Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Tolong bantu jawabkan nomor 20, 21 dan 23

Tolong bantu jawab semua nomor dan pakai rumus serta langkah yang detail

Hasil kali kelarutan Hg₂SO, yang memiliki kelarutan sebesar 2,64 g L⁻¹ adalah.... ( Ar Hg = 201, S = 32, dan O = 16 ) a. 5 × 10⁻³ b. 4 × 10⁻⁵ c. 6 × 1 … 0⁻⁷ d. 9 × 10⁻⁸ e. 1 × 10⁻⁹

Hasil pengukuran daya menggunakan alat ukur diketahui V = 400 Volt,I = 20 Amp. Jika terjadi pembebanan pada motor sebesar 80%. Maka apakah motor yang … dipilih perusahaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan tersebut?, berapa seharusnya Daya motor yang harus dipasang pada pembebanan tersebut?

Hasil pengukuran daya menggunakan alat ukur diketahui V = 400 Volt,I = 20 Amp. Jika terjadi pembebanan pada motor sebesar 80%. Maka apakah motor yang … dipilih perusahaan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan tersebut?, berapa seharusnya Daya motor yang harus dipasang pada pembebanan tersebut?

mintaa tolongg, makasihhh​

tolong bantu ya gambarkan struktur senyawa a. asam 4 metilpentanoat b. asam 2,3 dimetilheksanoat

setarakan persaam reaksi berikutKO₂+ CO₂ - K₂ CO₂ + O₂​

pada reaksi berikut tentukan oksidatornya Al   +   NO3   ——>    AlO2   +   NH4 ​

3. Tentukan bilangan oksidasi untuk unsure-unsur yang dicetak miring: C₂H₂² c. BICI, b. CIOA d. Ag₂0​

PERKEMBANGAN TEORI ATOM

A. TEORI ATOM DALTON (1808)

Dalton mengemukakan gagasannya tentang atom sebagai berikut :

  1. Atom merupakan partikel kecil yang tidak dapat dipecah lagi
  2. Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai sifat yang sama dan atom-atom dari unsur yang berbeda sifatnya juga berbeda
  3. Senyawa terbentuk bila bergabung satu dengan yang lain
  4. Reaksi kimia merupakan penggabungan atom-atom,penguraian senyawa menjadi atom-atom penyusunnya

B. TEORI ATOM J.J THOMSON (1900)

Model Atom Thomson

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

JJ. Thomson

Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ.

Thomson, eksperimen yang dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron.

Thomson mengusulkan model atom seperti roti kismis atau kue onde-onde. Suatu bola pejal yang permukaannya dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Model atom Thomson seperti roti kismis

Kelemahan model Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut. 

C. TEORI ATOM RUTHERFORD (1901)  

Model Atom Rutherford

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Rutherford

Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan. Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif.

Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Model atom Rutherford seperti tata surya

Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan  mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti

Ambilah seutas tali dan salah satu  ujungnya Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan  ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar.

Lama kelamaan putarannya akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal memegang tali tersebut.

Kelebihan dari Rutherford adalah telah dikenalkan lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit.

D. TEORI ATOM NIELS BOHR (1913)

Model Atom Niels Bohr

Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya menganalisa spectrum  warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis.
Hipotesis Bohr adalah :

1.      Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.

2.      Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

3.      Selama berada dalam lintasannya, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diserap maupun dipancarkan.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Model atom Bohr digambarkan sebagai berikut

Model atom Bohr

Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom  ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom Bohr.

LATIHAN

1.      Jelaskan  kelebihan dan kelemahan dari masing-masing model atom dari mulai model atom Dalton sampai dengan model atom Niels Bohr.

2.      Gambarkan masing-masing model atom dari mulai model atom  Dalton sampai dengan model atom Niels Bohr.

E. MODEL ATOM MUTAKHIR ( LOUIS DE BROGLIE,1924)

            Louis de Broglie menyimpulkan bahwa elektron dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang. Elektron dalam atom  mempunyai kebolehjadian ditemukan dalam ruang-ruang tertentu dalam atom yang disebut orbital.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Model lintasan atom de Broglie

PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR

1. TRIADE DOBEREINER

v  Kelebihan      :    Sudah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifatnya.Tiap kelompok beranggotakan 3 unsur yang disebut dengan Triade.

Contoh triade antara lain : klor,brom,dan yodium; kalsium,stronsium,dan barium, belerang, selenium,dan telurium, besi,cobalt,dan mangan

v  Kekurangan  :     Karena terbatasnya jumlah unsur-unsur yang dapat dikelompokkan dalam triade dan adanya kesulitan mengenai cara membedakan berat atom dan berat molekul,maka para ahli kimia tidak mampu memahami makna Tride Dobereiner

2. OKTAF NEWLANDS

v  Kelebihan      :    Sudah bisa mengelompokkan unsur-unsur lebih banyak dibandingkan dengan triade Dobereiner. Newlands menyatakan bahwa sifat-sifat unsur tertentu dalam daftar,terulang pada unsur kedelapan, dan ia menamakan pengulangan secara periodik dari sifat-sifat unsur tersebut dengan hukum Oktaf

v  Kekurangan  :    Unsur-unsur yang massanya cukup besar ( > 40  ),pengulangan sifat unsur tidak terjadi lagi.

3. MENDELEEV

v  Kelebihan     :     1. Memberikan koreksi pada beberapa harga massa atom relatif unsur.

   Contoh massa atom relatif uranium diubah dari 10 menjadi 240 dan berilium

   dari 13 menjadi  9

2.  Mendeleyev menempatkan unsur unsur telurium (128) sebelum Iodium (127)

3.  Mendeleyev menyediakan tempat kosong dalam tabel periodiknya. Tempat ini kemudian diisi oleh unsur skandium yang ditemukan pada tahun 1879,yang mempunyai sifat yang sesuai dengan dengan posisinya dalam tabel periodik tersebut

4.  Penempatan unsur-unsur gas mulia pada tabel periodik Mendeleyev tidak mengubah susunan unsur-unsur lain sebelumnya

v  Kekurangan :    Beberapa urutan penempatan unsur ternyata tidak sesuai dengan

                                     kenaikan massa atomnya

4. TABEL PERIODIK MODERN

         Merupakan tabel peridik bentuk panjang dan disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur-unsur. Dalam tabel periodik ini terdiri dari 16 golongan (unsur vertikal), yaitu 8 gol utama dan 8 golongan transisi.Tabel periodik ini terdiri dari 7 periode (unsur horizontal)

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM

Perkembangan model yang didasari oleh hasil eksperimen menghasilkan data partikel dasar penyusun atom, seperti Tabel 1 :

Nama
Partikel

Lambang

Penemu
(Tahun)

Muatan

Massa

Absolut
(C=Coulomb)

Relatif

kg

sma

Proton

P

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

+1

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

1,0073

Elektron

e

JJ. Thomson
(1897)

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

-1

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Neutron

n

0

0

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

1,0087

1.      Elektron

Pernahkah kamu memperhatikan Tabung Televisi?
Tabung Televisi  merupakan tabung sinar katoda.

Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes (1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah  katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda.

George Johnstone Stoney (1891) yang memberikan  nama sinar katoda disebut “elektron”.

Kelemahan dari Stoney tidak dapat menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur yang berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron.

Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron.

Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katoda

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Pembelokan sinar katoda oleh medan listrik

Hasil percobaannya membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam  suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan  listrik.

Besarnya muatan dalam elektron ditemukan oleh Robert Andrew Milikan (1908) melalui percobaan tetes minyak Milikan seperti gambar berikut:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Diagram percobaan tetes minyak Milikan

Minyak disemprotkan ke dalam tabung yang bermuatan listrik. Akibat gaya tarik gravitasi akan mengendapkan tetesan minyak  yang turun. Bila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik kekutub positif medan listrik.

Hasi percobaan Milikan dan Thomson diperoleh  muatan elektron –1 dan massa elektron  0, sehingga

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 

elektron dapat dilambangkan

2.      Proton

Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal partikel materi mempunyai massa yang dapat diukur. Begitu pula kenyataan bahwa atom  itu netral.

Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral, jika hanya ada elektron saja dalam atom?

Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda, yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif

Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda.

Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton.
Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1.

3.      Neutron

Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.

Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan dengan

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

LATIHAN

Cobalah jawab soal latihan ini untuk mengukur kemampuan Anda memahami partikel penyusun atom.      1. Jelaskan siapa penemu proton, neutron dan electron!

     2. Jelaskan bagaimana percobaan Rutherford dapat membawa kepada penemuan neutron!

A. UNSUR LOGAM NON LOGAM DAN METALOID

     Sifat logam dan non logam dipengaruhi oleh elektron valensi.Sifat logam berhubungan dengan kemampuan suatu atom melepas elektron atau menjadi bermuatan positif.Adapun sifat non logam berhubungan dengan  kecendrungan suatu atom untuk menerima elektron atau menjadi bermuatan negatif.

     Dalam sistem Periodik,dari atas kebawah ke atas dan dari kiri kekanan,sifat logam  unsur semakin berkurang dan sifat non logam semakin bertambah.

Contoh unsur logam yaitu: natrium,magnesium,besi,tembaga,seng,aluminium,perak dan emas.

Contoh unsur non logam yaitu: karbon,iodium,hidrogen,oksigen.

    Kelompok unsur logam dan non logam dapat dilihat dalam sistem periodik dengan batas tebal antara H dan Li,Al dan B serta Si,Ge,dan As dan Sb dan seterusnya ,ditandai dengan garis putus-putus.

   Sementara itu diantara unsur-unsur logam dan non logam dibatasi oleh garis tangga,dengan unsur-unsur yang terletak diantara garis tersebut adalah unsur metaloid.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

B. SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR

1.      JARI-JARI ATOM

Jari-jari atom merupakan jarak elektron terluar ke inti atom dan menunjukkan ukuran suatu atom.Dalam satu golongan ,jari-jari atom semakin keatas semakin kecil,karena semakin keatas,kulit elektron semakin kecil.Dalam satu periode,semakin kekanan jari-jari atom semakin kecil,karena semakin kekanan jumlah proton dan elektron semakin banyak,sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elektrontetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar makin kuat.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

2.      KEELEKTRONEGATIFAN

Keelektronegatifan adalah besarnya tendensi (kecendrungan )suatu atom  untuk  menarik elektron. Dalam satu golongan harga keelektronegatifan semakin besar. Dalam  satu periode harga keelektronegatifan semakin besar

3.      ENERGI  IONISASI

Energi Ionisasi adalah nilai energi minimum  yang diperlukan atom netral dalam wujud gas untuk melepas sebuah elektron paling luar (yang terikat paling lemah) membentuk ion positif.

Harga energi ionisasi dipengaruhi oleh jari-jari atom dan jumlah elektron valensi atu muatan inti. Semakin kecil jari-jari atom,harga energi ionisasi akan semakin besar..Semakin besar muatan inti,energi ionisasi cenderung akan semakin besar.                                                                                                                          

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

4.      AFINITAS ELEKTRON

Afinitas Elektron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gas ketika menerima sebuah elektron

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

LATIHAN

1. Diketahui sistem periodik berikut:

Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!

  1. Unsur  yang merupakan unsur logam adalah......
  2. Unsur  yang merupakan unsur non logam adalah......
  3. Unsur yang memiliki jari-jari atom terpanjang adalah....
  4. Unsur yang memiliki energi ionisasi terbesar adalah....
  5. Urutan unsur berdasarkan kenaikan jari-jari atom adalah...
  6. Urutan unsur berdasarkan afinitas elektron adalah...
  7. Urutan unsur berdasarkan kenaikan energi ionisasi adalah...

2. Berikut ini energi ionisasi unsur-unsur golongan alkali tanah dari Be sampai Ba secara acak dalam kJ/mol : 550,900,503,738,590

a. Berapakah energi ionisasi Be?

b.Berapakah energi ionisasi Ca?

Bagaimanakah urutan energi ionisasi dari Be sampai Ba?

ISOTOP, ISOTON DAN ISOBAR

Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata ditemukan adanya unsur-unsur yang  memiliki  jumlah proton yang sama tetapi memiliki massa atom  yang  sama dan  ada pula unsur-unsur yang  memiliki  jumlah neutron sama atau  massa atom yang  sama tetapi nomor atom berbeda.

Untuk itu dikenalkanlah  istilah isotop, isoton dan isobar.

1.       Isotop

Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang berbeda disebut dengan isotop.

Contoh :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

p = 7

p = 7

p = 7

e = 7

e = 7

e = 7

n = 6

n = 7

n = 8

Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektronnya sama.

Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar), atom tersebut berdasarkan kelimpahan  isotop dan massa atom  semua isotop.

Contoh: Oksigen di alam terdiri dari 3 isotop dengan kelimpahan sebagai berikut

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Hitunglah massa atom rata-rata (Ar) dari unsur oksigen ini?

Jawab :

                  

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

LATIHAN

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 Kerjakanlah soal berikut:
 Besi terdiri dari 4 isotop yaitu
 Hitunglah nomor atom unsure  tersebut!

2.       Isoton

Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, bahwa neutron adalah selisih antara nomor massa dengan nomor atom; maka isoton tidak dapat terjadi untuk unsur yang sama. Jadi isoton adalah un sur-unsur ytang mempunyai jumlah neutron yang sama

Contoh :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

3.       Isobar

Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang sama. Adanya isotop yang membuat adanya isobar.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Sehingga antara
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
dan
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
merupakan isobar.

LATIHAN

Berikut ini terdapat bebarapa lambang atom unsur.
         

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

         Tentukan yang termasuk          a. Isotop          b. Isoton

         c. Isobar

NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA

Suatu atom  memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A).

1.       Nomor Atom (Z)
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang diberikan lambang Z. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur, karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya.
Sehingga nomor atom juga menunjukan jumlah elektron.

Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur. Atom oksigen mempunyai 8 proton dan 8 elektron sehingga nomor atomnya 8.

2.       Nomor Massa (A)
Seperti diuraikan sebelumnya massa elektron sangat kecil, dianggap nol. Sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron.

Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur. Atom oksigen mempunyai nomor atom 8 dan nomor massa 16, sehingga atom oksigen mengandung 8 proton dan 8 neutron.

Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah neutron

                 Atau

Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom

Penulisan lambang atom unsur menyertakan  nomor atom dan nomor  massa.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

dimana : A = nomor massa Z = nomor atom

X = lambang unsur

Contoh :
Hitunglah jumlah  proton, elektron dan  neutron dari unsur berikut:       

1.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

2.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

3.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Jawab :

1.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Jumlah proton = 19

Jumlah elektron = 19
Jumlah neutron = 39 – 19 = 20

2.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Jumlah proton = 13 Jumlah elektron = 13

Jumlah neutron = 27 – 13 = 14

3.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Jumlah proton = 26 Jumlah elektron = 26

Jumlah neutron = 56 – 26 = 30

LATIHAN

1. Tulislah lambang atom suatu unsur yang mempunyai     nomor   massa 52 dan nomor atom 24.

2. Tentukan nomor atom dan nomor massa serta     lambang dari atom yang mengandung :     a. 28 proton dan 31 neutron

    b. 4 proton dan 5 neutron

SOAL UH1

1.    Tuliskanlah teori atom menurut Bohr!

2.    Jelaskanlah sistem periodik menurut Dobereiner

3.    Jelaskanlah yang dimaksud dengan isotop, isoton, isobar

4.    Berikut ini terdapat bebarapa lambang atom unsur.
         

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Tentukan yang termasuk          a. Isotop          b. Isoton

         c. Isobar

5.    Apakah yang dimaksud dengan afinitas electron?

Jawaban :

Jawaban Soal No.

Bobot

1.      Teori atom Bohr

a.       Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.

b.      Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.

c.       Selama berada dalam lintasannya, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi yang diserap maupun dipancarkan.

15

2.      Sistem Periodik Triade Dobereiner

v  Kelebihan      :    Sudah mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifatnya.Tiap kelompok beranggotakan 3 unsur yang disebut dengan Triade.

Contoh triade antara lain : klor,brom,dan yodium; kalsium,stronsium,dan barium, belerang, selenium,dan telurium, besi,cobalt,dan mangan

v  Kekurangan  :     Karena terbatasnya jumlah unsur-unsur yang dapat dikelompokkan dalam triade dan adanya kesulitan mengenai cara membedakan berat atom dan berat molekul,maka para ahli kimia tidak mampu memahami makna Tride Dobereiner

15

3.      a. Isotop adalah : atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang berbeda 

b. Isoton adalah : atom yang mempunyai neutron sama tetapi memiliki nomor atom dan nomor massa berbeda

c. Isobar adalah : atom yang mempunyai nomor massa sama tetapi memiliki nomor atom berbeda

30

4.      a. isotop

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
   dan  
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

b. isoton

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
   dan  
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

c.       isobar

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
   dan  
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

30

5.      Afinitas Elektron adalah energi yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gas ketika menerima sebuah elektron

10

MASSA ATOM RELATIF DAN MASSA MOLEKUL RELATIFDalam struktur atom, Anda telah mempelajari bahwa atom, sangatlah kecil, oleh karena itu tak mungkin kita menimbang atom dengan menggunakan neraca.

“ Berdasarkan perhitungan para ahli, satu atom Hidrogen memiliki massa 1,67 x 10 -27 Kg “

Untuk membandingkan massa atom yang berbeda-beda, para ahli menggunakan skala massa atom relatif dengan lambang “ Ar “

Para ahli juga menggunakan isotop karbon C-12, sebagai standar dengan  massa atom  relatif  sebesar 12.

Contohnya

:
Massa atom  rata-rata Oksigen 1,33 kali lebih besar dari pada massa atom karbon - 12. Maka : Ar O = 1,33 x Ar C-12

... ... ... ...    ..= 1,33 x 12 = 15,96

Dengan ditetapkannya massa atom relatif karbon – 12 sebesar 12,000 , maka satuan massa atom relatif adalah :
... ... ... ...

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x massa atom C-12 Massa atom relatif suatu unsur menunjukkan berapa kali lebih besar massa atom unsur itu dibandingkan terhadap

...............

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x massa atom C-12 atau ….

  

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Massa molekul unsur atau senyawa dinyatakan oleh massa molekul (Mr). Massa molekul relatif adalah perbandingan massa molekul unsur atau senyawa terhadap

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
x massa atom C-12.

Massa molekul dapat dihitung dengan menjumlahkan Ar dari atom-atom pembentuk molekul tersebut.

Mr = S Ar

Contoh Soal :

Diketahui massa atom relatif (Ar) beberapa unsur sebagai berikut :
....Ca = 40
....O = 16
....H = 1
Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Ca(OH)2

Penyelesaian : Satu molekul Ca(OH)2 mengandung 1 atom Ca, 2 atom O, dan 2 atom H

....Mr Ca(OH)2 = Ar Ca + ( 2 Ar O ) + ( 2 Ar H )


.... .... .... ......= 40 + ( 2 x 16 ) + ( 2 x 1 )
.... .... .... ......=

40 + 32 + 2
.... .... .... ......= 74

Jika Anda telah paham, coba kerjakan latihan berikut.


LATIHAN
:

1.

Diketahui Ar Al = 27

S = 32 O = 16

Tentukan massa molekul relatif (Mr) senyawa Al2(SO4)3

2.

Diketahui Ar Cu = 63,5

S = 32 O = 16 H = 1

Tentukan massa molekul CuSO4 . 5 H2O

Susunan elektron pada masing-masing kulit dikenal sebagai konfigurasi elektron dan elektron yang berada pada kulit luar disebut elektron valensi.
Marilah kita pelajari satu persatu.

A.     Konfigurasi Elektron

Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap kulit atom dapat terisi elektron maksimum

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
, dimana n adalah kulit ke berapa.

Jika n = 1 maka berisi 2 elektron Jika n = 2 maka berisi 8 elektron Jika n = 3 maka berisi 18 elektron

dan seterusnya.

Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti. Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.

Contoh: Pengisian konfigurasi elektron

Nomor atom

 (jumlah elektron)

Kulit

K (n=1)

L (n=2)

M (n=3)

N (n=4)

O (n=5)

P (n=5)

Q (n=6)

1

3

4

11

15

19

20

1

2

2

2

2

2

2

-

1

2

8

8

8

8

-

-

-

1

8

8

8

-

-

-

-

-

1

2

54

2

8

18

18

8

88

2

8

18

32

18

8

2

Tabel . Konfigurasi elektron, pada atom golongan utama

Perhatikan konfigurasi elektron pada unsur dengan nomor atom 19.

Konfigurasi elektronnya bukanlah

K

L

M

N

2

8

9

tetapi

2

8

8

1

Hal ini dapat dijelaskan bahwa elektron paling luar maksimum 8, sehingga sisanya harus 1 di kulit terluar. Begitu pula dengan nomor atom 20.

Bagaimana dengan unsur dengan nomor atom 88?
Unsur dengan nomor atom 88 akan terisi sesuai dengan kapasitas kulit pada kulit K, L, M dan N serta masih ada sisa 28. sisa ini tidak boleh diletakkan seluruhnya di kulit O, sisa ini diletakkan pada kulit sesudahnya mengikuti daya tampung maksimum kulit sebelumnya yang dapat diisi yaitu 18, 8 atau 2 sehingga sisanya diisikan sesuai Tabel tersebut.

 LATIHAN

 Buatlah konfigurasi elektron untuk atom dengan nomor atom 11, 19, 20 dan 38.

B. Hubungan Konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam sistem periodik

Dalam konfigurasi elektron terdapat istilah elektron valensi,yaitu elektron yang terdapat pada kulit atom terluar. Jumlah elektron valensi dalam atom menentukan  sifat atom tersebut. Khususnya sifat kimianya. Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi yang sama terletak dalam satu golongan yang sama.Jadi jumlah elektron valensi  suatu atom unsur menyatakan jumlah golongan unsur tersebut,khususnya untuk unsur-unsur golongan utama.

Sementara itu, unsur-unsur yang mempunyai jumlah kulit yang sama terletak pada periode yang sama, sehingga jumlah kulit atom unsur menyatakan nomor periode unsur tersebut.

Contoh.

Tentukan konfigurasi elektron, jumlah elektron valensi dan letak  unsur arsenik (As) dalam tabel periodik yang mempunyai nomor atom 33 !

Jawab : 33As = 2, 8, 18, 5

            Jumlah kulit 4

            Jumlah elektron valensi 5

            Maka unsur tersebut terletak pada periode ke 4 gol VA

LATIHAN

Tentukan konfigurasi elektron, elektron valensi, periode dan golongan untuk unsur-unsur berikut:

IKATAN KIMIA

Suatu senyawa terbentuk dari unsur-unsur yang bergabung melalui ikatan kimia.Misalnya senyawa air (H2O),yang terbentuk dari unsur hidrogen (H) dan unsur Oksigen (O).Atom dari unsur H mempunyai elektron valensi 1,sedangkan atom dari unsur O mempunyai elektron valensi 6.Kedua unsur tersebut belum stabil.Agar stabil,suatu unsur harus memiliki elekron valensi 2 atau 8.Oleh karena itu,unsur H dan O yang kurang stabil bergabung membetuk senyawa H2O yang lebih stabil.Jadi setiap unsur mempunyai kecendrungan untuk mencapai kestabilannya dengan cara berikatan dengan unsur yang lain.

Unsur-unsur gas mulia (gol VIIIA) merupakan unsur-unsur yang stabil,tidak cenderung melepas elektron atau menerima elekron.Hal ini didukung oleh fakta bahwa gas mulia dialam terdapat sebagai unsur bebas.

Konfigurasi elektron gas mulia

Unsur

Lambang

Nomor atom

Konfigurasi elekron

Elektron valensi

Helium

Neon

Argon

Kripton

Xenon

Radon

He

Ne

Ar

Kr

Xe

Rn

            2

10

18

36

54

86

2

2 8

2 8 8

2 8 18 8

2 8 18 18 8

2 8 18 32 18 8

2

8

8

8

8

8

            Menurut G.N Lewis dan W.Kossel,kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh elektron valensinya yang berjumlah delapan,kecuali He yang hanya memiliki dua elektron. Menurut mereka setiap atom dalam pembentukan senyawa membentuk konfigurasi elektron yang stabil,yaitu konfigurasi elektron gas mulia yang disebut konfigurasi oktet.Oleh karena itu.kaidah ini disebut juga kaidah oktet (untuk helium disebut kaidah duplet)

            Atom-atom suatu unsur berusaha mencapai konfigurasi oktet atau konfigurasi duplet dengan cara berikatan dengan atom-atom lain.Ikatan yang terjadi dapat berupa ikatan ion,ikatan kovalen,atau ikatan kovalen koordinasi.

Lambang dan Struktur Lewis

Untuk mendukung teorinya,Lewis memperkenalkan cara penulisan konfigurasi elektron valensi dari atom-atom yang berikatan dengan menggunakan tanda yang disebut Lambang Lewis.

Lambang Lewis dibuat dengan cara menuliskan lambang atom dan dikelilingi oleh titik-titik atau garis yang menyatakan jumlah elektron valensi atom tersebut.

Lambang Lewis unsur-unsur golongan A

Golongan

IA

IIA

IIIA

IVA

VA

VIA

VIIA

VIIIA

Lambang

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Contoh

Tuliskan lambang lewis untuk unsur-unsur 3Li, 4Be, 5B, 6C, 7N, 8O, 9F, 10Ne

3Li = 2,1        Li

4Be= 2,2        Be

5B  = 2,3        B

6C  = 2,4        C

7N  = 2,5        N

8O  = 2,6        O

9F  = 2,7         F

10Ne = 2,8      Ne

LATIHAN

Tuliskan lambang Lewis untuk atom-atom unsur berikut!Manakah dari unsur-unsur tersebut yang paling stabil?

  1. 37Rb                 e. 55Cs
  2. 49In                  f. 81Tl                                 
  3. 35Br                  g. 85At
  4. 54Xe                 h. 87Fr

JENIS-JENIS IKATAN KIMIA

1. Ikatan Ion (elektrovalen)

            Ikatan  ion adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam ) dan atom lain yang mudah  menerima elektron (atom  non logam). Misalnya ikatan  ion pada molekul NaCl.  NaCl terbentuk dari atom 11Na dan atom 17Cl

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
11Na = 2,8,1                 melepas 1 elektron                   Na                  Na+ + e

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
17Cl  =  2,8,7                menerima 1 elektron                Cl + e             Cl-

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
                                                                                        Na + Cl              Na+ + Cl-

                                                                                                                     NaCl

2. Ikatan kovalen

            Ikatan  kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara besama-sama atau  sama-sama cenderung  menarik elektron (terjadi pada sesama atom non logam)

Contoh :

Ikatan antara 1H dengan  17Cl

- konfigurasi elektron

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
    1H     : 1 ,      menangkap 1 elektron               saling meminjamkan 1 elektron

    17Cl    : 2,8,7  menamgkap 1 elektron              untuk dipakai bersama (terjadi Ikatan kovalen )

- Struktur Lewis

    H    Cl                      Pasangan elektron bebas (PEB)  =  3 pasang

                                        Pasangan elektron ikatan (PEI)  = 1 pasang

- Rumus struktur

  H – Cl

Berdasarkan banyaknya pasangan elektron  ikatan (PEI) yang dipakai bersama, ikatan kovalen digolongkan menjadi:

a. Ikatan kovalen tunggal ( - )

            Terjadi bila terdapat satu pasang elektron yang dipakai bersama

Contoh : Ikatan pada molekul H2

               Struktur Lewis : H   H   atau H – H (ikatan kovalen tunggal)

                                          1 PEI

b. Ikatan kovalen rangkap dua ( = )

Terjadi bila terdapat dua pasang elektron yang dipakai bersama

Contoh : Ikatan pada molekul O2

            Stuktur Lewis : O   O   atau O = O (ikatan kovalen rangkap dua)

                                      2 PEI

c. Ikatan Kovalen rangkap tiga ( º )

Terjadi bila terdapat tiga pasang elektron yang dipakai bersama

Contoh :Ikatan pada molekul N2

            Stuktur Lewis : N      N    atau  N º N  (ikatan kovalen rangkap tiga)

                                       3 PEI

d. Ikatan kovalen koordinasi

Terbentuk dengan cara pemakaian  bersama  pasangan elektron yang berasal dari salah  satu atom/ion/molekul yang memiliki  pasangan elektron  bebas (PEB)

Contoh :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

SIFAT-SIFAT SENYAWA

A. SENYAWA ION

1. Mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif tinggi

2. Pada suhu kamar umumnya berbentuk padat (kristal garam)

3. Dalam bentuk padat (kristal) bersifat sebagai isolator,sedangkan dalam bentuk

    lelehannya bersifat konduktor

4. Dapat larut dalam pelarut polar,misalnya air dan kurang larut dalam pelarut

    organik,misalnya alkohol dan  eter

5. Terionisasi sempurna didalam air

B. SENYAWA KOVALEN

1. Mempunyai titik didih dan titik lebur yang relatif kecil

2. Pada suhu kamar umumnya berbentuk gas atau cair

3. Dalam bentuk padat maupun cair,senyawa kovalen merupakan isolator

4. Senyawa kovalen kurang larut dalam pelarut polar,tetapi dapat larut dalam

    pelarut non polar atau pelarut organik

LATIHAN

1. Bila ditinjau dari konfigurasi elektronnya,bagaimanakah kecendrungan atom-atom berikut ini mencapai kestabilan?

a. 12Mg

b. 13Al

c. 6C

d. 16S

e. 35Br

f. 19K

2. Bila atom 19K berikatan dengan atom 17Cl membentuk senyawa stabil,tentukan:

a. Jenis ikatan yang terjadi

b. Rumus kimia senyawa yang terbentuk

3. Tentukan jenis ikatan yang terjadi pada pembentukan  senyawa berikut dengan memberi tanda cek (Ö ) pada tempat yang sesuai!

Senyawa

Jenis ikatan

Ion

Kovalen Tunggal

Kovalen Rangkap

HF

H2O

HI

BeCl2

CaCl2

PCl3

CO2

BrCl

BF3

4. Berikut ini rumus struktur lewis NH4+








Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya


Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya




Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya



Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya


Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh anak panah  nomor........

KEPOLARAN MOLEKUL

Kepolaran molekul dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan dan bentuk molekul.

1. Ikatan Kovalen Polar

            Ikatan kovalen polar terbentuk jika atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan.Suatu ikatan kovalen disebut polar bila pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik lebih kuat kesalah satu atom.Semakin besar beda keelektronegatifan semakin polar ikatannya.

Contoh:

Atom/unsur

Keelektonegatifan

F

Cl

Br

I

4

3

2,8

2,5

Berdasarkan tabel diatas maka urutan kepolaran halida adalah:

HF >> HCl >> HBr >> HI

            Adanya pasangan elektron bebas (PEB)  pada atom  pusat akan mempengaruhi bentuk molekul. Jika atom  pusat memiliki PEB,maka bentuk molekul tidak simetris sehingga PEI tertarik lebih kuat keatom  pusat akibatnya molekul menjadi polar.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Contoh:

Mempunyai PEB,sehingga bentuk tidak simetris akibatnya molekul polar

2. Ikatan Kovalen Non Polar

            Ikatan kovalen non polar terbentuk jika atom-atom yang berikatan tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan.Suatu ikatan disebut non polar bila pasangan elektron ikatan (PEI) tertarik sama kuat kesemua atom yang berikatan.Bila atom-atom yang berikatan tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan,maka PEI akan tertarik sama kuat kesemua atom sehingga mengakibatkan molekulnya non polar.

Contoh:

Atom/unsur

Keelektonegatifan

F

Cl

Br

I

4

3

2,8

2,5

Berdasarkan tabel diatas maka F2,Cl2,Br2,I2 adalah senyawa kovalen non polar.

Bila atom pusat tidak memiliki PEB,maka bentuk molekulnya simetris,sehingga  PEI tertarik sama kesemua atom sehingga mengakibatkan molekulnya non polar.

Contoh:CH4,CCl2,BCl3,BeCl2

Senyawa polar mudah larut dalam pelarut polar (air,alkohol) dan senyawa non polar mudah larut dalam pelarut non polar (CCl4).Hal ini dikenal dengan like dissolves like.

PROSES PEMBENTUKAN IKATAN LOGAM DAN HUBUNGANNYA DENGAN SIFAT FISIS LOGAM.

            Logam tersusun dari  ion-ion positif  logam dalam  lautan elektron valensi dari masing-masing atom yang saling tumpang tindih.Setiap elektron valensi dapat bergerak bebas mengelilingi inti atom yang ada dalam kristal logam dan tidak terpaku  pada salah satu  inti atom.Gaya tarik inti atom logam dengan lautan elektron ini disebut ikatan logam.

             Oleh karena elektron dalam atom logam dapat bergerak bebas,maka unsur  logam dapat menghantarkan arus listrik.Semakin rapat susunan atom-atom semakin baik daya hantar  listriknya karena elektron-elektron semakin mudah bergerak bebas.

MEMPREDIKSI JENIS IKATAN

            Sifat fisis suatu senyawa sangat bergantung  pada jenis ikatan antar atom-atomnya. Jenis ikatan tersebut dapat diramalkan dengan memperhatikan jenis atom  yang berikatan,termasuk unsur logam atau non logam.

            Unsur logam dengan unsur non logam dapat dibedakan dengan menguji sifat-sifatnya. Unsur-unsur logam dapat menghantarkan  panas dan menghantarkan listrik dengan baik.Contoh unsur-unsur logam yaitu,besi,nikel,tembaga,aluminium, sedangkan perak, emas, perunggu dan kuningan termasuk logam campuran.

            Ikatan  ion terjadi antara atom  logam golongan IA (kecuali H) dan atom  non logam seperti golongan VIA dan VIIA.Ikatan  ion juga dapat terbentuk dari logam golongan  IIA dengan atom non logam gol VIA dan VIIA. Ikatan kovalen terjadi antara atom H dan atom IVA,VA,VIA,VIIA. Demikian juga antara atom gol IVA,VA,dan VIA dengan golongan VIIA.

LATIHAN

1.      Berdasarkan nilai elektronegatifitas unsur,tentukan manakah kutub positif dan kutub negatif dari atom-atom dalam molekul polar berikut dan manakah yang merupakan molekul paling polar.

a.       HF

b.      NH3

c.       HBr

d.      H2O

2.      Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut berdasarkan kepolarannya!

a.       CBr4

b.      F2

c.       PF3

3.      Ramalkan jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa-senyawaberikut ini!

Senyawa

Jenis ikatan

KBr

HBr

CaO

H2O

CH4

Br2

H2

NO2

NaH

CO

SOAL UH2

1.      Hitunglah Mr dari senyawa berikut.

a.       H2SO4                    b. HNO3

( Ar H=1, S=32, O=16, N=14)

2.      Tuliskanlah konfigurasi electron unsur  berikut, lalu tentukan periode dan golongannya!

a.       55Cs                        b. 32Ge

3.      Jelaskanlah perbedaan antara ikatan ion dengan ikatan kovalen.

4.      Tentukanlah jenis ikatan yang terjadi dan senyawa yang terbentuk antara :

a.       19K  dan 17Cl

b.      6C  dan  8O

5.      Jelaskanlah beda antara ikatan kovalen  polar dan nonpolar.

JAWABAN:

Jawaban Soal No.

Bobot

1.      a. Mr H2SO4  = 2xAr H + 1xAr S + 4xAr O = 2x1 + 1x32 + 4x16

                      = 2 + 32 + 64

                      = 98

b.  Mr HNO3 = 1xAr H + 1xAr N + 3xAr O = 1x1 + 1x14 + 3x16

                      = 1 + 14 + 48

                      = 63

20

2.      a.55Cs  =  2  8  18  18  8  1

   P   =  6

   G  =  1A

b. 32Ge = 2  8  18  4

   P  =  4

   G  =  4A

20

3.      Ikatan  ion :   adalah ikatan yang terbentuk antara atom yang mudah melepas elektron (atom logam ) dan atom lain yang mudah  menerima elektron (atom  non logam).

Ikatan  kovalen :  adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara besama-sama atau  sama-sama cenderung  menarik elektron (terjadi pada sesama atom non logam)

20

4.      a. 19K  = 2  8  8  1  (melepas 1 elektron)

17Cl  =  2  8  7   ( menangkap 1 elektron)

Maka ikatan yang terjadi adalah ikatan ion

b.6C  =  2  4

8O  =  2  6

Merupakan sama2 atom non logam, sehingga senyawa yang terjadi berikatan kovalen

20

5.      Ikatan kovalen polar : Terbentuk jika atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan

Ikatan kovalen non polar :  Terbentuk jika atom-atom yang berikatan tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan

20

TATANAMA  SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

A.TATANAMA SENYAWA

1. Tatanama Senyawa Biner

            Senyawa Biner adalah senyawa yang terdiri dari dua jenis unsur. Senyawa Biner dapat terbentuk dari unsur logam dan unsur non logam,atau terbentuk dari unsur-unsur non logam

a.      Tatanama senyawa Biner yang terbentuk  dari unsur logam dan non logam

1.      Senyawa yang unsur logamnya memiliki satu bilangan oksidasi (atom  unsur gol IA,IIA,dan IIIA), nama logamnya ditulis lebih dahulu diikuti dengan nama non logam dan diberi akhiran -  ida

Contoh:

NaCl   = Natrium Klorida

Na2O  = Natrium Oksida

Na2S   = Natrium Sulfida

KBr     = Kalium Bromida

Al2O3  = Aluminium Oksida

2.      Senyawa dengan unsur logamnya memiliki bilangan oksidasi lebih dari satu,muatan  logamnya dituliskan menggunakan angka romawi dalam tanda kurung

Contoh :

Fe SO4   = Besi (II) Sulfat

Fe Cl3     = Besi (III) Klorida

FeCl2      = Besi (II) Klorida

b.      Tatanama senyawa  Biner  yang terbentuk dari unsur-unsur non logam

1.      Jumlah unsur pertama dituliskan lebih dahulu,diikuti dengan nama unsur non logam pertama.Kemudian,menuliskan jumlah unsur kedua,diikuti dengan nama unsur non logam kedua dengan diberi akhiran ida.Jumlah unsur dinyatakan dengan bahasa Yunani,sebagai berikut:

1 = mono                     6 = heksa

2 = di                           7 = hepta

3 = tri                           8 = okta

4 = tetra                       9 = nona

5 = penta                      10 = deka

Tabel 2 : Rumus Molekul dan tatanama beberapa senyawa Biner

Rumus Molekul

Nama

Rumus Molekul

Nama

N2O

NO

N2O3

NO2

N2O5

P2O3

P2O5

Dinitrogen Monoksida

Nitrogen Monoksida

Dinitrogen Trioksida

Nitrogen Dioksida

Dinitrogen Pentaoksida

Difosfor Trioksida

Difosfor Pentaoksida

PCl3

PCl5

SO2

SO3

CCl4

CO

CO2

Fosfor  Triklorida

Fosfor Pentaklorida

Belerang Dioksida

Belerang Tioksida

Karbon Tetraklorida

Karbon Monoksida

Karbon Dioksida

2.      Senyawa biner yang terbentuk dari unsur-unsur non logam yang mengandung hidrogen (H),diberikan penamaan sebagai berikut:

HCl      = Asam Klorida

H2S      = Asam Sulfida

H2O     = Air atau hydrogen oksida

CH4      = Metana (bukan karbon tetrahidrida atau hidrogen karbida)

NH3     = amonia (bukan nitrogen trihidrida)

2. Tatanama Senyawa Poliatom

            Senyawa Poliatomik dibentuk oleh lebih dari dua atom yang berbeda.Nama  kation disebut lebih dahulu,diikuti nama anion. Anion Poliatom yang  mengandung oksigen sebagai atom  pusatnya dan memiliki bilangan oksidasi besar diberi akhirat ”at”. Adapun anion yang memiliki bilangan oksidasi kecil diberi akhiran ”it”.

Tabel 3: Rumus molekul dan tatanama beberapa senyawa dan ion poliatom

Rumus molekul

Nama

Rumus molekul

Nama

K2SO4

K2SO3

SO42-

SO32-

Na3PO4

Na3PO3

PO43-

PO33-

Kalium Sulfat

Kalium Sulfit

Ion Sufat

Ion sulfit

Natrium fosfat

Natrium Fosfit

Ion Fosfat

Ion Fosfit

NaOH

Ca(OH)2

OH-

KCN

CN-

H2SO4

H2SO3

H3PO4

H3PO3

Natrium Hidroksida

Kalsium Hidroksida

Ion Hidroksida

Kalium Sianida

Ion Sianida

Asam Sulfat

Asam Sulfit

Asam Fosfat

Asam Fosfit

3. Tatanama Senyawa Organik

            Senyawa Organik adalah senyawa yang pada mulanya membatasi pada senyawa yang berasal dari makhluk hidup,tetapi sekarang mencakup senyawa-senyawa karbon buatan ,misalnya plastik.

Contoh:

CO(NH2)2        = Urea

C6H12O6           = Glukosa

C12H22O11         = Sukrosa

C3H6O              = Aseton

NH3                 = Amonia

CHCl3              = Kloroform

C6H6                      = Benzena

C10H8               = Naftalena

LATIHAN

1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut ini!

a. PCl5                          f. Cu2O

b. Cl2O                         g. SnO2

c. CBr4                         h. Hg2Cl2

d.Cl2O5                                    i. Na2CO3

e. Al2S3                                    j. CuSO4

2. Tuliskan rumus molekul senyawa-senyawa berikut ini!

a. Difosfor trioksida

b. Besi (II) Sulfida

c. Silikon Dioksida

d.Diarsen Trioksida

e.Tembaga (I) klorida

f. Timbal (II) bromida

3. Apakah nama trivial (nama khusus) untuk senyawa-senyawa berikut ini!

a.H2O

b.CH3COOH

c.NH3

d.H2SO4

PERSAMAAN REAKSI KIMIA

      Persamaan Reaksi adalah persamaan yang menggambarkan terjadinya suatu reaksi kimia,meliputi lambang dan rumus serta tanda panah yang menunjukkan terjadinya reaksi.Dalam persamaan reaksi,zat-zat yang bereaksi terletak disebelah kiri tanda panah (disebut pereaksi),sedangkan zat-zat hasil reaksi terletak disebelahkanan tanda panah (disebut hasil reaksi)

      Secara umum persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
      pA + qB                                         rC + sD

Keterangan:

A dan B sebagai pereaksi

C dan D sebagai hasil reaksi

p koefisien reaksi zat A

q koefisien reaksi zat B

r koefisien reaksi zat C

s koefisien reaksi zat D

      Dasar penyetaraan  reaksi adalah Hukum Kekekalan Massa,yang  menyatakan  bahwa jumlah  massa sebelum reaksi sama dengan jumlah  massa sesudah reaksi. Dalam  persamaan  reaksi  yang  sudah disetarakan ,jumlah atom  pereaksi sama dengan  jumlah  atom hasil  reaksi.

Contoh:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
1. Setarakan persamaan reaksi : NaOH + HCl                NaCl + H2O

            Penyelesaian

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
      NaOH + HCl                    NaCl + H2O

            5 atom                            5 atom

Persamaan reaksi ini sudah setara sehingga masing-masing koefisien bernilai satu.

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
2. Setarakan persamaan reaksi Fe + O2                   FeO

            Penyelesaian

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
             Fe + O2                       FeO

               3 atom                      2 atom

Persamaan reaksi  ini belum setara.Cara penyetaraannya adalah sebagai berikut:

a.       Jumlah atom  Fe dikiri dan dikanan sudah sama yaitu ....

b.     

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Jumlah atom  O dikiri =.......sedangkan dikanan =....., sehingga koefisien O2 disebelah kiri dikalikan......,menjadi    Fe +.... O2                   FeO

Agar koefisien tidak berbentuk pecahan,persamaan tersebut dikalikan ...,menjadi

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
              .....Fe + ....O2               .....FeO



Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 

                 ..... atom                  ..... atom

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
3. Setarakan persamaan reaksi : Al + O2             Al2O3

            Penyelesaian

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

a. Jumlah atom Al dikiri = ....,sedangkan dikanan = .....sehingga koefisien Al disebelah kiri dikalikan ....., menjadi :  ....Al + O2             Al2O3

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
b. Jumlah atom O dikiri = ....,sedangkan dikanan = .....,sehingga koefisien O2 disebelah kiri dikalikan ..... ,menjadi   ...Al + .......O2             Al2O3

c.Agar tidak berbentuk pecahan,persamaan reaksi dikalikan .... sehingga reaksi lengkapnya menjadi

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 ....Al + ....O2                 .... Al2O3

      ..... atom              .....atom

LATIHAN

1. Setarakan persamaan reaksi berikut ini :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
a. NaOH (aq) + H2SO4 (aq)                                  Na2SO4 (aq) + H2O (l)

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
b. N2 (g) + H2 (g)                                        NH3 (g)

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
c. CuCl2 (aq) + NaOH (ag)                         Cu(OH)2 (s) + NaCl (aq)            

2. Tuliskan persamaan reaksi

  1. Logam besi bereaksi dengan larutan asam sulfat menghasilkan larutan besi (II)sulfat dan gas hidrogen
  2. Natrium karbonat padatbereaksi dengan larutan asam sulfat menghasilkan natrium sulfat dan asam karbonat

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA

A. HUKUM KEKEKALAN MASSA ( HUKUM LAVOISIER )

            Berdasarkan  hasil  penelitiannya Lavoisier merumuskan hukum  kekekalan massa sebagai berikut:”massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat setelah reaksi”.

Contoh:

Massa zat yang bereaksi

Massa zat hasil reaksi

Besi (II) sulfida

Massa besi

Massa Sulfur

14

28

42

56

8

16

24

32

22

44

66

88

B. HUKUM PERBANDINGAN TETAP (HUKUM PROUST)

            Proust mengemukakan suatu hukum yang bunyinya :”Perbandingan Massa unsur-unsur dalam senyawa selalu tetap”

Contoh :

Reaksi pembentukan air:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
Hidrogen  +  Oksigen               Air

1 gram           8 gram                9 gram

2 gram           16 gram             18 gram

4 gram            32 gram            36 gram

            Berdasarkan data tersebut perbandingan massa hidrogen dengan  massa oksigen dalam air selalu tetap,yaitu 1:8

C. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA ( HUKUM DALTON )\

            Hukum Dalton berbunyi :” Jika dua macam unsur dapat membentuk senyawa,maka perbandingan massa unsur pertama yang bersenyawa dengan unsur kedua dengan massa yang sama adalah berbandingsebagai bilangan bulat dan sederhana”

            Perbandingan Massa unsur-unsur dalam beberapa senyawa

Senyawa

Perbandingan Massa Unsur-unsur

Perbandingan Massa unsur yang berbeda

I. Karbon Monoksida

II.Karbon Dioksida

12 gram karbon

12 gram karbon

16 gram oksigen

32 gram oksigen

Massa unsur berbeda adalah oksigen,maka

OI : OIIc = 16 : 32 = 1 : 2

I. Belerang Dioksida

II. Belerang Trioksida

32 gram belerang

32 gram belerang

32 gram oksigen

48 gram oksigen

Massa unsur berbeda adalah oksigen,maka

OI : OIIc = 32 : 48 = 2 : 3

I. Nitrogen Monoksida

II. Dinitrogen Oksida

14 gram nitrogen

28 gram nitrogen

16 gram oksigen

16 gram oksigen

Massa unsur berbeda adalah nitrogen,maka

NI : NIIc = 14 : 28 = 1 : 2

Contoh :

Dua unsur C dan O dapat membentuk dua senyawa yaitu CO dan CO2

Bagaimanakah  perbandingan  massa unsur pertama yang bersenyawa dengan massa yang sama terhadap senyawa yang kedua? (Ar C = 12,O = 16 )

Jawab :

1. Jika diambil massa C yang sama,maka:

- Dalam CO ; CI : OI = 12 : 16 = 3 : 4

- Dalam CO2 ; CII : OII = 12 : 32 = 3 : 8

Berarti perbandingan massa dari OI : OII = 4 : 8

2. Jika diambil massa O yang sama,maka:

- Dalam CO ; CI : OI = 12 : 16 = 6 : 8

- Dalam CO2 ; CII : OII = 6 : 16 = 3 : 8

Berarti perbandingan massa dari OI : OII = 6 : 3 = 2 : 1

D. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME (GAY LUSSAC)

            Hukum Gay Lussac berbunyi : “Pada temperatur dan tekanan yang sama,perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

Contoh :
1. Reaksi pembentukan uap air

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
            2H2 + O2                  2H2O

            Perbandingan volume = 2 :1 : 2

            Perbandingan koefisien = 2 : 1 : 2

2. Reaksi pembentukan gas hidrogen klorida

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
            H2 + Cl2               2HCl

            Perbandingan volume = 1 :1 : 2

            Perbandingan koefisien = 1 : 1 : 2

3. Reaksi pembentukan gas amonia

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
            3H2 + N2               2NH3

            Perbandingan volume = 3 :1 : 2

            Perbandingan koefisien = 3 : 1 : 2

Jadi dapat disimpulkan bahwa perbandingan volume gas sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.Denagan demikian bila volume salah satu gas dalam reaksi diketahui,maka volume gas yang lain dapat dihitung dengan cara membandingkan sebagai berikut:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
                    

Volume A =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x Volume B

Contoh :

Sebanyak 5 liter gas metana dibakar sempurna dengan gas oksigen menurut reaksi :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
            CH4 + O2                        CO2 + H2O

Bila semua gas diukur pada suhu dan tekanan yang sama,hitunglah :

a. Volume gas oksigen yang diperlukan

b.Volume gas CO2 yang dihasilkan

c. Volume uap air yang dihasilkan

Jawab :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
CH4 + O2                        CO2 + H2O

a. Volume O2 =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
x Volume CH4

                                =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x 5 = 10 liter

b. Volume CO2 =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
x Volume CH4

                                =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x 5 = 5 liter

c.  Volume H2O =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
x Volume CH4           =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 x 5 = 10 liter

E. HUKUM AVOGADRO

            Hukum Avogadro berbunyi : “Pada suhu dan tekanan yang sama,semua gas yang volumenya sama mengandung jumlah molekul yang sama.

Secara matematis Hukum Avogadro dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
        

Contoh :

Pada suhu dan tekanan tertentu 22,4 liter gas oksigen mengandung 6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 molekul oksigen.Berapa jumlah molekul CH4 yang terkandung dalam 11,2 liter gas CH4,bila diukur pada suhu dan tekanan yang sama?

Jawab :

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
=
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

2 =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

Jumlah molekul CH4 =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 = 3,01 x 10
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

LATIHAN

1.      Sebanyak 12 gram logam  magnesium dibakar diudara membentuk 20 gram  magnesium oksida (MgO).Tentukan  massa gas oksigen yang diperlukan dalam  pembakaran  tersebut?

2.      Tiga orang masing-masing Anto,Budi dan  Candra membuat natrium klorida (garam dapur) dengan mereaksikan logam natrium dengan gas klor. Hasil yang diperoleh oleh ketiga orang tersebut adalah sebagai berikut:

Nama

Massa natrium klorida

Massa natrium

Anto

0,75

0,295

Budi

4

1,572

Candra

7,5

2,949

Tentukan :

  1. Massa gas klor  yang digunakan oleh Anto,Budi dan Chandra
  2. Perbandingan massa natrium dan gas klor yang digunakan oleh Anto,Budi dan Chandra

3. Perhatikan data tabel berikut!

No

Senyawa

Perbandingan Massa Unsur-unsur

1

I. Tembaga (I) Sulfida

II. Tembaga (II) Sulfida

63,5 gram tembaga

63,5 gram tembaga

16 gram belerang

32 gram belerang

2

I.Ferro Oksida

II.Ferri Oksida

56 gram besi

112 gram besi

16 gram oksida

48 gram oksida

Tentukan perbandingan massa unsur tersebut sesuai dengan hukum Perbandingan Berganda Dalton!

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
4. 2 liter gas metana (CH4) dibakar menurut reaksi : CH4 + O2            CO2 + H2O

a.       Berapa litergas O2 yang diperlukan?

b.      Berapa liter masing-masing gas CO2 dan uap air (H2O) yang terbentuk?

c.       Bila 2 liter CH4 mengandung 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 molekul,berapa molekul CO2 yang terbentuk?

KONSEP MOL

            Dalam Ilmu Kimia ada satuan jumlah zat yang disebut dengan mol,dimana 1 mol = 6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 partikel. Jadi satu mol suatu zat adalah banyaknya zat tersebut yang mengandung 6,02 x 10
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 partikel.
Bilangan 6,02 x 10
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 ini disebut bilangan Avogadro (L) sedangkan
 partikel zat dapat berupa atom, molekul dan ion.

Misalnya : 1 mol unsur besi (Fe) mengandung  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom besi

                  1 mol senyawa air (H2O) mengandung  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 molekul air

                  1 mol ion Na+ mengandung  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 ion Na+

HUBUNGAN MOL DENGAN JUMLAH PARTIKEL

Dari pengertian mol diatas ,dapat kita peroleh hubungan mol dengan jumlah partikel sebagai berikut :

1 mol Fe mengandung  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom Fe

2 mol Fe mengandung 2 x  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom Fe

N mol Fe mengandung n x  6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom Fe

Secara umum :

Jumlah Partikel = mol x L            atau             mol = jumlah partikel

                                                                                                    L

Contoh: Dalam 0,2 mol air (H2O),hitunglah :

  1. Jumlah molekul H2O
  2. Jumlah atom  oksigen
  3. Jumlah atom  hidrogen

Jawab :

  1. Jumlah molekul H2O = mol x L

                                                = 0,2 x 6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

                                             = 1,204 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

  1. Jumlah atom O  = 1 x jumlah molekul H2O

 = 1 x  1,204 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

 = 1,204 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom O

  1. Jumlah atom H = 2 x jumlah molekul H2O

 = 2 x  1,204 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

 = 2,408 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom H

HUBUNGAN MOL DENGAN MASSA (MASSA MOLAR)

Massa Molar adalah massa dari 1 mol suatu zat dalam gram

6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
gram atom C massanya 12 gram (6,02 x 10
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 = 1 mol )
 jadi :

1 mol C massanya  = 12 gram

2 mol C massanya  = 2 x 12 gram (Ar C = 12 )

n mol C massanya  = n x 12 gram ,sehingga diperoleh hubungan :

massa  = mol x Ar atau Mr           atau mol =     massa         atau       Ar / Mr = massa
                                                                  
      Ar atau Mr                                    mol

Mr senyawa = jumlah Ar atom-atom  penyusunnya

Contoh : Mr H2SO4    = 2.Ar H + Ar S + 4.Ar O

                                 = 2.1 + 1.32 + 4.16

                                 = 2 + 32 +64

                                 = 98

Contoh : Berapa gram massa dari :

  1. 0,5 mol besi (Ar Fe = 56 )
  2. 1,204 x  10
    Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
     atom  besi

Jawab : a. Massa = mol x Ar

                            = 0,5 x 56

                            = 28 gram

b. mol = jumlah partikel        = 1,204 x  10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
      = 0,2 mol

                        L                       6,02 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
  

     Massa  = mol x Ar

                 = 0,2 x 56

                 = 11,2 gram

HUBUNGAN MOL DENGAN VOLUME (VOLUME MOLAR)

Volume Molar adalah volume dari 1 mol suatu gas pada keadaan standar. Keadaan standar adalah pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm,yang terkenal dengan STP (Standar Temperature and Pressure).

Volume1 mol gas apa saja pada 0oC dan 1 atm adalah sebesar 22,4 liter.

Jadi pada STP,volume 1 mol gas = 22,4 liter

                        Volume 2 mol gas = 2 x 22,4 liter

                        Volume n mol gas = n x 22,4 liter

Secara umum hubungan mol dengan volume gas adalah :

V = mol x 22,4                          atau                mol =   volume

                                                                                      22,4

Contoh :

Berapa liter volume dari 3,4 gram gas NH3 (AR N = 14,H = 1) bila diukur pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm?

Jawab : mol = massa   =  3,4  = 0,2

                          Mr          17

            Volume = mol x 22,4 = 0,2 x 22,4 = 4,48 liter

VOLUME GAS PADA KEADAAN TIDAK STANDAR

            Volume gas pada keadaan tidak standar dapat dihitung dengan rumus :

P.V = n.R.T             dimana :      P = Tekanan (atm), 1 atm = 76 cmHg

                                                V = volume (liter)

                                                n =  mol

                                                R = Tetapan gas = 0,082 liter atm / mol K

                                                T = suhu mutlak (Kelvin(K)) = (oC + 273)K

Contoh :

Berapakah volume gas Cl2 pada suhu 27oC dan tekanan 76 cmHg massanya 14,2 gram.Ar Cl = 35,5

 Diket : P = 76 cmHg = 1 atm

            Massa = 14,2 gram

            Ar Cl = 35,5,maka Mr Cl2 = 2 x 35,5 = 71

            R = 0,082

            T = 27oC = 27 + 273 = 300 K

Ditanya : V

Jawab : P.V = n. R.T

             P.V =    massa      x R.T

                              Mr

            1 x V = 14,2 x 0,082 x 300

                           71

                   V = 4,92 liter

VOLUME GAS DIUKUR PADA KEADAAN YANG SAMA DENGAN GAS LAIN

Hukum Avogadro :

“ Pada suhu dan  tekanan  yang sama ,gas-gas yang volumenya sama mengandung  jumlah partikel yang sama ( ini berarti molnya juga sama )

Secara umum diperoleh hubungan : mol X       = Volume gas X

                                                          Mol Y          Volume gas Y

Dari hukum Avogadro dapat disimpulkan bahwa perbandingan mol sama dengan perbandingan jumlah partikel dan juga sama dengan perbandingan volume gas.

Contoh : Berapa liter volume dari 32 gram gas metana (CH4) bila diukur pada :

a.       Keaadaan standar

b.      Suhu 27oC dan tekanan 1 atm

c.       Keaadaan dimana 3,4 gram gas NH3 volumenya 5 liter (Ar C=12,H=1,

      N = 14 )

Jawab :

Mol CH4 = massa = 32 = 2 mol

                     Mr       16

    = 2 x 22,4

    = 44,8 liter

1.V = 2 x 0,082 x 300

   V = 49,2 liter

c. mol NH3 = massa = 3,4 = 0,2

                        Mr         17

Mol CH4  = VCH4      

mol NH3     VNH3

 2   = VCH4

           0,2         5

            VCH4 = 2 x 5  = 50 liter

                           0,2

LATIHAN

1. Sepotong kawat tembaga mengandung 2,5 x 10

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 atom Cu.Tentukan massa kawat tembagaq tersebut jika Ar Cu = 63,5!

2. Hitunglah massa dari :

a. 0,75 mol natrium (Ar = 23)

b. 0,25 mol kalsium hidroksida ,Ca(OH)2 (Ar H = 1,Ar O= 16,Ar Ca = 40 )

3. Hitung volume gas SO3 sebanyak 16 gram jika diukur pada :

a. Keadaan standar (STP)

b. suhu 27oC dan tekanan 1 atm

c.suhu dan tekanan tertentu jika volume 0,25 mol gas N2 sama dengan 7 liter

(Ar S = 32 ,Ar O = 16 )

RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL

            Rumus Empiris adalah rumus yang paling sederhana yang menyatakan perbandingan sederhana yang menyatakan perbandingan mol atom dari unsur penyusun senyawa tersebut.Misalkan,rumus empiris glukosa (C6H12O6) adalah CH2O.Ini menunjukkan bahwa jumlah atom karbon,higrogen,dan oksigen memiliki perbandingan 1 : 2 : 1.

            Ada beberapa zat yang berupa padatan dan cairan,rumus kimia yang bermakna hanyalah rumus empiris.Contoh : padatan kobalt (II) klorida dengan rumus kimianya CoCl2.

            Rumus molekul suatu senyawa adalah rumus yang menyatakan jumlah atom yang sebenarnya dari masing-masing unsur pembentuk senyawa tersebut. Dengan mengetahui jumlah atom yang pasti dan sebenarnya dari unsur-unsur pembentuk senyawa,maka dapat diketahui pula sifat-sifat atau karakteristik senyawa tersebut.Misalkan Etena (C2H4), Propena (C3H6), masing-masing memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda tetapi memiliki rumus empiris yang sama

            Rumus molekul merupakan kelipatan bilangan bilangan bulat dari rumus empiris.Dengan demikian,untuk menentukan rumus molekul dibutuhkan data perkiraan massa molekul dibutuhkan data perkiraan massa molekul relatifnya (Mr) sehingga nilai n dapat ditentukan.

            RUMUS MOLEKUL = (RUMUS EMPIRIS)n

                                    Mr = n x Er

Mr = massa molekul relatif

Er  = massa molekul relatif berdasarkan rumus empiris

n = Bilangan bulat

SOAL UH3

1.      Berilah nama senyawa di bawah ini:

a.    NaCl

b.    H2SO4

c.    NH4OH

d.    P2O5

2.      Setarakanlah persamaan reaksi berikut ini.

             NH3 + O2 ® NO + H2O

3.      Jelaskanlah yang dimaksud dengan hukum perbandingan volume menurut Gay Lusaac

4.      Hitunglah jumlah mol partikel dibawah ini.

a.    40 gram NaOH (Ar Na=23, O=16, H=1)

b.    11,2 L HCl

5.      Tentukanlah rumus empiris  dan rumus  molekul dari 60 gram Karbon dan 10 gram Hidrogen dari senyawa CnHn dengan jumlah Mr = 70

 (Ar C=12, H=1)

JAWABAN:

Jawaban Soal No.

Bobot

1.      a. NaCl = Natrium Klorida

b.H2SO4 = Hidrogen Sulfat

               = Asam Sulfat

c.NH4OH = Amonium Hidroksida

d.P2O5  = Dipospor pentaoksida

20

2.      2NH3  +  O2   ®  2NO  +  3H2O

20

3.      Hukum Gay Lusaac : “Pada temperatur dan tekanan yang sama,perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.

20

4.      a.Mr NaOH = 40

mol NaOH =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
  =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 = 1 mol

b.mol HCl =

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 =
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 = 0,5 mol

20

5.      C  :  H  = 

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 :
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

             = 

Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya
 : 
Kelompokkanlah senyawa-senyawa berikut ini berdasarkan kepolarannya

             = 5 :  10

Jadi rumus molekul = C5H10

Sedangkan rumus empiris = CH2

20

mudah2an ada manfaatnya...

mohon koreksi jika ada kesalahan.. :)


Page 2