Mengapa sistem biaya tradisional dikatakan tidak sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif

Tidak peduli apakah suatu organisasi memproduksi dan menjual produk atau memberikan jasa, organisasi tersebut perlu mengetahui biaya-bianya. Data biaya harus diakumulasi untuk berbagai tujuan eksternal dan internal.

      Akuntansi biaya mengidentifikasikan, menguantifikasi, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elemen biaya yang berkaitan dengan produksi barang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persediaan dan penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan pengguna eksternal seperti pemegang saham, kantor pemeriksaan pajak, dan kreditor. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tepat waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas operasional harian dan orang yang bertanggung jawab untuk itu. Data biaya operasional harian juga memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitas relatif atau tingkat yang diinginkannya suatu alternatif keputusan.

Sasaran pembelajaran dari pengendalian biaya adalah sebagai berikut:

1.      Sistem Biaya Tradisional Vs Biaya Standar

2.      Sistem Biaya Tradisional (Historis)

3.      Biaya standar

4.      Kompabilitas Dengan Konsep Teori Organisasi Modern

5.      Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel

6.      Dorongan Keprilakuan

7.      Aspek Keprilakuan dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih

8.      Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar

Sistem Biaya Tradisional Vs Biaya Standar

Tujuan dan Penggunaan Sistem Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mengidentifkasikn, menguantifkasi, mengakumulasikan, dan melaporkan berbagai elememn biaya yang berkaitan dengan produksibarang atau penyerahan jasa. Akuntansi biaya memiliki dua tujuan. Melalui akumulasi biaya untuk penilaian persedian atau penentuan laba, akuntansi biaya melayani kebutuhan penguna eksternal seperti pemegang saham, kantor pemerkasaan pajak, dan kreditor. Dengan menyediakan manajemen dengan informasi biaya yang tept waktu dan relevan, akuntansi biaya membantu dalam perencanaan, pengendalian, dan evaluasi aktivitas operasional harian dan oran yang bertanggun jawab untuk itu. Data biaya juga memainkan peranan dalam analisis dan penilaian profitabilitasrelaatif atau tingkat diinginkannya suatu alternative kepetusan.

            Pendekatan system yang digunakan dalam menyediakan informasi biaya sangat berbeda satu sama lain. Setiap jenis memiliki aspek keprilakuannya sendiri. Bila hal ini diabakan, maka rspon manusia yang tidak diinginkannya dapat timbuldi man hal tersebut berkisar dri agk menganggu sampai benar-benardestruktif.

Sistem Biaya Tradisional (Historis)

Istilah tradisonal mengacu pada system biaya yang membatasi input pada biaya histories dan mengusahakan penyerapan penuh atas biayatetap dan variable oleh unit produk atau jasa. System biaya tradisional atau histories trutama focus padaidentifikasidan akumulasi biaya perunitatau jasa. System tersebut digunakan untuk menghitng nilai persdian dan data biaya harga pokok penjualan atau jasa yang diberikan untuk pelaporam keuangan eksternal. Tetapi,system biaya tradisional tidaklah sesuai untuk pengendalian manajemen yang efektif karena akumulasi data biaya yang telah di tentukamn sebelumnya tidak sesuai dengan konsep pengendalian kontemporer serta untuk memotivasi manajer dan karyawan, tujuan kinerja dan sasaran biaya perunit atau untuk periode masa depan tertentu harus di terapkn. Kinerja actual oleh pusat pertanggung jawabnharus secara periodikdibandingkan dengan tingkat kinerja yang di iginkan. Penyimpangan harus di catat dan informasikan kembali kepada individu yang berkepentingan, sehingga demikian dpat mendorong tindakan korektif ang segera. Untuk menghindari respon yang disfungsional, pada umumnya disarankan agarmanajer segmen hanya bertanggung jawab atas biaya yang dapat di pengaruhi oleh tindakan mereka.

Salah satu kelemahan utama dari system biaya tradisional ini adalah bahwa persyratan akuntansi keuangan menuntut agar biaya perunit produk atau jasa memperhitungkan semua biaya, baik yang dapat di telusuri ke suatu produk atau jasa maupun yang terjadi untuk atau periode waktu tertentu atau untuk lebih dari satu prodk atau segmen tidak dapt di telusuri langsung ke unit jasa, produk, atau departemen tertentu. Biaya tersebut di bebankan ke produk atau jasa melalui alokasiyang kurang lebih bessifat arbirer. Alokasi dapat menyesatkan manejemen dan mempengaruhi kualitas keputusan manajerial secara negative.

