Mengapa remaja masih jarang menerapkan pentingnya sopan santun dalam kehidupan sehari hari

Pentingnya Sopan Santun dalam Kehidupan Sehari-hari

Sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari – hari, karena dengan menunjukan sikap santunlah, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan keberadaanya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia berada. Dalam kehidupan bersosialisasi antar sesama manusia, sudah tentu kita memiliki norma-norma / etika-etika dalam melakukan hubungan dengan orang lain. Dalam hal ini sopan santun dapat memberikan banyak manfaat atau pengaruh yang baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Sopan santun berarti peraturan hidup yang timbul dari hasil pergaulan sekolompok manusia didalam masyarakat dan dianggap sebagai tuntutan pergaulan sehari-hari masyarakat tersebut. Setelah kita mengetahui pengeretian tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap sopan santun patutlah dilakukan dimana saja temapat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena sopan santun bersifat relatif dimana yang dianggap sebagai norma sopan santun berbeda-beda disetiap tempatnya, seperti sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut kita lakukan dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati, dihargai, dan disenangi keberadaan kita oleh orang lain.

Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada. Contohnya seperti didalam lingkungan rumah, baik didalam maupun diluar lingkungan rumah, maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain :

Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut, berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka berbohong dan tidak mendengar nasehatnya.

Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga dengan cara bertutur kata yang baik, tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga.

Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan.

Setelah itu, sopan santun didalam lingkungan sekolah dan kampus antara lain :

Menjaga tingkah laku, seperti berperilaku baik dan terpuji, menghormati guru atau dosen, dan mematuhi peraturan sekolah / kampus.

Menjaga kebersihan sekolah / kampus serta berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah / kampus.

Saat ini, kebanyakan orang yang tidak mempunyai sikap sopan santun, seperti melawan orang tua, berkata kasar terhadap orang tua, menyakiti perasaan orang lain, dsb. Sangat disayangkan karena sikap sopan santun seharusnya ada pada masing-masing individu. Tontonan yang ditayangkan ditelevisi swasta sekarang juga kebanyakan yang tidak memberikan contoh sopan dan santun. Coba kalian pikirkan, apabila kalian berada di posisi orang yang lebih tua, mendapati anak kalian berkata kasar, pasti kalian sangatlah kecewa. Sekarang saatnya kita buat introspeksi diri dan menjaga tontonan anak-anak yang masih dibawah umur agar tetap mempunyai sikap sopan dan santun .

 Mungkin saat ini masih ada orang yang belum bisa menerapkan sikap sopan santun ini.Jadi mulai sekarang mari terapkan sikap sopan santun, untuk mengetahuinya silahkan simak berikut ini.

1. Minta Tolong, Minta Maaf, dan Berterima Kasih.

Ini merupakan cara terbaik dalam melatih sopan santun untuk menjadi teladan bagi anak

2. Mengetuk Pintu dan Bilang “Permisi”.

Sopan santun juga bisa dikenalkan ketika kita sedang beraktivitas.

3. Tidak Memotong Pembicaraan Orang Lain.

Tak jarang, orang mungkin memotong pembicaraan karena tidak sabar atau merasa diabaikan.Namun, ia harus belajar bahwa memotong pembicaraan itu tak sopan.

4. Menghormati dan Menghargai Orang .

Salah satu kemampuan sopan santun yang harus dikantongi adalah memperlakukan orang lain layaknya ia ingin diperlakukan.Tanamkan dalam pikiran bahwa mengejek, menghina, dan mengomentari orang lain adalah tindakan yang tak bisa diterima.

5. Minta Izin Sebelum Pinjam Barang atau Minta Makanan.

Terlihat sederhana, tapi ini cukup penting dibiasakan agar mengenal cara bersosialisasi dengan orang sekitar secara sopan.

Mungkin itu beberapa contoh cara menerapkan sikap perilaku sopan santun pada lingkungan sekitar kita, ada pun beberapa manfaan sopan santun yaitu:

1. Melatih Bersosialisasi dengan Baik.

2. Membuat Hidup Lebih Bahagia.

3. Meningkatkan Kepercayaan Diri.

Yuk, mulai sekarang terapkan perilaku sopan santun ini, sopan santun akan menuntun kita ke jalan yang benar.Lagipula sopan santun itu ada manfaatnya bagi kita loh.

