Komando Gerilya Sulawesi Selatan adalah kekuatan pasukan yang dipimpin oleh

Pola aliran sungai, morfologi, jalan, dan permukiman penduduk akan didapatkanpada peta..? A. DuniaB. KorografiC. TopografiD. Nasional​

1. Wilayah Indonesia secara astronomis terletak di antara.....A. 100 BS-145 BT dan 15° LS- 12 LUB 95 BB-141° BU dan 16" LT-17 LSC. 95 BT-141 BT dan 6" … LU-11°LS D. 105 BT-105 BT dan 10° LU-15 LS-jawab nya yg bener-gak boleh bahasa alien​

Sebutkan negara asean yang Masuk Dalam anggota fba kelas 8

Sebutkan negara asean yang Masuk Dalam anggota FBA Kelas 8

Manakah yang merupakan tujuan percobaan yang dapat di selidiki b. kelelawar suaka berkumpul di tempat yang gelap dari pada tempat yang terang.​

-tulislah negara negara asean yang paling kaya wisatanya-tulislah negara asean yang paling kaya tambangnya​

universitas asean berkedudukan di negara a. malaysiab. singapura c. Indonesiad. brunei Darussalam ​

bantu jawab,sampai salah gua hack akun lo​

No. Nama Negara Nama Bahasa Agama Contoh Karya Seni​

pendapat/optini tentang kasus kebakaran di pemukiman​

Semula Kahar Muzakar adalah komandan Komando Grup Sulawesi Selatan yang bermarkas di Yogyakarta, pada saat mempertahankan kemerdekaan. Setelah Konferensi Meja Bundar, ia diperintahkan untuk kembali ke Sulawesi Selatan menyelesaikan masalah Komando Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS). Hal ini kemudian memicu munculnya pemberontakan yang dipimpin Kahar Muzakar, yaitu?

  1. Kahar Muzakar dan KGSS menentang pemerintah pusat
  2. menuntut KGSS menjadi Brigade Hassanudin
  3. pemerintah pusat menghendaki anggota KGSS dibubarkan
  4. reorganisasi KGSS yang ditolak Kahar Muzakar dan anggota KGSS
  5. Kahar Muzakar dituduh mendirikan kekuatan tandingan APRIS

Jawaban: D. reorganisasi KGSS yang ditolak Kahar Muzakar dan anggota KGSS

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, semula kahar muzakar adalah komandan komando grup sulawesi selatan yang bermarkas di yogyakarta, pada saat mempertahankan kemerdekaan. setelah konferensi meja bundar, ia diperintahkan untuk kembali ke sulawesi selatan menyelesaikan masalah komando gerilya sulawesi selatan (kgss). hal ini kemudian memicu munculnya pemberontakan yang dipimpin kahar muzakar, yaitu reorganisasi kgss yang ditolak kahar muzakar dan anggota kgss.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Gerakan DI / TII yang diprakarsai Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo di Jawa Barat menyebar ke berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan. Gerakan DI/TII juga muncul di Aceh yang disebabkan oleh? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

tirto.id - Sejarah pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Kahar Muzakkar pernah berlangsung mulai 1950 sampai 1965. Peristiwa yang terjadi di Sulawesi Selatan ini dilakukan oleh pasukan Kahar dalam dua sesi, yakni 1951-193 dan 1953-1965.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan, muncul beberapa pemberontakan dengan latar belakang berbeda. Sebelum muncul DI-TII Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan, terdapat kasus aksi pergerakan Negara Islam Indonesia (NII) Kartosuwiryo di Jawa Barat pada Agustus 1949.

Berdasarkan tulisan Petrik Matanasi bertajuk “Sejarah Usang Khalifah Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan", terungkap, Kahar dan Kartosuwiryo ingin menjadi kepala umat Islam. Kendati berbeda wilayah, mereka sama-sama berusaha untuk membentuk negara Islam yang aturannya sesuai syariat Islam.

Latar Belakang Pemberontakan

Nurul Azizah melalui artikel “Corry Van Stenus, Perempuan dalam perjuangan Abdul Qahhar Mudzakkar" dalam jurnal Rihlah (volume 8, No. 1, 2020) mengungkapkan, pada 1950, Sulawesi sedang dilanda konflik internal, yakni pihak gerilyawan dengan angkatan darat.

Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) ketika itu ingin mendapatkan kedudukan dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). KGSS merasa bahwa perjuangan mereka mempertahankan kemerdekaan harus diberikan penghargaan.

Baca juga:

  • Sejarah Palagan Ambarawa: Latar Belakang & Tokoh Pertempuran
  • Sejarah Pertempuran Surabaya: Latar Belakang, Kronologi, & Dampak
  • Sejarah Meganthropus Paleojavanicus: Penemu, Ciri, & Karakteristik

Menurut Harvey dalam Tragedi Kahar Muzakkar dari tradisi ke DI/TII (1989:174), pada Juni 1950, Kahar Muzakkar, mantan pemimpin pasukan juang KGSS, datang ke Makassar untuk menyelesaikan konflik.

Lalu, tepat 1 Juli 1950, ia mengutarakan maksud KGSS agar bisa menjadi Resimen Hasanuddin di dalam organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun, usul tersebut ditolak mentah-mentah.

Pada 7 Agustus 1953, Kahar Muzakkar bersama pasukan KGSS memutuskan untuk bergabung dalam satu panji NII Kartosuwiryo dan menjalankannya di wilayah Sulawesi Selatan.

Baca juga:

  • Sejarah Runtuhnya Kerajaan Ternate dan Silsilah Raja atau Sultan
  • Sejarah Pemberontakan RMS & Aksi Tokohnya
  • Sejarah Cultuurstelsel: Aturan, Tujuan, Tokoh, & Dampak

Kronologi dan Penumpasan

Dalam Abdul Qohhar Mudzakar: Dari Patriot Hingga Pemberontak (1992) Anhar Gonggong menerangkan, pemberontakan terjadi dengan dua periode, yaitu 1951-1953 dan 1953-1965.

Ia membangun negara yang disebut beragama Islam, namun hanya bisa bergerak dengan cara bergerilya di hutan. Saat itu, kelompoknya disebut Republik Persatuan Islam Indonesia (RPII) dan bermarkas di Gunung Latimojong, Enrekang, Sulawesi Selatan.

Mereka bersembunyi di balik rimbunnya hutan-hutan hingga sulit ditemukan oleh pasukan yang ingin menumpasnya. Tidak jarang, malah masyarakat sipil yang sering melihat lalu lalang Kahar Muzakkar dan pasukannya ketika hendak ke sungai.

Baca juga:

  • Kontroversi Sejarah Pemberontakan Ra Semi di Kerajaan Majapahit
  • Pemberontakan Sadeng vs Majapahit: Dendam Kematian Nambi
  • Sejarah Pemberontakan Nambi vs Majapahit: Mati karena Fitnah Keji

Pada awal Februari 1965, keberadaan tempat persembunyian Kahar Muzakkar mulai terendus oleh Tentara Divisi Siliwangi yang dipimpin oleh Pembantu Letnan Satu Umar Sumarsana.

Berdasarkan tulisan Kodam Siliwangi dalam buku Siliwangi dari Masa ke Masa (1979), terungkap bahwa saat itu di seberang Sungai Lasalo, terdapat beberapa orang yang mandi. Para pasukan Umar mengamini bahwa ada pemukiman gerombolan di sekitar sungai tersebut.

Tanggal 3 Februari 1965 pukul 03.00 WITA, Umar memimpin pasukannya hingga menemukan beberapa buah gubuk. Siliwangi dari Masa ke Masa (1979) menjelaskan juga bahwa ketika itu seseorang yang tidak lain adalah Kahar Muzakkar keluar dari sebuah gubuk dan memegang granat di tangannya.

Sontak, Ili Sadeli, Kopral Dua Siliwangi, menembakkan peluru panasnya tepat ke arah dada Kahar Muzakkar. Di waktu itu juga, pemimpin RPII tersebut tumbang, bahkan hingga menemui ajalnya.

Baca juga:

  • Sejarah Pemberontakan DI/TII Amir Fatah di Jawa Tengah
  • Penyebab Sejarah Pemberontakan DI-TII Daud Beureueh di Aceh
  • Sejarah Pemberontakan DI-TII Kartosoewirjo di Jawa Barat

Baca juga artikel terkait PEMBERONTAKAN DI-TII atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates