Mengapa beban penyusutan menambah kas pada laporan arus kas

Penyusutan adalah jenis biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat suatu aset. Ini adalah perkiraan biaya yang dijadwalkan daripada biaya eksplisit.

Penyusutan ditemukan di laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Penyusutan bisa agak sewenang-wenang yang menyebabkan nilai aset didasarkan pada estimasi terbaik dalam banyak kasus.

Pada akhirnya, depresiasi tidak berdampak negatif pada arus kas operasi bisnis.

Depresiasi

Penyusutan  adalah jenis biaya yang bila digunakan akan menurunkan nilai tercatat suatu aset. Perusahaan memiliki beberapa opsi saat mengelola nilai tercatat aset di pembukuan mereka. Banyak perusahaan akan memilih dari beberapa jenis metode penyusutan, tetapi penilaian kembali juga merupakan pilihan.

Penyusutan adalah metode akuntansi untuk mengalokasikan biaya aset berwujud dari waktu ke waktu. Perusahaan harus berhati-hati dalam memilih metodologi penyusutan yang tepat yang secara akurat akan merepresentasikan nilai aset dan pengakuan biaya. Penyusutan ditemukan di laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas. Dengan demikian dapat berdampak besar pada kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.


Akuntansi Depresiasi

Penggunaan metode penyusutan memungkinkan perusahaan untuk membebankan biaya aset dari waktu ke waktu sambil juga mengurangi nilai tercatat aset tersebut. Ada beberapa entri akuntansi yang terkait dengan depresiasi. Awalnya, sebagian besar aset tetap dibeli dengan kredit yang juga memungkinkan pembayaran dari waktu ke waktu. Entri akuntansi awal untuk pembayaran pertama aset dengan demikian merupakan kredit ke hutang dagang dan debit ke akun aset tetap.

Jika aset dibayar penuh dimuka, maka itu dimasukkan sebagai debit untuk nilai aset dan kredit pembayaran. Perusahaan menggunakan arus kas mereka untuk melakukan pembayaran atas aset tetap.

Penyusutan menyebar biaya aset tetap selama bertahun-tahun taksiran masa manfaat aset. The entri akuntansi untuk penyusutan adalah debit untuk biaya penyusutan dan kredit akumulasi penyusutan aset tetap. Setiap pencatatan biaya penyusutan meningkatkan saldo biaya penyusutan dan menurunkan nilai aset.

Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli kendaraan seharga $ 30.000 dan berencana menggunakannya untuk lima tahun ke depan, biaya penyusutan akan dibagi selama lima tahun dengan harga $ 6.000 per tahun. Setiap tahun, biaya penyusutan didebit sebesar $ 6.000 dan akun akumulasi aset tetap dikreditkan sebesar $ 6.000. Setelah lima tahun, biaya kendaraan telah sepenuhnya diperhitungkan dan kendaraan tersebut bernilai $ 0 dalam pembukuan. Depresiasi membantu perusahaan menghindari pengurangan biaya yang besar pada laporan laba rugi pada tahun aset dibeli.


Pengaruh Laporan Keuangan

Di neraca, perusahaan menggunakan uang tunai untuk membayar aset, yang awalnya menghasilkan transfer aset. Karena aset tetap tidak memiliki nilai dari waktu ke waktu (seperti kas), nilai tercatatnya perlu dikurangi secara bertahap. Beban penyusutan secara bertahap mencatat nilai aset tetap sehingga nilai aset terwakili dengan tepat di neraca.

Pada laporan laba rugi, depresiasi biasanya ditampilkan sebagai biaya operasional tidak langsung. Ini adalah biaya yang diperbolehkan yang mengurangi laba kotor perusahaan bersama dengan biaya tidak langsung lainnya seperti biaya administrasi dan pemasaran. Beban penyusutan dapat menjadi keuntungan bagi tagihan pajak perusahaan karena diperbolehkan sebagai pengurang biaya dan menurunkan penghasilan kena pajak perusahaan. Ini merupakan keuntungan karena, sementara perusahaan berusaha memaksimalkan keuntungan, mereka juga ingin mencari cara untuk meminimalkan pajak.

