Lihat Foto Show KOMPAS.com - Protein urine dapat muncul ketika organ ginjal mengalami gangguan. Melansir Kidney Fund, protein normalnya berada di dalam darah. Jenis protein utama yang ada di dalam darah disebut albumin. Protein sangat penting untuk tubuh. Manfaatnya antara lain untuk membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, serta mengontrol jumlah cairan di dalam darah. Ketika ginjal bermasalah, protein dapat bocor melalui filter ginjal dan masuk ke dalam urine. Akibatnya, kadar protein urine tinggi atau melonjak. Baca juga: Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal Penyebab protein urine tinggiMelansir Mayo Clinic, fungsi ginjal untuk menyaring produk limbah dari darah dan mempertahankan zat yang dibutuhkan tubuh. Namun, beberapa penyakit dan kondisi menyebabkan protein bisa menembus filter ginjal. Umumnya, protein urine bakal naik untuk sementara saat tubuh kekurangan cairan, stres, kedinginan, demam, dan olahraga berat. Namun, protein urine tinggi di atas umumnya tidak terkait dengan gangguan pada ginjal. Beberapa masalah kesehatan dan kondisi yang bisa jadi penyebab protein urine tinggi berkepanjangan serta terkait dengan penyakit ginjal, antara lain:
Beberapa kondisi dan masalah kesehatan di atas bisa menyebabkan protein urine tinggi.
Lihat Foto KOMPAS.com - Tingginya kadar protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal. Kondisi kelebihan protein dalam tes urine ini dalam dunia medis dikenal dengan proteinuria. Normalnya, kadar protein urine adalah rendah. Kadar protein urine sesekali meningkat saat seseorang berolahraga atau sakit. Namun, kadar protein urine yang ajek tinggi bisa jadi tanda gangguan kesehatan, terutama penyakit ginjal. Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal Melansir Kidney Fund, setiap orang memiliki protein di dalam darahnya. Protein utama yang terdapat dalam darah adalah albumin. Protein memiliki banyak tugas penting bagi tubuh. Di antaranya membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, sampai mengontrol cairan dalam darah. Fungsi ginjal yang sehat utamanya mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga protein dan nutrisi penting tetap berada di aliran darah. Ketika ginjal bermasalah, beberapa protein seperti albumin bisa menembus filter ginjal dan merembes ke dalam urine. Baca juga: 7 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal Tanda protein urine tinggiKetika ginjal baru mulai bermasalah, protein urine biasanya belum melonjak. Namun, saat hasil tes urine menunjukkan rasio kadar albumin dan jumlah kreatinin dalam urine (UACR) tinggi, atau lebih dari 30 miligram/gram, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit ginjal. Merdeka.com - Setiap orang memiliki protein dalam darahnya. Kita tahu bahwa protein merupakan salah satu jenis gizi yang penting bagi tubuh. Protein akan membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi dan mengontrol jumlah cairan dalam darah Anda. Protein utama yang terdapat di dalam darah disebut albumin. Fungsi ginjal akan berpengaruh pada peredaran protein dalam tubuh. Ginjal yang sehat akan mengeluarkan cairan dan limbah ekstra dari darah Anda, tetapi membiarkan protein dan nutrisi penting lainnya melewati dan kembali ke aliran darah Anda. Namun, ketika ginjal tidak bekerja secara normal, mereka dapat membiarkan beberapa protein (albumin) keluar melalui filternya, menuju ke dalam urine Anda. Kondisi protein yang terdapat di dalam urine disebut proteinuria atau albuminuria. Memiliki protein dalam urine bisa menjadi tanda sindrom nefrotik atau tanda awal penyakit ginjal. Ada berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab proteinuria. Melansir dari laman healthline.com, berikut penyebab proteinuria beserta gejala dan cara mengobatinya. 2 dari 6 halaman
Dehidrasi Penyebab proteinuria yang pertama, yaitu dehidrasi. Tubuh Anda menggunakan air untuk mengirimkan nutrisi seperti protein ke ginjal. Namun tanpa cairan yang cukup atau dehidrasi, ia akan kesulitan melakukan tugasnya. Kondisi dehidrasi juga menjadi penyebab umum dari proteinuria sementara. Pada gilirannya, ginjal tidak dapat menyaring protein dengan benar dan membuatnya berakhir di urine sebagai gantinya. © today.com Gejala lain tergantung pada tingkat keparahan dehidrasi. Anda mungkin mengalami:
Dehidrasi dapat disebabkan oleh:
Tekanan Darah Tinggi Penyebab proteinuria yang kedua karena tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, dapat melemahkan pembuluh darah di ginjal. Hal ini menurunkan kemampuan mereka untuk menyerap kembali protein, yang mengalir ke dalam urin. Karena tekanan darah tinggi berkembang secara perlahan, Anda mungkin tidak akan merasakan gejala selama bertahun-tahun. Tetapi ketika kondisinya menjadi semakin parah, ini dapat menyebabkan:
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Ilya Andriyanov Sebagian besar kasus tekanan darah tinggi tidak memiliki penyebab. Namun pada beberapa orang, tekanan darah tinggi juga bisa disebabkan oleh:
3 dari 6 halaman
Diabetes Melitus Penyebab proteinuria yang ketiga karena diabetes melitus. Diabetes melitus merupakan gangguan metabolisme yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Ada beberapa jenis diabetes seperti diabetes tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes, gula darah tinggi memaksa ginjal untuk menyaring darah secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan berisiko membuat protein bocor ke dalam urine. ©Shutterstock/macgyverhhGejala diabetes tergantung pada tingkat keparahan dan jenisnya. Anda mungkin mengalami:
Glomerulonefritis Penyebab proteinuria yang keempat karena glomerulonefritis. Proteinuria dapat mengindikasikan glomerulonefritis atau peradangan pada glomeruli. Biasanya, ketika glomeruli menyaring darah, mereka juga akan menyerap kembali protein. Tetapi jika mereka mengalami masalah, protein dapat melewatinya dan masuk ke urine. Glomerulonefritis dapat menyebabkan serangkaian gejala yang disebut sindrom nefrotik. Selain proteinuria, ini termasuk:
Ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan hematuria atau sel darah merah yang tercampur dalam urine. Ini membuat urine terlihat merah muda. Biasanya, glomerulonefritis terjadi ketika sistem kekebalan menyerang ginjal. Ini juga dikaitkan dengan kondisi:
4 dari 6 halaman
Penyakit Ginjal Kronis Penyebab proteinuria yang kelima yakni karena penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis adalah kondisi hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Ini dapat menyebabkan proteinuria pada tahap awal, tetapi biasanya tidak menyebabkan gejala yang terlihat. ©©eheandme.comSaat penyakit ginjal kronis ini berkembang, Anda mungkin akan mengalami:
Penyakit berikut dapat merusak ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal kronis:
Penyakit Autoimun Sistem kekebalan tubuh biasanya menghasilkan antibodi dan imunoglobulin untuk melawan organisme asing. Tetapi jika Anda memiliki penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh. Zat-zat ini disebut autoantibodi. Jika autoantibodi melukai glomeruli, dapat menyebabkan peradangan. Hal ini menyebabkan kerusakan ginjal dan akhirnya, proteinuria. Penyakit autoimun berikut berhubungan dengan proteinuria:
5 dari 6 halaman
Preeklamsia Pada preeklamsia, orang hamil mengalami tekanan darah tinggi pada atau setelah 20 minggu kehamilan. Kondisi ini dapat merusak kemampuan ginjal untuk menyaring protein, sehingga menyebabkan proteinuria. Gejala preeklamsia bisa berupa:
Meskipun preeklamsia biasanya hilang setelah melahirkan, ini adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan kelahiran prematur. Individu hamil dengan preeklamsia harus dipantau secara hati-hati. Kanker Penyebab proteinuria yang terakhir yakni karena kanker. Pada kasus yang parah, proteinuria bisa disebabkan oleh kanker. Beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan kadar protein urine yang tinggi, adalah:
Diperkirakan bahwa efek inflamasi kanker dapat mengubah fungsi ginjal. Dalam beberapa kondisi, seperti multiple myeloma, kerusakan ginjal terjadi ketika protein abnormal dalam darah berikatan dengan protein normal dalam urine. Saat fungsi ginjal menurun, akan ada lebih banyak protein yang berakhir di urine. 6 dari 6 halaman
Pada tahap awal kerusakan ginjal, Anda mungkin tidak akan memiliki gejala apa pun. Itu karena hanya ada sejumlah kecil protein yang terdapat di dalam urin Anda. Tetapi saat kerusakan ginjal berlanjut, protein akan masuk lebih banyak ke urin Anda. Ini dapat menyebabkan gejala seperti:
Cara Mengobati ProteinuriaJika Anda memiliki proteinuria sementara atau ringan, Anda tidak memerlukan pengobatan. Tetapi jika Anda memiliki proteinuria yang konsisten, Anda harus mengobati kondisi yang mendasarinya. Penanganan untuk proteinuria ini bisa berupa:
|