Kebudayaan logam yang berkembang di indonesia berasal dari daerah

Kebudayaan logam terdiri atas kebudayaan tembaga, kebudayaan perunggu, dan kebudayaan besi. 1. Kebudayaan tembaga Kebudayaan logam di Indonesia disebut zaman perunggu sebab zaman tembaga tidak dikenal di Indonesia. Kebudayaan logam di Asia Tenggara disebut kebudayaan Dongson, nama daerah di Indocina yang penduduknya menyebar ke Nusantara pada tahun 500 SM. 2. Kebudayaan perunggu Perunggu adalah perpaduan bahan tembaga dengan timah. Cara pembuatan alat dari perunggu ada dua. a. Cara bivalve, dilakukan dengan menggunakan cetakan batu yang terdiri dari dua buah bagian, lalu diikat menjadi satu, lelehan logam dituangkan, dan tunggu hingga beku. Setelah beku, cetakan dapat dibuka. Alat ini dapat digunakan beberapa kali. Peradaban Awal Masyarakat Dunia .... 105 b. Cara a cire perdue atau cara tuangan lilin, yaitu dengan membuat model benda dari lilin, kemudian dibungkus dengan tanah liat dan bagian atasnya diberi lubang, kemudian dibakar sehingga lapisan lilin meleleh dan keluar melalui lubang. Dari bagian lubang itu juga dituangkan lelehan logam hingga penuh. Setelah logam lelehan membeku, model dari tanah liat dipecahkan dan hasil cetakan dari logam tinggal dirapikan. Beberapa perangkat perunggu yang penting. a. Nekara Nekara adalah alat bunyi-bunyian yang digantungkan secara mendatar dan dipukul dari atas. Ada nekara yang ukurannya besar, dengan tinggi 186 cm dan lebar 160 cm, yakni Nekara Bulan Pejeng yang terdapat di Bali. Nekara yang ukurannya kecil disebut moko, banyak ditemukan di Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah temuan nekara yang lain adalah Sumatra, Jawa, Sumbawa, Roti, Selayar, dan Kei. Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History Gambar 5.30 Moko yang ditemukan di Pulau Alor, Nusa Tenggara b. Kapak corong Kapak corong adalah kapak yang bentuknya menyerupai corong. Terdapat lubang di bagian atas dan di dalamnya digunakan untuk memasukkan tangkai kapak. Oleh karena itu disebut kapak sepatu, fungsinya sebagai kapak biasa. Kapak corong yang panjang disebut candrasa. Kapak corong untuk upacara dihiasi denganmacam  pola hias. Kapak corong berukuran besar ditemukan di Makassar, Roti, Sentani (Papua), Tuban (Jawa Timur), dan Jawa Barat. c. Arca perunggu Bentuknyamacam -macam, ada yang berbentuk manusia dan satwa yang bentuknya sederhana. Patung perunggu kecil ditemukan di daerah Bangkinang (Riau) dan Limbangan (Bogor). d. Perhiasan perunggu Antara lain, gelang, cincin, dan bandul kalung yang bisa ditemukan di seluruh Nusantara. e. Bejana perunggu Semacam periuk yang ditemukan di Kerinci, Sumatra. Sumber: Indonesian Heritage, Ancient History Gambar 5.31 Patung perunggu dari Bangkinang, Sumatra Selatan 3. Kebudayaan besi Setelah kebudayaan perunggu maka muncullah kebudayaan besi. Berdasarkan penelitian, manusia praaksara menggunakan perangkat besi. Berbagai peralatan yang terbuat dari besi, misalnya, mata kapak, pisau, sabit, dan pedang. Daerah temuannya di Tuban, Pacitan, dan Madiun. Selain itu, ditemukan bekal kubur logam di kubur batu Wonogiri (Jawa Tengah) dan Besuki (Jawa Timur). 106 Diskusi Bedakan perkembangan budaya pada masa Neolitikum dan Megalitikum. Diskusikan dengan teman kelompok dan laporkan hasilnya pada guru! Rangkuman 1. Peradaban di Lembah Indus dan Lembah Gangga berkembang menjadi negara Pakistan dan India • Mohenjo Daro-Harappa didukung oleh orang-orang Dravida. • Hindu-Buddha dikembangkan oleh orang-orang Arya. 2. Peradaban lembah Sungai Kuning • Meyakini adanya kerajaan langit yang pemerintahannya di bumi dimiliki oleh kerajaan dunia (Huang Ti). • Selama ribuan tahun dikuasai oleh bermacam-macam dinasti silih berganti hingga kini berbentuk republik. 3. Peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia) Dikembangkan oleh bangsa-bangsa Sumeria, Babilonia, dan Assiria yang sudah mengenal berbagai teknologi yang cukup maju. 4. Peradaban lembah Sungai Nil Herodotus menyatakan bahwa Mesir adalah hadiah Sungai Nil. Berkat adanya Sungai Nil, Mesir menjadi negara yang subur dan kaya. Peradaban Mesir sudah maju dengan mengenal astronomi, ilmu kedokteran, dan ilmu bangunan yang canggih. 5. Peradaban Yunani Kuno Bangsa Yunani adalah peletak dasar demokrasi dengan dibentuknya sistem polis atau semacam negara bagian dan adanya dewan rakyat. Sistem ketatanegaraan negara Yunani banyak ditiru oleh bangsa-bangsa modern di lalu hari. 6. Peradaban Romawi Kuno Demokrasi yang lebih maju dikenalkan bangsa Romawi Kuno. Mereka sudah mengenal pemilihan kepala negara oleh wakil-wakil rakyat, bukan sistem keturunan, dan membentuk negara republik. 7. Kebudayaan Bacson-Hoabinh adalah budaya yang masuk ke Nusantara yang alat- alatnya terbuat dari batu. 8. Kebudayaan Dongson juga masuk ke Nusantara, yakni budaya logam. Nenek moyang kita mengenalnya dan sudah menggunakan perunggu. 9. Kebudayaan India yang masuk ke Nusantara memunculkan pengaruh agama Hindu dan agama Buddha. 10. Alat logam (perunggu) dibuat dengan dua cara, yakni cara bivalve dan a cire perdue. Peradaban Awal Masyarakat Dunia .... 107 Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas! 1. 2. 3. 4. 5. 6. Jelaskan kehidupan pada masa berburu dan mengumpulkan! Jelaskan kehidupan masa purba pada masa hidup bercocok tanam! Bagaimana kepercayaan pada awal manusia purba itu? Jelaskan mengenai kebudayaan Bacson-Hoabinh! Jelaskan kebudayaan Dongson! Bagaimana cara pembuatan alat-alat dari logam? Sumber : Cakrawala Sejarah SMA/MA Kelas X

