Masalah Sosial – Pengertian Menurut Para Ahli, Kriteria, Jenis & Faktor – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Masalah Sosial yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, kriteria, jenis dan faktor, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Show Pengertian Masalah SosialMasalah sosial adalah suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang berdasarkan atas studi mereka mempunyai sifat yang dapat menimbulkan kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan. Dampak masalah sosial atau akibat masalah sosial dapat terjadi baik dari segi fisik maupun non fisik. Masalah sosial bukan sebuah hal yang patut sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Memahami masalah sosial merupakan kewajiban bagi setiap individu terlebih lagi bagi mereka yang bergerak dalam bidang social entrepreneurs.
Fungsi dan tujuan masalah sosial dengan memahami keluasan serta secara mendalam, maka bisa memberikan dampak atau akibat yang menguntungkan dengan memberikan inspirasi berupa peluang-peluang untuk melakukan aksi penanganan yang lebih baik. Hadirnya masalah sosial ini sifatnya dengan menghadirkan adanya pencegahan masalah sosial, penyelesaian masalah sosial ataupun pengembangan untuk mengantisipasi hal-hal yang akan selanjutnya terjadi. Masalah sosial teramat berhubungan dengan persepsi serta nilai-nilai yang terdapat di sebuah masyarakat. Dengan demikian jika memiliki tujuan untuk mempelajari masalah sosial, memerlukan kesadaran akan pengetahuan kompleksitas dari bidang yang akan dipelajari seperti halnya dengan masalah sosial dalam hal ini akan pengertian atau definisi masalah sosial. Adapun pengertian masalah sosial menurut para ahli ialah sebagai berikut: Menurut Lesile “1974” bahwa pengertian masalah sosial ialah suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagian besar warga masyarakat sebagai sesuatu yang tidak diinginkan atau tidak disukai dan yang karenanya dirasakan perlunya untuk diatasi atau diperbaiki. Menurut Rubington dan Weinberg “1989” bahwa pengertian yang dimaksud dengan masalah sosial ialah suatu kondisi yang dinyatakan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh sebagian warga, yang sepakat bahwa suatu kegiatan bersama diperlukan untuk mengubah kondisi itu. Menurut Raab dan Selznick “1964, dalam Soetomo” menyatakan bahwa pengertian masalah sosial menurut para ahli ini bahwa masalah sosial pada dasarnya ialah masalah yang terjadi dalam hubungan antar warga masyarakat. Hal ini didasari atas tidak semua masalah dalam kehidupan manusia merupakan masalah sosial. Masalah sosial adalah suatu kondisi sosial yang mempengaruhi sejumlah besar orang yang memerlukan perbaikan segera dengan sekumpulan tindakan-tindakan. Masalah sosial adalah suatu situasi atau kondisi sosial yang dievaluasi oleh orang-orang sebagai suatu situasi atau kondisi yang tidak mengenakkan atau situasi problematic.
Masalah sosial (problema sosial) merupakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Jadi pada dasarnya masalah sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. Oleh karena itu masalah sosial tidak akan mungkin dibahas tanpa mempertimbangkan ukuran-ukuran masyarakat tentang apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Masalah sosial merupakan suatu gejala (fenomena) sosial yang mempunyai dimensi atau aspek kajian yang sangat luas atau kompleks, dan dapat ditinjau dari berbagai perspektif (sudut pandang atau teori). Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang ada dalam masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan sosial. Apabila antara unsur moral, politik, pendidikan, agama, kebiasaan dan ekonomi terjadi bentrokan, maka hubungan sosial akan ikut terganggu sehingga mungkin akan terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok. Masalah Sosial adalah situasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai perlu diatasi (dipemecahankan). Pandangan pekerja sosial adalah terganggunya fungsi sosial, sehingga mempengaruhi kemampuan memenuhi kebutuhan, dan peranan-peranannya di masyarakat. Kondisi yang dipandang orang atau masyarakat sebagai situasi yang tidak diharapkan. Kriteria Masalah SosialMengidentifikasi masalah sosial sangatlah tidak mudah, terdapat kesulitan dalam membuat generalisasi untuk definisi masalah sosial terlebih lagi apa yang terjadi dilingkungan masyarakat yang segala hal itu memiliki kriteria atau suatu indikator sehingga dapat dikatakan sebagai suatu masalah sosial. Terdapat beberapa rumusan-rumusan akan kriteria-kriteria masalah sosial yang setiap kriteria atau indikator tersebut memiliki aspek yang berbeda. Namun demikian beberapa rumusan ini diharapkan dapat mendekati prinsip yang lebih objektif dan universal. Menurut Parrilo “2002:4” yang merumuskan setidaknya terdapat empat elemen penting yang dapat menjadi pertimbangan suatu situasi yang dapat dianggap sebagai masalah sosial yaitu:
Menurut Mills dalam memberikan perbedaan antara masalah personal dengan masalah sosial atau keresahan umum, terdapat dimensi atau indikator yang menjadi ciri-ciri atau karakteristik masalah sosial. Mills memberikan ciri sosial kepada suatu masalah sehingga dapat kriteria untuk disebut sebagai masalah sosial. Selain itu menurut pendapatnya ahli ini bahwa tanpa 3 dimensi kriteria itu suatu masalah tidak dapat memenuhi kriteria sosial. Adapun kriteria masalah sosial menurut Mills ialah sebagai berikut:
Jenis-Jenis Masalah SosialBerikut ini terdapat beberapa jenis-jenis masalah sosial, terdiri atas: Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun. Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah. “Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (12/3/2007). Dalam kajian sosiologi pembangunan, konsep kemiskinan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu yang pertama kemiskinan absolut (a fixed yardstick). Konsep kemiskinan absolut ini dirumuskan dengan membuat ukuran tertentu yang kongkit. Ukuran ini lazimnya berorientasi pada kebutuhan dasar dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pangan, papan dan sandang. Besarnya ukuran setiap negara berbeda. Kedua, kemiskinan relatif (the idea of relative). Konsep kemiskinan relatif ini dirumuskan berdasarkan atau memperhatikan dimensi tempat dan waktu. Asumsi ini, bahwa kemiskinan di daerah satu dengan daerah lain tidak sama, demikian juga antara waktu dulu dengan sekarang berbeda. Ketiga, kemiskinan subjektif. Konsep kemiskinan sbjektif ini dirumuskan berdasarkan perasaan individu atau kelompok miskin. Kita menilai individu atau kelompok tertentu miskin, tetapi kelompok yang kita nilai menganggap bahwa dirinya bukan miskin, atau sebaliknya. Konsep kemiskinan ketiga inilah yang lebih tepat apabila memahami konsep kemiskinan dan bagaimana langkah strategis dalam menangani kemiskinan (Usman, S. 1998; Tjokrowinoto, W. 2004). Pengertian perilaku menyimpang (deviasi sosial) adalah semua bentuk perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial yang ada. Jadi, perilaku menyimpang remaja adalah semua bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Diantara bentuk atau macam-macam perilaku menyimpang remaja antara lain:
Kenakalan remaja pada umumnya diawali dari munculnya gejala-gejala, antara lain:
Bentuk penyimpangan perilaku remaja dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:
Problem atau masalah lingkungan hidup harus menjadi perhatian yang sangat serius, karena persoalan lingkungan adalah:
Proses pembangunan dan industrialisasi di negara-negara maju dan berkembang ternyata membawa dampak munculnya masalah pencemaran lingkungan, baik pencemaran tanah, pencemaran udara, pencemaran laut atau air. Meningkatnya pencemaran lingkungan tersebut secara langsung atau tidak langsung mendorong munculnya beragam problem kehidupan di berbagai aspek, misalnya:
Masalah konflik Suku, Agama, Ras dan Antarkelompok (SARA), bagi negara-negara berkembang yang multikultural (termasuk Indonesia) adalah problem yang sewaktu-waktu bisa muncul, dan dapat mengganggu kelancaran proses pembangunan. Oleh karena setiap desain pembangunan dan pelaksanaan pembangunan harus betul-betul meminimalkan terjadinya konflik SARA (Warnaen, S. 2002; Nugroho, F, (eds). 2004). Unsur-unsur konflik SARA adalah:
Ciri-ciri konflik SARA adalah:
Kriminalitas atau tindakan kriminal merupakan problem sosial yang bersifat laten (selalu ada dalam kehidupan masyarakat atau negara manapun), namun tindakan kriminal bukanlah penyimpangan perilaku yang dibawa sejak lahir, tetapi tindakan kriminal merupakan hasil dari sosialisasi sub budaya menyimpang. Tindakan kriminal sering dikategorikan sebagai tindak pidana atau tindakan yang melanggar hukum pidana. Diantara contoh tindakan kriminal adalah: korupsi, pencurian, pembunuhan, perampokan, penipuan atau pemalsuan, penculikan, perkosaan, sindikat narkotik atau penyalahgunaan obat terlarang. Aksi protes, pergolakan daerah dan pelanggaran HAM, merupakan masalah sosial yang cukup kompleks, dan menuntut adanya perhatian khusus dalam pemecahannya. Telebih kondisi sosial budaya masyarakat yang multikultural, seperti di Indonesia. Hampir setiap hari terjadi aksi protes dan demonstrasi di daerah-daerah. Hal ini tentu dapat mengganggu proses perubahan atau pembangunan masyarakat. Faktor-Faktor Penyebab Masalah SosialMasalah sosial merupaja fenomena yang selalu ada pada setiap masyarakat di belahan bumi manapun. Selama masyarakat terus mengalami proses perubahan maka masalah sosial akan terus muncul tanpa bisa dihindari serta sekaligus akan terus mempengaruhi dimensi kehidupan setiap orang. Dalam bukunya Abdul Syani memaparkan terdapat dua macam penyebab masalah sosial dapat terjadi. Adapun faktor penyebab masalah sosial menurutnya yaitu:
Selain itu menurut Budi Muhammad Taftazan dalam Jurnalnya berjudul Masalah Sosial dan Wirausahan Sosial mengemukan terdapat dua pendekatan penyebab sumber masalah sosial yakni personal blame “bersumber dari individu” dan enviromental blame bersmber dari sistem sosial” adapun penjelasan kedua penyebab sumber masalah sosial ini sebagai berikut: Apa yang dimaksud dengan personal blame ialah bahwa Individu disebut sebagai sumber masalah apabila terdapat tingkah laku yang dianggap bertentangan dengan nilai atau standar sosial yang berlaku di masyarakat atau individu tersebut bermasalah. Hal itu disebabkan lantaran ia mempunyai kondisi mental yang buruk. Selain itu memiliki tingkah laku yang berpengaruh negatif pada orang lain. Contoh penyebab masalah sosial berdasarkan individu yaitu:
Arti dari Environmental Blame yang dianggap bersumber dari sistem sosial “environmental blame” yang terjadi ketika terdapat lembaga atau organisasi yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal itu berdampak sebagai pengaruh buruk pada sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Demikianlah pembahasan mengenai Masalah Sosial – Pengertian Menurut Para Ahli, Kriteria, Jenis & Faktor semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. |