Van belt atau v-belt merupakan salah satu bagian penting pada motor. Sama seperti perangkat penting lainnya pada motor, v-belt juga bisa mengalami masa kadaluarsa atau putus jika sudah rusak dan perlu diganti. Show Sebelum putus dan membahayakan pengendara, ada baiknya untuk segera mengganti v-belt jika terlihat sudah dalam keadaan rusak. Seperti apa sajakah tanda-tanda v-belt yang berada di ujung tanduk karena mau putus? Berikut ulasannya. Tanda-tanda V-Belt akan Putus Baca Juga : Harus Tahu, Ini Penyebab Aki Motor Tidak Mengisi Ada beberapa cara paling mudah untuk mengenali v-belt yang akan putus. Sebaiknya, kenali tanda-tanda di bawah ini sebelum v-belt benar-benar putus dan membahayakan pengendara. Pertama, akan muncul bunyi pada bagian boks CVT yang akan terdengar pada saat akselerasi awal. Selanjutnya, akan terdengar bunyi seperti decitan pada bagian CVT sesaat setelah motor akan dijalankan. Kedua, tarikan pada motor akan terasa kaku dan kasar. Umumnya, tarikan motor yang masih normal akan terasa halus dan lancar. Sedangkan jika v-belt akan putus, tarikan motor akan terasa keras seperti baru keluar dari rendaman air banjir. Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Motor Cepat Panas dan Bau Sangit Tanda ketiga adalah pada saat motor berada di kecepatan tinggi, jalan akan terasa sulit dan tidak mulus. Dalam hal ini akan muncul rasa seperti kampas kopling sudah mencapai titik penghabisan dan RPM akan mengalami kenaikan sebentar tetapi kecepatan motor tidak mengalami penambahan. Tanda lain yang juga sering dijadikan patokan untuk mengetahui kondisi v-belt adalah dengan mendeteksi adanya getaran pada motor. Namun, getaran pada motor yang disebabkan oleh v-belt tidak bisa dijadikan patokan utama karena getaran bisa hilang setelah beberapa saat. Penyebab V-Belt Mudah Putus Baca Juga : Mengenal Apa Itu Flat Visor pada Helm Faktanya, ada beberapa faktor yang menyebabkan van belt motor mudah putus, bahkan meski usia penggunaannya belum lama. Kebanyakan orang berpikir bahwa jarak tempuh adalah penyebab utamanya. Faktanya, jarak tempuh tidak memberi pengaruh besar pada v-belt. Faktor utama yang menyebabkan v-belt mudah putus adalah akselerasi atau beban kerja pada belt yang terlalu berlebihan. Selain itu, terdapat faktor lain yang juga turut mempengaruhi kondisi dari v-belt. Saat mesin dalam keadaan yang tidak prima kemudian motor digunakan pada jalanan yang ekstrim, v-belt akan mengalami penurunan fungsi secara otomatis. Berkaitan dengan itu, komponen lain yang juga sering diabaikan padahal memegang peranan yang amat penting adalah pelumas. Pelumasan pada transmisi gearbox atau CVT merupakan hal yang sangat penting. Terlebih pada motor matic yang memiliki transmisi berbeda dengan motor biasa. Jika proses pelumasan dilupakan begitu saja dan tidak terawat, komponen akan seret sehingga v-belt motor menjadi lebih berat. Jika v-belt pada motor menanggung beban yang berat, kondisi v-belt akan semakin memburuk dan mudah putus. Apabila motor terasa lebih berat dan sabuk CVT berkurang serta semakin melar, segeralah mengganti v-belt pada motor. Usia Wajar Pemakaian V-Belt Sama halnya seperti produk atau barang pada umumnya, v-belt juga memiliki usia atau umur pemakaiannya sendiri. Umumnya, maksimal umur pemakaian v-belt hanya pada jarak 25.000-30.000 kilometer. Jika sudah mencapai angka ini, ada baiknya pengguna segera mengganti v-belt. Terlebih jika pemilik kendaraan merupakan seseorang yang suka melakukan perjalanan jauh atau touring. Motor yang terus-menerus digunakan untuk perjalanan jauh seperti touring akan membuat performa dari v-belt semakin mengalami penurunan. Sebagai tips, Anda bisa melakukan pengecekan atau service rutin setiap beberapa bulan sekali atau setiap jarak tempuh mengalami penambahan hingga 6000 kilometer. Hal ini juga berguna untuk membersihkan kotoran yang ada pada v-belt motor. Tanda V-Belt pada Motor Matic yang Sudah Harus Ganti Jika pada poin pertama sudah diberikan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor biasa, kali ini pembahasan tanda-tanda v-belt yang akan putus pada motor matic. Berikut tanda-tanda pada motor matic yang menandakan v-belt sudah waktunya diganti.
Cara Membuat V-Belt Lebih Awet dan Tidak Mudah Putus Setelah mengetahui tanda-tanda dan penyebab v-belt mudah putus, Anda perlu mengerti dan menerapkan beberapa cara dibawah ini untuk membuat v-belt menjadi lebih awet. Dengan demikian, Anda tidak perlu terlalu sering mengganti v-belt.
V Belt merk Mitsuboshi apakah bagus?“Mitsuboshi Belt” merupakan produsen terkemuka dari Jepang yang sangat terpercaya. Belt yang paling populer sebagai sarana transmisi daya. Ekonomis, mudah didapat dan mudah diganti. Belt untuk transmisi beban tinggi yang unggul, lebih tahan api, tahan minyak, lentur dan anti statis daripada Standard V Belt.
Berapa KM harus ganti vbelt?Waktu penggantian V belt yang disarankan adalah setiap jarak tempuh menginjak angka 20.000 hingga 40.000 km.
Apa fungsi dari vbelt?Fungsi V-Belt
Memindahkan tenaga dari crankshaft (poros engkol mesin) menuju poros penggerak seperti pulley AC, pulley hidrolik power steering, pulley alternator, hingga pulley untuk menggerakkan water pump. Menghasilkan daya bagi komponen yang membutuhkan penggerak, misalnya power steering dan AC.
Vbelt kapan ganti?Menurut penjelasan dari bengkel RI Matic Shop, Jakarta Timur, standar pemakaian v-belt motor matik normalnya antara 20.000 km sampai 30.000 km. Namun demikian, itu standar dari pabrikan. V-belt sendiri bisa wajib diganti lebih lama atau lebih cepat dari standar normal penggantian, tergantung dari pemakaian.
|