Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?
Lihat Foto

Shutterstock/Arif biswas

Ilustrasi protein urine, penyebab protein urine tinggi, pemeriksaan protein urine

KOMPAS.com - Protein urine dapat muncul ketika organ ginjal mengalami gangguan.

Melansir Kidney Fund, protein normalnya berada di dalam darah. Jenis protein utama yang ada di dalam darah disebut albumin.

Protein sangat penting untuk tubuh. Manfaatnya antara lain untuk membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, serta mengontrol jumlah cairan di dalam darah.

Ketika ginjal bermasalah, protein dapat bocor melalui filter ginjal dan masuk ke dalam urine. Akibatnya, kadar protein urine tinggi atau melonjak.

Baca juga: Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal

Penyebab protein urine tinggi

Melansir Mayo Clinic, fungsi ginjal untuk menyaring produk limbah dari darah dan mempertahankan zat yang dibutuhkan tubuh.

Namun, beberapa penyakit dan kondisi menyebabkan protein bisa menembus filter ginjal.

Umumnya, protein urine bakal naik untuk sementara saat tubuh kekurangan cairan, stres, kedinginan, demam, dan olahraga berat.

Namun, protein urine tinggi di atas umumnya tidak terkait dengan gangguan pada ginjal.

Beberapa masalah kesehatan dan kondisi yang bisa jadi penyebab protein urine tinggi berkepanjangan serta terkait dengan penyakit ginjal, antara lain:

  • Amiloidosis atau penumpukan protein abnormal di organ tubuh
  • Efek samping obat anti-peradangan nonsteroid
  • Penyakit ginjal kronis
  • Penyakit diabetes
  • Infeksi lapisan dalam jantung atau endokarditis
  • Peradangan pada filter ginjal atau glomerulonefritis
  • Penyakit jantung
  • Gagal jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit limfoma hodgkin
  • Penyakit berger atau radang ginjal karena penumpukan antibodi imunoglobin A
  • Infeksi ginjal
  • Lupus
  • Malaria
  • Mieloma multipel
  • Sindrom nefrotik karena kerusakan pembuluh darah filter ginjal
  • Preeklamsia
  • Kehamilan
  • Penyakit radang sendi atau rheumatoid arthritis
  • Sarkoidosis atau penyakit peradangan di sejumlah bagian tubuh
  • Penyakit anemia sel sabit

Beberapa kondisi dan masalah kesehatan di atas bisa menyebabkan protein urine tinggi.

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?
Lihat Foto

Shutterstock/Chamaiporn Naprom

Ilustrasi urine berbusa

KOMPAS.com - Tingginya kadar protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

Kondisi kelebihan protein dalam tes urine ini dalam dunia medis dikenal dengan proteinuria.

Normalnya, kadar protein urine adalah rendah. Kadar protein urine sesekali meningkat saat seseorang berolahraga atau sakit.

Namun, kadar protein urine yang ajek tinggi bisa jadi tanda gangguan kesehatan, terutama penyakit ginjal.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Melansir Kidney Fund, setiap orang memiliki protein di dalam darahnya. Protein utama yang terdapat dalam darah adalah albumin.

Protein memiliki banyak tugas penting bagi tubuh. Di antaranya membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, sampai mengontrol cairan dalam darah.

Fungsi ginjal yang sehat utamanya mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga protein dan nutrisi penting tetap berada di aliran darah.

Ketika ginjal bermasalah, beberapa protein seperti albumin bisa menembus filter ginjal dan merembes ke dalam urine.

Baca juga: 7 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal

Tanda protein urine tinggi

Ketika ginjal baru mulai bermasalah, protein urine biasanya belum melonjak.

Namun, saat hasil tes urine menunjukkan rasio kadar albumin dan jumlah kreatinin dalam urine (UACR) tinggi, atau lebih dari 30 miligram/gram, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit ginjal.

Merdeka.com - Setiap orang memiliki protein dalam darahnya. Kita tahu bahwa protein merupakan salah satu jenis gizi yang penting bagi tubuh. Protein akan membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi dan mengontrol jumlah cairan dalam darah Anda. Protein utama yang terdapat di dalam darah disebut albumin.

Fungsi ginjal akan berpengaruh pada peredaran protein dalam tubuh. Ginjal yang sehat akan mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari darah Anda, tetapi membiarkan protein dan nutrisi penting lainnya melewati dan kembali ke aliran darah Anda.

Namun, ketika ginjal tidak bekerja secara normal, mereka dapat membiarkan beberapa protein (albumin) keluar melalui filternya, menuju ke dalam urine Anda. Kondisi protein yang terdapat di dalam urine disebut proteinuria atau albuminuria. Memiliki protein dalam urine bisa menjadi tanda sindrom nefrotik atau tanda awal penyakit ginjal.

Ada berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab proteinuria. Melansir dari laman healthline.com, berikut penyebab proteinuria beserta gejala dan cara mengobatinya.

2 dari 6 halaman

Dehidrasi

Penyebab proteinuria yang pertama, yaitu dehidrasi. Tubuh Anda menggunakan air untuk mengirimkan nutrisi seperti protein ke ginjal. Namun tanpa cairan yang cukup atau dehidrasi, ia akan kesulitan melakukan tugasnya. Kondisi dehidrasi juga menjadi penyebab umum dari proteinuria sementara.

Pada gilirannya, ginjal tidak dapat menyaring protein dengan benar dan membuatnya berakhir di urine sebagai gantinya.

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?

© today.com

Gejala lain tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Anda mungkin mengalami:

  • kelelahan
  • sakit kepala
  • pusing
  • rasa haus yang meningkat
  • urine berwarna gelap
  • buang air kecil berkurang
  • mulut atau kulit kering

Dehidrasi dapat disebabkan oleh:

  • diare
  • muntah
  • keringat berlebih
  • demam
  • kurang minum air putih

Tekanan Darah Tinggi

Penyebab proteinuria yang kedua karena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini menurunkan kemampuan mereka untuk menyerap kembali protein, yang mengalir ke dalam urin.

Karena tekanan darah tinggi berkembang secara perlahan, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala selama bertahun-tahun. Tetapi ketika kondisinya menjadi semakin parah, ini dapat menyebabkan:

  • sakit kepala
  • sesak napas
  • mimisan

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?

©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ilya Andriyanov

Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab. Namun pada beberapa orang, tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh:

  • penyakit ginjal
  • masalah tiroid
  • apnea tidur obstruktif
  • tumor kelenjar adrenal
  • beberapa obat, seperti kontrasepsi atau dekongestan

3 dari 6 halaman

Diabetes Melitus

Penyebab proteinuria yang ketiga karena diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Ada beberapa jenis diabetes seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Pada diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan berisiko membuat protein bocor ke dalam urine.

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?
©Shutterstock/macgyverhh

Gejala diabetes tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Anda mungkin mengalami:

  • rasa haus dan lapar yang meningkat
  • sering buang air kecil
  • kelelahan
  • pandangan kabur
  • penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Glomerulonefritis

Penyebab proteinuria yang keempat karena glomerulonefritis. Proteinuria dapat mengindikasikan glomerulonefritis atau peradangan pada glomeruli. Biasanya, ketika glomeruli menyaring darah, mereka juga akan menyerap kembali protein. Tetapi jika mereka mengalami masalah, protein dapat melewatinya dan masuk ke urine.

Glomerulonefritis dapat menyebabkan serangkaian gejala yang disebut sindrom nefrotik. Selain proteinuria, ini termasuk:

  • hiperlipidemia, atau kadar lemak dan kolesterol darah yang tinggi
  • kaki, atau pergelangan kaki bengkak
  • hipoalbuminemia, atau kadar protein darah rendah

Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan hematuria atau sel darah merah yang tercampur dalam urine. Ini membuat urine terlihat merah muda. 

Biasanya, glomerulonefritis terjadi ketika sistem kekebalan menyerang ginjal. Ini juga dikaitkan dengan kondisi:

  • endokarditis bakterialis
  • HIV
  • hepatitis B
  • hepatitis C
  • lupus
  • nefropati diabetik
  • tekanan darah tinggi

4 dari 6 halaman

Penyakit Ginjal Kronis

Penyebab proteinuria yang kelima yakni karena penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini dapat menyebabkan proteinuria pada tahap awal, tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala yang terlihat.

Kelainan apa yang terjadi jika urine mengandung protein?
©©eheandme.com

Saat penyakit ginjal kronis ini berkembang, Anda mungkin akan mengalami:

  • sesak napas
  • sering buang air kecil
  • cegukan
  • kelelahan
  • mual
  • muntah
  • susah tidur
  • kulit kering dan gatal
  • tangan dan kaki bengkak
  • nafsu makan buruk

Penyakit berikut dapat merusak ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis:

  • glomerulonefritis
  • diabetes
  • tekanan darah tinggi
  • penyakit jantung
  • nefritis interstisial
  • penyakit ginjal polikistik
  • infeksi ginjal berulang

Penyakit Autoimun

Sistem kekebalan tubuh biasanya menghasilkan antibodi dan imunoglobulin untuk melawan organisme asing. Tetapi jika Anda memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi.

Jika autoantibodi melukai glomeruli, dapat menyebabkan peradangan. Hal ini menyebabkan kerusakan ginjal dan akhirnya, proteinuria.

Penyakit autoimun berikut berhubungan dengan proteinuria:

  • Lupus eritematosus sistemik. Meskipun lupus eritematosus sistemik (SLE) melibatkan kulit dan persendian, kondisi ini juga dapat mempengaruhi ginjal.
  • Sindrom Goodpasture. Pada sindrom Goodpasture, autoantibodi secara khusus akan menyerang ginjal dan paru-paru.
  • nefropati IgA. Nefropati IgA terjadi ketika deposit imunoglobulin A menumpuk di glomeruli.

5 dari 6 halaman

Preeklamsia

Pada preeklamsia, orang hamil mengalami tekanan darah tinggi pada atau setelah 20 minggu kehamilan. Kondisi ini dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring protein, sehingga menyebabkan proteinuria.

Gejala preeklamsia bisa berupa:

  • tangan dan wajah bengkak
  • sakit kepala
  • pandangan kabur
  • sakit perut sebelah kanan
  • peningkatan berat badan

Meskipun preeklamsia biasanya hilang setelah melahirkan, ini adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Individu hamil dengan preeklamsia harus dipantau secara hati-hati.

Kanker

Penyebab proteinuria yang terakhir yakni karena kanker. Pada kasus yang parah, proteinuria bisa disebabkan oleh kanker. Beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan kadar protein urine yang tinggi, adalah:

  • karsinoma sel ginjal
  • kanker paru-paru
  • kanker payudara
  • kanker kolorektal
  • limfoma non-Hodgkin
  • limfoma Hodgkin
  • mieloma multipel

Diperkirakan bahwa efek inflamasi kanker dapat mengubah fungsi ginjal. Dalam beberapa kondisi, seperti multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah berikatan dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, akan ada lebih banyak protein yang berakhir di urine.

6 dari 6 halaman

Pada tahap awal kerusakan ginjal, Anda mungkin tidak akan memiliki gejala apa pun. Itu karena hanya ada sejumlah kecil protein yang terdapat di dalam urin Anda. Tetapi saat kerusakan ginjal berlanjut, protein akan masuk lebih banyak ke urin Anda. Ini dapat menyebabkan gejala seperti:

  • urine berbusa
  • tangan, kaki, wajah, atau perut bengkak
  • sering buang air kecil
  • kram otot di malam hari
  • mual
  • muntah
  • nafsu makan buruk

Cara Mengobati Proteinuria

Jika Anda memiliki proteinuria sementara atau ringan, Anda tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika Anda memiliki proteinuria yang konsisten, Anda harus mengobati kondisi yang mendasarinya. Penanganan untuk proteinuria ini bisa berupa:

  • Perubahan pola makan. Jika Anda memiliki penyakit ginjal, diabetes, atau tekanan darah tinggi, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan tertentu.
  • Penurunan berat badan. Menurunkan berat badan dapat mengatasi kondisi yang mengganggu fungsi ginjal.
  • Obat tekanan darah. Jika Anda menderita hipertensi atau diabetes, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan tekanan darah Anda.
  • Obat diabetes. Anda mungkin memerlukan obat atau terapi insulin untuk mengontrol glukosa darah tinggi.
  • Dialisis. Pada glomerulonefritis dan gagal ginjal, dialisis digunakan untuk mengelola tekanan darah tinggi dan cairan.