Makna dari kedaulatan Allah yang universal adalah

Kita hidup pada zaman yang sangat tidak pasti. Baik secara lokal maupun global, ada banyak volatilitas/ketidakstabilan politik dan ekonomi. Sangat mudah untuk menjadi muram dan merasa tidak aman pada saat-saat seperti ini. Namun, sebagai orang Kristen, harapan utama kita bukanlah pada penguasa zaman ini, atau dalam keadaan ekonomi kita, tetapi pada Pencipta alam semesta yang berdaulat.

Kebenaran bahwa Allah memang berdaulat harus menjadi penghiburan luar biasa dan sumber kekuatan bagi kita. Apa sebenarnya arti kedaulatan Tuhan? Singkatnya - Allah yang berkuasa, Dia yang memegang kendali. Mari kita melihat empat hal yang dinyatakan Alkitab tentang kedaulatan Allah.

Karena Allah berdaulat, Dia melakukan apa yang Dia inginkan dan mencapai semua tujuan-Nya. Tidak ada yang bisa menghentikan Allah melakukan kehendak-Nya. Mazmur 115: 3 menyatakan dengan jelas, "Allah kami ada di surga, Dia melakukan semua yang disukai-Nya." Allah sendiri berbicara dalam Yesaya 46:10, firman-Nya, "Rencana-Ku akan tetap teguh dan Aku akan menyelesaikan semua kehendak-Ku." Allah tidak dibatasi oleh apa pun di luar diri-Nya, juga tidak ada yang dapat menggagalkan kehendak-Nya, baik itu dosa manusia, pemberontakan atau kurangnya iman, atau bahkan rancangan jahat Iblis. Allah kita melakukan apa yang Dia inginkan dan akan selalu mewujudkan tujuan-Nya, hanya karena Dia adalah Allah!

Karena Allah berdaulat, Dia mengendalikan urusan dunia ini. Daniel 2:21 berkata bahwa "Dialah yang mengubah waktu dan masa; Dia memecat raja dan mengangkat raja. Dialah yang memberi hikmat kepada orang-orang bijaksana dan akal budi diberitahukan-Nya kepada orang yang memahami pengertian." Tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan, Allah juga tidak membiarkan kita bergantung pada kemampuan kita sendiri untuk melanjutkan hidup secara mandiri tanpa Dia. Dia adalah penguasa dunia ini, dan sungguh, Dia berkuasa atas perubahan musim, membangkitkan raja dan presiden, dan juga mengawasi kejatuhan mereka - Allah membuat semuanya terjadi. Kita dapat bersandar pada kebenaran yang luar biasa ini bahwa pemerintahan memang terletak di bahu Tuhan (Yesaya 9:6).

Dia mampu menggunakan setiap keadaan untuk bekerja demi kebaikan dan kemuliaan-Nya.

Karena Allah berdaulat, Dia telah memilih umat untuk diri-Nya sendiri "sebelum dunia dijadikan." (Efesus 1: 4). Terlepas dari tiadanya kebaikan atau iman yang melekat di dalam diri kita, melainkan semata-mata karena Dia memilih untuk menetapkan kasih-Nya kepada kita, "Ia menetapkan kita dari semula untuk diangkat menjadi anak-anak-Nya melalui Kristus Yesus sesuai dengan kesukaan kehendak-Nya." (Efesus 1: 5). Allah dengan berdaulat memilih kita untuk memperoleh karya penebusan di dalam Kristus, terlepas dari (kehendak) diri kita sendiri! Allah tetap sepenuhnya berdaulat atas keselamatan kita - itu semua adalah pekerjaan-Nya - dan karena itu Dia tidak akan pernah membiarkan kita lepas; dan memang, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya di dalam Kristus Yesus. Ini adalah kabar baik bagi kita!

Karena Allah berdaulat, Dia tetap memegang kendali bahkan dalam menghadapi kejahatan, penderitaan dan ketidakadilan. Kisah Para Rasul 2:23 menyatakan, "Yesus ini, yang diserahkan menurut rencana yang sudah ditentukan dan pengetahuan Allah sebelumnya, kamu bunuh dengan menyalibkan-Nya melalui tangan orang-orang durhaka." Meski Allah tidak pernah menjadi pencipta atau sumber dari kejahatan, Dia mengizinkan hal itu terjadi. Penyaliban Kristus adalah contoh sempurna dari hal tersebut. Ketidakadilan terbesar dalam sejarah dilakukan oleh orang-orang jahat; tetapi itu terjadi sesuai dengan "rencana dan pengetahuan pasti" Allah. Ketidakadilan terbesar dalam sejarah akhirnya menjadi kemenangan terbesar Allah dalam menebus umat-Nya. Meskipun sulit untuk menanggung penderitaan, fakta bahwa Allah tetap berdaulat, kenyataan itu harus sangat menghibur kita. Dia mampu menggunakan setiap keadaan untuk bekerja demi kebaikan dan kemuliaan-Nya. (t/N.Risanti)

Audio:Memahami Kedaulatan Allah

Seluruh isi Alkitab menyatakan kedaulatan Allah. Kedaulatan Allah dalam memilih umat, memilih manusia, dalam memberi janji dan perintah, dalam memberkati dan mengutuk. Dan dari seluruh Alkitab, kita bisa belajar bahwa kedaulatan Allah adalah mutlak, tidak tergantung waktu atau kondisi, tidak terpengaruh objek, dan Allah bebas menentukan dan menjalankan kehendak-Nya.

Apa Kata Alkitab mengenai Kedaulatan Allah?

Mari kita melihat beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan kedaulatan Allah.

Allah kita di sorga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! (Mazmur 115:3)

…Ia [Allah] berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorang pun yang dapat menolak tangan-Nya… (Daniel 4:35)

Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemashyuran dan keagung, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala. (1 Tawarikh 29:11)

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia; Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36)

Dari beberapa ayat Alkitab di atas kita dapat merangkum makna kedaulatan Allah. Pertama, kedaulatan-Nya meliputi segala bumi. Tidak ada yang dapat berada di luar kedaulatan-Nya. Allah yang menciptakan segalanya, Allah yang berdaulat dan berkuasa atas segalanya. Kedua, kedaulatan-Nya adalah absolut. Tidak ada yang bisa membatasi atau menggagalkan kedaulatan dan rencana Allah. Ketiga, kedaulatan-Nya tidak berubah. Allah berdaulat dan berkuasa atas segalanya dan kedaulatan itu kekal.

Implikasi dalam Kehidupan

Memahami Kedaulatan Allah

Setelah memahami arti kedaulatan Allah, apa implikasinya dalam kehidupan kita? Setidaknya ada 2 implikasinya atas hidup manusia.

Pertama, kita mesti memaknai dan menghargai kedaulatan Allah dalam hidup. Kedaulatan-Nya mencakup segalanya, termasuk juga diri kita sendiri. Allah yang menciptakan kita, Allah yang berdaulat penuh atas hidup kita.

Yesus sendiri dalam doa-Nya di Taman Getsemani juga menegaskan kedaulatan Allah dalam hidup. “…tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39)

Hidup kita bukanlah untuk kita sendiri, namun untuk memuliakan Allah sang pencipta hidup. Biarlah Allah berdaulat dan berkuasa atas hidup kita, biarlah segala kehendak Allah yang jadi, bukan kehendak saya.

Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu, kepada-Nya haruslah engkau beribadah dan berpaut, dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri. (Ulangan 10:20-21)

Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu… (Keluaran 10:12)

Kedua, tidak ada yang terjadi tanpa ijin Allah. Ini yang menjadi pengharapan dalam hidup. Meskipun sulit dan banyak tantangan, namun kita yakin bahwa semua terjadi dalam rencana Allah, dan pasti ada hikmah di balik semuanya itu.

Karya keselamatan Allah melalui sengsara dan kematian Yesus di kayu salib membuktikan kepada kita segalanya terjadi atas seijin Allah. Allah berdaulat atas rakyat dan penguasa, berkuasa atas dosa, dan menang atas kematian. Atas kedaulatan Allah jugalah kita diampuni, dibebaskan dari dosa, dan diajak ke dalam ke hadirat-Nya yang kudus.

Sumber gambar : iamfreewillbaptist.wordpress.com

Recommended for you

Tagged with: Iman dan Keyakinan, Mengenal Yesus, Teologi

Kedaulatan Allah berarti Allah memiliki suatu hak eksklusif untuk menguasai semua ciptaanNya, memiliki kendali penuh atas ciptaanNya yang memiliki yuridiksi hukum. Alkitab mendefinisikan kedaulatan Allah melalui hidup dan karyaNya secara aktif; Ia menciptakan, memelihara dan memerintah segala sesuatu yang dilakukan secara sempurna (Kej. 2: 3, Yesaya 64: 8). Entitas kedaulatan Allah menjadi suatu masalah bagi mereka yang ingin memahami Allah yang tidak terbatas dengan pemikiran yang terbatas, sebab manusia hanya dapat mengenal Allah sejauh Allah memperkenalkan diri melalui firmanNya; sesuai dengan penjelasan Ulangan 29: 29

Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan anak-anak kita sampai selama-lamanya….

Pernyataan ayat di atas memberikan argument mendukung kesempurnaan yang mustahil dicapai dan menentang berbagai kemungkinan tindakan pertimbangan, perlu diingat bahwa tidak ada pilihan alternatif yang tersedia. Hal-hal yang tersembunyi tentang Allah tidak akan dipahami manusia, manusia hanya memahami Allah melalui hal-hal yang dinyatakan. Menjadi suatu kesesatan ketika dibuat pilihan alternatif bahwa manusia dapat memahami hal-hal yang tersembunyi bagi Allah, sebagaimana Calvnist merangkai konsep theologia, bahwa sebelum dunia diciptakan Allah sudah menetapkan kejatuhan manusia dalam dosa.

Yuridiksi Hukum Kedaulatan Allah

Yuridiksi hukum kedaulatan Allah merupakan hak eksklusif Allah untuk menguasai semua ciptaanNya dalam lingkup kerjaNya berdasarkan peraturan-perarturan yang bukan hanya mengikat ciptaanNya, tapi juga menjadi hakim atas ciptaanNya; sebagaimana pernyataan dalam kitab Kejadian 1: 31;

…Allah melihat segala yang diciptakan-Nya itu, sungguh amat baik….


Ayat di atas menetapkan batas pasti yang memisahkan asumsi tak berdasar dengan kesimpulan tak yang terelakkan, bahwa tidak ada ciptaan Allah yang jahat. Yuridiksi hukum kedaulatan Allah tidak meliputi kejahatan, karena tidak ada yang jahat dari Allah, oleh sebab itulah Allah menjadi hakim atas yang jahat. Akibat tidak memiliki pengertian yang benar mengenai yuridiksi hukum kedaualatan Allah menjadi sesat, seperti konsep theologia Calvinist yang salah mendefinisikan kedaulatan Allah.

Hak Eksklusif Allah Menguasai CiptaanNya Allah berdaulat atas semua ciptaanNya, semua ciptaanNya di bawah kendaliNya (Mat. 10: 25). Allah yang menciptakan, Dia juga yang mengendalikan ciptaanNya ( I Taw. 29: 11), namun perlu diingat bahwa setiap ciptaanNya, dicipta berdasar maksud dan tujuan Allah. Manusia dicipta menurut gambar dengan rupa Allah dengan tujuan menguasai alam semesta dan memuliakan Allah. Allah menciptakan manusia, juga mengontrol seluruh hidup manusia (Luk. 12: 7), baik kehidupan pribadi maupun perjalanan sejarah umat manusia (Daniel 2, mimpi Nebukadnezar). Allah yang dinyatakan Alkitab adalah Allah yang berdaulat, mengontrol ciptaanNya dari kekekalan sampai pada kekekalan, itulah hak Eksklusif Allah atas ciptaanNya berdasarkan yuridiksi hukum. Allah menyingkapkan diri melalui Alkitab, bahwa Allah adalah Allah yang tidak berubah, yang sama yang tak berubah dalam kekekalanNya sebagai Allah yang berdaulat. Namun ketidakberubahan Allah dalam Alkitab sangat berbeda dengan pemikiran Socrates dan Plato yang dirumuskan dalam pemikiran Calvinist, “Allah tak pernah berubah, sama terus, dan tak akan dipengaruhi oleh apapun juga di luar diriNya.” Allah adalah Allah yang jauh diseberang sana, yang kesepian, terisolir dan tak punya perasaan (James M. Boice, Foundation of the Christian Faith, Downer Grove, IL: IVP. 1986, p., 141). Allah yang benar tidak berubah dalam pengertian tidak menutup diri dari kenyataan bahwa Ia rela dipengaruhi dan bahkan memberikan reaksi yang sangat aktif atas kepatuhan dan ketidakpatuhan manusia (Yohanes 3: 36).

Perbedaan Kedaulatan Allah dengan Predestinasi dan Takdir

Kedaulatan Allah adalah kontrol Allah atas ciptaanNya atau pengawasan Allah atas ciptaanNya, sedangkan Predestinasi adalah ketetapan Tuhan atas ciptaanNya berdasarkan kemahatahuanNya, Takdir ialah ketentuan Tuhan atas hidup seseorang dan orang tersebut hanya menanti saja ketentuan Tuhan. Calvinist telah memberikan definisi yang salah mengenai predestinasi, sehingga pengertian predestinasi mereka tidak berbeda dengan pengertian takdir. Definisi Calvin mengenai predestinasi;

Panggilan kekal dari keputusan Allah, dimana Allah sendiri yang menetapkan hal-hal yang terjadi atas indifidu dari manusia…penetapan kehidupan kekal untuk beberapa dan kebinasaan untuk yang lain (H Orton Wiley, Christian Theology, Vol. 3 Kansas, Mo; Beacon Hill, 1952, p., 2135).

Sedangkan keseluruhan Alkitab mengenai definisi predestinasi ialah ketetapan Allah atas programNya bukan atas kehidupan pribadi seseorang. Ketetapan Allah atas programNya bersifat positif dan negatif, Yudas Iskariot memilih untuk mengenapi program Allah yang negatif. Inilah perbedaan mendasar antara definisi Predestinasi Alkitab dan Predestinasi Calvinist, serta takdir. Dalam definisi, Predestinasi Calvinist tidak berbeda dengan definisi takdir, yakni manusia tidak memiliki kehendak untuk menentukan pilihan hidup, karena hidupnya sudah ditentukan Tuhan (Ini sangat tidak Alkitabiah). Sedangkan definisi Alkitab mengenai predestinasi, bahwa Allah menentukan programNya berdasarkan ketetapan waktuNya (Gal. 4: 4) manusia memiliki kehendak bebas untuk memilih mengenapi program Allah yang negatif atau positif.

Predestinasi Ada Dalam Kedaulatan Allah

Alkitab tidak mengakui takdir sebagai kebenaran sebab itu, tidak perlu dibahas secara luas. Predestinasi ada dalam kedaulatan Allah artinya Program Allah ada dalam pengawasan Allah. Tidak ada program Allah yang tidak tergenapi, baik yang sifatnya postif dan negatif karena ada dalam kedaulatan Allah; seperti yang ditulisakan dalam 2 Petrus 3: 9

Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian,….

Walaupun dalam surat 2 Petrus 3: 9 ini menjelaskan mengenai hari kedatangan Tuhan, namun dalam kluasa pertama mengandung pemangkasan ekstensional artinya walaupun bagian ini berbicara mengenai hari Tuhan, namun menjelaskan juga pemahaman mengenai Kedaulatan Allah atas predestinasiNya yang tidak akan gagal. Oleh sebab itulah Allah berdaulat atas predestinasiNya, sedangkan manusia memenuhi predestinasi Allah sesuai dengan tuntutanNya; yang percaya mendapat hidup kekal; yang tidak percaya binasa (Yoh. 3: 36).

Kesimpulan

Jadi Predestinasi ada dalam Kedaulatan Allah atau ketetapan Allah ada dalam pengawasan Allah yang tidak menghilangkan kehendak bebas manusia, di dalam Predestinasi ada pilihan yang harus dibuat manusia berdasarkan kehendak bebas; memilih untuk mengenapi program positif atau negatif. Pilihan manusia atas ketetapan Allah ada dalam Kedaulatan Allah; mereka yang memilih mengenapi program positif mendapat kebaikan dari Allah berdasarkan kedaulatanNya (Roma 8: 28), sedangkan mereka yang memilih mengenapi program negatif mendapat malapetaka berdasarkan kedaulatanNya (Amsal 16: 4). Calvinisme membangun definisi yang salah mengenai kedaulatan Allah dan predestinasi, sehingga menghasilkan kesimpulan yang menyesatkan dalam kekristenan, menempatkan manusia sebagai mahkluk yang tidak dapat membuat pilihan dalam Predestinasi dan dalam Kedaulatan Allah, itulah sebabnya mereka sulit memahami antara Predestinasi, kedaualatan Allah dan Kehendak bebas manusia (untuk tahu lebih banyak mengenai definisi yang salah Calvinisme, silahkan baca buku-buku tulisan mereka dan tulisan-tulisan mereka di media online). Jadi saudara-saudara yang terkasih, berhati-hatilah terhadap; Nabi-babi palsu yang menyamar seperti domba (sepertinya mengajarkan ajaran Kristus), namun sesungguhnya serigala yang buas (sesungguhnya memiliki motivasi yang tidak murni; mengajarkan ajaran manusia untuk kepentingan duniawi) Matius 7: 21 Pengajar-pengajar yang tidak mengerti pokok-pokok ajaran Alkitab secara mutlak, yang sesat dalam ajaran dan omongan. 1 Timotius 1: 6-8 Filsafat yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia. (Kolose 2: 8) atau sikritist dalam kekristenan.

Usahakanlah diri Anda menjadi orang Kristen yang bertumbuh dalam pengertian yang benar, yang dapat membedakan ajaran Kristus dari ajaran setan (1 Tim. 4: 1-2) dan manusia (Kol. 2: 23) supaya tidak disesatkan dan menyesatkan oleh ajaran palsu manusia yang penuh kelicikan dan menyesatkan (Ef. 4: 14). Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik (1 Tes. 5: 21).

Oleh: Ev. Dance S Suat, S.Th., M.B. S.

(Missionary Independen Baptist Fundamental, Kupang-NTT)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA