Page 2
Upacara pembukaan : Ny. Tien Soeharto ketika memukul gong tanda dibukanya secara resmi Munas-i (KWI. Menyaksikan dengan tersenyum Ketua IKWI Pusat Ny. Harmoko (foto: Antara). , karena memang teramat penting ciptakan suasana rumahtangga kan program-kerja IKWI bagi isteri-isteri wartawan untuk yang damai, tenteram dan serasi dalam meningkatkan kesejah- ikut menciptakan iklim yang se- sehingga memberikan keteduhan teraan keluarga pers nasional”, hat bagi pekerjaan profesi yang hati bagi seluruh keluarga. untuk pertama kalinya sejak berhubungan dengan pers. Ny. S. Harmoko selaku Ketua Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia berdiri, mengadakan Seperti halnya apa yang dika IK WI-Pusat mengatakan dalam takan oleh Ibu Tien Soeharto se sambutannya, IKWI menyadari Musyawarah Kerjanya pada saat sebelum membuka secara sepenuhnya, profesi para suami tanggal 17 - 19 Desember 1980. resmi Munas tersebut menekan- sebagai wartawan maupun Dalam munas para isteri war- kan "tugas ibu-ibu sungguh pen pekerja-pekerja di bidang pers tawan dari dua puluh dua daerah ting bagi suksesnya tugas yang benar-benar sangat berbeda jauh telah membahas masalah- diemban para suami”. dengan profesi bidang-bidang masalah pokok yang berkait lainnya. dengan kesejahteraan keluarga Dalam hal itu Ibu Negara Adalah kewajiban kami untuk pers. Pembahasan masalah ini mengatakan, ibu-ibu dapat men- dapat menciptakan suasana ke Page 3
Amanat : Ibu Tien Soeharto sedang menyampaikan amanatnya pada acara pembukaan Munas-I IKWI (Foto Antara). luarga yang sejahtera dan sehat di Hampir semua peserta menya- untuk menghadiri sidang-sidang lingkungan keluarga pers. Kami takan salut mereka dengan dapat pun diperhatikan. tidak saja berfungsi sebagai ibu berlangsungnya Munas I yang Utusan Cabang Surabaya yang rumahtangga tapi sekaligus mentelah lama mereka tunggu diwakili oleh Ny. Parwan BP jadi ''perawat dan dokter keluartunggu. Karena memang IKWI SH. dan Ny. Ardi Hamsyah ga”, demikian Ketua IKWI- sebetulnya di beberapa daerah Pusat. seperti cabang-cabang Yogyakar dengan seragam rok dan blus berwarna coklat dengan jas seta, Surakarta, Surabaya, Jakarta Munas pertama yang diikuti warna dengan roknya yang krem dan beberapa daerah lainnya teoleh sekitar lima puluh orang itu lah lama berdiri sedangkan tampak serasi sekali. Lain lagi diselenggarakan di Hotel Hori utusan Cabang Makasar dengan IKWI Pusat baru terbentuk setezon, Ancol, tempat yang cukup dua orang wakilnya Ny. Wiwied lah Kongres PWI di Padang Demewah untuk ibu-ibu yang selalu Rahman Arge dan Ny. W. Sasasember 1978. Jadi selama ini memikirkan penghematan di ke bone memakai jas dan rok putih IKWI di daerah-daerah berjalan luarga masing-masing. Tapi bu bersih dengan blus pemanis seperti ”anak ayam tanpa indukkan maksud memanjakan mereka bintik-bintik putih dasar merah. nya”. dengan menempatkan di hotel Dari Bali dengan wakilnya Ny. tersebut, tapi agar mereka dapat Dengan diselenggarakannya Lati Wiratma dan Ny. Femmy bermusyawarah dengan tenang, Munas I itu Pengurus Pusat se- Soputan, ingin menampilkan jauh dari keramaian kota dan cara resmi disahkan dengan masa hasil industri daerahnya berupa dapat menelorkan hasil-hasil kerjanya sampai tahun 1983. tenunan Bali berwarna merah yang betul-betul berguna untuk jambu serasi sekali dengan warna Beberapa daerah mengirim kulit mereka. kesejahteraan keluarga wartawan wakil yang kurang melengkapi maupun pekerja-pekerja di bi materi-materi yang dibawakan Di samping itu masing-masing dang pers. dan yang dibahas dalam munas mempunyai warna sendiri-sendiri itu. Tampaknya persiapan dari untuk seragam pakaian nasional. MEMANFAATKAN MUNAS beberapa daerah kurang dan Dalam kesempatan bermunas Suatu kenyataan dalam pertememang baru terbentuk kepeng itu wakil-wakil daerah mengaju kan usul untuk menyamakan muan yang untuk pertama kali urusannya. nya diadakan segala ragam pakaian seragam yang telah ada Di balik kekurangan yang da- pada IKWI Pusat dan Jakarta usulan disampaikan Munas, , pat dimaafkan karena umumnya dengan anggota-anggota cabang betul-betul mereka manfaatkan. baru berpengalaman untuk per- dan perwakilan IKWI lainnya. Pimpinan sidang dari IKWI Putama kalinya, beberapa daerah Seragam itu berwarna hijau lusat Ny. Harmoko dan Ny. Zul membawa persiapan yang ma- mut dengan batik yang bercorak harmans menampungnya dengan tang, bukan saja usulan-usulan, sewarna dengan baju untuk papenuh pengertian. sampai-sampai ke baju seragam kaian nasional. Munas kemudian Page 4
goti tiap hari tanpa seorangpun peduli”.
Pemenang kedua Emanuel Subangun, Harian Kompas, dengan judul ”Hukum bagi kaum buruh di masa depan”, sedangkan pemenang ketiga, Bambang Eka Wijaya (Wartawan Harian SIB Medan) dimuat di Harian Kompas dengan judul "Kontradiktif : HPP dan depolitisasi Massa”.
paksa hanya berpikir apa yang Direktur LBH, dalam sambutanmesti diperoleh hari ini untuk nya mengatakan walaupun apa menyambung hidupnya besok yang diselenggarakan oleh LBH pagi. dan PWI sekarang ini masih sa ngat kecil, tetapi akan terus berHak asasi manusia bagi mereka jalan. "Kita tidak boleh patah merupakan sesuatu yang "me hati", tegasnya. wah”. Sebab bagaimana mungkin bicara tentang hak asasi jika Berbicara soal hak asasi manugaji dan tunjangan yang dipero- sia, pejuang-pejuang kita di tahun leh masih demikian minimal. 1945, karena kesadaran akan Lebih dari itu, istilah hak asasi itu hak-haknya semata. Baik Pemeamat peka bagi para majikan. rintah maupun masyarakatnya belum sempat berpikir soal hak Kurang Terlindung asasi manusia. Di tahun 1950 sudah ada kesaSelanjutnya Adam Malik daran Pemerintah akan hal ini. mengatakan, buruh-buruh kita Tetapi di tahun .1959-1965 secara juridis-materiil masih sa usaha-usaha di bidang hak asasi ngat kurang terlindung oleh hu manusia ini terputus. Baru di kum, meskipun sudah ada P4P tahun 1966 dimulai kembali. dan. P4D. Karena PWI dan LBH merasa Banyaknya buruh yang pergi ke DPR, menurutnya cermin rasa turut bertanggungjawab terha dap apresiasi kemanusiaan sejak tidak puas terhadap keadaan ini. tahun 1978 mengadakan kerjaPenyelesaian secara tuntas dan sama menyelenggarakan sayemmenyeluruh, akhirnya harus ter bara penulisan tentang hak-hak tuju pada suatu perombakan si asasi manusia. ruktural dan institusional dari tatanan sosial itu sendiri. Wakil Ketua PWI Pusat Soe bagyo Pr, dalam sambutannya Menarik perhatian mengatakan antara lain pers na sional merasa terpanggil turut Mengenai sayembara penu- mengusahakan tercapainya haklisan oleh LBH dan PWI tsb., hak asasi manusia di negeri ini. Adam Malik tetap memberikan penghargaan yang sedalam Karenanya pers nasional yang dalamnya walaupun jumlah pe bebas dan bertanggungjawab sertanya menurun. diharapkan bekerja dan berkarya secara maksimal untuk melakuTema yang diambil cukup rea kan kontrol sosial positif dengan listis, memilih hak asasi kaum buruh. Sebab hak asasi kelompok jalan interaksi positif. ini patut mendapat sorotan khusus. Tetapi sangat disayangkan Pemenang-pemenang pesertanya kebanyakan masih terdiri dari para wartawan. Be Menurut Ketua Penyelenggalum banyak anggota-anggota ra, Nasroen Yasabari SH, jumlah masyarakat dari berbagai lapisan peserta sayembara tingkat Nasiomenulis pengalamannya lang nal tahun ini 101. Tetapi yang yang diketuai oleh D.H. Assegaff Lebih menarik perhatian lagi, ”mengapa di antara sekian peng- judul/peserta saja. (Sekjen PWI Pusat), hanya 41 ikut sayembara ini tidak ada seorangpun penulis wanitanya" Pemenang pertama, menerima tambahnya. piala bergilir dari Wakil Presiden H. Adam Malik. Bachtiar Si. Tidak boleh patah hati tanggang SH dari Harian Sinar Harapan dengan tulisannya berAdnan Buyung Nasution SH, judul : "Tenaga mereka digero
Pemenang-pemenang harapan 5 orang : M. Djoefri (Harian Waspada Medan) dengan judul "Selayang pandang dunia perburuhan”; Bambang Wn (Harian Suara Karya) dengan judul ”Buruh itu manusia, bukan mesin"; Drs. Tjipta Lesmana MA (Sinar Harapan) dengan judul "Buruh kontrakan dan buruh lepas merendahkan martabat kaum buruh"; S.F. Marbun SH (Harian Kompas) dengan judul ”Dimensi kemanusiaan dalam dunia perburuhan Indonesia" dan Hamel Waloejo (KNI-Jakarta), dengan judul "Pemerintah harus benarbenar peka dan dapat menghayati perjuangan buruh”. Pemenang pertama menerima piala bergilir dari Wakil Presiden Adam Malik dan hadiah Rp. 300 000,-, pemenang kedua piala dari Menteri Kehakiman dan hadiah Rp. 200.000,-;. pemenang ketiga piala dari Dirjen PPG. Deppen dan hadiah Rp. 150.000, Pemenang-pemenang harapan menerima hadiah masing-masing Rp. 50.000,- dan piagam penghargaan (KNI). Page 5
Santuni anak yatim piatu Keluarga wartawan Ibukota di lingkungan Ekuin INSTITUT * AULAT dan Korpri unit PT. Tambang Timah, 9 Nopember, POLITEKNIK memperingati tahun baru Islam 1 Muharaam 1401 H PRESS CLUB JAKARTA 10 OKTORI dengan acara pertemuan silaturakhmi bersama anak INDONESIA yatim piatu dari 2 panti asuhan. Pertemuan keluarga Sie Ekuin PWI Jaya itu berlangsung di aula Gedung Timah dihadiri 51 orang anak dari panti asuhan Putra Setia Jalan Kramat Sentiong Jakarta dan 72 anak dari panti asuhan Islamic Village, Tangerang, di samping keluarga wartawan, pejabat PT. Timah dan para kepala dan staf humas di lingkungan Ekuin. Para panelis : Diskusi panel ”Bahasa Yang Komunikatif H. Drs. Azwirman Nursal mewakili Ketua PWI di Press Club Indonesia dari kiri ke kanan : Edwin Saleh Pusat dan PWI Jaya, menyambut kegiatan nyata (TV-RI), Drs. DH Assegaff (PWI), Hans Kawulusan (Institut Politeknik), A. Latif (Pusat Pembinaan dan Pengembangan wartawan Ekuin itu sebagai titik tolak untuk lebih Bahasa) dan S. Adnanputra (Grup Studi Periklanan). kreatif dan beramal. lisan atau bahasa elektronika. Karena bahasa pers itu Sedang Sasono atas nama Direksi PT. Timah harus sederhana, mudah ditangkap, lugas namun dalam sambutannya menyebutkan arti penting demikian tidak mengabaikan kaidah-kaidah bahasa. dalam menginjak tahun baru Islam ini, menengok ke Edwin Saleh (TV-RI) mendapat tugas menyam belakang untuk meyempurnakan amal ibadah paikan "Bahasa yang komunikatif dalam media elek- yang disukai Allah. tronika”, menjelaskan, kendati para penyiar berita berusaha mematuhi aturan-aturan bahasa, namun fihak Televisi tentu saja tidak bisa melarang fihak lainnya juga berbuat sama bila diwawancarai. Sementara itu, dari segi periklanan, Achmad S. Adnanputra menyatakan, bahasa Indonesia sudah cukup memadai dalam iklan. Memang terkadang kurang memperhatikan, apakah bahasa itu baku atau bukan. Soalnya, bukan bahasanya yang kurang, tapi para pemakainya yang kurang terampil menggunakan bahasa Indonesia. Ini disebabkan jalan.pemikirannya masih bahasa asing. Kendati demikian, Adnan sepakat mengenai penggunaan bahasa yang komunikatif. Sedang A. Latif (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa) dan Hans E. Kawulusan (Institut Penataran :Ketua PWI Pusat Harmoko ketika memberikan ceramah dan berdialog dengan para peserta penataran Politeknik Jakarta) sependapat tentang perlunya Khotib dan Mubaligh se-Indonesia ke-2 berjudul ”Publisispembakuan bahasa yang komunikatif ini. tik dan Da'wah" di Wisma PHI Cempaka Putih, 25 Desem ber. (Foto: Ipphos). Pada akhir diskusi, Hans E. Kawulusan dalam mengemukakan beberapa programnya antara lain menyarankan untuk mencetak ulang dan memper BANDUNG baiki semua buku pelajaran bahasa Indonesia dan - Pertemuan dengan Panglima pertemuan-pertemuan serupa agar bisa diadakan Panglima Kodam VI/Siliwangi Mayjen Yogie SM secara berkala. berpesan kepada pers, khususnya yang ada di Jawa Natalan Bersama Barat, agar dalam melakukan tugasnya selalu Untuk menyambut Malam Natal 1980, PWI Ca- menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bang Jakarta seksi Film/Teater & Kebudayaan, 23 bangsa serta negara di atas kepentingan pribadi, Desember, mengadakan acara natal bersama artis organisasi dan/atau golongan. ibukota. Pesan Panglima Siliwangi itu dikemukakan dalam Acara malam natal diadakan di Press Club Indo- pertemuannya dengan Pengurus PWI Cabang di nesia, Jakarta, dihadiri artis-artis tenar ibukota bawah pimpinan Ketuanya Ahmad Saelan, yang seperti Yenny Rachman, Roy Marten, Christine menemuinya di ruang kerjanya di Markas Kodam Hakim, Mangara Siahaan, Soekarno M. Noor, VI/Siliwangi Jalan Aceh Bandung, 5 Januari. Slamet Rahardjo dan beberapa artis film dan Pada awal pesannya, Mayjen Yogie mengingatkan musik lainnya. kembali bahwa peranan pers di Indonesia dalam Page 6
ANGGOTA BSF DILANTIK nanta serta Kepala Bidang Pers Kanwil Dep pen Jawa Tengah. Dirjen Radio, Televisi & Film (RTF) Drs. Sebelumnya MPN menerima dari Wapres H. Sumadi, 15 November, melantik 8 orang ang- Adam Malik sebuah proyektor dan kini digota Badan Sensor Film (BSF) untuk masa simpan di Musium Pers tersebut. jabatan 1980-1982 di Gedung BSF, Jakarta. Enam orang dari delapan anggota tersebut, PENATARAN NASIONAL BIDANG EKUIN merupakan anggota lama yang diangkat kembali. Sedang dua lainnya merupakan anggota Penataran wartawan Bidang Ekuin tingkat baru, ialah Drs. D.H. Assegaff (PWI) dan Kadi Nasional berlangsung selama seminggu (22 ono BA (Sekretariat Ditjen RTF). 28 Nopember) di Surabaya. Diikuti oleh 46 Susunan anggota BSF itu ialah : Kadiono wartawan se Indonesia, masing-masing terdiri BA (Sekretaris merangkap anggota), Kapto. dari 30 wartawan koran masuk desa, 6 warSoenarto (Ketua kelompok sensor film Eropa tawan Ibukota, 10 dari Deppen dan 10 warAmerika), dengan anggota-anggota : Soebagio, tawan Surabaya sebagai peninjau. Taufik R, Soedarbo, Drs. Masbuchin, Ny. Habi Penataran bertemakan "Pembangunan bah Daud SH, Slamet Sukirnato dan Drs. D.H. armada niaga untuk memantapkan wawasan Assegaff. Nusantara”, diadakan oleh Proyek Pening katan keterampilan Jurnalistik Deppen bekerPRESIDEN CAJ PRIHATIN jasama dengan Persatuan Wartawan Indone sia (PWI) Pusat dan Serikat Penerbit SuratkaPresiden Konfederasi Wartawan Asean bar (SPS) Pusat. (CAJ), Ismail Kasim menyatakan keprihati Peresmian penataran dihadiri antara lain nannya atas tindakan-tindakan teror, berupa oleh Gubernur Jatim Sunandar Prijosudarmo, insiden bom yang ditujukan terhadap Harian Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika Deppen Dau Siam beberapa waktu berselang. Rasa Soekarno SH, Ketua PWI Pusat Harmoko dan keprihatinan ini dikemukakan dalam surat lain-lain. nya yang ditujukan kepada Pemimpin Redaksi Harian Dau Siam di Bangkok. Dalam suratnya itu, Ismail Kasim juga KERJASAMA THOMSON FOUNDATION menyebutkan insiden-insiden bom dan teror DENGAN PWI-SPS-SGP yang ditujukan terhadap suratkabar di Bang Direktur Thomson Foundation Feter Mennel kok mendapat perhatian dan menjadi pembicaraan dalam Sidang eksekutif ČAJ di Bali dari London, 12 Nopember, bertemu Pengurus awal Oktober. PWI, SPS dan SGP di Press Club Jakarta. Pertemuan membicarakan kemungkinan diadakannya kursus bagi para wartawan dan UNTUK MUSIUM PERS penerbit suratkabar Indonesia bekerjasama dengan Thomson Foundation. Departemen Penerangan menyerahkan 42 jilid suratkabar dari berbagai penerbitan di Indonesia dan 41 rol mikro film suratkabar HARMOKO WAKIL KETUA PERHIMPUNAN ukuran 35 mm yang terdiri dari penerbitan WARTAWAN PERTANIAN ASIA antara tahun 1945 sampai 1950 kepada Musium Pers Nasional (MPN) di Surakarta. Perhimpunan Wartawan dan Penulis Per Penyerahan itu dilaksanakan di gedung tanian Asia (AAJWA) dalam konperensi tahuMPN Surakarta oleh Bagian Dokumentasi nannya ke-4 di Manila, 11-15 Desember memiDeppen Soedayat BA mewakili pimpinan lih pengurus baru. proyek penelitian dan pengembangan pene- Farroq Nisar (Pakistan) terpilih sebagai rangan Deppen, 17 Desember. Disaksikan Ketua untuk dua tahun. Ia menggantikan wartawan-wartawan Surakarta, Kepala Sta. Ketua lama, Ny. Ching R. Ilagan (Pilipina). sion RRI Surakarta, Kepala Kantor Pene- Tiga wakil ketua yang terpilih ialah : Surangan Kodya Surakarta, Kepala PN. Loka- sumu Yamaji (Jepang), Gias Kamal Chowdhury (Bangladesh) dan Harmoko (Indonesia). BEASISWA NSK-CAJ Page 7
KODE ETHIK PERUSAHAAN PERS
1. Penerbitan Pers diselenggarakan oleh Perusahaan Pers ber- d. Yang dapat merusak kepentingan nasional secara mobentuk Badan Hukum Indonesia yang mengutamakan sifat ril, materiil dan spirituil maupun kepentingansifat idiil dan mengindahkan segi-segi komersiil. kepentingan lain yang berlawanan dengan azas Panca2. Perusahaan Pers Indonesia menjunjung tinggi kebebasan Pers sila. yang bertanggung jawab dan berpedoman pada Undang- e. Yang bertentangan dengan kode-kode professi golongan undang Dasar 1945 pasal 28. lain (dokter, penasehat hukum dan sebagainya), demi 3. Perusahaan Pers wajib memperhatikan kesejahteraan sosial menghormati kode-kode professi tersebut. dan materiil karyawan-karyawannya dalam batas-batas ke- f. Yang merupakan iklan politik yang bersifat destruktif. mampuan keuangan perusahaan dan sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. B. Dijamin tidak bocor sesuatu iklan sebelum dimuat disiar4. Tidak dibenarkan timbulnya hal-hal yang menjurus kepada kan dan dijamin bahwa rahasia mengenai nama pemasang monopoli dunia Pers oleh suatu pihak, dan karenanya tidak iklan "di bawah nomor ' tetap dipegang teguh. diharapkan adanya persaingan yang tidak wajar dan tidak bertanggung-jawab, maupun usaha-usaha untuk menguasai C. Lebih diutamakan iklan-iklan sebagai informasi yang satu sama lain antara Perusahaan Pers Indonesia. bermutu dalam mengabdi kepada kepentingan umum. 5. Pengawasan penataan Kode Ethik Perusahaan Pers ini dila kukan oleh Dewan Kehormatan S.P.S. yang menentukan D. Diwajibkan meralat secara layak/memasang kembali iklan sanksi-sanksi yang diperlukan. yang salah pasang, tanpa memungut pembayaran dan diwajibkan memegang penuh tanggung-jawab tidak diKODE ETHIK PERIKLANAN siarkan iklan-iklan yang mengakibatkan kerugian pema1. Iklan adalah publikasi atau penyiaran yang berupa reklame, sangan yang telah diterima karena kelalaian karyawan pemberitahuan atau pernyataan dengan menyewa sesuatu Pers yang bertugas. ruangan dengan maksud memperkenalkan atau memberita E. Mencabut iklan-iklan yang dipasang oleh pihak yang hukan sesuatu melalui media Pers. memberi alamat palsu, dengan iktikad tidak baik. 2. Iklan yang dimuat dalam media Pers Indonesia haruslah yang bersifat membangun yang bermanfaat bagi perkembangan 5. Tulisan yang pemuatannya di dalam suratkabar dilakukan dan kemajuan masyarakat Indonesia, bebas dari cara-cara berdasarkan pembayaran harus dengan jelas ditandai yang bersifat amoral, asosial dan sesuai dengan kepribadian dengan kata-kata : "Ini adalah iklan”. serta sopan-santun yang berlaku dalam masyarakat Indone- 6. Pimpinan penerbitan berhak menolak dan membatalkan pesia. sanan untuk pemasangan iklan, bila isi iklan tersebut diang3. Ikalan yang dimuat dalam media Pers Indonesia harus melin- gap menyalahi kebijaksanaan penerbitan Pers yang bersangdungi hak dan kehormatan publik. kutan atau bertentangan dengan Kode Ethik Periklanan ini. 4. A. Ditolak atau dibatalkan pemasangan iklan sebagai ber- 7. Tidak dibenarkan pemasangan iklan tanpa persetujuan pemaikut : sang iklan yang bersangkutan. a. Yang bersifat tidak jujur, menipu, menyesatkan dan 8. a. Dalam rangka pemasangan iklan, Perusahaan Pers meng merugikan sesuatu pihak, baik moril maupun materiil enal adanya Biro Iklan dan Kolportir di luar pemasang atau kepentingan umum. yang berkepentingan. b. Yang dapat melanggar hukum, mengganggu ketent- b. Demi penertiban dunia periklanan media Pers, maka Biro raman umum atau yang dapat menyinggung rasa susi- Iklan harus mendapat pengakuan dari organisasi Pers yang la, yang bersifat pornografis atau vulgair. bersangkutan dan Kolportir oleh satu atau lebih perusac. Yang dapat merusak pergaulan masyarakat dan yang haan suratkabar. dapat menimbulkan efek psikhologis yang merusak kep- 9. Pengawasan penataan periklanan ini dilakukan oleh Dewan ribadian bangsa dan yang merusak nama baik/marta- Kehormatan S.P.S. yang menentukan sanksi-sanksi yang dibat sescorang. Page 8
Penggunaan Komputer
ila suatu produsen barang adalah untuk mengetahui faktamenjual barang produksi fakta macam apa yang diperlunya langsung kepada pemakai kan. Di dalam prosedur seharinya, dari dialog dengan pembeli harinya riset biasanya digunakan itu ia akan bisa ketahui apa yang untuk menjawab pertanyaandiinginkan oleh orang yang se pertanyaan dan problemadang dihadapinya itu. Tetapi ka problema yang timbul, seperti : lau usahanya sudah tumbuh men Apakah produk itu bisa ditejadi besar, dan hasil produksinya rima oleh konsumen ? digunakan serta dijual oleh Sebelum suatu produk maorang-orang yang ia tidak kenal sama sekali, persoalan memper kanan dilempar ke pasar, ia akan luas, menambah dan memban diuji lebih dahulu untuk mengding observasi pribadinya dengan etahui apakah masyarakat akan fakta-fakta tentang kebiasaan Oleh : Muhammad Napis. menyenangi rasanya, khususnya hidup dan berbelanja dari mereka bila dibanding dengan produkyang biasa menggunakan atau ditempuh dalam suatu penelitian produk lainnya yang sejenis. Seakan menggunakan barang pro- ilmiah semacam ini, adalah seba belum seperangkat barang pecah duksinya menjadi mutlak diper- gai berikut : belah diputuskan untuk diprolukan. Bagaimana sikaplaku me duksi, serangkaian penelitian direka, serta apa saja yang mereka lakukan terlebih dahulu agar bisa 1. mengenal problemnya lebih senangi dan apa saja yang mereka dahulu; diungkapkan kombinasi bentuktidak sukai. Sebab orang-orang 2. menghimpun data yang ada; nya, pola warnanya dan ragam itu merupakan pasaran bagi pro- 3. mengusahakan data tambah kembangnya yang paling banyak duknya. Suatu penelitian yang mampu menarik penggemar. Se an; sistimatis ke dalam tingkahlaku 4. tabulasi data yang masuk; ringkali penelitian semacam ini pasar ini, dinamakan orang riset mendahului pembuatan disain 5. menyiapkan kesimpulannya; produk itu sendiri, guna bisa pemasaran. 6. menyajikan laporannya; mengetahui kualitas yang dikeSesuai dengan perkembangan 7. memanfaatkan kesimpulan- hendaki masyarakat bagi produk zaman, kini teknologi komputer nya dalam praktek. itu. Apapun juga jenisnya, setrika juga telah digunakan orang da listrik atau mobil penumpang. lam riset pemasaran, khususnya 1. Mengenal problemnya lebih Sejalan dengan kegiatan di atas, untuk mencacat dan tabulasi dahulu penelitian-penelitian juga diadajawaban-jawaban responden kan terhadap produk-produk seserta memprosesnya untuk mem- Tujuan dari suatu penelitian rupa seperti yang akan diproduksi peroleh berbagai cross analisa adalah untuk memperoleh fakta- itu, untuk mengetahui kemungyang diperlukan. fakta yang akan bantu menunjuk- kinan manfaat yang bisa dipero kan arah kegiatan yang harus di- leh bila kualitasnya diperbaiki, I. LANGKAH-LANGKAH tempuh, atau membantu atasi seperti warna dan rasanya, serta DALAM RISET PEMASARAN kesulitan-kesulitan yang dijum- sampai di mana telah disesuaikan Langkah-langkah yang perlu pai. Langkah pertama dalam riset dengan kegunaannya. Dan apa Page 9
saingan-saingannya ? Untuk adalah untuk memilih himbauan mengenal problema yang sedang memperoleh jawaban-jawaban yang paling efektif untuk iklan dihadapinya, adalah untuk menitu perlu dicek pada waktu-waktu suatu produk, serta untuk mene- dapatkan fakta yang berhutertentu. mukan cara yang paling cocok bungan dengan problema itu. menulis naskah ceritanya. Meng- Dalam hal ini, langkah terbaik Mengapa orang membeli uji naskah untuk mengetahui yang bisa ditempuhnya adalah produk itu ? himbauan mana yang paling efek- memulai penelitian itu dari kan tif, bisa dilakukan melalui : Salah satu hal tornya sendiri. Catatan-catatan masih me yang rupakan misteri yang sulit ter1. Pemasangan iklan untuk pen dan arsip perusahaan bisa menjualan via pesanan pos; suplai fakta yang dicari. Misalnya ungkapkan dan perlu diteliti oleh periklanan adalah alasan meng laporan-laporan penjualan bisa 2. Penjualan iklan untuk toko mengungkapkan banyaknya unit apa orang membeli produk ter pengecer; tentu. Jawabannya tidak boleh yang dijual selama periodedinilai dari apa yang diucapkan 3. catatan beberapa konsumen periode tertentu. Naik turunnya belaka, sebab seringkali mereka tentang pembelian yang dila- hasil penjualan, penyebaran sendiri tidak menyadari alasan kukannya dalam suatu periode geografis dari konsumen, jumlah atau motivasi sesungguhnya. yang diminta untuk disampai- pesanan ulang yang datang dari Namun demikian, adakalanya kan kepada pengiklan dalam para dealer, dan sebagainya. Semelalui riset hal itu bisa juga di satu panel konsumen; bagai tambahan, data-data yang 4. pemasangan iklan yang mengangkat ke permukaan. Sebagai telah diterbitkan oleh Pemerintah contoh bisa dikemukakan di sini, undang konsumen mengisi bisa pula dipelajari. bahwa di dalam satu survei untuk kupon agar memperoleh ke Sumber-sumber data riset yang mempelajari mengapa pria gemar terangan yang lebih terperinci telah ditertibkan. menghisap cerutu, alasan atau dari barang yang diiklankan; Data-data statistik yang tidak motivasi sebagai berikut telah sedikit jumlahnya tentang semua 5. penelitian pendapat konsumen dikemukakan : segi yang menyentuh kehidupan tentang berbagai macam ikl kita telah dan akan diterbitkan Karena memberikan kesenangan an; secara kontinu oleh Pemerintah. dan kepuasan 28,1 % 6. penelitian daya ingat pembaca Dari data-data ini suatu pengKarena aroma dan/atau rasa tentang berbagai macam iklan iklan bisa mampu menemukan nya 22,0 % ciri dan luasnya kemungkinan Karena cocok dihisap sehabis suatu penerbitan; pasar bagi produknya. makan malam 14,2 % 7. menanyakan pembeli suatu Data-data itu ada yang berKarena menimbulkan rasa san barang atau produk mengenai sumber pada : tai .... 12,6 % 1. Departemen Perdagangan dan Karena dapat dihisap lebih lama, nanamkan kesan mendalam Koperasi; dibanding dengan sigaret 9,7 % belakangan ini pada mereka; Karena alasan-alasan sosial 8,7 2. Departemen Sosial; 8. lain-lain tes opini pembaca. % 3. Departemen Tenaga Kerja Secara singkat, problematik dan Transmigrasi; Memilih media. yang dihadapi dalam riset meru- 4. Kantor Pusat Statistik; pakan problema periklanan. Jika 5. Kamar Dagang dan Industri Pengiklan secara terus- semua pertanyaan-pertanyaan di Indonesia; menerus mencari keterangan di atas dihimpun menjadi satu, 6. Pemerintah Daerah setempat; antara pemakai dan calon pema- maka bisa disimpulkan menjadi 7. Perpustakaan dari Universitas kai barangnya mengenai harian satu pertanyaan : ”Apakah yang Negeri dan Swasta; dan majalah yang mereka baca, harus kita ketahui untuk bisa dan halaman atau rubrik mana melaksanakan periklanan dengan 8. Lembaga Penelitian, Pendidi kan dan Penerangan Ekonomi yang mendapat perhatian mere- lebih cerdas dan cermat ?” Itulah dan Sosial; ka. Juga stasiun radio mana yang tujuan akhir yang ingin diperoleh mereka suka dengarkan serta jawabannya melalui riset. 9. Kliping suratkabar dan maja lah. acara dan jam siaran yang mana digemari mereka. 2. Menghimpun data-data Pencarian informasi itu harus Memilih himbauan iklan dan senantiasa bertolak dari dalam cara penyajiannya. perusahaan itu sendiri, dimulai Salah satu bentuk penelitian Langkah kedua dalam riset dari apa yang sudah ada, dan seyang paling banyak digunakan pemasaran, setelah pengiklan cara bertahap meluas dengan Page 10
Mengirimkan questionnaire puter. Untuk penelitian yang se- diperoleh dalam bentuk yang melalui pos bisa dilakukan derhana, tabulasi dengan tenaga mudah dimengerti oleh orangdengan cepat dan bisa menjang- manusia bisa mencukupi. Tetapi orang yang memintanya. Kebiakau daerah yang luas. bila jumlah pertanyaannya ba- saan yang baik adalah untuk nyak sekali, sehingga cross ana- menyampaikan laporan hasilnya Metode telepon sangat berguna lisa yang lebih banyak nantinya dalam dua bagian : sekali untuk menghubungi res- diperlukan, tabulasi dengan meponden secara cepat, menanya- sin komputer sangat dianjurkan, (1) kesimpulannya, dan kan satu atau dua pertanyaan andaikata questionnaire itu sejak (2) data-data penunjangnya. singkat. awalnya memang dirancang un- tuk penggunaan mesin komputer. 7. Memanfaatkan kesimpuDepth interview lannya dalam praktek Di sinilah teknologi mesin Cara lain untuk mewawancarai komputer turut digunakan untuk Karena tujuan riset adalah responden adalah apa yang di- tujuan-tujuan periklanan. untuk mencarikan jawaban bagi namakan depth interview, dalam persoalan-persoalan yang timbul mana responden didorong untuk 5. Menyiapkan kesimpulan- dalam perjalanan suatu usaha, mengeluarkan opininya dengan nya nilai akhirnya ditentukan oleh kata-katanya sendiri tentang ber caranya kesimpulan itu dimanbagai aspek dari problema yang Langkah kelima dalam peneli- fa’atkan dalam praktek. adalah menyaring dipertanyakan. Depth interview tian II. RISET AUDIENCE merupakan wawancara panjang pendapat-pendapat yang telah PROFIL yang berusaha menguak di bawah menjadi kenyataan itu. Bila dafalasan-alasan seseorang yang tar pertanyaannya sederhana, Penerbit suratkabar dan maja maka bagian ini menjadi juga menurut pikirannya biasa men lah biasa menggunakan berbagai dorongnya untuk berbuat sesua mudah dikerjakan. Bila persoalan macam riset untuk bisa menjayang dipertanyakan banyak seka- wab permasalahan yang sedang li, maka dianjurkan untuk mene dihadapinya. Satu di antaranya 4. Tabulasi hasilnya tapkan lebih dahulu jawaban ter adalah riset audience profil, yang hadap persoalan pokoknya. Di bertujuan mengungkapkan daya Penelitian yang diadakan itu, dalam keadaan di mana seseo- beli yang dimiliki oleh rata-rata menghasilkan daftar pertanyaan rang ditanyakan untuk menjawab pembaca suratkabar itu. Bantuan yang sudah diisi. Jumlahnya bisa apakah ia memberikan preferen yang disajikan kepada pengiklan mencapai beberapa ribu. sinya kepada A atau B, sebagai berupa data-data audience suratJawaban-jawaban yang masuk satu contoh, banyak tenaga riset kabarnya, dimaksudkan oleh harus dicatat dan ditabulasi, se berpengalaman hanya bersedia penerbit agar jumlah iklan (milihingga gambaran yang kompre- menerima hasilnya sebagai dasar meter/kolomnya) dalam suratkahensif bisa diperoleh. Tetapi sebeuntuk mengambil keputusan bila barnya bisa meningkat, yang lum tabulasi dimulai, jawaban terdapat perbedaan yang jelas pada gilirannya bisa turut mejawaban itu harus dinilai lebih antara kedua itu. Perbedaan yang ningkatkan sirkulasinya. Jadi, dahulu untuk mengetahui apakah kecil memberikan indikasi bahwa hasil riset audience profil bisa tidak terdapat kelainan-kelainan kedua-duanya mempunyai nilai menambah amunisi promosi dari di dalam jawaban yang diperoleh. tersendiri bagi orang-orang ter suratkabar yang bersangkutan. Meskipun langkah-langkah pen tentu. cegahannya telah diambil, hal itu Langkah-langkah dalam riset bisa saja terjadi karena mungkin 6. Menyajikan laporannya audience profil ada pertanyaan yang kurang difahami atau karena keadaan yang Meskipun kesimpulannya sen Langkah-langkah yang perlu tidak terduga mempengaruhi diri pada dasarnya bukan meru ditempuh dalam suatu riset audibeberapa jawaban itu. Jika hal ini pakan bagian dari pekerjaan ri- ence profil, pada hakekatnya titerjadi, jawaban tersebut harus setnya, namun demikian riset ti dak berbeda dengan yang telah dikesampingkan. Bila semuanya dak akan mempunyai nilainya dijelaskan dalam suatu riset petampak beres, maka pekerjaan jika tidak disajikan dalam bentuk masaran. tabulasi bisa dimulai. laporan yang jelas. Oleh karena Tabulasi bisa dikerjakan itu, sangatlah penting artinya dengan tangan atau dengan kom- untuk menyajikan data-data yang (Bersambung ke hal. 30) Page 11
sebagai berikut : " .... : tulis- dang untuk industri grafika Mesin-mesin komputer untuk an/cetak-mencetak/hasil cetakan, mengalami selalu perubahan dan susun huruf elektronik, dikenal merupakan suatu upaya manu- pembaharuan. Sebaliknya pula, juga sebagai mesin susun photo, siïia yang telah membuktikan dengan segala kemajuan itu, du dewasa ini secara umum dihumemiliki kekutan yang lebih nia pers memperoleh dorongan bungkan dengan cetak offset unampuh untuk mengubah wajah kuat pula untuk mengubah diri- tuk surat kabar dan majalah kadunia melebihi segala kekuatan nya agar maju dan berkembang rena kemampuan photografisnya. Hal ini dimungkinkan juga kayang dimiliki oleh persenjataan sesuai dengan tuntutan zaman. modern". Teknik-teknik pembuatan su rena maju berkembangnya ilmu optik. Kata-kata bersayap ini penulis rat kabar dewasa ini juga sudah terjemahkan secara bebas dari demikian mengalami perubahan Dalam pertumbuhannya, kata-kata aslinya yang berbu- dan perkembangan dibandingkan mesin-mesin susun huruf photo, dari waktu ke waktu menunjuknyi ........ printing is "a human dengan keadaannya beberapa achievement that has demonstratahun lampau. kan kemajuan yang meningkat, ted far greater power to shape the Kegiatan persurat kabaran dan jenis mesinnya setiap kali world than all the forces of mo berubah. Istilahnya lebih dikenal sekarang ini, termasuk kondisidern weaponry”. nya di tanah air kita, secara ber dengan sebutan "generasi” me sin. tahap dan berangsur sudah berKeampuhan kata tercetak. alih ke arah otomatisasi dan kom Generasi pertama, mesin susun puterisasi sesuai dengan kema huruf photo umumnya digunakan Jelas dengan hal ini dimaksud juan teknologi grafika dewasa ini. guna menyusun bahan naskah tulisan saja, juga digunakan unbahwa kata-kata tercetak, memi tuk menyusun huruf-huruf disliki suatu keampuhan yang mele- Tehnologi baru. bihi segala persenjataan modern. play seperti yang pernah dilaksaPada dekade 1960-an, kea nakan oleh mesin susun huruf Karena kata-kata tercetak itu daannya di dunia ditandai oleh mampu memberikan pengaruh dua gejala meluas, yaitu penggu judul. mendalam atas jalan pikiran dan Mesin generasi pertama ini naan secara meyakinkan cetak memiliki masukkan (input) pita kehidupan manusia sehari-hari lithografik offset untuk surat kadan lingkungan masyarakatnya. kertas. Operator mesin dapat bar serta dimulainya penggunaan mengunakan keyboard secara Pengaruh itu dapat tersebar secara meluas mesin-mesin komluas dan menjangkau jarak yang puter untuk susun huruf (typeset langsung dan menggunakan sumber cahaya tungsten. Namun jauh, dalam bentuk yang indah, ting). Pada dekade 1970-an, bagus, teratur rapi, telah disun- nampak bahwa kedua perkem- sampai 15-20 baris surat kabar kecepatannya masih terbatas ting (diedit), dipilih dan dihi- bangan tadi, bertambah maju per menit. Demikian pula keluwedangkan sebaik mungkin, dengan dengan pesat di mana-mana. sannya dalam penggunaan fonts bantuan peralatan dan segala Teknologi baru dalam dunia grapermesinan modern yang tersedia fika sudah dirasakan manfaatnya, terbatas. dalam dunia industri grafika. Generasi kedua, merupakan sesuai pula dengan perkem- mesin susun huruf yang merupaKalau kita mempelajari sejarah bangan yang dialami oleh dunia kan kombinasi mekanik dan pertumbuhannya dari waktu ke photografi, dunia industri kertas, elektronik. waktu, sebenarnya para war- industri pembuatan pelat cetak, Sinar cahaya yang keluar dicetawan dan redaktur surat kabar tinta cetak, industri mesin-mesin gat oleh piringan (discs), atau siikut berperan mendorong para cetak, serta perlunya akan hasil linder maupun grids yang dapat teknolog sehingga dalam kenya- kerja cetak berwarna (Multi Co berputar, memproyeksikan citra taannya dapat disaksikan seka- lour) yang makin diperlukan oleh (image) huruf-huruf lewat suatu rang bahwa dunia pers/persurat konsumen dan pemberi order. sistem lensa ke permukaan atas kabaran mendorong maju per- Dalam bidang komposisi atau kertas photographic atau film. kembangan industri grafika. penyusunan huruf cetak, akibat Generasi ketiga, merupakan Karena keperluannya yang revolusi elektronik, maka cara mesin susun huruf yang lebih mendesak, maka dunia persurat penyusunan huruf cetak secara tinggi tingkatannya dari revolusi kabaran ingin menghidangkan tradisional yang tidak elektrik elektronik tahun 1960-an di biberita dan gambar lebih cepat secara berangsur hapus dan di dang grafika. dan lebih tepat. Hal ini mau tidak tinggalkan oleh industri grafika, Huruf-huruf ditimbulkan dari mau mendorong dunia industri karena mesin dan suku cadang simpanan komputer apabila untuk membuat segala peralatan serta peralatannya makin lama dan permesinan serta suku ca- sedikit dan tidak diprodusir lagi. bagian-bagian dari urutan elektronik dengan kemampuan 900 dipasang di atas papan tombol Tentu saja hal-hal ini harus atau lebih baris per inci - dipan- mirip misin tik, dan memiliki dapat diatasi agar tidak mecarkan pada sebuah terminal di- beberapa tombol instruksi. ngurangi daya guna penggunaan splay CRT (Cathode Ray Tube), Page 12
yang secara bersamaan meresmikan dua acara sekaligus : Konkernas PWI dan peresmian pembukaan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin, yang berlangsung pada hari itu juga di depan Mesjid Raya tersebut di Jalan Jenderal Sudirman. Unik karena Panitia (Konkernas dan Mesjid Raya) berturut-turut melapor kepada Presiden. Cuaca mendung terkadang gerimis tipis, tidak membuat warga kota Banjarmasin luntur semangatnya dalam menyambut kehadiran Presidennya pada upacara tersebut. Seusainya membuka resmi Konkernas PWI, Presiden Soeharto meresmikan Majid Raya Rasa bungah selain tertuang Sabilal Muhtadin' dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti yang terle tak di halaman Masjid Raya. dalam sujud syukur yang dilakukan Presiden dan menterimenteri yang menyertai kun udara diiringi tepukan dan sorak Ketua PWI Pusat Harmoko, jungan kerja Presiden Soeharto; sorai massa. Gubernur Kalsel Mistar Tjokroanggota-anggota Muspida Kal- Paduan suara 'junjung buih' koesoemo, dan amanat Presiden sel, pengurus PWI Pusat bersama dan koor yang membawakan lagu RI di pagi harinya. Panitia Penyelenggara dan ’ampar-ampar pisang' ciptaan A. Sore harinya Konkernas diutusan-utusan Konkernas PWI Ardiansyah yang dikumandang- buka Ketua PWI Pusat di Hotel se-Indonesia juga tercermin dari kan dari atas perahu 'tambangan' Maramin, diawali sidang pleno I luapan massa rakyat yang mem- khas Banjar menimbulkan nos berupa temu wicara dengan Dibanjiri tempat-tempat sekitar talgia, mengalun di sungai Mar rjen Pembinaan Pers dan Grafika upacara berlangsung dan sekitar tapura yang hari itu bersolek ba Deppen H. Soekarno, SH, Ketua Mesjid Raya yang berareal 10 gaikan 'fiesta di Venesia', mem- Umum SPS (Serikat Penerbit hektar. bawa kesemarakan jalannya upa- Suratkabar) Pusat diwakili Sek cara. Dan suasana pagi itu sema- jennya Zulharmans dan Ketua Kebanggaan yang penuh dili kin ceria karena manisnya suara Umum Serikat Grafika Pers puti rasa syukur ini tentu beralasan. Betapa tidak, karena pada oleh Hajjah Mariana, penyiar pembawa acara yang diantarkan (SGP) H.G. Rorimpandey. Disuhari itu merupakan perpaduan sul sidang-sidang pleno dua, tiga TV-RI Pusat. dan empat, diakhiri dengan wididua upacara yang satu dan lain Rombongan Presiden dan Ibu awisata ke Kabupaten Tanah nya saling berkaitan erat yaitu Tien Soeharto yang tiba di Ban- Laut di pagi hari tanggal 11 Pebunsur pers dan mesjid sebagai ruari serta ditutup dengan resepsi pusat kegiatan masyarakat dalam jarmasin terdiri dari Mendagri Amirmachmud, Menteri Agama kehidupan bangsa untuk masa mengesankan di malam harinya. dan Ny. Alamsyah, Mensesneg kini dan masa mendatang. Pada awal pembukaan sidang dan Ny. Sudharmono, Sekmil pleno I, dilakukan pengheningan Dunia wartawan selalu punya Presiden Laksdya Kardono, Ass cipta untuk almarhum wartawan selera khas, dalam upacara pem Intel Hankam, Kepala Rumah- Suara Merdeka (Semarang) bukaan Konkernas tidak dilaku- tangga Presiden, Ass Mensesneg Mulyono, 42 tahun, yang mekan dengan pemukulan gong se Urusan Khusus dengan staf 17 ninggal dunia hari itu, tepat pada bagaimana lazimnya, tetapi orang dan 10 wartawan ibukota. hari ulang tahun ke-35 PWI. dengan senjata khas rakyat Kali Ketua Panitia Konkernas yang mantan, mandau. Presiden Konkernas PWI juga Ketua PWI Cabang Kalimenghunjamkan ke satu lan mantan Selatan, H. Anang Adedasan untuk memutuskan tali Acara seremoni berlangsung nansi, dalam laporannya meyang mengikat "balon interaksi” dengan mendengarkan laporan nyampaikan terimakasih kepada yang membawa poster meng- Panitia, sambutan-sambutan PWI Pusat yang telah memper Page 13
Sidang Umum Konfederasi juga di hadiri oleh peninjaupeninjau, yang umumnya terdiri dari lembaga-lembaga yang telah membantu konfederasi dengan latihan. Peninjau-peninjau tadi datang dari Persatuan Wartawan Australia, Persatuan Wartawan dan Penerbit Jepang NSK, dan Persatuan Wartawan Papua Dubes Hasnan Habib bersama delegasi wartawan Indonesia di Istana Negara, Thailand. Nomor 3 dari kanan A. Kowi, Direktur Bina Kewartawanan Deppen. Acara persidangan oleh tuan terhadap pelaksanaan proyek Journalist, yang dikerjakan di rumah telah disusun demikian baru di bidang pendidikan; Singapura. rupa, yakni hari pertama setelah pembukaan sidang di lanjutkan 4. Pidato para peninjau, di mulai 3. Pelaksanaan pengeluaran dengan konvensi wartawan Asean dari Perhimpunan Wartawan Kartu Pers Asean. Pertama. Selesai konvensi pada dan Penerbit Jepang, Organi- 4. Kompetisi Foto Berita Asean. sasi Wartawan Papua Nugini 5. Kerjasama pendidikan antara petang harinya dilanjutkan dan di akhiri oleh Persatuan dengan laporan-laporan dari : Konfederasi dengan Lembaga Wartawan Australia; 1. Presiden Konfederasi War Pendidikan Jurnalistik untuk Sidang hari kedua di pergunatawan Asean, Ismail Kassim Negara Berkembang di Berlin. (Singapura), yang menjelas kan untuk pemilihan pengurus Pada hari ketiga pagi di mulai kan langkah-langkah kebijak Konfederasi yang baru, untuk diskusi terbuka, dan di antaranya sanaan dan pelaksanaan periode 1981-1983. Sidang pemi- juga Indonesia di mintakan penproyek serta keputusanlihan pengurus Konfederasi yang dapatnya mengenai keluhan yang keputusan rapat Dewan Direk- baru ini dipimpin oleh Presiden disampaikan oleh peninjau Austtur selama jabatannya (1979 Konfederasi yang lama, Sdr. ralia. Untuk ini karena penting Ismail Kassim. Secara aklamasi 1981); nya masalah kami sajikan tersendan tidak bertele-tele, Konfede2. Laporan Sekretariat Tetap diri dalam laporan. Hari kedua rasi telah berhasil menyusun Konfederasi Wartawan Asean, sore sidang di lanjutkan untuk Drs. D.H. Assegaff (Indone- pengurusnya yang baru. (Lihat membicarakan masalah proyek lampiran 1. CAJ Board of Direcsia), yang berisikan langkah proyek baru Konfederasi dan tors 1981-1983). langkah pelaksanaan kepu gagasan-gagasan baru yang di tusan dan proyek-proyek se Pada petang hari kedua, sidang lontarkan oleh para delegasi. Di lama periode 1979-1981; diteruskan untuk membicarakan antara proyek-proyek baru yang di bicarakan itu, a.l. terdapat 3. Laporan-laporan Ketua-ketua proyek-proyek Konfederasi yang masalah-masalah : Delegasi yang bersifat telah di laksanakan dan masih akan dilaksanakan. Di antara ”Country report”, dimulai 1. Perlindungan terhadap Wardari Indonesia, Malaysia, Pi- proyek-proyek itu adalah : tawan, suatu thema yang telipina, Singapura dan terakhir 1. Kerjsama pendidikan antara ngah dibicarakan di Unesco di Thailand. Umumnya Konfederasi dengan Perhim- mana Indonesia diwakili oleh laporan-laporan ketua dele- punan Wartawan dan Pener- M. Chudori. gasi menyinggung masalah bit Jepang 2. Situasi pers di masing-masing umum dan harapan-harapan 2. Penerbitan Journal Asean Negara Asean, yang sifatnya Page 14
nya. Konfederasi Wartawan yang terkadang tidak mengun- suatu formasi yang disebut dalam ASEAN selam ini telah pula tungkan. Piagam pendirian Konfederasi, mampu menggalang solidaritas Dalam masa dua tahun menda karena pada tahun 1983 Indonesesama wartawan muda di ka sia akan kembali menjadi tuan tang, kepengurusan CAJ akan wasan ASEAN. berada di tangan Thailand, Sdr. rumah untuk sidang umum KonHubungan kerjasama dengan Manich Sooksomchitra, Mana federasi. Dalam sidang umum itu lembaga-lembaga latihan ging Editor suratkabar Thairath, juga kembali dikukuhkan Sektretawan di luar negeri juga mem- harian terbesar di Thailan. Se tariąt Tetap Konfederasi Warberikan kesempatan yang besar lama ini beliau menjabat sebagai tawan ASEAN yang dijabat oleh bagi wartawan ASEAN untuk wakil Presiden Konfederasi, dan Sekjen PWI, dalam hal ini Sdr. mengenal satu sama lainnya. Dari menunjukkan dedikasi yang besar Dja'far H. Assegaff, Sdr. Ismail segi kepentingan Nasional solida- untuk Konfederasi. Dalam sidang Kassim dari Singapura yang di ritas ini berarti pula suatu lang- umum juga diputuskan meng gantikan oleh Manich Sooksomckah maju untuk menggalang angkat Sdr. Harmoko. Ketua hitra sebagai Presiden diangkat semangat ASEAN dalam meng- PWI Pusat menjadi Wakil Presi sebagai Penasehat Konfederasi. hadapi arus informasi dari luar den. Keputusan ini merupakan (D.H. Assegaff).
bisa memberikan fakta yang se- Akhirnya data-data PENGGUNAAN ....... dang dicari. Misalnya, daftar ditabulasi, diproses untuk men(Sambungan dari hal. 9) langganan yang berisi nama, dapatkan analisa tentang daya alamat dan jabatan dari berbagai beli yang dimiliki oleh audience pembaca suratkabar itu sendiri. 1. Mengenal problemanya leLangganan kolektip dari suatu profil suratkabar atau majalah bih dahulu perkumpulan (seperti perkum itu. pulan catur, perkumpulan bridge, Sebelum penerbit suatu suratdan lain-lain lagi), jika ada. 6. Penyajian laporannya kabar atau majalah dibenarkan untuk melaksanakan suatu riset, 5. Mengusahakan data tam Agar laporannya bisa difahami ia sudah tentu harus mengenal bahan dengan mudah oleh pengiklan, lebih dahulu permasalahan yang Untuk bisa memperoleh data maka umumnya laporan itu disamenghambat perkembangan audience profil yang mencermin- jikan dalam bentuk : penerbitannya. Jika isi penerbi: kan komposisi segenap pembaca, (1) kesimpulannya, dan tannya kurang bisa memenuhi perlu dilakukan seleksi random (2) data-data penunjangnya. selera pembacanya, sehingga dari sample yang akan diwawansebagian dari mereka mulai ber 7. Memanfaatkan kesimpucarai. Pengumpulan datanya bisa alih membaca suratkabar saiditempuh dengan questionnaire lannya dalam praktek ngannya, maka ia diharapkan melalui : Bagian iklan dari suratkabar tentunya untuk menyelenggarakan suatu readership study, agar (1) petugas wawancara di la- atau majalah yang bersangkutan pangan keinginan pembaca itu bisa ter memperbanyak dan meneruskan laporan riset audience profil itu ungkapkan. Tetapi bila pengiklan (2) pos, atau diselipkan dalam suratkabarnya kurang memperhatikan suratka kepada para pengiklan dan/atau perusahaan periklanan. Dari labarnya sebagai media periklanan, (3) telepon. poran itu, pengiklan atau perusamaka untuk bisa meyakinkan Untuk menghilangkan kecuri haan periklanan yang ditugaskan mereka bahwa suratkabarnya gaan yang mungkin bisa timbul menangani periklanan suatu perjustru dibaca oleh segmentasi pada pengiklan, pelaksanaan usahaan pembuat barang, bisa pasar yang memiliki daya beli penelitian semacam ini sebaiknya melihat adanya korelasi antara serta biasa mengkonsumsi produk diserahkan kepada satu badan - data-data yang mereka peroleh sejenis seperti produknya pengyang independen. dari suatu riset pemasaran iklan, maka ia perlu menyeleng dengan data-data yang disuplai garakan riset audience profil su- 4. Tabulasi data yang masuk oleh media sebagai hasil suatu ratkabarnya. Data-data yang masuk, setelah riset audience profil. Kesamaan 2. Menghimpun data yang tabulasi dengan komputer. lon pemakai produk dengan audiDi lingkungan suratkabar itu ence profil suratkabar atau majasendiri mungkin sudah ada be- 5. Menyiapkan kesimpulanberapa sumber informasi yang nya (Bersambung ke hal. 45) Page 15
membantu dan membina pelaksanaannya di daerahnya masing-masing. KEPUTUSAN KONPERENSI KERJA NASIONAL PWI 9.11 PEBRUARI 1981 5. Koran Masuk Desa (KMD) DI BANJARMASIN Menghargai kebijaksanaan Pemerintah yang telah melaksanakan proyek Koran Masuk Desa dengan melibatkan penerbitan-penerbitan pers di Daerah. Konperensi Kerja Nasional Persatuan Wartawan Ini berarti : Indonesia (PWI) yang diselenggarakan dari tanggal a. Masyarakat persuratkabaran berkewajiban me- 9 sampai dengan 11 Pebruari 1981 di Kota Banjarma ningkatkan mutu dan isi yang serasi dengan kehi- sin, yang dihadiri oleh utusan-utusan Cabang, Perdupan masyarakat pedesaan. wakilan dan Pengurus Pusat beserta segenap b. Usaha meliput berita-berita pedesaan harus lebih Badan-badan kelengkapannya, setelah mendengar digalakkan dengan mengaktifkan wartawan ma dan membahas secara mendalam Amanat Presiden suk desa. Soeharto pada pembukaan Konperensi Kerja Nasioc. Memberikan bantuan positif bagi pengembangan nal PWI. pers daerah. d. Keterlibatan Pemerintah Daerah dalam penye MEMUTUSKAN: baran KMD sangat diperlukan agar tercapai sa- 1. Menjadikan Amanat Presiden Soeharto tersesaran yang dituju proyek KMD. but sebagai landasan pembinaan dan pengembangan e. Keberhasilan KMD perlu dikembangkan ke selu- Pers Nasional. ruh Propinsi. 2. Khusus mengenai masalah periklanan yang di singgung dalam amanat tersebut, Konkernas menu6. Grafika Pers gaskan Pengurus PWI Pusat untuk bersama-sama SPS dan Departemen Penerangan menjabarkan lebih Mendorong Pemerintah agar merealisasi rencana pengadaan grafika pers di daerah-daerah yang belum lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai ber ikut : memilikinya, sehingga mutu grafis persuratkabaran dapat meningkat yang memungkinkan perluasan a. Dengan dihapuskannya penyiaran iklan pada kesempatan kerja bagi karyawan pers dan keikutser media televisi, seyogyanya iklan-iklan itu dapat taan Pemerintah Daerah sangat diperlukan. disalurkan pemuatannya pada mass media cetak. b. Dalam menampung pemuatan iklan-iklan terse but mass media cetak agar tetap menjunjung 7. Keringanan tarif telkom dan porto pos tinggi Kode Etik Periklanan SPS yang telah menUntuk memperlancar tugas jurnalistik dalam dapat pengukuhan Dewan Pers. rangka menunjang pemerataan informasi, adalah c. Instansi-instansi Pemerintah dan Perusahaankewajiban Pemerintah melaksanakan keputusan perusahaan milik negara hendaknya mematuhi UNESCO tentang pemberian keringanan/penu dan melaksanakan petunjuk Presiden itu agar runan tarif-tarif Pos, Telepon Interlokal, Telex, Tele memelopori pelaksanaan pemerataan iklan foto dan fasilitas telekomunikasi lainnya bagi Pers. dengan mengutamakan pemasangan iklan pada surat kabar-surat kabar yang masih lemah baik di 8. Pertemuan Pemimpin Redaksi dan PWI se Pusat maupun di Daerah. Indonesia. d. Perusahaan-perusahaan yang memperoleh kemuMenugaskan kepada Pengurus PWI Pusat untuk dahaan dari Pemerintah hendaknya juga mengmenyelenggarakan pertemuan Pemimpin Redaksi ikuti petunjuk Presiden dengan menggunakan dan PWI se Indonesia pada tanggal 9 Pebruari 1982 mass media cetak sebagai saluran promosi dan sebagai tindak lanjut pertukaran informasi antara periklanannya. komponen Pemerintah, Pers dan Masyarakat. e. Untuk menjaga keseimbangan tingkat pemera taan pers secara menyeluruh, perbandingan volume berita dan iklan adalah 60 % berbanding 40 % dengan jumlah maksimal 12 halaman. Banjarmasin, 11 Pebruari 1981 Banjarmasin, 11 Pebruari 1981 KONPERENSI KERJA NASIONAL KONPERENSI KERJA NASIONAL PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA PERSATUAN WARTAWAN INDONESIA Page 16
14. Konperensi mencacat keprihatinan wartawan Malaysia : Abdul Latif Noordin terhadap komersialisasi pers di wilayah ini, ter Thomas Lee utama dalam bentuk penyertaan modal saham Pilipina : Jose L. Pavia oleh satu suratkabar di suatu negara ke suatu Neal Cruz suratkabar dari negara lain, yang menimbulkan Singapura : Ling Chong Beng kecurigaan yang tidak sepantasnya terhadap Ivan lim konsekwensi yang tidak dikehendaki atas peng Thailand : Kitti Chupinit aruh redaksional. Vipa Sookit 15. Konperensi menghimbau semua penerbit dan Islamil Kassim (Singapura), bekas Presiden CAJ pemilik suratkabar di Asean agar memulai upaya periode 1979-81, diangkat sebagai penasehat yang gencar dan bersungguh-sungguh untuk ex-officio CAJ. melatih dan meningkatkan wartawan lokal, ter- 22. Konperensi mengukuhkan D.H. Assegaff sebagai utama di suratkabar berbahasa Inggeris, agar Sekretaris Tetap CAJ. mereka dapat menjalankan peranan yang lebih 23. Pertemuan Dewan Direktur CAJ berikutnya dibertanggungjawab dalam menentukan kebijak rencanakan akan berlangsung tahun 1982 di Pilisanaan redaksional dan manajemen. pina. Sidang Umum CAJ kelima akan diadakan 16. Konperensi sepakat akan mengusahakan kerja- di Indonesia tahun 1983. sama dengan Sekretariat Asean guna meningkat- 24. Konperensi menyatakan terimakasih dan pengkan proyeka yang saling menguntungkan. hargaan kepada Konfederasi Wartawan Thai17. Konperensi menyambut baik pembebasan Abdul land, pemerintah Thailand, atas kebaikan dan Samad Ismail, bekas managing editor New penerimaan yang hangat sebagai tuan rumah Straits Times Malaysia dari tahanan selama Sidang Umum ke-4 dan Konvensi Wartawan empat setengah tahun. Asean Pertama berbarengan dengan Kompetisi 18. Konperensi mencacat usula delegasi kepada CAJ photo Berita Asean Pertama dan Pameran Fhoto Berita Asean kedua. agar mengusahakan latihan jurnalistik dan proyek2 penyelidikan serta tawaran beasiswa di 25. Konperensi berlangsung dengan tradisi semalapangan journalistik guna lebih meningkatkan ngat persabahatan dan persaudaraan. derajat profesionalisme. Diterima pada tanggal 18 Pebruari 1981 di Bangkok, Dua proyek riset yang disetujui adalah : (1) studi Thailand. perbandingan mengenai undang2 pers di Asean, Atas nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan (2) status profesional wartawan Asean di ttd. bandingkan dengan wartawan di wilayah rejio Harmoko. nal lainnya di negara2 maju. 19. Konperensi memperhatikan usul kepada CAJ untuk menjajagi kemungkinan memulai usaha Atas nama National Union of Journalists (Malaysia) kerjasama guna mengumpulkan dana bagi ttd. proyek? CAJ. Tan Kin Seang 20. Konperensi memperhatikan usul untuk mempe- Atas nama Nasional Press of Philippines lajari kemungkinan mendirikan suatu dana yang ttd. akan menyediakan bantuan hukum kepada wartawan Asean yang diadili di pengadilan karena Jose L. Pavia pelaksanaan profesinya. Atas nama Singapore National Union of Journalists 21 Konperensi memilih Manich Sooksomchitra ttd. (Thailand) sebagai Presiden (ketua) kelima CAJ, Ivan Lim dan suatu Dewan Direktur untuk masa 1981-83, terdiri atas : Atas Nama Konfederasi Wartawan Thailand (CTJ), Wakil Presiden : Harmoko (Indonesia) ttd. Sekretaris Jenderal : Thongchai Na Nagara (Thailand) Kitti Chupinit. Sekretaris Tetap : D.H. Assegaff (Indonesia) Dewan Direktur : Indonesia : M. Chudori Soebagio Pr Page 17
PT. Krakatau Steel dalam suasana saling keterbu- (4). memadu pengertian baik antara wartawan kaan dan kepercayaan. dengan Humas Krakatau Steel; Wartawan ingin melaksanakan profesinya dengan (5). menjadikan pesertanya sumber penularan tanggungjawab sosial. pengetahuan bagi lingkungan pekerjaannya masing-masing. Wartawan ingin menyelidiki dan melaporkan. Wartawan ingin melakukan investigative repor- Dalam KLW ceramah-ceramah yang didiskusikan ting. di antaranya mengenai : "Pengenalan istilah-istilah Sudah barang tentu semua itu dilakukannya dalam dalam dunia besi baja & Teori pembuatan dan pemrangka kepentingan umum; juga dengan mengingat bentukan (forming) besi baja dilanjutkan tentang serba keterbatasan dalam melaksanakan kemerde ”Produksi besi baja” oleh Ir. Sutoro; Construction kaan pers di Republik kita ini. Management & Marketing dan Aspek-aspek tekno ekonomi industri dasar baja oleh Presdir PT. KarakaAda permintaan dalam sidang evaluasi KLW, tau Steel, Ir. T. Aribowo; Aspek-aspek ketenagasupaya keterangan Presdir PT. Krakatau Steel yang kerjaan & sosial dari industri besi baja Krakatau menyangkut mengapa terdapat kerugian-kerugian Steel oleh Ir. Kadarisman. Ceramah teknis jurnalispada PT. Krakatau Steel diperlakukan sebagai "off tik oleh Direktur Program KLW, H. Rosihan Anwar the record”. Permintaan itu tentu akan diindahkan mengenai ”Bahasa & Liputan proyek-proyek industri oleh peserta KLW. dasar dan Etika dalam sistem pers di Indonesia oleh Sungguhpun begitu tentulah diharapkan pula, Sekjen PWI Pusat Drs. D.H. Assegaff. supaya di masa datang pimpinan PT. Krakatau Steel Di samping berdiskusi dan mendengarkan lebih terbuka terhadap wartawan, sebaliknya war ceramah-ceramah tersebut, para peserta melakukan tawan juga lebih mengerti tentang policy dan aspirasi peninjauan lapangan ke pabrik besi baja Krakatau Krakatau Steel. Dan dengan demikian terbentuklah Steel. komunikasi dua arah yang saling menguntungkan. Pada acara pembukaan KLW memberikan penjeDirektur Program KLW H. Rosihan Anwar meni lasan Direktur Program KLW H. Rosihan Anwar lai hasil KLW-XXV positif dan meletakkan dasar- sedang sambutan-sambutan oleh Presdir PT. Kradasar bagi memasyarakatkan konsep industri dasar katau Steel, Ketua PWI Pusat Harmoko dan Menbaja dan apa arti dan peranannya bagi bangsa dan teri Penerangan dilanjutkan pembukaan resmi KLW, negara. diwakili oleh Dirjen PPG. Deppen Soekarno SH. KLW ini berhasil pula membuka jalan bagi peser Pada acara penutupan setelah H. Rosihan Anwar tanya, supaya : menyampaikan laporan hasil-hasil KLW, ditutup (1). menjalin persaudaraan dan keakraban antara oleh sambutan Ketua PWI Pusat diwakili Wakil sesama rekan; Ketua Bidang Pendidikan Soebagijo Pr. dan sam(2). mengingatkan kembali akan missi profesi ke- butan Presdir PT. Krakatau Steel, diwakili oleh Diwartawanan di tanah air kita; rektur Personalia PT. Karakatau Steel Ir. Kada(3). meningkatkan keterampilan teknis jurnalistik, risman. (S) 1 dan pengetahuan dasar sekitar industri dasar baja; Page 18
riwisata yang diselenggarakan atas kerjasama HPP dengan peresmian Masjid Raya Sabilal Muhtadin, (Himpunan Penulis Pariwisata) Bali, Dinas Pariwi- oleh Presiden Soeharto. Untuk keperluan ini dibuatsata dan PWI Cabang Bali. kan sebuah kapal terapung berbentuk naga, diberi nama ”Naga Ilit” YOGYAKARTA Sedang untuk Konkernas PWI acara-acara sidang Dengan acara pokok mendengarkan ceramah BM. selanjutnya diselenggarakan di Hotel Maramin, milik Diah dengan tema ”Identifikasi dan pemecahan da eks tokoh KAMI Mar'i Muhammad, yang khusus lam rangka usaha mendinamiskan Pers Nasional memberikan korting 50 % yang bebas dan bertanggungjawab”, PWI Cabang Yogyakarta merayakan HUT ke-35 PWI di Sasana Wiratama, Tegalreja Yogyakarta, 14 Pebruari. Acara PONTIANAK tersebut dihadiri juga oleh Anggota Kehormatan – Laporan kepada Menhub PWI Jend. (Purn) Widodo. Pada kesempatan itu Pengalaman tak enak Pengurus PWI Cabang Kalidibagi-bagikan pula hadiah-hadiah lomba me mantan Barat di Pontianak dalam berhubungan ngarang, sedang kepada wartawan senior, Soegijono dengan salah satu pejabat, dilaporkan kepada MenSH, yang selama 35 tahun berkecimpung dalam du hub selaku atasannya: nia pers, diberikan hadiah Tabanas Rp. 100 ribu. Sebelumnya, tepat tanggal 9 Pebruari, Pengurus Dalam rangka pengembangan interaksi positif anPWI dan YKW (Yayasan Kesejahteraan Wartawan) tara Pemerintah, Pers dan Masyarakat, Pengurus Cabang Yogyakarta mengadakan ziarah ke makam PWI Cabang melakukan kunjungan pertemuan wartawan-wartawan senior al. mbah Tom (Soeto- dengan Gubernur, Pangdam dan Pejabat-pejabat mo) wartawan senior harian "Kedaulatan Rakyat”, tingkat I Kalbar lainnya. Semuanya berjalan lancar. di Sewon Bantul. Disusul dengan pemberian bing- Tibalah gilirannya hari itu (27 Januari), kunjungan kisan dan bantuan uang sebesar Rp. 75 ribu kepada kepada Kepala LLASDP Kalbar, Sujono (yang dua janda mbah Tom oleh YKW yang berlangsung di hari kemudian dilantik menjadi Kakanwil PerhuBalai Wartawan Yogyakarta. bungan Darat Prop. Kalbar). Pengurus PWI Cabang waktu itu terdiri Ketua Farkhan Yakob dan SekretaMasih dalam rangkaian acara HUT, fihak Lanuma Adisucipto telah pula menyerahkan satu set gaimana layaknya setiap pengunjung telah dipenuhi, ris Usman Lahir. Segala ketentuan formalitas sebakostum untuk kesebelasan WI dan satu set kostum untuk regu Volley IKWI (Ikatan Keluarga War- seperti mengisi buku tamu dan dipersilakan menung gu. tawan Indonesia) Yogyakarta. Namun, jawaban yang diterima : ”Bapak tidak SEMARANG bersedia menerima menghadap, karena si buk .......... Sesuai keputusan rapat PWI Cabang Jawa Tengah di Semarang, maka HUT PWI se-Jawa Tengah dipu- LLASDP (Lalu Lintas dan Angkutan sungai, Danau Tak heran, jika dua hari kemudian, ketika Ka. satkan di Tegal dengan resepsi 8 Pebruari di Gedung dan Penyebrangan) Kalbar itu dilantik oleh GuberTiti Kawedar. Sedang esoknya dilakukan pres tour ke Kabupaten/Kodya Tegal. Rangkaian acara HUT nur Kalbar menjadi Ka Kanwil Perhubungan Darat ke-35 PWI dimulai 7 Pebruari dengan kegiatan- Kalbar, para wartawan melakukan pemboikotan. kegiatan olahraga seperti : gerak jalan, sepakbola, SURABAYA volley, bulutangkis, tennis , bilyar dan sebagainya. Mampu menundukkan tantangan Pada kesempatan itu diresmikan pula Balai Wartawan Tegal. Di tempat mana diselenggarakan pula Wartawan di Jawa Timur selain mampu menjapameran foto lingkungan hidup. wab masalah-masalah yang dihadapinya, juga mampu menundukkan tantangan-tantangan yang membentang dengan cara penuh kedewasaan. DemiBANJARMASIN kian Gubernur Jawa Timur Soenandar PrijosoeSebagai tuan rumah tempat dilangsungkannya darmo mengatakan dalam peringatan HUT ke-35 Hari Pers Nasional-I dan HUT ke-35 secara Nasional PWI di Balai Wartawan Surabaya, 8 Maret. di samping tuan rumah penyelenggara Konkernas Pada peringatan HUT PWI tersebut, Ketua PWI PWI, maka PWI Cabang Kalimantan Selatan-lah Pusat mengumumkan, PWI Cabang Surabaya kini yang tersibuk di antara semua Cabang/Perwakilan menjadi PWI Cabang Jawa Timur sesuai keputusan PWI tahun ini. Sebagian besar waktu mereka tersita Konkernas PWI tahun 1981 di Banjarmasin. untuk persiapan-persiapan penyelenggaraan Kon- Peringatan tersebut merupakan puncak acara kernas. Apalagi peresmiannya sekaligus dikaitkan HUT yang diadakan sejak 7 Pebruari dengan acara Page 19
Selain Wapres H. Adam Malik, Mr. Moh. PENGANIAYA KORESPONDEN "Dialog" Roem, Wonohito dan beberapa keluarga perin- DIHUKUM tis pers yang telah almarhum, juga tampak Ktut Tantri, penulis asing terkenal zaman re Ibrahim Ain (36 th) di Palu dijatuhi huvolusi Indonesia dengan bukunya ”Revolt in kuman kurungan selama 15 hari dengan masa Paradise”. percobaan dua bulan dan menanggung biaya Acara diawali pengheningan cipta oleh perkara, setelah dia dinyatakan terbukti bersaWapres, mendengarkan pengantar penyusun lah melakukan penganiayaan terhadap diri Elkana Lengkong, koresponden majalah ”Dibuku, Soebagijo I.N., sambutan Wapres, lalu alog”. ditutup makan siang bersama dan penyerahan simbolik buku tersebut kepada Wapres oleh Pengadilan penganiayaan yang menyangSudiro dan kepada keluarga M. Ali Kamah kut diri seorang wartawan sudah dua kali berdari Soebagijo I.N. langsung di Palu pada awal tahun 1981 ini. Dalam sambutannya, Wapres H. Adam Ma- Pertama pengadilan terhadap penganiayaan lik mengingatkan korps wartawan, agar kalau Decky Laonaha, koresponden Harian Pesudah mendapat kedudukan, jangan melupa- doman Rakyat Ujungpandang. Pelakunya kan perjuangan. oleh Pengadilan Negeri Klas I Palu dijatuhi hukuman denda sebesar Rp. 10.000.00 "MASIH KURANG GAGAH ...... Gubernur Jabar H.A. Kunaefi menyetujui SIWOJPWI LAMPUNG ADAKAN DISKUSI agar jaket yang akan diberikannya kepada OLAHRAGA para wartawan Unit Kerja Mukti PWI Cabang Jawa Barat diganti dengan pakaian jas leng- Siwo/PWI Lampung awal bulan Maret kap. Menurut Gubernur, wartawan perlu necis mengadakan diskusi nasional olahraga di Gedalam mengikuti acara-acara resmi seperti lora Saburai Tanjung Karang. Menurut Ketua pelantikan dan sebagainya. Sebelumnya, SIWO Cab. Lampung M. Harun Muda InderaGubernur juga menyerahkan sumbangan jaya semula akan diadakan Rakernas, namun uang Rp. 500.000 kepada pengurus Unit terse karena satu dan lain hal maka yang disetujui but. Dep. Wartawan Olahraga PWI Pusat berben tuk diskusi nasional. Dalam diskusi ini terlibat PENATARAN WARTAWAN MINYAK DAN para koresponden, wartawan dan RRI LamGAS BUMI pung. Dirut Pertamina diwakili R. Soehardi pada pembukaan Penataran Minyak BUMI DAN SURATKABAR "DILI POS” TERBIT DI TIGas baru-baru ini mengatakan komunikasi MOR TIMUR yang baik antara Pertamina dan Pers penting, karena Pers mempunyai peranan penting da Direktur Jendral Pembinaan Pers dan Gralam menyebar-luaskan informasi masalah fika Soekarno SH atas nama Menteri Peneperminyakan kepada masyarakat. rangan RI. telah mengeluarkan SK tentang Sementara itu Sekjen PWI Pusat Drs. DH. pemberian SIT bagi penerbitan pers Yayasan Penerbitan Pembangunan Timor Timur di Dili Assegaff dalam sambutannya menunjuk pen untuk menerbitkan sebuah suratkabar baru tingnya peranan Pers sebagai alat ampuh "Dili Pos”. mendidik masyarakat yang dalam hubungannya dengan Penataran Wartawan Minyak dan Ini merupakan suratkabar pertama di Dili, Gas Bumi, ada beberapa pokok yang harus di- sejak TIMOR Timur berintegrasi ke dalam wiingat peserta penataran. Pertama, pihak Pers layah negara kesatuan Republik Indonesia. akan memperoleh pengetahuan tentang mi- "Dili Pos” sementara terbit dua kali seminggu nyak dan gas bumi, sehingga dapat menda- dengan 8 halaman ukuran biasa. Percetakanlami tulisan-tulisan dan berita-berita yang nya PT Grip Surabaya. menyangkut perminyakan dengan pemberitaan yang lebih berbobot. Kedua, pihak Peme Menurut Ketua Yayasan Ir. Andi Aziz Harintah dan pertamina akan mudah memper- syim, dicetaknya ”Dili Pos” di Surabaya untuk oleh saran masukan atau "input” sehingga sementara saja, menjelang percetakan di Dili secara jelas dan terbuka memberikan infor ex Portugis yang saat ini dikelola oleh Pemda Tkt. I TIMOR Timur direhabilitasi. masi kepada masyarakat luas. Page 20
M. NAPIS, lahir di Jakarta 7 Juli 1925. Sebagai hun 1972-1973 dan 1976-1980. Kemudian menjadi Ketua PBRI (Persatuan Biro Reklame Indonesia) Redaktur pelaksana Meja Ekonomi LKBN Antara tahun 1956-1972 hasil Kongres V. Menjadi Benda- akhir tahun 1980 hingga Pebruari 1981. Jabatannya hara I PSSI (1964). Pejabat Ketua Umum Persija kini anggota Jakarta News Centre LKBN Antara. (1968). Pernah menjadi Pemimpin Umum Majalah Mayapada (1969-1970). Bendahara PABSI (Persa Ia menyelesaikan pendidikan ALS Watangpone, tuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) tahun 1964. SMP dan SMA (Ujungpandang) masing-masing Ketua Percaja (Persatuan Catur Jakarta) tahun 1958 dalam tahun 1951, 1954 dan 1957. Di Fakultas Sastra dan Sekjen Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indo UI, sampai tingkat persiapan 1957-1958 dan tingkat nesia). Berkecimpung dalam bidang periklanan sejak Sarjana diraihnya di Perguruan Tinggi Publisistik, (1952 hingga sekarang). Menjadi Dosen Perguruan pada tahun 1967. Tinggi Publisistik 1961-1971 dan kini Direktur Pelak- Selanjutnya di University of Hawaii-AS, dengan sana Harian PPPI (Persatuan Perusahaan Perik- bcasiswa East-West Center 1973-1975. Selama di lanan Indonesia). Honolulu, pernah dipilih menjadi Wakil Ketua (Vice President) Perhimpunan Mahasiswa EWC, kawasan H. SUNARIO SUNARSAL, Redaktur Harian Asia-Pasifik, dan Wakil Ketua Perhimpunan Maha: Berita Buana Jakarta. Di samping menjadi Dosen siswa Indonesia se Amerika Serikat (Permias), Capengajar matakuliah Grafika dan Dosen pembimbing bang Hawaii. pada Sekolah Tinggi Publisistik. Setelah menempuh latihan Jurnalistik dan News- H. ROSIHAN ANWAR, lahir 10 Mei 1922 di paper Production di Australia dengan beasiswa Ren Kubang Nan Dua, Sumatera Barat. Tokoh wartawan cana Kolombo, ia melanjutkan latihannya pada Pu yang memulai karirnya sejak tahun 1943 pada harian sat Grafika Indonesia di Jakarta, kemudian beralih "Asia Raya”. Ia juga terkenal sebagai wartawan dan tugas dari redaktur suratkabar menjadi Kepala ba- kolomnis. Banyak menulis buku dan mengasuh Kargian produksi pada Percetakan Offset Slipi Baru, ya Latihan Wartawan PWI sebagai Direkturnya. dapur cetak suratkabar Berita Buana dan Buana Salah seorang Ketua Pembina PWI Pusat. Ia oleh Minggu, harian AB, The Indonesia Times dan seba Pemerintah dianugerahi Bintang Mahaputra Utama gainya. Tugasnya selaku Manager produksi itu dila- III kukannya selama lima tahun. Ia juga menjadi Dosen Pengajar Jurnalistik pada L. SOEMANTORO, dilahirkan di Blora Jawa Kursus Perwira Penerangan Hankam/ABRI dan Tengah 10 Nopember 1934 dengan pendidikan forPenguji Ujian Negara pada Akademi Grafika Indo mal Sekolah Menengah Atas bagian B. Karirnya nesia. dimulai sebagai engineer mesin-mesin Tenun Kaos DRS. ANDI BASO MAPPATOTO MA. lahir di (Tricotage) produk USA pada beberapa Pabrik Kaos di Jawa Tengah. Itu terjadi dalam tahun 1955-1957. Sengkang (Sulsel), 16 Januari 1936. Profesinya selain Mulai terjun di dunia pers tahun 1959 pada mingsebagai Lektor-madya Sekolah Tinggi Publisistik (STP) dengan matakuliah yang diajarkan : Jurnalis guan "Hidup" di Jakarta, kemudian di harian "Sinar tik, Stylistik dan Bahasa Inggris Jurnalistik. Ia juga Harapan” Jakarta mulai tahun 1961. pernah menjadi Wakil Redaktur pelaksana Home Sejak tahun 1972 hingga kini ditugaskan menaNews Desk dan Wakil Redaktur pelaksana Meja ngani percetakan pers "Sinar Agape Press” yang Ekonomi LKBN Antara, masing-masing dalam ta menerbitkan harian 'Sinar Harapan” Page 21
Diterbitkan oleh : .Direktorat Jenderal Pembinaan Pers & Grafika Deppen
· Bokerjasama dengan : Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) Serikat Grafika Pers (SGP) Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)
Pemimpin Umum Drs. T. Atmadi
Pemimpin Redaksi Drs. D.H. Assegaf
Wakil Pemred Sunardi D.M.
Sekretaris Redaksi K. Soeherman
Dewan Redaksi Harmoko - Jakob Oetama Zulharmans - H.G. Rorimpandey Muhammad Napis - Soenarto Sindoepranoto - Oemar Khatab
MEMASUKI dasa warsa delapan puluhan terjadi beberapa peristiwa penling yang sangat mendasar di dunia pers. Di antaranya yang kita calat adalah penghapusan iklan lv dan mulai dirintisnya usaha-usaha perataan iklan pada pers lemah. Sejak lama terdengar keluhan adanya kepincangan periklanan dalam dunia pers di Indonesia. Surat-surat kabar besar, kaya dengan iklan dan berlebihan, sebaliknya surat-surat kabar kecil menderita karena kurangnya iklan. Sebenarıya istilah suratkabar kecil tidak pula tepat, karena beberapa surata kabar yang beroplag besar di atas ratusan ribu juga tidak mendapatkan iklan yang diharapkan. Trdaklah berlebihan jika ada orang yang menyebutkan iklan terpusat pada segelintir (dua atau tiga) koran raksasa saja. Usaha-usaha untuk memecahkan masalah ini sudah sejak lama terdengar, namun ia baru menjadi suatu kenyataan kebijakan, ketika Presiden Soeharto dalam Konperensi Kerja PWI di Banjarnasin menyinggung perlunya per. ataan periklanan kepada pers lemah. Pidato Presiden di Banjarmasin itu kemudian menjadi bahan persidangan dan keputusan Dewan Pers yang membentuk Badan Penyaluran dan Pemerataan Periklanan. Badan yang ditugaskan ini telah pula mencari sustim dan cara untuk dapat menyalurkan periklanan dalam usata perataan terhadap pers lemah yang kering iklan. Usaha ini hendaknya dilihat dari kerangka kebebasan pers, karena persleman yang kering zkian, sudah pasti kurang dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya. Di sinilah hendaknya disadari makna kebijakan perataan periklanan. Di negara-negara maju seperti negeri Belanda dan negara-negara Skandinavia yang menjunjung tinggi azas kebebasan pers, menerima cara subsidi kepada pers, semata-mata untuk mempertahankan kehadiran pers lainnya. Jika dukungan iklan dan finansiil tidak ada, dan pers kecil satu demi satu mati; maka tercipta monopoli pembentuk pendapat umum dari pers raksasa. Suatu yang tentunya tidak pula dapat ditolerir atau bertentangan dengan azas kebebasan pers dalam demokrasi Pancasila. Nomor ini adalah pula nomor dengan thema "Kebebasan Pers Dalam Demokrasi Pancasila". Membicarakan kebebasan pers dari segi yuridis dan jaminan konstitutional adalah mudah, namun jika dikaitkan dengan kenyataan-kenyataan yang ada ia merupakan masalah yang masih harus ditata. Suatu sistim pers dalam demokrasi Pancasila harus kita pikirkan, seperti juga perumusan dan penataan mekanisme ketata negaraan dalam demokrasi Pancasila. Karena itulah dalam nomor ini kami muaikan i ulisanlulisan S. Tasrif yang meninjaunya dari segi yuridis konstitutional; sedang Harmoko menyorotinya dalam pelbagai masalah yang timbul dalam tatanan sistim pers Pancasila. Soendoro, tokoh pers dan pengajar publisistik melihatnya dari aspek kebebasan ekspresi. Kemudian dalam nomor ini kami muatkan pula tulisan-tulisan lainnya, antaranya Rosihan Anwar menulis tentang Peranan Pers dalam Pengawasan Pembangunan dan Syamsuddin menulis tentang Pers bebas bertanggungjawab dalam konteks pembangunan. Tulisan-tulisan lain kami muat pula ten. tang koran masuk desa dan kenangan terhadap pelbagai kisah wartawan di waktu dulu. Sebagaimana biasa dalam nomor ini dimuatkan pula pelbagai keputusan di bidang pers, wara organisasi dan kronik pers, yang penting sekali artinya sebagai bahan dokumentasi. Akhirnya dalam kesempatan ini Redaksi dan Tata Usaha majalah Pers Indonesia ingin pula menyampaikan : "Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1401 Hijriah. Maaf Lahir dan Bathin".
Staf Ahli Prof. Oemar Senoadji SH Soekarno SHDr. Phil. Astrid Soesanto. Mr. Soemanang
Redaksi Pelaksana Soebijanto - J. Luckman. Drs. Sudirwan Drs. Suryana - Sumarjo Iwan Elendi
Izin Terbit : No. 053/SK/Ditjen-PPG/STT/1976
Dicetak oleh : Percetakan Negan RI Page 22
itu dihukum karena menista pemberitahuan itu adalah alami masa kebebasan pers yang dengan tulisan dengan hu- bohong, dihukum dengan cukup luas ruang bergeraknya, kuman penjara selama- hukuman penjara selama- sekalipun peraturan perundanglamanya satu tahun empat lamanya tiga tahun. undangan yang saya kutip di atas bulan atau denda sebanyak tetap merupakan hukum positif. Pasal 15 : banyaknya Rp. 4.500, Surat-surat kabar yang suaranya (empat ribu lima ratus ru- Barangsiapa menyiarkan kabar terkenal sangat kritis sekali sepiah). yang tidak pasti atau kabar yang perti Indonesia Raya, Nusantara, (3) Tidak termasuk menista atau berkelebihan atau yang tidak Harian Kami dll tetap terbit dan menista dengan tulisan, jika lengkap, sedangkan ia mengerti relatif tidak mendapat gangguan ternyata bahwa sipembuat setidak-tidaknya patut dapat yang berarti dari penguasa ataumelakukan hal itu untuk ke menduga, bahwa kabar demikian pun kalau ada tindakan, segala pentingan umum atau lan akan atau mudah dapat mener- sesuatu dilakukan melalui proses taran terpaksa perlu untuk biikan keonaran di kalangan rak- hukum sebagaimana terjadi termempertahankan dirinya yat, dihukum dengan hukuman hadap pemimpin redaksi "Nusendiri. (KUHP 134 s, 142 s. penjara selama-lamanya dua santara". 207, 311 s, 319 s, 483, 488). tahun. Namun kebebasan pers di In- Pasal 311 : c. Beberapa pasal dalam donesia mengalami set-back UU/Pnps No. 11/1963 (1) Barangsiapa melakukan ke dengan terjadinya Peristiwa Ma tentang pemberantasan jahatan menista atau menista lari di tahun 1974. Beberapa su Kegiatan Subversi. dengan tulisan, dalam hal ia ratkabar di larang terbitnya diizinkan untuk membukti MENDAYUNG Di hingga sekarang ini dan pengkan tuduhannya itu, dihuTENGAH-TENGAH KA awasan terhadap kegiatan pers kum, jika ia tiada dapat dan wartawan diperketat. Dan RANG membuktikan dan jika tu kemudian menjelang Sidang duhan itu dilakukannya se MPR-1978 tujuh suratkabar terApabila kita merenungkan dang diketahuinya tidak be kemuka di Jakarta termasuk suimplikasi dari ketentuannar, dihukum karena salah ratkabar Kompas yang terkenal ketentuan hukum yang masih memfitnah dengan hukuman sebagai penerbitan yang berkwamerupakan hukum positif di tapenjara selama-lamanya litas dibrangus untuk beberapa nah air kita, sebagaimana saya waktu lamanya dan baru diizinuraikan di atas, mungkin saja ada (2) Dapat dijatuhkannya hu kan terbit kembali, sesudah para yang berkecil hati memilih jurna- pemimpin redaksi suratkabar ybs kuman pencabutan hak yang listik sebagai profesinya, karena tersebut dalam pasal 35 No. menanda-tangani surat pernya- pekerjaan wartawan begitu ba- 1 - 3. (KUHP 312 s, 316, 319, taan maaf. nyak resikonya seperti seseorang 488). yang mendayung di tengah- Antara tahun 1978 hingga kini, tengah karang saja. b. UU No. 1 Tahun 1946 tidak terjadi tindakan terhadap Pasal 14 : Namun demikian adanya pers berupa pembrangusan atau terhadap wartawan berupa pena(1) Barangsiapa dengan meperundang-undangan yang dapat hanan. Tetapi lebih digiatkan nyiarkan berita atau pember- digunakan terhadap pers dan larangan-larangan oleh penguasa itahuan bohong, dengan se wartawan, dan penggunaannya melalui tilpun supaya pers tidak ngaja menerbitkan keonaran menyiarkan sesuatu berita ataudi kalangan rakyat, dihukum gantung kepada apa yang menu- dengan hukuman penjara rut istilah populer disebut "si- pun para wartawan lebih diperi ngatkan untuk mentaati Kode selama-lamanya sepuluh kon” (situasi dan kondisi). Etik Jurnalistik sebagai "selftahun. Setelah pers Indonesia meng- censorship". Dengan mendekat(2) Barangsiapa menyiarkan alami masa traumatis di zaman nya pemilu di tahun 1982 yang suatu berita atau mengeluar- Orde Lama (1959-1966), sejak akan datang dan lebih meningkan pemberitahuan, yang tahun 1966 — sesudah diun katnya suhu politik, saya memdapat menerbitkan keonaran dangkannya UU Pokok Pers No. perhitungkan bahwa masa-masa di kalangan rakyat, sedang- 11/1966 — ternyata pers Indone datang yang akan dihadapi oleh kan ia patut dapat me- sia sebagai pencerminun keadaan pers di Indonesia akan berat sekanyangka bahwa berita atau masyarakat waktu itu, meng- li. Page 23
doman moral (moral guidance) hal sedemikian Dewan KehorPERS YANG BEBAS DAN bagi para wartawan dalain meBERTANGGUNG-JAWAB matan PWI terpaksa mengusulnunaikan tugasnya. kan kepada ybs untuk menempuh Sekalipun selama usianya yang Dalam negara kita, Pasal 28 jalan hukum saja, karena persoaUUD-45 tidak secara khusus kini sudah mencapai 35 tahun, lannya sudah meliwati batasmenggunakan istilah kebebasan batas etika. kode etik jurnalistik PWI mengataupun kemerdekaan pers. Isti- alami penyempurnaan beberapa Dalam berbagai kesempatan lah yang digunakan adalah "ke- kali, tetapi pada hakekatnya inti Dewan Kehormatan PWI sering merdekaan mengeluarkan dari kode etik jurnalistik PWI itu meminta perhatian pers, bahwa pikiran dengan tulisan”, yang tetap sama, yaitu, "Hendaknya adalah lebih baik apabila pers dengan sendirinya tidak terbatas penggunaan kebebasan pers itu sendiri menertibkan dirinya senkepada kebebasan pers saja, tapi dilakukan secara bertanggung- diri dengan mematuhi kode etik lebih luas sifatnya. jawab. jurnalistik yang dibuat oleh, dari Bagian besar dari isi kode etik Kebebasan mengeluarkan pi dan untuk wartawan sendiri, da ripada memberi alasan kepada kiran dengan tulisan adalah hak jurnalistik PWI bertujuan untuk melindungi masyarakat terhadap penguasa untuk mengambil tinsetiap warganegara dan kebebasan pers yang hanyalah satu dakan, mengingat begitu besarpenggunaan kebebasan pers sesegi saja dari kebebasan menge cara serampangan. Tapi sekali- nya kekuasaan penguasa terha pun ada Dewan Kehormatan dap kelangsungan hidupnya pers luarkan pikiran dengan tulisan PWI sebagai pengaman pelaksa di tanah air kita dewasa ini, sebaitu, dengan demikian dilakukan naan kode etik jurnalistik itu, gaimana telah saya tunjukkan di oleh orang-orang pers (warta kode itu sendiri secara tegas mewan) atas nama seluruh wargane nyatakan, bahwa : Sebaliknya kepada penguasagara. Bagaimana wartawan melaksanakana kebebasan pers itu "Pertanggungan-jawab tentang pun Dewan Kehormatan PWI sering meminta perhatian untuk dengan sendirinya masyarakat- pentaatannya terletak terutama pada hati-nurani setiap wartawan benar-benar menghormati kebepun berkepentingan dan karena Indonesia”. Jadi dengan lain pernya mewajibkan pertanggungan basan pers sebagaimana telah jawab oleh para wartawan terha kataan penggunaan kebebasan dijamin dalam UU Pokok Pers pers secara bertanggung-jawab No. 11/1966 sebagai penjabaran dap si-pemegang hak, artinya pada taraf terakhir berada pada pasal 28 UUD-45, karena tanpa terhadap seluruh warganegara. "the man behind the pen". kebebasan pers maka isi surat Yang jelas keselamatan dan kese Berdasar pengalaman saya kabar kita hanya akan terdiri dari jahteraan masyarakat oleh kare tulisan-tulisan yang sifatnya ABS nanya harus selalu menjadi per- sebagai anggota, kemudian sebatimbangan dalam penggunaan gai Ketua Dewan Kehormatan (Asal Bapak Senang) saja, yang kebebasan pers oleh para war PWI, selama lebih dari sepuluh juga tidak akan menguntungkan tahun lamanya, pengaduan yang penguasa sendiri. tawan itu. paling banyak adalah dari Hal sedemikian adalah tidak KESIMPULAN orang-orang yang merasa terlalu mudah, sebab pengertian tentang mudah diserang nama baiknya keselamatan dan kesejahteraan oleh pers, tanpa diadakan check Sebagaimana telah ditunjuk kan pada permulaan makalah ini, masyarakat dapat diartikan ber dan re-check sebelumnya oleh berdasar peraturan-peraturan lainan, tergantung dari tempat pers ybs. mana kita meninjaunya. hukum yang berlaku (UU Pokok Memang berdasar salah satu Pers No. 11/1966, KUHP dan Namun demikian para war- pasal kode etik jurnalistik, masya- berbagai peraturan hukum laintawan di Indonesia, dari sejak rakat harus diladeni. hak jawabnya), secara formal tidak dapat didirikannya Persatuan War nya. Tapi seringkali hak jawab kita mengatakan bahwa di Indotawan Indonesia (PWI) pada saja tidak cukup memulihkan nesia diakui dan dijamin adanya tanggal 9 Pebruari 1946 di Sala, penderitaan bathin yang telah kebebasan pers. menyadari bahwa kebebasan pers dialami seseorang, apalagi kalau Namun demikian dapat dikayang tanpa batas dapat memba suatu tulisan dalam pers sudah takan, bahwa di dalam praktek hayakan keselamatan dan kese- sekaligus bersifat tuduhan dan kita mengalami pasang-surut jahteraan masyarakat. Oleh ka- penghukuman (trial by the press). mengenai pelaksanaan kebebasan rena itu dari sejak semula PWI Maka sesuai dengan pasal 21 pers itu. Adakalanya cukup luas telah memiliki suatu kode etik ayat 13-e dalam Peraturan Ru ruang-bergerak yang dimiliki jurnalistik, sebagai suatu pe- mah Tangga PWI sendiri, dalam ( Bersambnung ke hal. 18 ) Page 24
agama, filsafat, ilmu sastra, meski- mesti dihubungkan dengan poliPolitik Melalui Pers? pun dengan pertimbangan-per- tik, 2. politik tidak mesti melalui pers dan 3. pengakuan saja tidak Sering orang mengaitkan poli- timbangan sendiri. tik dengan pers. Ini bisa dipahami Kemerdekaan Pers dalam pi- cukup. karena pers di zaman moderen dato John Milton di Parlemen Untuk menghindari kesalah sudah menjadi kebutuhan masya Inggris, 1644, yang bernama pahaman, perlu ditegaskan lagi, rakat. Dan kalau kita membaca "Areopagitica", ditambah ke pers di zaman modern memang berita halaman depan koran, terangan A Speech for the Li- memberi efisiensi memuat soalpasti ada berita politiknya, entah berty of Unlicensed Printing, soal politik. Tapi yang tidak kudalam negeri, luar negeri, politik (Perhatikan, "Speech” pun ikut rang pentingnya perlu diperhatipartai atau politik pemerintah. meperjuangkan Kebebasan kan, isi pers itu sendiri. Pers tidak Kalau pembaca seorang buPers). menyajikan masalah politik meludayawan, pelukis, pedagang, ia Dengan apa perjuangan ke- lu, tapi mencakup semua masalah mesti membaca materi tsb. Dan merdekaan kita dalam Revolusi yang ada seperti budaya, sastra, politik memang begitu besar Indonesia ? DENGAN PER- ekonomi, filsafat, bencana alam, pengaruhnya kepada kehidupan ANG !! kekurangan gizi dan bahkan lelumanusia dewasa ini. Bahkan ahli con, teka teki atau yang anehpolitik mengatakan, ”orang yang Apakah Pengakuan Saja Sudah aneh dan sebagainya. Kecuali tidak memperhatikan politik, dia Cukup ? Majalah Politik, milik partai atau akan dimakan politik”. bukan, isinya beraneka corak. Sekarang kita tinjau "pengMemang Pers (koran, majalah, Sengaja ilustrasi di atas saya akuan” kebebasan masyarakat. radio, teve, film, buku) mempu kemukakan, supaya kita tidak Kalau dibandingkan dengan nyai jangkauan luas dalam waktu salah kaprah membaca judul di dan ruang. Tapi kalau kita meli situasi yang sama sekali tidak atas. Di samping itu, agar kita hat sejarah praktik politik, para mengakui kebebasan masyarakat tidak menganggap pers merupa mencapai kemerdekaan politik, kan satu-satunya alat perjuangan orator dulu-dulu hanya beroperasi lugasan alamiah saja, tanpa secara formal sudah lebih maju. politik. Alatnya sangat banyak. mass media. Di situ politikus Kalau ada yang mengatakan, memakai "kekuatan kerongkong "Kebebasan Pers dilarang," ini sampai di Mana Kebebasan berarti tidak ada pengakuan sama Pers? an” (berpidato) seperti dikatakan sekali. Padahal formalitas sangat Bung Karno : "Rhetorik ini amat tua dan dimulai di jaman Yunani diperlukan sebagai pegangan Semangat muda selalu bebas Tua, dengan Corax, Demosthe atau patokan. Tapi yang lebih dan dinamis. Ini wajar dan ala penting lagi setelah pegangan nes, Aristoteles dan Cicero dari miah. Dalam membicarakan soal formal adalah "realisasi” (perwu- 'Kebebasan Pers pun ada nada Roma Tua". judan) sebagai salah satu syarat demikian. Perlu dikatakan di sini, Di jaman Hindia Belanda para kebebasan masyarakat mencapai Pers di negeri manapun dan di perintis kemerdekaan kitapun kemerdekaan politik. Sebab, seka- jaman apa pun tidak bebas mutmasih demikian seperti Tjokroa- lipun pengakuan formal sudah lak. Kebebasan ada, tapi terbaminoto, Bung Karno, Bung Hat- ada tapi tanpa realisasi, situasi ta, Semaun, Alimin, H. Agus Sa- dan tingkatannya belum seimlim, Tan Malaka dll. Tidak ada bang. Sedangkan pengakuan dan Barangkali nasehat Ki Hadjar mikrofon razogel (radio zonder realisasi mesti seimbang. Kata Dewantara sebagai tokoh pendigelombang), bahkan untuk rapat kanlah semacam "dwi-tunggal”. dik nasional mengenai pendidiumum tidak.ada peralatan tsb. Di kan bebas, dengan penyesuaian Tentu kita bertanya-tanya, apa sini jelas, politik tidak mesti mela sedikit, bisa dikutip : "Bergerak relevansi "ekspresi” (pada judul lui Pers. Bisa lewat sandiwara, dan berpikirlah bebas, tapi harus tulisan ini) dengan pembahasan lukisan, lagu (Indonesia Raya, diingat pula ....... kebebasan ini ? Ekspresi mencakup semua Marseillaise). orang lain. Hormati juga kebeaspek kehidupan, sedangkan poli basan orang lain". Ini amat kena Yang penting di sini ialah tik hanya salah satu dari banyak di segala bidang makna dan tujuannya, apakah aspek tersebut. Atas dasar inilah politik atau bukan. Jadi, jelas ber- perlu sekali adanya realisasi. Mengenai Kebebasan Pers, beda dengan tindakan politik oleh Dengan demikian, berdasarkan Amerika mengandalkan sebagai suatu pemerintahan terhadap uraian di atas, lebih jelas bagi kubu pertahanan demokrasi dan bidang bukan-politik seperti kita : I. kebebasan pers tidak Kemerdekaan Pers yang kuat. Page 25
wartawan menjadi iclah lebih pembangunan itu kelak benar- Kerja Indonesia (YTKI) yang siap dan kompeten buat menulis benar menjadi kenyataan seperti bergerak di bidang pengemapa yang dikatakan oleh Menteri yang diharapkan tidak saja oleh bangan sumberdaya manusia dan Emil Salim "investigative repor- Menteri PPLH, tetapi juga oleh pendidikan orang dewasa itu. ting”, toh dalam praktek masih PWI dan oleh Yayasan Tenaga Insya Allah. - ; terdapat serba onak duri dan rintangan. Jika misalnya sistem poliMASALAH PERS intah MPR kepada Presiden dan tik dan iklim masyarakat serta (Sambungan dari hal. 8) DPR supaya peninjauan kembali kondisi lingkungan tidak me itu sudah terjadi sebelum persimungkinkan bagi wartawan un para wartawan, tetapi adakala- dangan MPR baru hasil Pemilutuk menulis secara agak lebih nya terjadi "crack down” terha 1982 y.a.d. bebas, maka toh umpan balik dap pers dan wartawan oleh Mudah-mudahan saja dalam atau feedback yang diharapkan penguasa, tergantung kepada si- peninjauan kembali UU Pokok oleh Menteri Emil Salim itu tidak tuasi dan kondisi, serta suhu poli- Pers No. 11/1966 itu bagianbakal kunjung datang. Para war tik yang berlaku pada suatu keti- bagian yang baik dapat kita pertawan di satu pihak tentu harus ka. tahankan dan bagian-bagian bersikap penuh tanggung jawab, Niengenai sikap dan tindak yang merugikan kebebasan pers ictapi di lain pihak pejabat tanduk para wartawan sendiri, dapat kita buang. Semoga tidak pejabat, pemimpin proyek dan masih banyak wartawan yang terjadi sebaliknya, yaitu bahwa di lain-lain sumber berita harus pula secara tidak sadar sering melang- masa yang akan datang, kebebersikap lebih terbuka dan koo gar ketentuan-ketentuan dalam basan pers di Indonesia akan leperatif terhadap wartawan yang kode vuk jurnalistik PWI, ma bih dikebiri daripada yang berdalam hal ini hanya melakukan lahan ada juga yang melakukan- laku hingga kini. Dalam hal ini fungsinya sebagai representan nya secara sadar, setidak- dengan sendirinya di dalam memasyarakat yang ingin mengeta tidaknya ada pers yang sering ti- ninjau kembali UU Pokok Pers hui lebih banyak tentang sesuatu dak bersikap ksatria untuk meng So. 11/1966 harus juga sekaligus hal. Hanya dalam pengertian akui kesalahannya sendiri, seka- ditinjau kembali berbagai pasal demikian dapat diharapkan pelipun diberi peringatan oleh dalam KUHP dan perundangranan pers dalam pengawasan Dewan Kehormatan PWI. undangan lainnya yang merupapembangunan bisa diperkem Namun bagaimanapun juga kan "ranjau-ranjau pers” bagi bangkan akan menjadi lebih efek MPR melalui GBHV-1978 sudah pekerjaan wartawan. tif. menyadari bahwa UU Pokok Catatan : Makalah ini diajukan dalam Tetapi setelah mengemukakan Pers No. 11/1966 perlu ditinjau Panel Diskusi tgl 11 Maret 1981, yang ini dapat pula ditambahkan kembali dalam rangka menegak- diadakan oleh Mingguan TEMPO di bahwa kami menilai para peserta kan kebebasan pers di Indonesia. Jakarta untuk memperingati perayaan KLW ke XXVI sebagai Ini sudah merupakan suatu per ulang tahunnya yang ke 10. wartawan-wartawan yang apabila diberi kesempatan dan ruang MASALAH KEBEBASAN perlukan antara Pers, Pemerintah PERS gerak yang lebih baik pasti akan dan Masyarakat. melakukan tugas mereka dengan (Sambungan dari hal. 11) Bahkan dalam usaha memabaik dan dengan penuh tanggung syarakatkan Kebebasan Pers, teBertanggungjawab, pihak Pers, jawab terhadap masyarakat dan Pemerintah dan Masyarakat te lah terjadi suatu proses untuk lenegara. Malahan kami menilai lah dibatasi oleh moral Pancasila, bih mempertimbangkan nilaibahwa setelah diadakannya nilai kultur bangsa, sehingga dibatasi oleh akal dan budi KLW ini perlulah dia disusul oleh yang suatu KLW lain yang di-disain berjalan di jalan yang diridhoi pengertian Kebebasan Pers yang begitu rupa untuk lebih memanoleh Tuhan Yang Maha Esa, Bertanggungjawab pada dasar nya berarti "Kebebasan Pers dengan tanggungjawab yang letapkan wartawan-wartawan tadi yang Berbudaya” dalam satu bih luas. sehingga dapat ditimbulkan nafas pengertian pelaksanaan suatu inti di berbagai tempat di Kebebasan Pers di Indonesia "freedom" dan "responsibility": tanah air kita yang minat dan ak dewasa ini sedang dalam proses tivitasnya dipusatkan kepada pertumbuhannya. Titik-titik Catatan : Makalah ini diajukan dalam Panel bidang pengawasan pembangun- temu dalam menghayati Kebe Diskusi tongoal 11 Maret 1981, yang diadakan an. Dengan korps inti wartawan basan Pers yang Bertanggungja Page 26
suatu kota kecil hampir 100 km pers. Jadi dapatlah dikatakan kursus pemberantasan buta hudari kota Bandung. Edisi Pikiran bahwa koran masuk desa, adalah ruf. Rakyat Ciamis, yang berupa merupakan project bersama anmingguan dan hanya terdiri dari Sampai sekarang ini koran tara pemerintah dengan penerbit masuk desa telah terbit di 25 dari 4 halaman mendapat sambutan suratkabar di dacrah. Bentuknya di sekitar desa-desa Ciamis. Dari adalah dengan memberi bantuan 27 propinsi di seluruh Indoncsia. pengalaman Pikiran Rakyat Edisi sejumlah Rp. 21,- yakni ongkos Oplag koran masuk desa keseluCiamis ternyata bahwa desa-desa ruhannya sudah mencapai ham. cetak suratkabar itu untuk 4 hasudah terangsang untuk mem- laman ukuran broadsheet atau 8 pir 500.000 exp. Di setiap propinsi baca suratkabar. Masalah yang halaman tabloid. Bantuan itu terdapat rata-rata dua koran masuk desa dan bahkan ada yang masih menjadi hambatan tam- dibatasi hanya untuk jumlah 5000 paknya adalah harga suratkabar tiga. ex. Selebihnya jika penerbit daeyang relatif dianggap oleh masya- rah berhasil mencari pasaran di Isi koran masuk desa ini diserakat desa masih mahal. desa, harus ditanggung sendiri suaikan dengan lingkungan desa Departemen Penerangan da- oleh si penerbit. dan kehidupannya; schingga lam usaha untuk memecahkan Tujuan pemerintah dengan dengan begitu menimbulkan ketimpangan arus informasi desa melaksanakan project koran kebutuhan masyarakat desa undan kota ini, sekitar tahun 1977 tuk membacanya. Di samping isi masuk desa adalah : menerbitkan 3 suratkabar desa, yang bersifat berita-berita desa, 1. Melaksanakan perataan inyakni sebuah di Jawa Barat, se juga dimuatkan feature atau formasi, memecahkan ketimbuah di Jawa Tengah dan sebuah tulisan-tulisan yang bersifat pelagi di Jawa Timur. Suratkabar pangan arus informasi desa nyuluhan yang meningkatkan dan kota. desa ini dijadikan sebagai pilot pengetahuan dan ketrampilan project, dan menggunakan dua 2. Membantu penerbitan koran penduduk desa. Juga sebagai daerah agar ia dapat memperbahasa, yakni bahasa daerah dan bahagian yang penting dalam bahasa Indonesia. Namun karena luas pasarunnya dan menca- koran masuk desa tadi adalah ia dilola langsung oleh Departe pemuatan harga pasar hasil-hasil men Penerangan, ketiga surat 3. Peningkatan pendidikan sam- pertanian dan penyuluhan terhakabar desa tadi tidak berumur pai ke desa-desa, dengan men- dap usaha koperasi desa. panjang. Mencetak dan meme cegah terjadinya buta huruf Pengalaman selama setahun nuhi isi suratkabar desa tadi bu fungsional. dengan koran masuk desa cukup kanlah masalah, namun ham- 4. Membangkitkan gairah dan menggembirakan. Lebih dari batan yang menyebabkan kema- kesenangan atau tradisi mem- separuh koran masuk desa tadi tian ketiga suratkabar tadi adalah baca. menunjukkan kenyataan bisa penyebarannya. Surat-surat ka- 5. Merangsang tumbuhnya gai- hidup, dan bahkan di beberapa bar desa tadi setelah dicetak ber- rah dan partisipasi masyara- tempat di mana tingkat pendatumpuk di kantor-kantor wilayah kat desa dalam pembangunan. patan per kapita penduduk desa penerangan. Cara ini juga tidak Bagaimanakah bentuk koran tinggi, koran masuk desa dapat mendidik para pembaca di desa, masuk desa tadi. Umumnya berkembang sampai mencapai karena ia dibagikan secara gratis. koran masuk desa masih merupa oplag 15.000-20.000 exp. setiap Tampaknya sesuatu yang dibagi- kan koran mingguan, dan terdiri hari. Misalnya koran masuk desa kan secara gratis selalu menimdari hanya 4 halaman. Bentuk Banjarmasin Post dan Pikiran bulkan kecurigaan sebagai bahan cetaknya sudah baik, karena dice Rakyat edisi Cirebon. Namun di propaganda. tak offset dan penuh gambar desa-desa miskin, tampaknya koran masuk desa mandek samBerdasarkan pengalaman. gambar. Bahasa yang dipergunapengalaman tadi, sejak awal ta- kan, umumnya terdiri dari dua pai oplag 5000 exp. saja. Jelas hun 1980 atau awal tahun Pelita bahasa, yakni bahasa daerah se sekali dari pengalaman ini bahwa keberhasilan koran masuk desa ke III, dijalankan pelaksanaan tempat dan bahasa Indonesia. koran masuk desa, yang disingkat Tipograsi dibuat sederhana, de sangat tergantung dari tingkatan KMD. Caranya tidak lagi pelak- mikian juga variasi huruf dibuat pendapatan per kapita penduduk desa. sanaan diserahkan kepada ja- yang agak besar, sehingga mewatan penerangan Pemerintah, mudahkan bagi penduduk desa Di samping dari hasil-hasil namun ia diserahkan kepada yang rata-rata berpendidikan yang disebutkan tadi, koran mapenerbit-penerbit daerah, yang sekolah rakyat atau penduduk suk desa masih juga menghadapi secara komersil berhasil menglola desa yang baru saja keluar dari hambatan-hambatan, yakni : |