Mengapa interaksi sosial seseorang tergantung pada status dan perannya di masyarakat

Mengapa interaksi sosial seseorang tergantung pada status dan perannya di masyarakat

Konsep status dan peran sosial merupakan dua istilah yang berbeda. Status sosial lebih mengacu pada aspek statis pada individu dalam sistem ataupun organisasi masyarakat. Sedangkan peran sosial lebih mengacu pada aspek dinamis karena berkaitan dengan fungsional individu dalam sistem ataupun organisasi masyarakat.  

Namun, hubungan status dan peran sosial tidak dapat dipisahkan. Setiap status dijabarkan pada peran sosial yang dilakukan oleh individu dakan suatu masyarakat. Misalnya status sebagai seorang guru memiliki peran untuk membagikan ilmu kepada masyarakat. Kemudian seseorang yang berstatus sebagai dokter memiliki peran memberikan pelayanan medis kepada masyarakat. Biasanya status sosial yang dimiliki oleh seseorang lebih dari satu. Seseorang dapat menyandang status sebagai ayah dan sebagai dokter, memiliki peran masing-masing.  

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

34 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Keluarga adalah tempat status dan peran bermula. Foto:  https://www.tehsariwangi.com/.

Interaksi sosial yang dialami setiap individu atau kelompok seringkali memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup bersama. Dalam berinteraksi, seorang individu selalu membawa serta status dan peran sebagai pembeda.

Status dan peran, dalam hal ini berfungsi untuk memilah kelompok masyarakat atau individu, ketika dihadapkan dengan hak dan kewajiban yang  berbeda. Status dan peran justru memperlihatkan kepada publik dari mana seorang individu atau kelompok tertentu berasal. Selain sebagai penunjuk indentitas, status dan peran juga menciptakan tali kekuasaan dan mekanisme berinterakasi.

Status merupakan segi yang ditentukan secara sosial atas diri seorang yang pada gilirannya menentukan sebuah relasi sosial dan mencakup hak dan kewajiban tertentu terhadap orang-orang lain. Setiap orang boleh jadi memiliki sejumlah besar status, seperti paman, dokter gigi, teman, dan sebagainya. Pribadi sosial terdiri dari dan ditentukan oleh keseluruhan jumlah status yang dimaksud.

Pada dasarnya, kita juga perlu membedakan antara status yang diwariskan (ascribed) dan status yang diperoleh (achieved). Status-status yang diwariskan tidak bisa dipilih-pilih; seorang anak lelaki yang berusia tujuh tahun tidak bisa memilih untuk tidak menjadi, katakanlah, seorang pelajar kelas dua SD. Sebaliknya, status-status yang diperoleh diusahakan sendiri oleh si pelaku, misalnya berkaitan dengan profesi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain status, ada juga istilah lain yang dikemukakan Eriksen, yakni peran. Peran dapat diartikan sebagai tingkah laku yang berjalan sesuai dengan status. Dalam kehidupan sehari-hari, seseroang bisa menggonta-ganti peran. Seorang bapa selain sebagai ayah untuk anak-anak dan suami bagi isteri, ia juga bisa berperan sebagai politisi, guru atau pedangang. Status dan peran membuat seorang individu dibedakan dari individu lainnya.

Dengan peran dan statusnya, seseroang diberi batasan tertentu dalam bertindak. Pola interaksi yang dilatarbelakangi oleh status dan peran menunjukkan bahwa kehidupan sosial mempunyai kekhasan tertentu. Setiap individu bisa bergonta-ganti peran dalam berinteraksi dengan sesama. Gonta-ganti peran menciptakan banyak ruang interaksi dan memperkaya relasi sosial.

Jika seseorang hanya bertindak sesuai dengan statusnya dalam kehidupan sosial, ia justru akan merasa miskin dalam berinteraksi dan berelasi. Akan tetapi, di lain sisi, gonta-ganti peran justru menjadi celah bagi seorang individu untuk berkuasa. Naluri berkuasa dari seorang individu justru terlihat ketika ia memakasakan diri untuk memainkan semua peran dalam orkestra kehidupan.

Norma dan Kontrol Sosial

Hidup bersama, tidak pernah lepas dari aturan. Setiap sistem sosial menuntut adanya aturan-aturan yang menandaskan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. Keberadaan norma-norma tidak berarti bahwa terdapat kesepakatan total tentangnya atau kepatuhan total terhadapnya dalam setiap masyarakat. Hal ini hendak menunjukkan bahwa masing-masing kelompok masyarakat memiliki normanya sendiri. Sebagai contoh, boleh jadi bahwa memang ada aturan menyangkut "virilokalitas" -- pasangan yang baru menikah harus segera pindah ke keluarga mempelai laki-laki -- akan tetapi, aturan itu tidak diikuti oleh semua anggota masyarakat.

Pada dasarnya norma-norma yang diterapkan dalam kelompok masyarakat tertentu berisi larangan dan perintah. Semua norma wajib ditaati oleh setiap anggota masyarakat. Dalam sebuah kelompok masyarakat tertentu -- katakanlah suku Dhani di Papua -- memiliki kebiasaan memotong jari ketika isteri meninggal. Jika seseorang menjalankan norma-norma dalam hidup bersama dengan baik, maka ia akan diberi hadiah atau pujian.

Jawaban: status dan peran menenentukan apa yang dapat diperbuat seseorang bagi masyarakat serta kesepakatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya. jadi interaksi sosial sseseorang tergantung pada status dan perannya dalam masyarakat.

Apa yang dimaksud dengan status jelaskan?

Status merupakan per- wujudan atau pencerminan dari hak dan kewajiban individu dalam tingkah lakunya. Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompok masyarakatnya.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan status?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata status bermakna keadaan atau kedudukan (orang, badan, dsb.) dalam hubungannya dengan masyarakat di sekelilingnya; keadaan atau kedudukan orang atau sesuatu di mata hukum. Menurut KBBI, kata statuta bermakna anggaran dasar suatu organisasi.

Apakah peran sosial menurut para ahli?

Pengertian Peran Sosial Menurut Para Ahli Adapun definisi peran sosial menurut para ahli, antara lain: Abu Ahmadi (1982), Pengertian peran adalah sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status dan fungsi sosialnya.

Apakah status sosial merupakan peran sosial?

Selain status sosial, dampak lainnya adalah munculnya peran sosial. Status dan peran sosial merupakan dua hal yang saling beriringan. Semakin tinggi status sosial, maka semakin tinggi pula peran sosial seseorang dalam masyarakat. Status sosial diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang-orang lain.

Apakah peran sosial merupakan bagian dari kelompok sosial?

Peran sosial adalah bagian yang dimainkan orang sebagai anggota kelompok sosial. Dengan setiap peran sosial yang kita adopsi, perilaku kita berubah agar sesuai dengan ekspektasi yang kita dan orang lain miliki tentang peran itu.

Mengapa arti diferensiasi sosial mengacu pada perubahan peran sosial?

Arti diferensiasi sosial pada dasarnya mengacu pada perubahan peran sosial dengan profesi dan hubungan. Individu yang mempraktikkan berbagai profesi, seperti mengajar, memasak, dan memasang pipa memiliki peran yang berbeda untuk dipenuhi. Orang mengambil peran yang berbeda, sesuai dengan situasinya.