Kelemahan utama lainnya yang berkaitan dengan penggunaan system biaya tradisonal untuk tujuan pengendalian adalah bahwa satu-stunya dasr untuk pengendalian  adalah perbandingan kinerja saat ini dengan kinerja dari priode sebelumnya. Membandingkan kinerja saat ini dengan periode sebelumya dapat cukup menyesatkan karena tidak ada cara untuk mengetahiu apakah biaya dari periode sebelumnya terlalu tinggi, terlalu rendah, atau hampir tepat. Yang sama mmbingungkannya adalah varians anggaran yang di timbulkan dari membandingkan hasil kinerja actual dengan standar anggaran yang  tetapkan untuk suatu tinggat aktifitas yang berbeda dengan aktualnya yang di capai.

Sistem Biaya Standar

Ruang lingkup 

Mengakui kelemahan dari system biaya tradisional, banyak organisasi mengadopsi “system biaya Standa” system biaya standar mencerminkan pencampuran yang potensial efektif dari akuntansi dengan konsep pengendalian dari teori organisasi modern. Biaya standar adalah sasaran biaya perunit produk atau jasa yang di tentukan sebelumnya secara ilmiah, yang di kembangkan melalui studi teknik dan akuntansi. Biaya standar mencerminkan estimasi terinci dan canggih mengenai berapa biaya untuk melaksanakan suatu tugas tertentu atau penghasilan suatu produk tertentu. Aspek pengndalian yang melekat dari perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya untuk membandingkan, sebagai bagian dari arus data regular, kinerja aktuak dengan standar yang di tentukan sebelumnya dan untuk menyoroti varians (menguntungkan atau tidak menguntungkan ) antara kedua tingkat  biaya tersebut.

Kompabilitas Dengan Konsep Teori Organisasi Modern

Dalam mengembangkan kerangka kerja untuk system biaya standar yang sesuai dengan konsep teori organisasi modern, langkah-langkah pengendalian berikut ini, sebagai mana dijelaskan oleh Edwin Caplain, adalah penting :

1.      penetapan tujuan organisasi.

2.      penentuan pusat pertangung jawaban yang sesuai dan penugasan fungsi kepada masing-masing.

3.      pngisian staf dari pusat pertanggungjawaban dengan individu-individu yang memiliki kemampuan, motivasi, dan pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan fungsinya.

4.      penciptaan jalur komunikasi antara pusat pertanggunjawaban dan unit organisasi lainnya serta, di mana perlu, lingkungan eksternal.

5.      pengembangan prosedur yang memastikan bahwa informasi yang mencukupi,relevan, dan tepat waktu sepanjang jalur komunukasi

6.      desain dan inplementasi mekanisme pengndalian yang mengukur dan mengevaluasi kenerja dalam hal tujuan organisasi dan membrikan umpan balik mengenai penyesuain yang di perlukan dalam tujuan dan/atau kinerja

Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel

-                       Filsofi yang mendasari

        Semua metode akuntansi biaya tradisional,sesuai dengan konsep biaya tersebut membebankan unit produk atau jasa dengan biaya penuh. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung di bebankan langsung ke unit produk atau jasa, sementara overhead tatap dan variable pada kebanyakan kasus diserap berdasarkan estimasi tariff yang di dasrkan pada volume yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasr yang di gunakan untuk penyerapan berbeda dengan tingkat kapasitas yang telah di tentukan sebelumya, maka prosedur penyerapan akan menimbulkan penyerapan terlalu tinggi atau penyerapan terlalu rendah atas overhead manufaktur (jasa). Analisis pelengkap di butuhkan untuk mengidentifikasikan berbagai kompnen yan menyebabkan terjdinya penyerapan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Metode akuntansi biaya tradisional juga mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu akan konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang di hasilkan atau jasa yang di hasilkan atau jasa yang di serahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi dengan volume. Untuk mengtasi kekurangan ini, alat seperti penyusunan anggaran fleksibel dari analisis-volume-laba di perkenalkan

Untuk memfasilitasi penghasilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa perlu untuk menyususn laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi perhitungan biay baru di perkenalkan sejk tahun 1930. metode ini, yang di sebut dengan perhitungan biaya langsung atau biaya variable, dianggap meberikan hasil yang lebih berarti bagi majemen dan bagi mereka yng berhadapn dengan pengambilan keputusan sehari-hari berdasarkan hasil akuntansi biaya. Salah satu atributnya yang diterima dengan baik adalah bahwa metode tersut menghindari terminology akuntansi yang membingungkan, yang menjelaskan hubungan biaya-volume-laba

Dorongan Keprilakuan

Konsep,prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja manajerial dan, konsekuensinya, keputusan manajemen. Hal ini tidak selalu mengarah pada hasil yang diharapkan karena banyak ukuran kinerja memiliki bias yang terkandung didalamnya, yang memotifasi manajer untuk memilih alternative tindakan yang sesuai dengan kepentingan operasi dan / atau keuangan perusahan.  Dalam proses pengujian ulang tersebut,pertanyaan-pertanyaan seperti yang dinyatakan oleh David Hawkins terlihat sesuai, yaitu:

1.      apa yang dimotifasi oleh konsep akuntassi, prinsip, atau praktik akuntansi yang di lakukan oleh manajer dengan kpentingan prbadi mereka yang egois?

2.      apakah tindakan yang mungkin ini mengaburkan kinerja manejerial, memberikan ilusi kinerja yang sebenarnya tidak ada,atau mengarah pada tindakan ekonomi yang buruk?

Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, atau praktik akuntansi semacam itu adalah bagus secara keprilakuan maupun teknis jika konsep, prinsip, atau praktik tersebut:

  1. menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak menguntungkan guna memberikan adopsi atas suatu lternatif akuntansi
  2. menghambat adopsi tas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi kinerja

Pengendalian Biaya

Membagi biaya kedalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik untuk pengendalian biaya. Hal tersebut memungkinkan penyusunan laporan laba rugi menggunakan marjin kontribusi, yang menekankan pada pola prilaku biaya yang memberikan rincian kepada manajemen mengemai biaya teknik, biaya yang di setujui dan biaya diskresioner. Perbedaan ini adalah penting bagi manajemen karena setiap jenis biaya memerlikan prosedur pengendalian yang berbeda.

  • Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead variable,seperti bahan baker listrik.
  • Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya kapasitas adalah “seluruh biaya organisasi dan pabrikyang terus terjadi (tanpa memedulikan tingkat aktivitas )yang tidak dapat dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
  • Biaya dikresioner ( biaya terprogram) adalah biaya yang muncul dari keputusan priodik(biaya tahunan)mengenai jmlah maksimum yang akan di keluarkan dan yang tidak memiliki hubungan oktimum yang tidah ditunjukkan antara input (yang di ukur oleh biaya)dan output di ukur oleh pendapatan atau tujuan lainnya.

Pengambilan Keputusan

Perhitungan biaya langsung atau variable memberkan informasi penting lainnya kepada manajer. Informasi tersebut meliputi marjin kontribusi dan produk, lini produk aktivitas jasa, divsi, dan sejenisnya. Pengetahuan akan biaya diprensia atau biaya variable serta marjin kontribusi akan mempengaruhi prilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan di jelaskan sebagai berikut.

a)      Keputusan bauran produk adalah keputusan mengenai bauran produk, menejer penjualan yang mengetahui marjin kontrubusi dari produk-produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk yang mana akan di dorong dan mana yang harus dikurangi atau di tolerir karena penjualannya menguntungkan produk yang lain

b)      Penetuan harga produk baru. Produk baru pada umumnya di terima di pasar hanya setelah di uji coba secara ekstensif oleh perusahaan yang memiliki reputasi dalam industri tersebut.

c)      Penetrasi pasar. Manejer dapat menggunakan biaya variable sebagai dasar untuk penentuan harga ketika mereka bermaksud untuk memasuki paar baru (pasar luar negeri) denga produk yang sudah ada atau ketika mereka terpaksa menghadapi persaingan yang semakin meningkat di mana permintan menurun.

d)     Penghapusan produk. Marjin kontribusi akan membantu manajemen dalam menentukan apakah akan menghentikan atau hanya berhenti menjualnya dipasar tertentu.

e)      Pesanan khusus. Perusahaan juga dapat di hadapkan pada dua jenis situasi pesanan khusus. Situasi tersebut dapat melibatkan akomodasi atau pelanggan istimewa atau persyaratan khusus untuk ukuran, metode pengiriman, atau pengepakan .

f)       Kampanye iklan dan promosi . untuk meningkatkan volume penjualan saai ini, perusahaan dapat meluncurkan kampanye iklan dan promosi khusus.

g)      Keputusan mengurangi biaya. Jika harga jual suatu perusahaan di tetapkan oleh pesaing, maka menajemen akan mengetahui seberapa besar biaya variable yang akan di perkenankan pada volume operasi saat ini jika tujuan laba tertentu harus di capai.

Aspek Keprilakuan dari Langkah Akuntansi Biaya yang Dipilih

-          Penetapan standar

Elemen yang paling berpengaruh dalam menetukan keberhasilan atau kegagalan system biaya adalah standar yang di gunakan sebagai criteria kinerja. Standar yang memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai tujuan untuk memotifasi pengendalian biaya dan sebagai alat evaluasi kinerja. Raymond Miles dan Roger Vern mengemukakan empat persyratan utama bagi system pengendalian yang unggul secara keprilakuan :

1.      standar haruslah ditetapkan dalam cara yang sedemikian rupa sehingga orang menerimanya sesuatu realistis bukannya arbitrer

2.      orang-orang harus meras bahwa mereka memiliki pengaruh dalam menetapkan tujuan mereka sendiri.

3.      orang-orang harus yakin bahwa mereka akan dihukum secara tidak adil untuk variasi normal yang terjadi secara kebetulan dalam kinerja  

4.      umpan balik atas kinerja haruslah bertujuan untuk koreksi maupun evaluasi.

Standar yang Ketat vs Standar yang Longgar

Untuk berfungsi sebagai alat motivasi, standar yang akan di gunakan haruslah tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar. Standar yang ketat akan lebih sering tidak tercapai daripada di penuhi standar yang ketat adalah tantantangan yang berguna (penghargaan intrinsic) bagi menejer yang termotivasi oleh kebutuhan akan prestasi yang luar biasa.sementara itu standar yang longgar tidak memberikan memfaat mototivasional apapun karena standar tersebut begitu mudah dicapai, sehingga menejer akan mengabaikan standar tersebut kerena dianggap tidak berarti.

Penyerapan Overhead

Bidang lain yang penuh dengan dorongan difungsional adalah penerpan overhead. Praktik umum untuk membebankan overhead manufaktur tetap dan variable, ke produk pada tariff estimasi yang didasarkan pada tinkat kapasitas yang telah ditentukan sebelumnya. Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan berbeda dari yang telah ditentukan sebelumnya, maka varians yang dibebankan sebelumnya terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi. Ukuran dari varians ini akan dipengaruhi oleh tingkat kafasitas yang dipilih sebagai penyebut dari tarif tersebut.

Aspek kapitalisasi biaya tetap dalam persediaan juga mempengaruhi interprestasi laporan laba rugi dari bisnis yang bersifat musiman. Perusahaan-perusahaan dengan fluktuasi musiman dalam penjualan sering kali memproduksi lebih banyak dalam waktu senggang untuk menimbung persediaan yang mencukupi selama priode penjualan tinggi. Walaupun laporan laba rugi kuartalan dari perusahaan-perusahaan ini kemungkinan besar akan menunjukkan laba yang lebih tinggi pada kuartalan perjualan yang lebih rendah di bandingkan dengan kurtal pada penjualan yang lebih tinggi.

Alokasi Biaya Tidak Langsung

Salah satu keputusan paling controversial yang dihadapioleh setiap organisasi adalah apakah akan mengalokasikan biaya tidak langsung pada produk dan/ atau pusat pertanggungjawaban dan dasar alokasi apa yang akan digunakan. Dalam riset yang didukung oleh National Assosiation of Accountants James Fremgen dan Shu S.liao menemukan bahwa perusahaan responden membedakan dengan tegas 2 jenis biaya tidak langsung: biaya jasa korporat dan biaya administratif corporate.

Biaya jasa korporat adalah biaya jasa yang dilakukan secara sentral untuk mamfaat korporat dan pusat pertanggungjawaban. Biaya ini termasuk biaya akuntansi, pengolahan data, penelitian dan pengembangan, serta memiliki beberapa hubungan yang dapat diidentifikasikan dengan tingkat aktivitas dari berbagai pusat pertanggungjawaban sedangkan biaya administrative korporat adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan kantor korporat. Biaya ini termasuk gaji, hubungan masyarakat, dan biaya korporat lainnya, terjadi untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan.

Tujuan alokasi biaya tidak lansung responden survey menyebutkan laporan keuangan eksternal, evaluasi kinerja internal, penentuan harga berbasis biaya, dan pengambilan keputusan.


Page 2