Langkah paling awal dalam pertunjukan pantomim erat hubungannya dengan unsur

Berikut ini bersama Ngajar Seni Budaya kutanyakan membahas materi seni teater yaitu tentang pantomim. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan apa sih pengertian dari pantomim tersebut ? Sejarah munculnya pantomim di dunia. Selain itu akan dibahas pula apa unsur-unsur pembentuk sebuah cerita dalam pantomim. Untuk lebih lengkapnya silahkan simak uraian dan penjelasannya berikut ini. 

Langkah paling awal dalam pertunjukan pantomim erat hubungannya dengan unsur
Ekspresi Pantomim (Sumber: www.depositphotos.com)

Definisi Pantomim

Pantomim adalah seni pertunjukan yang memvisualisasikan suatu objek atau benda tanpa menggunakan kata-kata, namun menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah. Bahkan pantomim memvisualisasikan rasa dengan gerakan tubuh dan mimiknya. Pantomim merupakan pertunjukan yang tidak menggunakan bahasa verbal. Istilah pantomim berasal dari bahasa Yunani yang artinya serba isyarat. Berarti secara etimologis, pertunjukan pantomim yang dikenal sampai sekarang itu adalah sebuah pertunjukan yang tidak menggunakan. bahasa verbal. Partunjukan itu bahkan bisa sepenuhnya tanpa suara apa-apa. 

Menurut Aristoteles, pantomim telah dikenali sejak zaman Mesir Kuno dan India. Kemudian, dalam perkembangannya menyebar ke Yunani sebagaimana ditulis Aristoteles dalam Potics itu. Lebih Ianjut Aristoteles menjelaskan bahwa teori pantomim tersebut bermula dari temuan-temuan pada relif-reiif candi dan piramida. Dalam relief tadi dikisahkan adanya gambaran tentang seorang lakilaki dan atau perempuan sedang melakukan gerakan yang diduga bukan tarian. 

Hal tersebut semakin jelas sesudah adanya kategorisasi dari berbagai seni pertunjukan yang dilakukan Aristoteles berdasarkan ciri-ciri bawaannya sehingga dapat dibedakan adanya sebutan tarian dan bahasa isyarat. Oleh karena pantomim mengacu pada ciri dasar dari bahasa isyarat tadi maka jelaslah bahwa seni pertunjukan pantomim memang sudah ada sejak lama. 

Pantomim di dunia sebagaimana ditulis Aristoteles daiam Poetics menyebutkan bahwa seni pantomim sudah berumur tua. Bahkan beberapa pehdapat menyatakan pantomim sebelum dikenal di Yunani.

sudah ada lebih dahulu di Mesir dan India. Rumusan yang diker'nukakan Ariostoteles memberikan asumsi bahwa pantomim sudah mulai dapat diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya. Yaitu ketika orang mempertahankan seni gerak tiruan (imitation) yang tidak berdasarkan rhtym secara dominan. Seni gerak itu selesai sebagai suatu gerakan isyarat, maka para ahli menyebutnya sebagai pantomim. Charles Aubert dalam bukunya The art of Pantomim (1970) mendefinisikan pantomim adalah seni pertunjukan yang diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya, yakni ketika seseorang melakukan gerak isyarat atau secara umum bahsa bisu. Bahasa gerak sang pantomimer adalah iniversal; menjalankan ekspresi emosi yang serupa diantara berbagai umat manusia. Pantomim merupakan pertunjukan teatrikal dalam sebuah permainan dengan bahasa gerak Kemudian dalam Encyclopedia Britanica dijelaskan bahwa pantomim sebagai seni yang mengandalkan olah tubuh dan kebisuan ini ada di Yunani sejak tahun 600 Sebelum Masehi. 

Kini, pantomim sering diasosiasikan sebagai gaya akting komedi tanpa kata-kata. Berkaitan dengan akting, pantomim pada awalnya untuk menyebut aktor klomedi di masa Yunani yang menggunakan gerak tubuh untuk berkomunikasi. Kemudian, kedua dipakai untuk menyebut aktor di Romawi yang menyampaikan perannya melalui tari dan lagu. 

Seni pantomim dalam perkembangannya semakin dikenal oleh banyak bangsa-bangsa di dunia. terutama melalui industri film bisu (silent movie). Dekade 1900-an berbagai bentuk ekspresi dan gerak yang paling terbaru dikembangkan dengan serius. Tahun 1927 sebagai era tanpa kata. Hal ini ditandai dengan banyaknya aktor yang menguasai seni pantomim, seperti dari Amerika Charles Spencer Chaplin atau Charlie Chaplin (1889 1.977) Chaplin sangat penting dalam percaturan bahasa biSu sebab Ia salah satu tokoh besar dalam film bisu sebelum film bicara (talkies) diketemukan dan dijual kepada masyarakat. 

Pantomim lebih banyak mengungkapkan perasaan dibanding kata-kata. Karena perasaan bila dijelaskan lewat kata, tentulah tidak lengkap. Sebab,rasa hanya bisa di-“rasa”-kan dengan cara dialami oleh yang bersangkutan, bukan digambarkan melalui huruf-huruf atau kata-kata. Dengan benatih pantomim seseorang juga akan terasah imajinasi nya, seperti yang telah kita ketahui bahwa semua ciptaan-ciptaan manusia di muka bumi ini berawal dari imajinasinya. 

Pemain pantomim melakukan berbagai percobaan secara kreatif untuk menciptakan suatu benda bernama pesawat terbang misalnya, benda ini sebelumnya sangat mustahil dalam pikiran orang biasa, namun bagi orang yang memiliki tingkat imajinasi dan kreativitas yang tinggi justru akan berpikir keras serta berusaha semaksimal mungkin untuk mampu mewujudkan apa yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. 

Seorang pemain pantomim sangat mengandalkan ekspresi mimik dalam menerangkan suatu keadaan seperti sedih. marah, kecewa, gembira. bingung, dan sebagainya. 

Gerak tubuh bertugas menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. seperti memegang gelas, memegang pisau, memegang kaca, berjalan. berlari, naik tangga, dan sebagainya. 

Musik dalam hal ini sangat mendukung guna menciptakan atmosfer situasi yang terjadi sehingga penonton juga dapat larut.dalam situasi itu seperti situasi seram, situasi bahagia. situasi sedih, dan sebagainya. Karena berkait dengan musik maka seorang pemain pantomim juga harus mampu menguasai tempo dalam sebuah irama sehingga ia dapat menyesuaikan gerak tubuhnya dengan tempo lagu/irama yang saat itu terdengar. Hai ini sangat penting agar penonton tidak merasakan kejanggalan karena apa yang dilihat tidak sesuai dengan apa yang didengar. Contohnya. musik dalam keadaan sedih mungkin dipilih yang temponya pelan, dalam keadaan tergesa-gesa mungkin temponya cepat. dan lain-lain. 

  1. Caranya bermeditasi, duduk sembari relaksasi memejamkan mata. mengatur napas dengan mendengarkan audio yang sudah dipersiapkan.
  2. Melatih imajinasi dengan cara berjalan keliling ruangan membayangkan sedang berada di pantai, sungai, hutan dan lain sebagainya.

Semakin berhasil sang pemain membuat penonton merasa yakin bahwa apa yang sedang berlangsung di atas panggung adalah kenyataan, maka semakin baiklah laku performa yang akan ditampilkan oleh pemain. 

  1. Lakukan pemanasan bersama pemain lainnya, dan dikhususkan pada mimik muka. mengerutkan dahi, menggembungkan pipi, melebarkan muka, memijit alis dan mengakrabkan diri dengan bentuk wajah kita sendiri. Sebab seringkali kita pun tidak sadar akan apa yang kita punyai sendiri, yaitu kekayaan ekspresi muka yang ada pada diri kita.
  2. Latihlah ekspresi wajah dengan berbagai macam emosi. misalnya bagaimana ekspresi marah, sedih, senang. takut kaget dan lain sebagainya. Gunakan emosi yang tepat (pas) sesuai porsinya, tidak kurang (under acting) dan juga tidak berlebihan (over acting)
  3. Bermain bersama pemain lain di mana permainan ini erat hubungannya dengan optimalisasi ekspresi. Contohnya, dua orang pemain akan saling berhadapan, satu orang membuat suatu gerakan dan yang lainnya meniru. Persis seperti dibuat temannya seolah-olah dirinya adalah cermin. Dengan demikian pemain mampu mengamati dan meniru secara detail.
  4. Bermain cerita bersambung, cara melakukan permainan ini adalah salah satu pemain menceritakan sebuah kisah (bebas). tentunya dengan menggunakan unsur ekspresi. emosi. imajinasi dan menggambarkan suatu keadaan melalui tubuhnya. kemudian di tengah-tengah dia bercerita dan tunjuk pemain lain untuk melanjutkan cerita itu sebebas-bebasnya. Latihan ini berguna untuk dapat mencipta di tempat dengan seketika (improvisasi), dan memperkaya wawasan serta imajinasi agar terus dapat mengarang sebuah cerita melalui akting atau berlakon.
  1. Kita bisa dapat memahami makna sei cermin (mirror neuron/spiegel neuron) dan bagaimana menggunakan sel cermin dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Pengaruh yang kita berikan kepada orang lain sangatlah penting. maka dengan menyadan adanya sei cermin ini, pemarn diharapkan bisa menularkan perasaannya kepada orang lain, sehingga orang lain dapat berempati serta bersimpati posrtif kepada pemain lainnya.
  1. Pemain pantomim diarahkan untuk melakukan pemanasan kecil, dari kepala hingga kaki. Pemanasan yang dilakukan hampir serupa dengan senam, tari atau balet, sehingga mampu merekam kamus gerak yang ada di dalam tubuhnya sendiri.
  2. Bergerak dengan diiringi oleh musuk dan disarankan agar menanggapi musik tidak hanya dari iramanya tetapi dari isi perasaannya. Misalnya bagaimana tubuh merespon musik rock, metal, reggae, musrk dangdut, musuk relaksasi, dan sebagainya.
  3. Mencoba melakukan berbagal pose seperti keindahan patung dl zaman renaissance. Latihan ini memperkuat keseimbangan tubuh ketika tubuh menjadi patung beberapa saat. melatih daya tahan ekspresi yang dikeluarkan dan memperkaya bentuk-bentuk tubuh yang akan ditawarkan secara improvrsasi (berkembang, inovasi).
  1. Duduk dengan rileks, sembari merasakan segala suasana di dalam ruangan. Latihan relaksasi merupakan kunci semua teknik berperan. Yang dimaksud rileks adalah, relaks pikiran, relaks perasaan, dan relaks seluruh otot badan. Seseorang yang tidak relaks berarti tidak dapat menguasai diri. Di sini kita dilatih untuk dapat menguasai dirinya. dan menikmati segala apa yang ada pada hari itu, di situ, dan dalam suasana tertentu. Dalam hal ini boleh'menggunakan musik yang sudah disiapkan oleh pembimbing atau hanya duduk bersila di dalam ruangan.
  2. Setelah melakukan relaksasi. Gunakan tubuh sebagai media utama dalam berperan. Contohnya: bagaimana cara berjalan Angkatan Bersenjata, cara duduk seorang preman. bagaimana pedagang obat saat berjualan, cara pemimpin saat melakukan orasi dan lain sebagainya.
  3. Kita dapat memerintahkan pikiran dan intelegensinya sendiri sehingga dapat mengubah tubuhnya ke dalam peran apa saja. Artinya: kalau perlu ia harus bisa menjadi bodoh seperti seorang petani yang ketinggalan zaman. menjadi kacau seperti orang gila, tetapi harus pula menjadi pintar seperti seorang profesor, dan buaksana seperti seorang raja.
  1. Kita diantarkan untuk mengmgat-ingat emosnnya kembali (segala kejadian di masa lalu) untuk di hadirkan lagi. Melalui latihan ini segala macam perasaan di hati yang terpendam dapat tersalurkan, sedikit demi sedikit peserta bisa mengungkapkan beban batinnya sehingga akhirnya merasa lega.
  2. Kita boleh mengisahkan secara rinci tentang suasana lebaran tahun lalu. tentang seseorang yang tidak kita senangi, atau tentang cerita orang yang paling kita kagumi. Pada saat berkisah, ini akan disaksikan oleh orang lain dan akan dijadikan bahan diskusi nantinya. 
  1. Kita diajak mengenali tentang pentingnya observasi yang mendalam. Untuk dapat menguji kepekaan emosi, hendaknya menjadi pengamat yang baik dalam segala hal. Pengamatan ini harus diiakukan secara rinci dan detail, agar kita dapat lebih banyak lagi belajar. Rincian yang mendetail inilah yang memberikan kualitas isi kisahnya menjadi lebih hidup.
  2. Kita akan diarahkan untuk dapat mengobservasi (mengamati) secara rinci tentang detak jantung sendiri, tarikan napas, suara percakapan di luar gedung, menyadari mengisahkan kembali suasana yang pernah ditemui selama hidupnya.
  1. Kita akan dirangsang secara emosi untuk meluapkan atau mencurahkan jiwa yang paling ekstrim sekaligus. Seperti rasa marah, sedih, senang yang mungkin selama ini masih terpendam dan menjadi beban. boleh disalurkan dalam latihan ini. Sehingga kita tidak lagi terhalang oleh tembok perasaan malu, takut, seda dapat berekspresi sebebas-bebasnya (sesuai norma agama kita masing-masing)
  2. Kita mengucapkan teks kembali. Teks itu harus diisi oleh penghayatan dan penjiwaan dari peserta dan berdasarkan emosi yang telah dipandu oleh pembimbing. Misalnya kita akan mempraktikan teks seperti:

“ hebat betul kamu ini" 

(dengan rasa kagum) 

“ hebat betul kamu ini " 

(dengan rasa jengkel) 

“ hebat betul kamu ini " 

(Dengan rasa marah) 

“ hebat betul kamu ini “ 

(dengah rasa sedih) 

Lakukan Iangkah-langkah berikut untuk memperagakan pantomim ! 

1) Berlari-Iari kecil di tempat 

2) Menggerakkan kepala: 

  • Menekan kepala ke depan dan ke belakang.
  • Menekan kepala ke kiri dan ke kanan.
  • Menoleh ke kiri dan ke kanan.
  • Memutar kepala dan diulangi dengan arah sebaliknya.

3) Menggerakkan bahu

  • a) Menggerakkan bahu ke atas dan ke bawah.
  • b) Menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang.
  • c) Memutar bahu.

4) Menggerakkan tangan hingga jari jemari 

  • a) Menggerakkan pergelangan tangan.
  • b) Menggerakkan jari jemari.

5) Menggerakkan pinggul 

  • a) Menggerakkan ke kiri dan ke kanan.
  • b) Menggerakkan ke depan dan ke belakang.
  • c) Memutar pinggul.

6) Menggerakkan lutut 

  • a) Menggerakkan ke kiri dan ke kanan.
  • b) Menggerakkan ke depan dan ke belakang.
  • c) Memutar lutut.

7) Senam wajah

  • a) Menggerakkan alis mata.
  • b) Menggerakkan pelupuk mata.
  • c) Menggerakkan kening.
  • d) Menggerakkan mulut.
  • e) Menggerakkan pipi.

8) Kembali berlari-Iari kecil di tempat sambil bertepuk tangan. 

9. Menghela napas. 

  1. Membayangkampenggunaan benda-benda di sekitar, seperti gelas, kursi, kayu, batu, dan lain-Iain.
  2. Menggunakan benda-benda itu dengan menyesuaikan bentuk dan berat benda serta penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Menyadari kadar tekanan, bawaan maupun interaksi benda dengan tubuh. Misalnya: interaksi bola yang melambung berbeda dengan tali yang ditarik.
  1. Menentukan berbagai bentuk emosi: marak), menangis. tertawa. ngambek terkejut takut ngeri dan sedih.
  2. Memberikan arahan tentang peristiwa emosi yang akan dilakukan.
  3. Melakukan dan membentuk perilaku emosi secara bergantian.
  4. Mempertemukan (berpasangan) bentuk-bentuk emosi.
  5. Mencipta bentuk.
  1. Narasi dapat berupa cerita sehari-hari. Narasi dibuat sederhana.
  2. Mulailah dengan sebuah cerita agar anak-anak dapat membangun imajinasi peristiwa maupun dapat mengembangkan dan menyesuaikannya dengan pengalaman yang ditransformasikannya.
  1. Make-up dan kostum berguna untuk mempertegas peran yang dimainkan.
  2. Make-Up dan kostum akan lebih baik jika mampu mendorong gerak yang sesuai dengan peran.
  3. Kemampuan melakukan peranperan tertentu dapat mengubah make-u up dan kostum menjadi bagian yang sekunder.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas maka pantdmim dapat dipahami sebagai suatu seni pertunjukan tersendiri, di samping pantomim dapat pula dipahami sebagai disiplin ilmu yang harus dilakukan oleh calon aktor. Jika dipahami sebagai bagian latihan keaktoran maka pantomim merupakan salah satu kajian yang sangat diperlukan seorang aktor. Pantomim merupakan salah satu cara yang bakal mengantar seseorang menjadi pemeran berkualitas.

Demikian pembahasan seni teater untuk materi tentang pantomim bagi kelas VIII SMP/MTs Semester Ganjil. Terima kasih atas kunjungan anda dan semoga bermanfaat.