Sekian penjelasan sopan santun dari saya, terimakasih

Sumber:https://www.orami.co.id/magazine/mengajarkan-sopan-santun/

Di unduh:Selasa, 8 Maret 2022 jam 15.00

#SpenmaBerliterasi

#SalamLiterasi

#SemangatBerkarya

Mengapa remaja masih jarang menerapkan pentingnya sopan santun dalam kehidupan sehari hari
Dahulu Indonesia terkenal dengan nilai kesopanan masyarakatnya hingga ke mancanegara. Namun saat ini, zaman sudah bergeser dan banyak remaja yang mulai terlihat kurang menjaga tata kramanya baik terhadap orang tua, orang lain yang lebih tua bahkan yang lebih muda. Beberapa penyebab pudarnya nilai kesopanan di lingkungan remaja diantarnya:

1.Faktor keluarga. Salah satu hal yang terlihat adalah mulai terbiasanya anggota keluarga yang usianya lebih kecil (adik) memanggil anggota keluarga yang lain yang lebih tua hanya dengan sebutan namanya saja, tidak diawali dengan panggilan “mas, aa, bang, kak, mbak, bi, bu atau pak”. Selain itu, penyebab lainnya adalah memudarnya penggunaan kata-kata yang membantu dalam beraktivitas di lingkungan sosial seperti kata “tolong”. Bila salah satu anggota keluarga meminta tolong kepada anggota keluarga lain yang lebih muda, saat ini sikap yang terlihat cenderung hanya langsung memberi perintah, misal kepada adik atau asisten rumah tangga tanpa didahului kata “tolong”. Hal ini mencerminkan mulai memudarnya sikap menghargai orang lain yang secara tidak langsung bisa berdampak pada hilangnya norma kesopanan, belum lagi bila kondisi diri sedang emosi. Kerap kali kata-kata yang terucap menjadi kurang rumah dan terkesan angkuh.

2. Faktor teman atau pergaulan juga dapat memberi pengaruh terhadap nilai kesopanan. Seperti pepatah, apabila kita berkawan dengan penjual minyak wangi akan terkena wangi, dan apabila kita berkawan dengan seorang pandai besi, kita bisa terkena percikan api atau minimal kita akan mendapatkan bau asapnya yang tidak sedap. Ketika berkumpul dengan teman-teman tak jarang akan keluar kata-kata kasar dari teman-teman kita, dan itu yang akan melekat pada diri kita. Mungkin kata-kata yang dilontarkan tersebut maknanya sebagai lelucon atau bercanda dengan teman. Namun kerap kali hal ini menjadi kebiasaan yang tertanam, sehingga pada akhirnya hal tersebut menjadi lifestyle bagi remaja. Bahkan tidak hanya dari ucapan saja, cara berpakaian yang kerap digunakan remaja saat ini juga turut mempengaruhi nilai kesopanan. Penggunaan pakaian yang cenderung terbuka dan memperlihatkan bagian private saat ini seolah menjadi tren baru di kalangan remaja, sehingga semakin banyak remaja lain yang meniru cara berpakaian tersebut.

3. Faktor media massa juga dapat salah satu faktor memudarnya nilai kesopanan pada remaja. Saat ini banyak sekali tayangan sinetron yang kurang mendidik, mulai dari adegan berkelahi, balap-balapan, pacaran, cara berpakaian, dan juga cara bicara masing-masing tokoh. Belum lagi dengan adanya media sosial dunia maya yang memberikan pandangan baru kepada remaja mengenai gaya hidup remaja secara global yang pada akhirnya kerap dicontoh oleh remaja di Indonesia. Seperti bermewah-mewahan, menginap di hotel dengan lawan jenis, pergi ke club malam dan hal lainnya yang secara tidak sadar dicontoh dan diikuti oleh remaja di Indonesia. Hal ini membuat beberapa kalangan masyarakat kurang menyetujui dengan kondisi remaja saat ini. Namun bila ada yang menasihati atau memberi saran kepada remaja, mereka cenderung menghiraukannya karena menganggap apa yang dilakukannya adalah hak dan kebebasan masing-masing individu.  Hal ini secara tidak langsung mulai memudarkan kepedulian sosial antar satu sama lain di lingkungan masyarakat. Sehingga bila terlihat ada perilaku remaja yang kurang sopan dan kurang patut, masyarakat cenderung pasif dan tidak menghiraukan perilaku remaja tersebut. Hal ini perlahan akan menjadi kebiasaan yang secara tidak langsung turut mempengaruhi pudarnya nilai-nilai kesopanan di lingkungan remaja.

