Konsep dasar geografi yang membahas tentang bentuk muka bumi atau relief suatu wilayah disebut

Setelah kamu memahami mengenai ruang lingkup geografi dan aspek geografi, materi dilanjutkan dengan konsep esensial geografi.

Lalu apa yang dimaksud dengan konsep esensial georafi?

Pengertian Konsep Esensial Geografi

Konsep dasar geografi yang membahas tentang bentuk muka bumi atau relief suatu wilayah disebut
unsplash.com

Secara umum konsep esensial geografi adalah konsep yang digunakan untuk memahami dan mempelajari fenomena perubahan alam dan aspek sosial.

Terdapat 10 konsep esensial geografi yang harus kamu ketahui.

Apa saja ke-10 konsep itu?

10 Konsep Esensial Geografi

Konsep dasar geografi yang membahas tentang bentuk muka bumi atau relief suatu wilayah disebut
unsplash.com

1. Lokasi

Konsep lokasi digunakan untuk mengkaji dimana posisi satau letak satu objek geografi yang ada di permukaan bumi.

Konsep lokasi ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

Lokasi absolut adalah lokasi yang menunjukan suatu objek yang ditentukan oleh garis astronomis (garis lintang dan garis bujur).

Contoh: Indonesia terletak pada 6º LU (Lintang Utara) – 11º LS (Lintang Selatan) dan 95º BT (Bujur Timur) – 141º BT (Bujur Timur).

Berbeda dengan lokasi absolut, lokasi relatif ini ditentukan berdasarkan tempat atau lokasi yang berada disekitar objek tersebut.

Contoh: Indonesia berada diantara dua benua dan dua samudra.

2. Jarak

Konsep jarak adalah ruang yang menghubungkan antara dua buah objek atau lebih yang diukur berdasarkan satuan waktu (detik, menit, jam, hari, bulan, tahun) atau satuan panjang (centimeter, meter, kilometer, mil, kaki).

Konsep jarak ini jugua dibedakan menjadi dua, yaitu:

Jarak mutlak adalah jarak antara dau buah objek atau lebih yang diukur berdasarkan satuan panjang yang telah ditetapkan atau yang telah terstandarisasi.

Contoh: Jarak dari Indonesia ke Madinah adalah 8.460 km.

Jarak relatif adalah jarak anatar dua buah onjek yang dihitung berdasarkan satuan waktu. Sehingag bisa terjadi perbeadan anatar asatu individu dengan individu lainnya.

Contoh: Waktu tempuh dari Jakarta ke Purwokerto menggunakan bus 6 jam 10 menit. Sedangkan ketika menggunakan sepeda motor 5 jam 50 menit.

3. Keterjangakauan

Keterjangkauan adalah interaksi maksimal anatara tempat yang dapat dicapai baik dengan sarana transportasi ataupun dengan berjalan kaki.

Contoh: Ketika kita dari Indonesia ingin berlibur ke Switzerland maka menggunakan pesawat terbang untuk mencapai waktu yang lebih cepat. Contoh lain, ketika kita berada di pedalaman hutan maka menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki merupakan pilihan paling tepat untuk menjangkau suatu tempat.

4. Morfologi (Relief)

Morfologi adalah perwujudan dari bentuk permukaan bumi yang diakibatkan oleh pengangkatan dan penurunan wilayah.

Konsep morfolgi juga bisa diartikan hubungan antara bentuk bumi dengan aktivitas manusia.

Contoh: Masyarakat di dataran tinggi rata-rata bekerja sebagai petani. Dieng merupakan dataran tinggi yang indah.

5. Aglomerasi

Aglomerasi atau dikenal dengan pemusatan, merupakan pengelompokkan suatu peristiwa dan fenomena dengan berdasarkan aktivitas manusia.

Contoh: Pengelompokkan daerah Industri.

6. Nilai Kegunaan

Maksud dari nilai kegunaan disini adalah manfaat yang diberikan oleh satu wilayah di muka bumi pada mahluk hidup dan sifatnya adalah relatif, dimana satu dengan yang lainnya pasti akan memiliki nilai guna yang berbeda.

Contoh: Lahan subur di pedasaan bermanfaat untuk bercocok tanam.

7. Pola

Konsep pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena baik fenomena alam ataupun fenomena sosial yang terjadi di muka bumi.

Contoh: Persebaran penduduk yang berada di sekitar aliran sungai akan mengikuti pola aliran sungai.

8. Diferensiasi Area

Diferensiasi area adalah perbedaan interaksi antara satu wilayah dimuka bumi dengan wilayah yang lainnya.

Contohnya: Masyarakat di daerah pegunungan menggunakan baju yang tebal, berbeda dengan masyarakat di pesisir pantai yang gemar menggunakan kaos oblong.

9. Nilai Guna

Konsep ini membahas mengenai nilai guna atau manfaat suatu wilayah bagi kehiupan masyarakat atau mahluk hidup yang ada disekitarnya.

Contoh: Daerah Dieng sangat cocok sebagai tempat wisata karena udara dinginnya dan banyak bukit yang indah.

10. Keterkaitan

Konsep yang terakhir adalah konsep keterkaitan yaitu, konsep suatu wilayah yang dipengaruhi atau dikaitkan dengan wilayah yang lain.

Contoh: Jakarta digenang banjir akibat huja deras yang terjadi di daerah Bogor.

Nah demikian pembahasan mengenai konsep esensial geografi, semoga informasi di atas bisa membantu kamu dalam memahami materi ini.

Terimakasih….😊

Daftar Pustaka

Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Jakarta: CV. CITRA PRAYA

Utoyo, Bambang. 2007. Geografi:Membuka Cakrawala Dunia untuk SMA dan MA Kelas X. Bandung: Setia Purna.

Konsep dasar geografi yang membahas tentang bentuk muka bumi atau relief suatu wilayah disebut

Konsep dasar geografi yang membahas tentang bentuk muka bumi atau relief suatu wilayah disebut
Lihat Foto

KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA

Kawasan Dataran Tinggi Dieng dilihat dari Gunung Prau.

KOMPAS.com - Bentuk-bentuk muka bumi yang ada seperti sekarang ini merupakan dampak atau hasil dari pekerjaan tenaga endogen dan tenaga eksogen.

Tenaga geologi tersebut menghasilkan berbagai relief-relief tertentu di permukaan bumi.

Bentuk permukaan bumi, ada yang melengkung keatas atau kebawah, berbukit-bukit hingga menjulang tinggi membentuk gunung.

Relief muka bumi dapat dibedakan menjadi relief daratan dan relief lautan.

Relief daratan

Daratan merupakan salah satu bentuk dari bentuk permukaan bumi.

Baca juga: Tenaga Pembentuk Muka Bumi

Dalam buku Pengantar Geologi (2014) karya Djauhari Noor, apabila di suatu daerah yang tersusun dari batuan yang perlapisannya horizontal, maka terbentuk bentang alam yang disebut dengan dataran.

Proses itu dapat terjadi pada lapisan-lapisan batuan yang berada di bawah laut, kemudian terangkat oleh gaya endogen menghasilkan bentuk bentang alam daratan.

Pada relief daratan ada beberapa bentukan, yakni:

Dataran rendah adalah merupakan tanah yang keadaan relatif datar. Luasnya sampai ketinggian sekitar 200 meter dari permukaan luat.

Dataran rendah biasanya ditemukan di sekitar pantai. Tapi ada juga terletak di daerah pedalaman.

GEOGRAFI adalah jenis ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dan alam. 

Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu "Geo" dan "Graphein". Geo artinya bumi, dan Graphein berarti lukisan, tulisan, atau deskripsi.

Berikut ini adalah lima konsep dasar geografi

1. Konsep Lokasi

Konsep lokasi atau sering disebut juga konsep letak yaitu konsep utama yang dari awal pertumbuhan geografi menjadi ciri khusus ilmu atau pengetahuan geografi. Secara pokok lokasi dibedakan menjadi dua yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.

Lokasi absolut berarti lokasi yang sudah pasti seperti lokasi suatu objek di permukaan bumi yang ditentukan dengan sistem koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut mutlak dan tidak akan berubah angka koordinatnya.

Baca juga: Pemerintah Daerah Perlu Gencarkan Edukasi Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Sedangkan lokasi relatif ia memiliki sifat dinamis atau dalam ilmu geografi disebut sebagai letak geografis yang biasanya dikaitkan dengan strategis atau tidaknya suatu tempat. 

Nilai yang terlekat dalam objek tinggi rendahnya ditentukan oleh objek atau objek-objek lain yang ada kaitannya dengan objek pertama yang menjadi titik perhatiannya. Nilai suatu objek atas dasar lokasinya dapat berubah-ubah disebabkan perubahan keadaan di luarnya yang berkaitan dengan objek.

Konsep letak suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila dihubungkan dengan harga. Contoh: pada daerah yang dingin orang-orang cenderung berpakaian tebal atau hangat, nilai lahan atau tanah untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan pabrik, kuburan, pasar, terminal kendaraan umum karena bising dan pencemaran yang terjadi di sekitarnya.

2. Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan dengan lokasi karena nilai suatu objek dapat ditentukan oleh jaraknya terhadap suatu objek lain. 

Konsep jarak ini juga terbagi menjadi dua yaitu jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut artinya jarak dalam satuan tertentu atau jarak sebenarnya.

Sedangkan jarak relatif digambarkan dalam peta isokronik yang menggambarkan jarak yang dapat ditempuh dalam waktu yang sama, peta isofodik menggambarkan jarak yang ditempuh dengan biaya yang sama, dan peta isotacik menggambarkan wilayah dengan kecepatan angkut yang sama.

Konsep jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh sehingga manusia cenderung memperhitungkan jarak. Contoh: harga tanah akan semakin mahal apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di wilayah pedesaan.

3. Konsep Morfologi

Konsep morfologi menggambarkan daratan muka bumi sebagai hasil penurunan atau pengangkatan wilayah melalui proses geologi yang biasanya disertai erosi dan sedimentasi sehingga ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang berpegunungan dengan lereng tererosi, lembah, dan daratan aluvialnya.

Konsep morfologi ini juga berkaitan dengan bentuk lahan yang terkena erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan tanah, dan ketersediaan air. 

Bentuk dataran dengan kemiringan tidak lebih dari 5 derajat adalah wilayah yang cocok digunakan untuk pemukiman dan usaha pertanian maupun usaha-usaha yang lain.

Konsep morfologi berhubungan dengan bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia. Contoh: bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan lain-lain

4. Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan merupakan dapat tidaknya atau mudah tidaknya suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain. Keterjangkauan tergantung dari jarak yang ditempuh dan yang diukur dengan jarak fisik, biaya, waktu, serta berbagai hambatan medan.

Seiring majunya teknologi transportasi dan ekonomi membuat keterjangkauan semakin tinggi sehingga jarak menjadi sangat singkat dan dunia menjadi global.

Keterjangkauan yang rendah tentu akan berpengaruh terhadap sulitnya pencapaian kemajuan dan mengembangkan suatu wilayah. Konsep keterjangkauan ini merupakan interaksi antar tempat sehingga dapat dicapai baik dengan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Contoh: keterjangkauan Jakarta-Semarang bisa menggunakan pesawat, Jakarta-Bandung dengan kereta api.

5. Konsep Pola

Konsep pola artinya berkaitan dengan persebaran fenomena di permukaan bumi baik fenomena yang bersifat alami seperti aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan maupun fenomena sosial budaya seperti pemukiman, persebaran penduduk, mata pencaharian, dan jenis perumahan tempat tinggal penduduk. 

Pada konsep geografi mempelajari pola-pola dan persebaran fenomena, memahami arti serta berusaha untuk memanfaatkannya.

Konsep pola merupakan bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam maupun sosial budaya. Contoh: pola aliran sungai terkait dengan struktur geologi dan jenis batuan. Pola pemukiman penduduk terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan dan lain sebagainya. (OL-1)