1 April 2021 Show
Water rescue adalah teknik pertolongan yang dilakukan di dalam air atau tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien. Karena tingginya resiko kematian dalam air maka mempelajari pertolongan di dalam air menjadi kewajiban untuk setiap rescuer. Dalam Water rescue sendiri ada beberapa prinsip penyelamatan yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
Perhitungan dan pertimbangan adalah kemampuan rescuer untuk memilih dan menentukan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta metode yang harus dilakukan. Rescuer akan lebih mudah memilih prosedur pertolongan yang paling cepat dengan resiko yang sangat kecil. Pengetahuan adalah hal yang sangat diperlukan untuk diterapkan di setiap langkah usaha pertolongan, mengingat banyaknya bahaya yang terdapat di dalam air.
Seorang rescuer harus memiliki keterampilan dan keahlian pada semua aspek pertolongan saat menyelamatkan korban. Selain pengetahuan, keterampilan dan kemampuan, seorang rescuer juga harus memiliki fisik yang siap untuk melakukan penyelamatan. Keempat komponen di atas harus dimiliki oleh seorang rescuer yang selalu siap dalam memberikan pertolongan guna menyelamatkan jiwa. Nah, setelah mengetahui prinsip-prinsip dalam penyelamatan, maka selanjutnya kita akan membahas mengenai apa saja metode-metode penyelamatan di air. Metode Pertolongan Di Air Metode pertolongan di air adalah tahapan atau urutan tindakan yang diambil oleh penyelamat ketika menghadapi kecelakaan di air. Metode ini merupakan cara penyelamatan yang paling efektif dalam memberikan pertolongan kepada korban yang terancam dari bahaya tenggelam. Ada beberapa metode pemberian pertolongan di air, untuk lebih memudahkan ingatan maka metode ini disusun secara sistematis dari tindakan yang kecil resikonya hingga ke tindakan yang paling besar resikonya. 1. R (Reach) Pertolongan ini dilakukan dari darat/pinggir perairan. Bantuan pertolongan diberikan dengan cara menjangkau atau meraih korban. 2. T (Throw) Ini merupakan tahapan lanjutan dari reach, yang mana pertolongan diberikan dengan cara melempar alat bantu apung ke posisi korban dari pinggir atau tempat yang aman. 3. R (Row) Row adalah tahapan yang dilakukan bila kedua tahapan di awal sudah tidak bisa dilakukan. Penyelamat harus mendekati korban dengan menggunakan perahu,kano,papan dan alat bantu semacamnya. Setelah dekat dengan korban kembali gunakan tahapan reach atau throw. 4. G (Go) Penyelamat berenang mendekati korban dengan membawa alat apung untuk memberikan pertolongan. Setelah berhasil memberikan alat apung kepada korban,penolong dapat kembali ke posisi aman atau menuju posisi aman bersama korban. 5. T (Tow & Carry) Metode ini adalah metode yang paling beresiko bagi penyelamat karena penyelamat harus kontak langsung dengan korban. Untuk menghindari kondisi yang buruk bagi penyelamat,pengetahuan keterampilan Defend and Release harus dikuasai. Dengan memahami metode RTRGT kita dapat memberi penilaian mengenai metode apa yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan korban dengan cepat, efisien dan tentunya aman untuk penolong. Selanjutnya ada pembahasan mengenai teknik defens and carry yaitu sebagai berikut : Teknik defends Tehnik ini dilakukan jika korban tenggelam panik dan berusaha menggapai apa saja termasuk penyelamat. Maka dari itu teknik defends digunakaan agar penyelamat tidak ikut tenggelam. Berikut beberapa teknik defends :
Teknik carry Teknik carry dilakukan jika korban sudah tidak panik atau kehabisan tenaga, penyelamat bisa mendekati korban dan membawanya ke tempat aman. Berikut beberapa teknik carry :
Oleh : Ewal Jr
Saat berhasil menolong korban tenggelam keluar dari air, segera baringkan korban di tempat aman dan datar dalam posisi telentang. Lepas pakaian basah dan sesegera mungkin tutupi korban dengan baju, handuk, atau selimut hangat. Setelah itu, angkat sedikit kepalanya ke atas. Namun, jika Anda mencurigai adanya cedera leher atau kepala, hindari untuk mengangkat kepalanya, tetapi buka sedikit rahangnya. Coba cek pernapasannya dengan mendekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung korban untuk merasakan adanya embusan udara. Perhatikan pula apakah dadanya bergerak naik turun untuk menandakan korban masih bernapas. Jika korban tidak bernapas, cek nadinya selama 10 detik. Berikan korban tenggelam 5 kali napas buatan dengan cara di bawah ini.
Sebelum mulai memberikan napas buatan selanjutnya, perhatikan apakah dada korban naik-turun. Jika korban muntah, miringkan kepalanya untuk mencegah ia tidak tersedak. 4. Lakukan resusitasi jantung paru (CPR) dengan tanganJika saat diangkat ke daratan, orang tersebut sudah tidak responsif dan tidak bernapas, segera mulai tindakan CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau resusitasi jantung paru. Pemberian CPR sebenarnya bisa dilakukan dengan langsung memberikan tekanan pada dada tanpa terlebih dahulu memberikan napas buatan. Melansir Saint John Ambulance, ini adalah cara CPR untuk menolong orang tenggelam berusia dewasa dan anak-anak di atas 1 tahun.
Sementara itu, berikut ini adalah cara CPR untuk menolong orang tenggelam berusia anak-anak di bawah 1 tahun.
Jika korban masih tidak bernapas, lakukan dua kali napas buatan pendek dan dilanjutkan dengan 30 kali kompresi dada. Ulangi terus siklus ini sampai orang tersebut mulai bernapas atau bantuan medis datang. Setelah mendapatkan CPR, korban harus secepatnya mendapatkan bantuan medis lanjutan untuk memeriksa adanya komplikasi atau kerusakan organ. Catatan: instruksi di atas tidak dimaksudkan sebagai pengganti pelatihan CPR. Pelatihan CPR resmi bisa Anda dapatkan melalui Palang Merah Indonesia atau institusi pelayanan kesehatan lain. 5. Hangatkan tubuh korbanSaat korban sadar dan kondisi memungkinkan, angkat tubuhnya ke tempat kering dan hangat untuk beristirahat. Namun, jangan langsung membasuh korban dengan air hangat atau memijat kaki jika ia menggigil. Cukup jaga tubuhnya tetap hangat dan kering dengan menambahkan selimut atau baju hangat. Selalu temani dan periksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi serta pernapasan dan seberapa baik respons korban tenggelam sampai bantuan medis datang.
Lihat Foto KOMPAS.com - Kecelakaan di air bisa dialami siapa saja tanpa terkecuali. Kecelakaan di air, seperti tenggelam, bisa berakibat fatal. Hendaknya setiap orang senantiasa waspada dan berhati-hati ketika sedang berenang. Terlebih lagi, kecelakaan di air juga bisa diakibatkan oleh pengetahuan yang minim tentang daerah tersebut. Contohnya tidak tahu kedalaman pantai, danau atau kolam renang. Maka dari itu, hendaknya setiap orang mematuhi peraturan dan memiliki keterampilan berenang. Lalu, apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu seseorang yang tenggelam? Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), jenis pertolongan yang bisa dilakukan untuk menolong korban tenggelam adalah pertolongan gapai serta pertolongan dari darat. Baca juga: Pencegahan Terjadinya Kecelakaan di Air Pertolongan gapai merupakan pertolongan utama yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa terkecuali. Pertolongan gapai adalah jenis pertolongan yang dilakukan dengan mengulurkan benda yang bisa dipegang oleh korban tenggelam. Jenis pertolongan ini mengharuskan sang penolong untuk berdiri atau berpegangan kuat pada tepi kolam. Alasannya adalah supaya penolong tidak ikut tertarik korban tenggelam. Selain pertolongan gapai, ada pula pertolongan dari darat. Jenis pertolongan ini dilakukan dengan melemparkan gelang pelampung kepada korban. Tali yang ada pada gelang pelampung harus dikaitkan pada suatu benda yang berdiri kokoh. Setelah itu penolong akan menarik korban untuk diselamatkan.
Setiap pertolongan hendaknya dilakukan dengan sangat berhati-hati. Jangan sampai membahayakan korban maupun penolong. Baca juga: Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air Langkah-langkah memberikan pertolonganKorban tenggelam harus sesegera mungkin untuk diselamatkan. Namun, keselamatan penolong juga tidak boleh diabaikan. Dalam menolong korban tenggelam, penolong harus melakukannya dengan beberapa cara yang bisa dipilih dan disesuaikan dengan areanya. Jika penolong sudah tahu tingkat kedalamannya, penolong bisa melompat ke dalam air dengan kedua kakinya. Selain itu, menolong juga bisa dilakukan dengan awalan berlari terlebih dahulu sebelum melompat ke dalam air. Hal ini dilakukan jika jarak korban tenggelam dengan tepian cukup jauh. Tidak hanya menguasai cara penolong masuk ke dalam air, penolong juga harus dengan sangat berhati-hati dalam membawa korban. Baca juga: Renang: Sejarah dan Gayanya Cara membawa korban tenggelam adalah dengan memegang lengan korban dari depan atau dari belakang serta dua orang penolong memegang kedua lengan korban tenggelam. Tentunya cara penolong masuk ke dalam air dan menyelamatkan korban tenggelam harus disesuaikan dengan areanya. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |