Mengapa budaya daerah merupakan akar budaya nasional jelaskan brainly

Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud dan tujuan kepada orang lain. Selain itu bahasa merupakan salah satu aspek dari kebudayaan. Sebagai salah satu manifestasi kebudayaan, bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam setiap kebudayaan bahasa merupakan suatu unsur pokok yang terdapat dalam masyarakat. Keanekaragaman bahasa dalam masyarakat, baik dalam cakupan yang luas (internasional), maupun bahasa nasional.

Bahasa juga memiliki peranan dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan, pada dasarnya bahasa merupakan ekspresi karena dengan bahasa manusia dapat menyampaikan isi hati dan berkomunikasi dengan sesamanya.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, bahasa  mengalami banyak pengembangan dan variasi. Sehingga  pengembangan bahasa itu sendiri sudah tidak asing lagi bagi negara manapun dan mempunyai berbagai macam sifat.

Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang.Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran). Fungsi bahasa terdapat dua bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus

Bahasa dapat dikatakan alat kontrol sosial yang sangat efektif karena sehari-hari kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi antar sesama, baik berupa lisan maupun tulisan, seperti contok kita melihat para polisi yang menegur para pelanggar lalu lintas, polisi tersebut menegur menggunakan bahasa sebagai kontrol sosial dimana fungsinya adalah agar pelanggar tersebut tidak mengulangi hal yang sama dikemudian hari. Begitu juga dengan adanya sosialisasi pemilu damai, dimana sosialisasi tersebut sebagai kontrol bahasa yang memiliki fungsi untuk menghimbau masyarakat untuk tetap damai pada saat pemilu berlangsung.

Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku- buku instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Seperti halnya pemberian edukasi mengenai himbauan pemerintah ditengah wabah pandemi Covid-19 seperti jaga jarak, menggunakan masker ketika keluar rumah, tidak berkumpul, tidak mudik, sering mencuci tangan dibawah air mengalir dan ketika tidak ada air dapat menggunakan handsanitaizer. Pemberian edukasi harus menggunakan bahasa yang baik agar dapat diterima bagi pembaca ataupun pendengarnya baik metode langsung maupun tidak langsung. Hal Ini merupakan metode komunikasi yang harus dipahami pemberi materi agar bisa selaras dengan tujuan yang ingin dicapai.

Pemarapan diatas, apabila diketahui setiap orang maka dapat menjadikan komunikasi yang efektif. Tidak akan terciptanya rasa marah dan terjadinya konflik sosial seperti hal yang terjadi di Indonesia pada saat ini mengenai bantuan sosial. Apabila bahasa yang dipergunakan dapat meredam emosional maka akan terciptanya kedamaian.

Siapa yang tidak terkena wabah Covid-19? semua orang kenai dampak, dengan terjadinya penurunan pendapatan perekonomian hingga menjadikan beberapa kementerian memberikan bantuan baik berupa uang dan sembako. Dengan maksud agar kelangsungan hidup masyarakat yang membutuhkan dapat terjamin ditengah wabah Covid-19. Peran ini juga dapat disampaikan penyuluh sosial dengan memberikan komunikasi secara dasar bagaimana bantuan dapat diperoleh dan untuk yang berhak menerimanya.

Merujuk dari asal daerah, bahasa yang paling baik dipergunakan adalah bahasa daerah sekitar dengan maksud agar memudahkan komunikasi dan mereka dihargai dengan junjungan bahasa turun menurun, namun apabila tidak bisa mempergunakan bahasa daerah sebelum melakukan penyuluhan kita dapat membuka dengan bahasa yang halus hingga mereka dapat memaklumi. Jadi, bahasa merupakan alat kontrol sosial dalam berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung agar terciptanya keselarasan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Oleh : Yosi Ermalena, S.Si

Mengapa budaya daerah merupakan akar budaya nasional jelaskan brainly
Oleh: Endang Wahyu Widiasari, M.Pd

(Guru Di SMPN 4 Cikalongwetan)

Saat ini, menurut hemat penulis, bahasa Indonesia lebih dominan digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari dibandingkan bahasa daerah. Ketika penulis bertanya dengan menggunakan bahasa daerah, seringkali dijawab dengan bahasa Indonesia. Hal tersebut tentu tidak salah. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, dan juga sebagai bahasa persatuan untuk mengikat keragaman adat dan kebudayaan bangsa. Bahasa Indonesia juga dapat memudahkan komunikasi antar suku bangsa yang ada di negara kita tercinta. Dengan demikian, kebhinekaan pun tidak mudah terpecah belah.

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan juga tertuang  dalam Ikrar sumpah pemuda. ” …….. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Sumpah pemuda menjadi tonggak dimulainya babak baru pemikiran bangsa Indonesia. Pada awalnya bersifat kedaerahan, akhirnya meluas menjadi satu kebangsaan Indonesia. Sumpah Pemuda tidak mengikrarkan berbahasa satu, tetapi menjungjung tinggi  bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Akan tetapi, urgensi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan bukan berarti mematikan bahasa daerah. Perkembangan bahasa daerah justru memperkaya khasanah budaya bangsa, diantaranya: menambah kosakata bagi perkembangan bahasa Indonesia, sebagai pendukung bahasa Indonesia, sebagai kekayaan budaya bangsa Indonesia, sebagai identitas dan ciri khas dari suatu suku dan daerah, merupakan media penerapan dalam  pendidikan karakter, dan menimbulkan keakraban dalam berkomunikasi. Untuk itulah, bahasa daerah perlu dilestarikan keberadaannya.

Pemerintah juga melakukan perlindungan terhadap bahasa daerah, didasarkan pada amanat Pasal 32 Ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan bahwa negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Dengan ayat itu, negara memberi kesempatan dan keleluasaan kepada masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan bahasanya sebagai bagian dari kebudayaannya masing-masing. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mewadahi pendidikan, ilmu dan budaya UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)  menetapkan tanggal 21 Februari sebagai hari bahasa Ibu.

Akan tetapi ironisnya, bahasa daerah lambat laun mulai ditinggalkan penggunaanya oleh sebagian pemuda, sangat disayangkan jika bahasa daerah lambat laun akan punah keberadaannya. Menurut UNESCO, seperti yang tertuang dalam Atlas of the World’s Language in Danger of Disappearing, di Indonesia terdapat lebih dari 640 bahasa daerah (2001:40) yang di dalamnya terdapat lebih kurang 154 bahasa yang harus diperhatikan. Sekitar 139 bahasa terancam punah dan 15 bahasa benar-benar telah mati.

Punahnya bahasa daerah disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya: perkawinan antar suku bisa menjadi salah satu sebab hilangnya bahasa daerah, terjadinya urbanisasi, dan bisa juga rasa malu menggunakan bahasa Ibu dalam percakapan sehari-hari. Punahnya bahasa daerah harus menjadi pemikiran/renungan kita bersama agar bahasa daerah tetap hidup, karena bahasa daerah akan melestarikan kearifan budaya lokal.

Jika Kearifan lokal punah akan berdampak pada tercerabutnya nilai-nilai adiluhung yang terdapat dalam budaya daerah. Hilangnya bahasa akan membuat generasi mendatang kehilangan informasi mengenai bagaimana bahasa itu digunakan, bagaimana suatu kelompok bertahan hidup, termasuk bagaimana budaya dan sistem nilai yang dibawa oleh masyarakat tersebut. Sungguh ironis jika generasi mendatang akan menjadi generasi yang tercerabut dari akar budayanya.

Tentunya sebagai pendidik kita tidak boleh berdiam diri melihat kondisi ini. Pendidik harus membuat gerakan mengembalikan bahasa daerah menjadi bahasa komunikasi sehari hari. Mulailah dari keluarga kita sendiri untuk bertutur kata dengan menggunakan bahasa daerah. Penggunaan bahasa daerah dalam keluarga merupakan cara efektif melestarikannya. Selain keluarga, masyarakat dan sekolah harus membangun kesadaran akan pentingnya bahasa daerah sebagai budaya bangsa. Jangan malu menggunakan bahasa daerah.

Tidak ada salahnya juga kalau sekolah mengeluarkan sautu kebijakan di hari tertentu harus menggunakan bahasa daerah baik dalam percakapan maupun dalam pengantar pembelajaran. Selain itu untuk melestarikan adat istiadat daerah, sekolah mengeluarkan kebijakan dihari-hari tertentu memakai pakaian adat budaya setempat. Walaupun rasa kecintaan kita terhadap tanah air tidak dilihat dari menggunakan pakaian yang kita pakai, tapi dengan memakai pakaian budaya daerah setempat diharapkan muncul kesadaran untuk melestarikan kebudayaan dan harapan yang lebih besar lagi bagi tumbuh kembangnya kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia.

Bahasa adalah salah satu kekayaan peradaban umat manusia. menggunakan Bahasa daerah berarti melestarikan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia.