Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Kebugaran jasmani bagi siswa Sekolah Dasar (SD) kelas tinggi harus tetap dijaga baik dengan banyak bergerak dan disertai dengan pengukuran secara berkala. Hal ini dilakukan agar siswa dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Akan tetapi, masih sedikit SD di Kabupaten Aceh Besar melakukan tes kebugaran jasmani. Ini karena instrumen tes kebugaran jasmani yang ada belum efektif dan efisien.

“Oleh karenanya perlu dikembangkan instrumen tes kebugaran jasmani siswa SD kelas tinggi,” kata dosen Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh (Unsyiah), Drs. Sukardi Putra, M. Kes. saat mengikuti ujian promosi doktor pendidikan program studi Pendidikan Olahraga, Rabu 22 Februari 2017 di kampus Kelud Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Sukardi berhasil mempertahankan disertasi “Pengembangan Instrumen Tes Kebugaran Jasmani Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas Tinggi Kabupaten Aceh Besar” dengan bimbingan promotor Prof. Dr. Soegiyanto KS., M.S., kopromotor Prof. Dr. Tandiyo Rahayu, M.Pd., dan anggota promotor Dr. Sulaiman, M.Pd.

Hasil tes uji coba dari empat item tes pada kelompok kecil tahap pertama dan tahap kedua menunjukkan angka lebih dari satu, yakni 4.9, 4.10, 4.11, dan 4.12. Artinya, instrumen yang dikembangkan memiliki nilai validitas tinggi. Empat item tes yang diujikan adalah hasil dari penelitian berupa bentuk instrumen tes kebugaran jasmani untuk siswa SD kelas tinggi yang terdiri atas, tes lari 30 meter, tes angkat tubuh 60 detik, tes duduk menjangkau, dan tes bupagon lari 720 meter.

Implikasinya, hasil penelitian dapat dijadikan panduan dan pegangan bagi guru serta pelaku olahraga dalam memilih instrumen tes yang tepat, murah, dan mudah untuk melakukan evaluasi kebugaran siswa. “Kiranya dapat juga dijadikan salah satu pedoman untuk mengukur kebugaran jasmani siswa SD kelas tinggi dan anak-anak umur 9-12 tahun sehingga diketahui keberadaan kebugaran jasmaninya secara dini sebagai ukuran dasar kebugaran,” jelas anak ketiga dari 11 bersaudara ini.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani
Lihat Foto

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (no.400) beradu kecepatan dengan pelari lainnya saat babak semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Minggu (26/8/2018).

KOMPAS.com - Kebugaran jasmani adalah hal yang sangat penting bagi semua orang. Kebugaran jasmani menjadi modal utama untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Dalam buku Bukar dan Sehat (2017) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap pembebanan fisik yang diberikan kepadanya tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti.

Setiap orang membutuhkan kebugaran jasmani yang baik agar bisa melaksanakan pekerjaannya secara efektif dan efisien.

Tingkat kebugaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan fisikya dalam melakukan tugas sehari-hari.

Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya.

Baca juga: Postur Lari yang Baik

Suatu bentuk pengukuran untuk menilai kemampuan aktivitas jasmani dan mendapatkan informasi tentang seseorang atau kelompok disebut tes. 

Adapun, Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu alat yang digunakan adalah stopwatch. Alat yang digunakan untuk mengukur waktu dalam tes kebugaran jasmani adalah stopwatch.

TKJI tersebut disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Berikut adalah uraian cara melakukan tes pengukuran kebugaran jasmani.

1. Lari cepat 50 meter

Tujuan tes ini adalah untuk mengukur lari seseorang. Lari dengan jarak 50 meter diterapkan bagi peserta usia 13-15 tahun. Sementara untuk usia 16-19 tahun jaraknya adalah 60 meter.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi aktivitas olahraga. Credit: pexels.com/Jonathan

Bola.com, Jakarta - Tes kebugaran jasmani merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmaninya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmaninya.

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan beban fisik yang diterima setelah melakukan kegiatan sehari-hari. Kesehatan jasmani menjadi kebutuhan penting yang perlu dimiliki agar seseorang tetap fit dalam menjalani kegiatan.

Itulah mengapa, penting untuk memenuhi kebutuhan kebugaran jasmani agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.

Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, makin bagus pula kemampuan kerja fisiknya. Jadi, makin sering olahraga justru membuat Anda menjadi tidak mudah lelah.

Dengan sering-sering melakukan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh Anda bisa lebih meningkat. Kebugaran jasmani juga berguna untuk merawat kulit.

Seseorang yang sering melakukan olahraga biasanya memiliki kulit yang terlihat lebih kencang dan sehat. Masih banyak lagi tentunya manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kebugaran jasmani perlu dilakukan tes. Ada beberapa tes yang harus dipenuhi. Apa saja tes tersebut?

Berikut ini rangkuman mengenai jenis-jenis tes kebugaran jasmani, seperti dilansir dari laman Cerdika dan Yuksinau, Rabu (7/10/2020).

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi olahraga, stretching, peregangan. (Gambar oleh skeeze dari Pixabay)

Sebelum mengetahui jenis tes kebugaran jasmani, perlu diketahui juga petunjuk umum dan ketentuan khusus sebelum melakukan tes kebugaran jasmani.

Petunjuk umum

  • Melakukan tes secara berurutan dan sesuai petunjuk pelaksanaan.
  • Harus benar-benar dalam keadaan sehat secara fisik dan siap melaksanakan tes.
  • Peserta tes harus cukup istirahat pada malam hari sebelum tes, dan makan terlebuh dahulu minimal 2 jam sebelum pelaksanaan tes.
  • Peserta tes harus paham dan mampu melakukan teknik pelaksanaan tes tersebut secara baik.
  • Identitas peserta tes harus tercatat lengkap seperti umur, tinggi badan, dan berat badan.

Ketentuan khusus

  • Peserta tes harus memakai pakaian olahraga lengkap. Memakai sepatu yang bersol karet.
  • Peserta tes harus memahami benar tes yang akan dilakukan dan menguasainya atau sudah melakukan pemanasan sebelumnya.
  • Peserta yang mengikuti tes, tapi tidak bisa melaksanakan tugas maka hasilnya ditulis dengan angka nol (0).

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi berolahraga. (Bola.com/Pixabay)

Ada beberapa alat dan fasilitas yang harus disediakan untuk tes kebugaran jasmani.

1. Lintasan lari

2. Bendera start

3. Nomor dada

4. Stopwatch

5. Palang tunggal yang bisa naik turun

6. Tiang/kun

7. Papan berskala

8. Penghapus

9. Peluit

10. Formulir tes dan alat tulis

11. Serbuk kapur dan lain sebagainya.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi olahraga. (Photo by Alora Griffiths on Unsplash)

1. Tes kekuatan dan daya tahan otot

Tes kekuatan dan daya tahan otot bisa membantu mengetahui kelompok otot mana yang punya kekuatan besar dan mana yang lebih lemah serta berisiko cedera.

Beberapa contoh gerakan dalam tes kekuatan dan daya tahan, yaitu:

a. Squat

Caranya:

  • Squat diawali dengan posisi berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar pinggul.
  • Lalu, turunkan tubuh dengan mendorong punggung ke belakang dan lengan lurus ke depan agar seimbang.
  • Kemudian, kembali pada posisi awal dan lakukan semampunya.

b. Push up

Caranya:

  • Push up diawali dengan posisi lurus tengkurap dengan kedua lengan menumpu pada lantai atau matras di samping dada.
  • Lalu, turunkan bahu sampai sampai membentuk siku lancip dan dada menyentuh lantai atau matras.
  • Ulangi secara terus-menerus gerakan ini, semampunya.

c. Sit up

Caranya:

  • Sit up diawali dengan posisi tidur telentaang dengan lutut ditekuk. Simpan tangan menyilang pada dada atau di belakang telinga.
  • Lalu, angkat tubuh dari lantai sampai dada dekat dengan paha.
  • Kembali ke posisi awal, dan lakukan kembali beberapa kali sesuai kemampuan.

d. Loncat tegak

Caranya:

  • Loncat tegak diawali dengan berdiri tegak dekat dinding.
  • Lalu, tekuk lutut dan kedua lengan diayun ke belakang.
  • Selanjutnya, loncatlah setinggi mungkin sambil menepuk dinding dengan tangan yang udah diberi kapur buat menandai tinggi papan yang berhasil diraih.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi olahraga, stretching, peregangan. (Gambar oleh Irina L dari Pixabay)

2. Tes daya tahan jantung dan paru-paru

Tes daya tahan jantung dan paru-paru dilakukan untuk mengukur kemampuan dalam memakai jantung dan paru-paru secara efektif dan efisien.

Fungsinya, buat memasok oksigen dan energi saat melakukan suatu aktivitas fisik. Tes tersebut biasanya dilakukan dengan lari jarak jauh, kurang lebih sekitar 2,4 km dan bisa diselingi berjalan kaki, kalau tidak kuat lari terus.

3. Tes Kelenturan

Tes kelenturan dilakukan untuk memeriksa ketidakseimbangan postur tubuh, rentang gerak, dan kekakuan lainnya. Tes ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Menyentuh jempol kaki dalam posisi duduk

Fungsinya untuk mengetahui seberapa fleksibel punggung bagian bawah dan paha belakang. Caranya duduk di lantai dengan kaki selonjoran ke depan.

Lalu, angkat lengan ke atas dan turunkan badan dan lengan buat menyentuh jari kaki.

Kalau bisa melakukannya, tubuh kamu bisa dikategorikan mempunyai kelenturan yang cukup

b. Mencoba kedua tangan saling bersentuhan

Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa fleksibel sendi lengan dan bahu kamu.

Posisikan satu tangan di belakang leher dan turun ke bawah, sedangkan satu tangan yang lain berusaha menggapainya melewati punggung.

Kalau keduanya bisa bersentuhan, lengan dan bahumu tergolong cukup lentur.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

ilustrasi olahraga/Photo by mentatdgt from Pexels

4. Tes kecepatan

Tes kecepatan dilakukan buat mengukur kecepatan dalam melakukan suatu gerakan pada waktu yang singkat.

Tes ini umumnya dilakukan dengan lari cepat dengan jarak 50 sampai 200 meter.

Kekuatan otot tungkai akan sangat berpengaruh dalam melatih kecepatan gerakmu.

5. Tes kelincahan

Tes kelincahan dilakukan buat mengukur kemampuan kamu dalam mengendalikan keseimbangan tubuh saat melakukan gerakan dengan mengubah arah secara cepat.

Tes ini umumnya dilakukan dengan lari bolak-balik.

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani

Ilustrasi Lari - Olahraga (Foto: Unsplashcom/ Jonathan Chng)

International Committee on the Standardization of Physical Fitness Test (I.C.S.P.F.T) adalah organisasi internasional yang sasaran kegiatannya menyusun dan membakukan atau memberi standar berbagai bentuk tes kesegaran jasmani.

Asian Committee on the Standardization of Physical Fitness Tes (A.C.S.P.F.T) adalah anak dari I.C.S.P.F.T

8 Jenis tes kebugaran jasmani meliputi:

1. Lari cepat 50 meter (dash/sprint)

2. Lompat jauh tanpa awalan (standing broad jump)

3. Tes pull up

4. Tes push up selama satu menit

5. Lari bolak balik (shutttle run) 4 X 10 m

6. Tes sit up selama 30 detik

7. Tes loncat tegak

8. Lari jauh:

  • 600 m (putra dan putri kurang dari 12 tahun)
  • 800 m (putri 12 tahun ke atas)
  • 1000 m (putra 12 tahun ke atas)

Sumber: Cerdika, Yuksinau

Lanjutkan Membaca ↓

Mengapa harus dilakukan tes KEBUGARAN jasmani