerapan reduce merupakan kebiasaan hidup yang baik, dampaknya ialah langsung terasa pada kehidupan manusia sekarang hingga ratusan tahun ke depan. Berikut tujuan reduce yang dapat dijadikan pedoman peduli lingkungan:

1. Menghemat pengeluaran karena tidak semena-mena berbelanja.

2. Merangsang diciptakannya teknologi baru untuk menyelamatkan lingkungan dan planet dari kehancuran.

3. Mampu menciptakan masa dengan berkelanjutan.

4. Melestarikan sumber daya alam, karena penggunaan sumber daya bisa ditekan lebih drastis.

5. Mampu mengurangi polusi udara, air, dan tanah karena penggunaan barang yang berlebihan pada akhirnya hanya akan menjadi sampah.

6. Upaya melestarikan ruang alam untuk tidak digunakan cuma-cuma hanya untuk meraup keuntungan.

7. Pelepasan karbondioksida ke atmosfer bisa ditekan agar tidak memperburuk kondisi alam sekitar.

8. Menciptakan lapangan pekerjaan baru karena proses daur ulang membutuhkan jasa yang mampu memproduksi barang.

9. Menghemat energi karena dalam pembuatan barang-barang konsumsi tetaplah memerlukan banyak energi dari alam.

10. Meminimalkan emisi gas rumah kaca karena ada pembakaran bahan bakar fosil ketika dilakukan penambangan, pemurnian, dan manufaktur.

(mdk/Ibr)