Dengan adanya perkembangan tingkat kecerdasan dari manusia purba dulu kala, maka tidak heran jika mereka bukan hanya membuat dan menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu saja dalam melakukan aktifitas, namun mereka juga bisa berkarya dengan menggunakan bahan dari bahan besi serta perunggu untuk membantu aktifitas mereka dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan berburu hewan liar maupun kebutuhan untuk meracik hasil buruan maupun makanan lainnya.

Untuk ciri-ciri Zaman Logam adalah jika masyarakat prasejarah yang hidup di Nusantara (Saat ini Indonesia) telah mengenal budaya logam ini sejak kedatangan Bangsa Proto Melayu dan juga Deutro Melayu. Bangsa pertama yang datang berasal dari Yunan (China Selatan), setelah itu gelombang kedua datang dari Dongson (kota kuno di Tonkin). Untuk Kebudayaan Zaman Logam di Indonesia sendiri ini mulai berkembang setelah kedatangan dari Dongson (Vietnam). Perlu diketahui, jika kebudayaan logam ini sendiri berkembang lebih pesat dibandingkan bangsa yang datang sebelumnya yakni berasal dari Yunan (China).

Tekhnik Meleburkan Logam

Berbeda dengan menggunakan bahan batu yang harus dihaluskan, untuk menggunakan bahan logam ini diharuskan untuk melakukan peleburan dahulu, maka dari itu pada masa ini juga dikenal dengan zaman Perundagian (mahir dalam meleburkan logam). Dan untuk zaman logam di Indonesia sendiri ada 3 macam, diantaranya yakni zaman logam perunggu, zaman logam tembaga, dan juga zaman logam besi. Dalam Kebudayaan Zaman Logam ini, ada dua tekhnik untuk melakukan peleburan logam tersebut, yakni Teknik Bivalve dan juga Teknik A Cire Perdue. Untuk mengetahui perbedaannya simak dibawah ini:

Untuk teknik Bivalve ini ialah teknik setangkup dimana untuk membuat perunggu dilakukan dengan cara menangkukan dua buah bagian batu setelah diisi dengan cairan logam, berikut ini caranya:

  1. Cetakan yang terbuat dari batu ini teridir dari dua bagian
  2. Cetakan bakal diikat dan perunggu cair ini bakal ditungkan kedalam rongga cetakan tadi
  3. Tunggu cetakan ini hingga dingin dan membeku
  4. Setelah itu cetakan dilepas, dan terbentuklah hasil cetakan tadi

Untuk teknik selanjutnya ini  juga bisa disebut dengan teknik cetak lilin, dimana bahan dasar yang digunakan berupa tanah liat dan lilin. Berikut cara melakukannya:

  1. Sebelumnya mereka akan membuat mode benda atau cetakan dengan menggunakan lilin atau sejenisnya
  2. Benda yang dicetak ini nantinya dibungkus dengan menggunakan tanah liat dan diberikan lubang
  3. Setelah itu dibakar, dan lilin pun bakal meleleh
  4. Nantinya, rongga bekas lilin tersebut di isi dengan cairan perunggu yang sudah disiapkan
  5. Setelah perunggu tadi dingin dan membeku, maka tanah iat yang menutupinya dibuang sehingga menyisakan logam yang membeku dan bentuk yang di inginkan.

Hasil Kebudayaan Zaman Logam

Dalam Kebudayaan dari Zaman Logam ini sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yakni Zaman Tembaga, Zaman Perunggu, dan Zaman Besi. Dan pastinya dalam setiap zaman ini manusia kala itu memiliki keahlian masing-masing.

1. Zaman Tembaga

Zaman tembaga ini menjadi awal mula manusia mengenal logam dalam kehidupannya, dimana mereka menggunakan tembaga sebagai bahan dasar untuk pembuatan peralatan sehari-hari. Para ahli menuturkan, jika di Indonesia tidak terpengaruhi oleh zaman tembaga ini, serta mereka tidak pula mengalami masa tersebut hingga saat ini. Belum pernah ditemukan peninggalan bersejarah dari zaman tembaga di Indonesia. Namun sejumlah negara tetangga Indonesia seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, serta Kamboja telah terpengaruh oleh zaman ini.

2. Zaman Perunggu

Kebudayaan Zaman Logam selanjutnya ialah munculnya Zaman Perunggu, dimana banyak manusia saat itu menggunakan perunggu sebagai bahan dasar untuk membuat peralatan mereka. Di Indonesia sendiri telah ditemukan peninggalan bersejarah dari zaman perunggu, diantaranya:

Benda ini merupakan sejenis kapak yang menyerupai senjata namun tidak bisa digunakan atau kurang pas sebagai peralatan perang maupun pertanian. Pasalnya alat ini memang tidak kuat dan kokoh, alat ini pernah ditemukan di Bandung.

Kapak Corong atau bisa disebut sebagai kapak sepatu adalah alat kebesaran yang sering digunakan dalam upacara adat yang bentuknya menyerupai corong. Kapak Corong ini pernah ditemukan di wilayah Bali,  Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Nekara adalah sebuah gendering besar yang biasa digunakan untuk upacara spiritual, khususnya upacara pengiring kematian, memanggil hujan, atau bahkan digunakan sebagai genderang perang. Nekara terbesar di Indonesia bernama The Moon of Pejeng berada di Bali.

Benda ini menyerupai Nekara namun memiliki ukuran yang lebih kecil. Fungsi dari benda ini sebagai benda pusaka dari seorang kepala suku, dimana benda ini sering kali diwariskan kepada anak laki-laki kepala suku maupun mas kawin. Moko ini banyak ditemukan di Pulau Alor serta Manggarai (Pulau Flores).

Bejana Perunggu ini bentuknya gepeng dan langsing mirip Periuk. Di Indonesia benda ini telah berhasil ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera) serta Madura. Kedua bejana yang berhasil ditemukan ini memiliki hiasan yang serupa dan sangat indah.

Benda ini memiliki bentuk seperti manusia, ada pula bentuknya yang menyerupai hewan. Biasanya, Arca Perunggu ini memiliki bentuk kecil serta terdapat cincin dibagian atasnya. Cincin ini fungsinya ialah untuk menggantung arca tersebut karena biasanya digunakan sebagai liontin. Di Indonesia sendiri, benda ini telah ditemukan di Palembang (Sumatera Selatan), Bangkinang (RIau), dan Limbangan (Bogor).

3. Zaman Besi

Dan kebudayaan Zaman Logam terakhir kali ini adalah Zaman Besi. Dimana pada zaman ini manusia sudah mengenal besi dan membuat bahan ini sebagai alat kesehariannya. Cara membuatnya pun dengan melebur besi dan bijinya pun dituangkan kedalam cetaka yang sudah disiapkan.

Untuk peninggalan Zaman Besi di Indonesia sendiri ditemukan berupa mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata pedang, cangkul dan lain sebagainya. Di Indonesia, benda-benda ini telah ditemukan di Gunung Kidul (Yogyakarta), Bogor, Besuki, dan Punung (Jawa Timur). Sedangkan untuk alat zaman batu juga ada beberapa peninggalan yang tersimpan di beberapa museum di Indonesia. Dan usianya jelas lebih tua yang pasti.

=Kompas.com, Tempo.co, dan Kpu.go.id Menangkan 02 ?