Pada dasarnya sikap sopan santun perlu dilakukan terhadap siapapun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Tidak hanya terhadap orangtua, anggota keluarga, terhadap guru, hanya dirumah, di sekolah atau hanya dengan orang-orang yang dikenal kita bersikap sopan santun, namun juga di lingkungan sosial. Ketika kita bermasyarakat dan berbaur di lingkungan sosial kita perlu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan nilai-nilai yang melekat di lingkungan tersebut. Selama kita berada di Indonesia maka kita perlu menyesuaikan diri dengan bersikap santun sesuai dengan apa yang  menjadi nilai-nilai bermasyarakat di Indonesia. Dengan mengikuti budaya timur, sudah sepatutnya kita menjaga nilai kesopanan dengan aturan dan batasan yang sudah melekat dalam lingkungan sosial masyarakat Indonesia. Kondisi yang telah dijabarkan sebelumnya jangan sampai membuat kita menjadi pasif dan tidak peduli dengan perkembangan remaja saat ini. Diperlukan sikap proaktif untuk mengawasi dan memberikan contoh yang baik kepada remaja untuk mempertahankan dan memelihara nilai kebudayaan kita yang telah dipegang teguh selama ini.

Hal sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk membantu remaja memelihara nilai kesopanan diantaranya memberi contoh secara langsung melalui perilaku. Misalnya disaat kita memerlukan bantuan anak, ucapkanlah kata “tolong” dan sudahi dengan mengucapkan “terima kasih” meskipun kepada anak yang usia dan statusnya jauh dibawah kita. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai sehingga ia akan belajar bagaimana caranya menghargai orang lain. Bila kita ingin anak remaja bersikap sopan dan menghargai pendapat orang lain, maka dengarkanlah ketika mereka memberikan pendapatnya. Hargai secara positif argumen dan pendapat mereka, meskipun ada hal yang masih belum tepat. Anak akan belajar bahwa apapun pendapat orang lain meskipun bertentangan dengan pandangan kita, sangat penting untuk tetap menghargai dan bersikap sopan terhadap orang lain. Hal ini akan menjadi kesempatan bagi anak remaja untuk dapat belajar secara langsung dalam menghargai pendapat saudara, teman, serta orang lain yang mungkin akan ditemuinya di masa mendatang. Bila kita ingin anak remaja kita berpakaian yang sopan, maka berilah contoh bagaimana cara berpakaian sopan yang dimaksud. Berikan pemahaman mengapa kita harus bersikap dan berperilaku demikian, sehingga anak dapat memahami alasan mengapa kita harus menjaga nilai-nilai kesopanan. Berikan pemahaman bahwa bersikap sopan dan santun haruslah dilakukan terhadap siapa saja tanpa memandang apakah usianya lebih tua atau lebih muda, status apakah lebih tinggi atau rendah, dimanapun kita berada dan dalam situasi apapun. Berikanlah kesempatan bagi anak untuk mempelajari nilai-nilai kesopanan yang bermanfaat dalam membantu anak untuk bermasyarakat di lingkungan sosial. Mulailah dari diri kita sendiri dengan memberi contoh konkrit yang baik sebagai sarana belajar bagi anak untuk bersikap sesuai dengan apa yang diharapkan.

Semoga bermanfaat. Happy Parenting 🙂

Penulis: Annisa Mutmainah, S.Pd

Picture: <a href=’https://www.freepik.com/free-photo/children-learning-with-books-at-wall_1308503.htm’>Designed by Freepik</a>