Penggunaan depresiasi dapat mengurangi pajak yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan laba bersih. Laba bersih kemudian digunakan sebagai titik awal dalam menghitung arus kas operasi perusahaan. Arus kas operasi dimulai dengan laba bersih, kemudian ditambah penyusutan / amortisasi, perubahan bersih modal kerja operasi, dan penyesuaian arus kas operasi lainnya. Hasilnya adalah jumlah kas yang lebih tinggi pada laporan arus kas karena depresiasi ditambahkan kembali ke arus kas operasi.

Pada akhirnya, depresiasi tidak berdampak negatif pada arus kas operasi bisnis.

Dimana pengaruh arus kas dapat dilihat dalam arus kas investasi. Uang tunai harus dibayarkan untuk membeli aset sebelum depresiasi dimulai. Meskipun ini hanyalah transfer aset dari kas ke aset tetap di neraca, arus kas dari investasi harus digunakan.

Dengan demikian, uang tunai aktual yang dibayarkan untuk pembelian aset tetap akan dicatat di bagian arus kas investasi pada laporan arus kas. Perusahaan dapat memilih untuk membiayai pembelian investasi dengan beberapa cara. Mereka mungkin ingin membayar dengan mencicil. Mereka mungkin mendapatkan pinjaman atau bahkan mengeluarkan hutang. Terlepas dari itu, mereka harus melakukan pembayaran untuk aset tetap dalam entri jurnal terpisah sementara juga memperhitungkan nilai aset tetap yang hilang dari waktu ke waktu melalui depresiasi.

Pertimbangan Khusus

Pengembalian ekuitas adalah metrik penting yang dipengaruhi oleh depresiasi aset tetap. Nilai aset tetap akan menurun seiring waktu saat depresiasi digunakan. Ini mempengaruhi nilai ekuitas karena aset dikurangi kewajiban sama dengan ekuitas. Secara keseluruhan, ketika aset kehilangan nilai secara substansial, itu mengurangi pengembalian ekuitas bagi pemegang saham.

  • Perusahaan menggunakan arus kas investasi untuk melakukan pembayaran awal atas aset tetap yang kemudian disusutkan.
  • Penyusutan adalah jenis biaya yang digunakan untuk mengurangi nilai tercatat suatu aset.
  • Penyusutan dimasukkan sebagai debit ke beban dan kredit ke nilai aset sehingga arus kas aktual tidak dipertukarkan.

EBITDA adalah metrik keuangan lain yang juga dipengaruhi oleh depresiasi. EBITDA adalah singkatan dari laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Analis dapat melihat EBITDA sebagai metrik tolok ukur arus kas. Ini dihitung dengan menambahkan bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi ke laba bersih. Biasanya, analis akan melihat masing-masing input ini untuk memahami bagaimana mereka memengaruhi arus kas.

Jakarta - Selain laporan keuangan, mungkin kalian sering mendengar istilah laporan arus kas atau cash flow statement. Apabila kalian tidak bisa menyusun sebuah laporan keuangan, setidaknya kalian bisa membuat laporan arus khas atau cash flow statement.

Laporan arus kas itu penting bagi kalian untuk mengetahui sehat tidaknya perusahaan atau bisnis yang sedang kalian jalani. Oleh karena itu, pada belajar pajak kali ini kita akan belajar tentang laporan arus kas. Yuk simak artikel belajar pajak berikut ini!

Apa Itu Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement?

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) menyebutkan laporan arus kas sebagai salah satu yang harus dibuat per periode. Laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang berisikan pendapatan dan pengeluaran yang terjadi. Dalam sebuah laporan arus kas disajikan informasi berupa pendapatan tunai, jumlah kas yang diterima, beban, prive, pembayaran utang, dan sebagainya.  Payung hukum dari Laporan Arus Kas diatur dalam PSAK 2 perihal Laporan Arus Kas dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006.

Manfaat Laporan Arus Kas atau Cash Flow Statement

Informasi dari laporan arus kas yang didapatkan nantinya akan sangat berguna bagi perusahaan atau penggunanya, khususnya sebuah laporan arus kas yang tersusut secara lengkap dan baik.

1.   Mengevaluasi kemampuan perusahaan

Laporan arus kas akan membantu dalam mengetahui apakah sebuah perusahaan sehat atau tidak. Sebuah perusahaan yang sehat bisa dilihat dari kemampuannya dalam membayar kewajiban beban operasionalnya seperti gaji karyawan dan membayar dividen.

2.   Dasar pengambilan keputusan

Lewat informasi yang disajikan dalam laporan arus kas, pengguna atau perusahaan khususnya pihak manajemen bisa menggunakannya sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Pengguna atau perusahaan juga bisa memanfaatkannya untuk menyusun strategi atau langkah kedepannya untuk menghadapi perubahan yang mungkin akan terjadi.

3.   Mengetahui Kemampuan Perusahaan

Laporan arus kas juga membantu perusahaan dalam mengetahui kemampuannya dalam menghasilkan arus kas. Oleh karena itu, laporan arus kas sangatlah penting bagi sebuah perusahaan atau bisnis.

Baca juga Apa Itu Surat Penetapan Tarif dan Nilai Pabean?

4. Kemampuan entitas dalam menghasilkan arus kas di masa yang akan datang

5. Kemampuan entitas untuk membayar dividen serta memenuhi kewajibannya

6. Penyebab perbedaan antara laba bersih dengan arus kas bersih dari kegiatan operasi

7. Transaksi atas investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non-kas dalam kurun waktu satu periode

Susunan Bagian dalam Laporan Arus Kas

Sebelum belajar cara menyusun laporan arus kas, kita harus tahu terlebih dahulu 3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas. Setiap entitas yang menyiapkan laporan arus kas pasti memiliki item yang berbeda, tapi secara garis besar biasanya tergolong sebagai salah satu dari tiga. Berikut 3 bagian penting dalam sebuah laporan arus kas:

1.   Kas Aktivitas Operasi

Bagian pertama dalam sebuah laporan arus kas biasanya adalah laporan kas aktivitas operasi. Bagian yang satu ini berhubungan dengan kegiatan operasional yang terjadi dalam sebuah perusahaan, baik itu pendapatan atau pengeluaran. Bagian pendapatan biasanya akan mencatat pendapatan yang diterima seperti komisi, royalti yang diterima, fee yang diterima, dan sejenisnya. Sedangkan, bagian pengeluaran biasanya pembayaran gaji, pembayaran listrik, pembayaran sewa, dan sejenisnya.

2.   Kas Aktivitas Investasi

Bagian selanjutnya adalah laporan kas aktivitas investasi. Perusahaan pasti sering melakukan investasi sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan. Laporan kas aktivitas investasi biasanya berkaitan dengan akuisisi atau pelepasan aktiva dalam jangka panjang. Akuisisi berkaitan dengan pengeluaran seperti membeli aset tetap, aset jangka panjang, dan juga aset tidak berwujud. Sedangkan pelepasan berkaitan dengan pendapatan seperti menjual saham, menjual tanah, menjual perlatan, dan sebagainya.

3.   Kas Aktivitas Pendanaan

Bagian terakhir yaitu kas aktivitas pendanaan biasanya berkaitan dengan kegiatan pendaan atau financing seperti injeksi atau membayar modal. Bagian ini memiliki fungsi untuk mengetahui komposisi modal milik perusahaan, apakah modalnya bertambah atau berkurang karena digunakan untuk mendanai. Kas aktivitas pendanaan berkaitan erat dengan modal dan utang yang dimiliki oleh perusahaan. Contohnya seperti obligasi, melunasi kredit, membayar dividen, dan sejenisnya.

Adapun, 5 langkah yang sering digunakan untuk membuat laporan arus kas (cash flow statement), yakni

  • Menghitung kenaikan dan/atau penurunan kas.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan operasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan investasi.
  • Menghitung kas bersih pada kegiatan pendanaan.
  • Hitung jumlah kas bersih dari ketiga kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya beserta saldo awal pada kas.

Metode Menyusun Laporan Arus Kas

Dalam menyusun sebuah laporan arus kas biasanya menggunakan salah satu dari dua metode, yaitu metode langsung dan tidak langsung. Hasil dari kedua metode tersebut sama saja. Hanya saja metode langsung berdasarkan akuntansi kas dan sedangkan metode tidak langsung berdasarkan akuntansi aktual.

Mungkin kalian bertanya metode mana yang lebih sering digunakan? Kebanyakan akuntan akan menggunakan metode tidak langsung karena lebih mudah dalam menggunakannya. Dengan menggunakan metode tidak langsung, hanya perlu menggunakan informasi dari dokumen yang sudah ada. Kebanyakan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) lebih memilih untuk menggunakan metode tidak langsung. Begini cara penyusunannya:

Hal pertama yang perlu kalian siapkan adalah laporan neraca dan laporan laba rugi pada periode yang sedang berlangsung. Pada dokumen tersebut kalian akan menemukan hal-hal yang diperlukan untuk penyusunan laporan arus kas nantinya.

Laporan laba rugi akan memberi tahu apakah perusahaan mengalami laba atau rugi dan nantinya akan digunakan saat menyusun laporan arus kas operasi.

Laporan neraca akan kalian gunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan transaksi masuk ke bagian mana nantinya.

Setelah itu baru kita bisa memulai untuk menyusun laporan arus kas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita akan memulai dengan menyusun bagian laporan arus kas aktivitas operasi. Lakukan penyesuaian laba rugi terhadap seluruh kegiatan transaksi yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Penyesuaian yang dimaksud bisa dikurang atau ditambah, tergantung dari transaksi yang terjadi. Berikut contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi

Pendapatan Bersih

15.000.000

Dikurangi

Bayar Gaji Karyawan

10.000.000

Bayar Utang Pajak

2.000.000

Depresiasi gedung

3.000.000

Depresiasi kendaraan

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Operasi

(2.000.000)

Dari contoh diatas, total arus kas dari aktivitas operasi naik Rp 2.000.000

*Pendapatan Bersih didapatkan dari laporan laba/rugi sebelumnya

Baca juga Restitusi Pajak Dipercepat, Simak Aturannya

Bagian selanjutnya yang akan dibuat adalah laporan arus kas investasi. Pada bagian ini, kalian hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan investasi untuk mendapatkan kas bersih dari investasi. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi

Kas penjualan aktiva tetap

-

Kas pembelian aktiva tetap

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Investasi

2.000.000

Bagian terakhir adalah laporan arus kas pendanaan. Pada bagian ini kalian hanya perlu menambahkan atau mengurangi seluruh kegiatan transaksi perusahaan yang berkaitan dengan pendanaan untuk mendapatkan kas bersih dari pendanaan. Begini contohnya:

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan

Kas penjualan saham

3.000.000

Kas penjualan investasi

-

Dikurangi

Kas Dividen

500.000

Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan

2.500.000

Setelah mendapatkan ketiganya, kita hanya perlu melakukan penjumlahan untuk mendapatkan kas yang digunakan. Biasanya, saat penyajian akan langsung digabungkan menjadi seperti berikut ini:

Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi

Pendapatan Bersih

15.000.000

Dikurangi

Bayar Gaji Karyawan

10.000.000

Bayar Utang Pajak

2.000.000

Depresiasi gedung

3.000.000

Depresiasi kendaraan

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Operasi

(2.000.000)

Laporan Arus Kas Aktivitas Investasi

Kas penjualan aktiva tetap

-

Kas pembelian aktiva tetap

2.000.000

Total Arus Kas Aktivitas Investasi

2.000.000

Laporan Arus Kas Aktivitas Pendanaan

Kas penjualan saham

3.000.000

Kas penjualan investasi

-

Dikurangi

Kas Dividen

500.000

Total Arus Kas Aktivitas Pendanaan

2.500.000

Kenaikan Kas (penurunan)

2.500.000

Kas Periode Awal

20.000.000

Saldo kas akhir periode

19.500.000

Bisa kita lihat, arus kas tersebut negatif karena saldo akhir periode lebih kecil daripada saldo akhir di periode awal.

Sebuah arus kas yang negatif, berarti perusahaan memiliki pengeluaran yang lebih banyak daripada pendapatannya. Sedangkan arus kas yang positif, berarti perusahaan memiliki pendapatan yang lebih banyak dari pengeluarannya.

Perlu diingat, perusahaan dengan arus kas negatif tidak berarti buruk. Bisa jadi perusahaan tersebut sedang memperbanyak produksi agar lebih stabil. Begitupun sebaliknya, perusahaan dengan arus kas positif tidak berarti selalu baik. Bisa jadi perusahaan tersebut memiliki banyak pemasukan yang berasal dari hutang. Oleh karena itu laporan arus kas atau cash flow statement merupakan laporan yang sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan.