cara mengganti susu formula beda merk

Ibu ingin memberikan nutrisi ekstra kepada anak dengan cara mencampurkan dua susu formula? Sebelum Anda melakukannya, cek dulu apa kata dokter ini!

Klikdokter.com, Jakarta Sudah menjadi rahasia umum kalau susu formula bisa menjadi alternatif pengganti nutrisi dalam kondisi tertentu. Anak yang tidak mendapatkan cukup ASI ataupun picky eaters memang membutuhkan tambahan gizi. 

Bahkan, demi anaknya bisa mendapatkan gizi maksimal, beberapa ibu mencampur susu formula beda merek agar nutrisinya bisa saling melengkapi. Apakah tindakan tersebut direkomendasikan oleh dokter? 

Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, mencampurkan dua susu formula, apalagi dalam sekali minum, sebenarnya tidak direkomendasikan. 

“Kenapa? Karena masing-masing susu formula memiliki porsi dan kandungannya sendiri,” jelasnya.

Tenaga medis yang kerap disapa dr. Vita itu menambahkan, “Apabila digabung menjadi satu gelas, dikhawatirkan jumlah nutrisinya bisa berlebihan. Antar-kandungan susu juga bisa saling berinteraksi, sehingga manfaatnya justru tidak maksimal.”

Artikel Lainnya: Ini Alasannya Mengapa Anak Perlu Minum Susu

Perlu diketahui bahwa semua susu formula berbahan dasar susu sapi (sumber protein) yang diperkaya zat besi dan laktosa (sumber karbohidrat).

Variasi kecil, seperti kombinasi whey dan kasein juga ada di di dalamnya. Sementara itu, sumber lemak dalam sufor didapatkan dari berbagai jenis minyak. 

Ada tiga jenis protein utama yang ditemukan dalam sufor, yakni protein susu, protein kedelai untuk anak yang alergi terhadap susu sapi, dan protein formula hipoalergenik.

Untuk jenis yang disebut terakhir, sufor mengandung protein yang telah dipecah kecil-kecil. Biasanya, cita rasanya kurang lezat bagi anak dan harganya pun lebih mahal.

Namun, bayi yang memang tidak bisa mencerna protein utuh biasanya akan disarankan dokter untuk mengonsumsi sufor jenis tersebut. 

Saat Anda ingin beralih ke sufor merek baru, pastikan untuk tetap menggunakan jenis protein yang sama. Jika Anda ingin beralih ke sufor dengan sumber protein berbeda, konsultasikan dulu kepada dokter.

Meski tidak dianjurkan, ada beberapa kondisi yang membuat orangtua memberikan dua susu formula merek berbeda pada si kecil.

Artikel Lainnya: Editor's Choice: Ini Rekomendasi Susu Formula Terbaik Anak 1-3 Tahun!

Untuk meminimalkan efek samping yang tidak diinginkan, di bawah ini tips yang bisa Anda ikuti. 

Melansir dari laman Family Education, ketimbang dicampur dalam sekali minum, lebih baik Anda memberikannya secara bergantian.

Meski ada perbedaan rasa, hal tersebut tidak terlalu menjadi masalah, apalagi pada bayi yang baru lahir. 

Pasalnya, mereka belum mengembangkan indra perasa, sehingga semakin mudah untuk mengganti susu formula.

Pada bayi yang usianya lebih dari enam bulan, preferensi rasa sudah berkembang. Mereka akan menolak jika tidak suka. 

Sebelum mencampurnya, masing-masing merek susu bubuk harus diseduh dulu dengan air.

Saat keduanya sudah larut dan siap diminum, barulah kedua sufor tersebut bisa dicampurkan. 

Ada alasan medis di balik proses penyeduhan terpisah. Menyeduhnya sendiri-sendiri secara homogen akan membuat molekul susu lebih stabil. Tindakan tersebut juga tidak akan akan memengaruhi kandungan nutrisinya

Beda halnya bila Anda mencampur dua merek susu formula masih bubuk. Dikhawatirkan, hal tersebut justru menyebabkan munculnya reaksi yang memengaruhi komponen susu, apalagi saat keduanya bertemu dengan air.

Artikel Lainnya: Ini Rekomendasi Susu Formula Terbaik untuk Anak Alergi

Jika tubuh anak tidak bereaksi secara negatif, misalnya perut bergas, kembung, bersendawa, atau meludah, proses pencampuran tersebut terbilang aman.

Jika ada kekhawatiran terkait gas di saluran cerna si Kecil, kembalilah pada satu merek sufor yang biasa digunakan.

Namun, perhatikan lagi reaksinya. Umumnya, sistem pencernaan bayi membutuhkan waktu 1-2 minggu untuk beradaptasi.

Baca Juga

Ada baiknya Anda tidak terlalu sering mengganti dan mencampurkan susu formula beda merek, apalagi jika si Kecil tak memiliki kondisi khusus. Namun, bila terpaksa melakukannya, cara simpel di atas bisa dilakukan.

Untuk informasi lainnya seputar kesehatan anak, bisa Anda konsultasikan pada dokter kami lewat fitur LiveChat 24 Jam di aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

Dijawab oleh:

dr. Citra Roseno

Terima kasih telah menggunakan layanan e-konsultasi Klikdokter.

Warna feses bergantung pada lama makanan/minuman berada dalam saluran pencernaan dan cairan empedu yang masuk ke saluran cerna dan memberi warna feses. Feses kuning umumnya menandakan bahwa makanan/minuman melewati saluran cerna secara cepat, jika proses pencernaan melambat, maka warna feses dapat menjadi hijau hingga kecoklatan. Pada bayi perubahan warna feses menjadi hijau masih dapat dikatakan sebagai suatu perubahan yang normal, selama tidak disertai oleh keluhan-keluhan lain, seperti nafsu makan menurun, terdapat darah pada BAB, muntah, bayi lebih rewel, berat badan menurun, dan lain sebagainya.

Selain itu feses bayi memang umumnya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair. Frekuensi buang air besar pada bayi bervariasi, dapat 4 - 10 kali sehari atau sebaliknya, sekali dalam 3 - 7 hari.

Feses yang berubah menjadi hijau dapat terjadi karena bayi Anda hanya mengkonsumsi makanan yang mengandung rendah lemak. Lemak biasanya didapatkan oleh bayi dari ASI. Namun bukan berarti semua ASI yang diberikan pasti tinggi lemak. Dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilk) dan ASI belakang (hindmilk).

Saat bayi menyusu, ia akan selalu menghisap ASI depan terlebih dahulu. ASI depan (foremilk) memiliki banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak. Sementara ASI belakang (hindmilk) mengandung banyak lemak. Pada bayi yang diberikan ASI eksklusif, feses yang keluar akan didominasi warna kuning/golden feces, dan warna tersebut normal. Warna kuning ini berasal dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu.

Pada anak yang diberikan makanan lain selain ASI, seperti bayi Anda, menyebabkan terjadinya perubahan pada proses pencernaan dan akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga menyebabkan terbentuknya gas yang terlalu banyak sehingga bayi sering kentut dan merasa tidak nyaman. 

Apabila Anda ingin memberikan susu formula, maka pilihlah susu formula yang sesuai usia anak dan kebutuhan anak Anda. Hindari terlalu sering berganti-ganti susu untuk menghindari gangguan pencernaan seperti konstipasi, diare, atau muntah dikarenakan pencernaannya yang belum sempurna. Pada usia di bawah 1 tahun pun, alergi terhadap susu lebih mudah terjadi.

Apabila Anda ingin mengganti susu formula tersebut, cobalah perlahan-lahan dengan dicampur susu yang lama. Di awal contohnya 1 takar susu lama dan 1 takar susu baru. Cobalah hal ini selama 4-7 hari. Apabila tidak ada masalah atau anak tidak memiliki keluhan, barulah mulai diganti dengan susu yang baru.

Kami sarankan Anda kembali mengunjungi Dokter Spesialis Anak Anda untuk mengkonsultasikan hal ini sehingga DSA Anda dapat melakukan pemeriksaan langsung, memberikan penanganan yang optimal dan melakukan pemantauan terhadap kondisi anak Anda.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat. 

Salam,

(Content revised 08/2012)

  1. Akankah hal itu mempengaruhi kesehatan bayi saya jika saya menggantinya dengan merk susu lain?

    Standar susu formula bayi sangat penting berbahan dasar susu sapi dan mengacu pada kelengkapan nutrisi air susu ibu buatan pabrik. Karenanya pimpinan pabrik harus menetapkan standar nasional atau internasional untuk formula bayi, bahan-bahannya memiliki komposisi yang benar-benar sama.

    Pada umumnya, para ahli kesehatan tidak menganjurkan para orangtua untuk mengganti susu formula bayi mereka ke merk lain untuk meminimalisir masalah. Meskipun demikian, jika benar-benar perlu, mengganti susu formula ke merk lain seharusnya tidak berpengaruh terhadap kesehatan si bayi.

    Akan tetapi, sesungguhnya, penting untuk orangtua memilih formula yang cocok untuk bayi mereka. Khususnya, untuk anak -

    1. dari mulai lahir sampai 6 bulan -

      untuk bayi yang memakai susu formula yang berbahan dasar susu sapi (untuk umur 0-6 bulan), Anda dapat langsung menggantinya ke merk susu formula bayi lain yang berbahan dasar susu sapi. Tetapi, seharusnya Anda tidak menggantinya dengan susu berprotein tinggi “formula lanjutan” (untuk 6 bulan atau lebih) karena hal ini akan membuat ginjal bayi Anda terlalu berat, menyebabkan dehidrasi, peradangan pada saluran pencernaan dan bahkan kerusakan otak;

    2. 6-12 bulan -

      Anda dapat terus memberikan bayi Anda susu formula (untuk 0-6 bulan) atau melanjutkan dengan susu formula (untuk 6-12bulan).

      Pada sekitar umur 6 bulan, bayi harus mulai diberikan makanan tambahan. Pada awalnya, susu masih tetap sebagai sumber nutrisi utama. Tetapi, ketika anak-anak mengkonsumsi banyak dan beragam makanan lain, banyaknya susu yang diminum bisa dikurangi secara bertahap. Susu sapi biasa tidak dianjurkan untuk bayi berumur kurang dari 1 tahun;

    3. 1 tahun atau lebih -

      Ketika mencapai umur satu tahun, anak-anak Anda harus sudah melakukan diet seimbang, dengan beragam jenis makanan cair yang baik yang menggantikan susu sebagai sumber nutrisi utama. Anak-anak Anda dapat meminum semua susu (kadar lemak tinggi), seperi susu sapi yang dipasteurisasi atau susu UHT;

    4. pada formula khusus -

      Anda harus meminta saran dari dokter, perawat, bidan atau ahli gizi.

  2. Bagaimana tepatnya saya harus mengganti merk susu bayi ke merk susu formula lain? Apakah ada yang harus lebih saya perhatikan ?

    Beda merk susu formula memiliki metode yang sedikit berbeda pula. Karena itu, sangat tidak disarankan bagi para orangtua untuk mencampur dua atau lebih merk susu bubuk ketika menyiapkan satu makanan.

    Sebenarnya tidak ada aturan yang tetap tentang bagaimana cara mengganti merk susu formula. Langkahnya akan tergantung pada penerimaan individu si bayi. Seperti rasa yang berbeda dari susu formula yang berbeda, sangat tidak diharapkan beberapa anak mungkin akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi. Para orangtua dapat menambah banyaknya makanan dari merek baru secara berkala. Jika semua berjalan lancar, Anda dapat mengambil langkah lebih cepat hingga semua makanan digantikan oleh merk baru.

    Saran lainnya: Orang tua dapat memperhatikan perubahan pada kebiasaan buang air besar anak-anak mereka, apakah dalam hal frekuensinya, tekstur dan/atau warna tinja. Hal ini dapat dihitung dan diterima seperti jumlah bahan tambahan seperti zat besi, prebiotik, dan sebagainya, sangat bervariasi diantara merek yang berbeda. Jangan terlalu cemas berlebihan dan cobalah untuk mengganti ke merk yang ketiga. Faktanya, jika anak-anak tidak memiliki alergi terhadap susu formula berbahan dasar susu sapi asli, sepertinya mereka tidak akan menjadi alergi pada pergantian susu formula berbahan dasar susu sapi lainnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA