Kata kerja yang membutuhkan objek dalam bahasa Arab disebut

KATA KERJA DALAM BAHASA ARAB

Widiya Andriawati

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Papua Barat, Indonesia

Jurusan Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

Email:

ABSTRAK

Kalimat dalam bahasa Indonesia adalah gabungan dari bebebrapa kata, sedangkan

dalam bahasa Arab adalah lafadz yang mempunyai arti baik satu huruf, dua huruf,

atau lebih. Kalimat terdiri dalam tiga bagian yaitu isim (kata benda), fi’il (kata kerja),

dan huruf. Fi’il dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja atau verb dalam bahasa

Inggris, yaitu setiap kalimat yang menunjukkan kata kerja. Dalam bahasa Indonesia

kata kerja tidak menunjukkan waktu. Sedangkan dalam bahasa Arab, fi’il pasti

menunjukkan waktu terjadinya suatu perbuatan, baik masa lampau, sekarang dan

akan datang.

Kata Kunci: Fi’il Madhi, Fi’il Mudhorik. Fi’il Amar, Fi’il Majhul, dan Fi’il Ma’lum

PENDAHULUAN

Kalimat adalah lafadz yang mempunyai arti baik satu huruf, dua huruf atau lebih.

Kalimat dalam bahasa Arab adalah kata dalam bahasa Indonesia. Sedangkan kalimat dalam

bahasa Indonesia berarti jumlah mufidah dalam bahasa Arab.Lafadz wawu disebut satu kalimat

karena sudah mempunai arti. Dengan demikian pula lafadz wawu disebut satu kalimat karena

sudah mempunyai arti yaitu dan. Susunan kata kerja, kata benda, dan kata sambung dalam

bahasa Arab disebut kalimat.

Kalimat dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga bagian Yaitu isim, fi’il dan huruf. Isim

adalah lafadz yang menunjukkan kata benda, kata tempat, kata sifat, nama orang, binatang,

tempat, an yang lainnya. Isim tidak menunjukkan waktu, baik waktu lampau, sekarang atau akan

datang. Fi’il dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja. Atau verb dalam bahasa inggris , yaitu

setiap kalimat yang menujukkan kata kerja. Fi’il pasti menunjukkan waktu terjadinya suatu

perbuatan, baik masa lampau, sekarang atau akan datang. Sedangkan huruf adalah kalimat yang

tidak bisa dipahami maksudnya kecuali bisa bersambung dengan kalimat lain. Dalam bahasa

Indonesia huruf disebut dengan kata sambung, kata penghubung atau kata tugas. Huruf tidak

memiliki tanda-tanda khusus sepertinya halnya isim dan fi’il. Untuk mengetahui huruf, silahkan

perhatikan artinya,1

ilmu Nahwu Praktis Sisitem Belajar 40 Jam



PEMBAHASAN

A. Pengertian Fi’il

Fi’il secara bahasa adalah kejadian atau pekerjaan. Padanannya dalam bahasa

Indonesia adalah kata kerja atau verbal. Sedangkan dalam istilah nahwu, adalah kata yang

menunjukkan atas suatu makna tersendiri dan terikat dengan salah satu dari tiga bentuk

waktu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.

Perubahan bentuk dari setiap kata dalam bahasa Arab merupakan pembahasan

ilmu shorof atau dalam istilah yang lebih luas, morphologi. Sedangkan dalam ilmu

nahwu, unsur utama yang diperhatikan adalah kebubukan kata tersebut dalam struktur

kalimat. Meski setiap kata dasar bahasa Arab banyak mempunyai varian bentuk kata

sesuai dengan kegunaan dari maknanya masing-masing, yang paling penting dalam ilmu

nahwu adalah jenis-jenis semua kata dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu isim, fi’il dan

huruf.2

Tata cara pembentukan fi’il (verba) adalah akar kata yang terdiri dari huruf-huruf

asli tersebut diikutkan dengan bentuk paten (wazan) fi’il sehingga dengan serta-merta

mengikuti ketentuannya. Apabila akar katanya terdiri dari tiga huruf diikutkan dengan

wazan tsulasi (wazan bagi akar tiga huruf0, sedangakan apabila akar katanya terdiri dari

empat huruf diikutkan dengan wazan ruba’i (wazan bagi akar empat huruf).3

Fi’il memili tanda-tanda sebagai berikut:

a. Dapat bersambung dengan ta’ fa’il.

b. Diakhiri (fi’il madhi) atau diawali (fi’il mudhorik) dengan ta’ta’nist.

c. Dapat bersambung dengan ya’ mukhothobah.

d. Dapat bersambung dengan nun taukid.

e. Didshului huruf “!

"#

$

f. Didahului huruf “%

$

g. Didahului huruf “&

$'(

$

h. Didahului huruf “)

"4

B. Macam-Macam Fi’il

Fi’il menurut macamnya dibagi menjadi empat yaitu: fi’il madhi, fi’l mudhorik.

Fi’il amar, dan fi’il nahi.

1. Fi’il (Madhi

Fi’il madhi yaitu kata kerja yang menunjukkan kegiatan dimasa lampau, biasamya

ditandai dengan harokat fathah di akhir huruf. 5

Tanda-tanda fi’il madhi yaitu:

a. Diakhiri oleh huruf ta’tanits

b. Bisa diakhiri oleh dhomir rofa; mutaharrik (hidup), yang sekaligus menjadi

fa’ilnya.

*+,-.Cara Praktis Belajar Bahasa Arab/012+



345+Mudah Belajar Bahasa Arab/03637

2+5+Pengertian dan Pembagian Kalam89:9

99999+

6;:<=Express Mudah Belajar Bahasa Arab,( >9999.+97

3

c. Dapat dimasuki !?@ 6

Fi’il madhi terbagi kepada dua bagian

a. Madhi ma’lum, adalah fi’il yang berawalan fathah. Fi’il madhi ma’lum hendaklah

di terjemahkan “telah me….”.

b. Madhi majhul, adalah fi’il yang berawalan dhommah sedang huruf sebelum

akhirnya berharokat kasroh. Fi’il madhi majhul hendaklah diterjemahkan “telah

di……” 7

2. Fi’il Mudhorik

Fi’il mudhorik yaitu kata kerja yang menunjukkan kegiatan dimasa sekarang atau

masa akan dating. Biasanya ditandai dengan harokat dhommah di akhir huruf.

Tanda-tanda fi’il mudhorik8

a. Didahului oleh salah satu dari empat huruf mudhoro’ah. Yaitu alif, nun, ya’, dan

ta’

b. Dapat dimasuki huruf , , ,A@ B@ &'( % 9

Fi’il terbagi kepada dua bagian:

a. Fi’il mudhorik ma’lum (kata aktif). Huruf mudhoro’ah dalam mudhorik ma’lum

berharokat fathah. Fi’il mudhorik ma’lum hendaknya diterjemahkan akan /

sedang me….”

b. Fi’il mudhorik majhul. Huruf mudhoro’ah dalam mudhorik majhul berharokat

dhommah, sementara huruf sebelum akhirnya berharokat fathah. Fi’il mudhorik

majhul hendaknya diterjemahkan “akan / sedang di….”10

Fi’il Mudhorik dari bentuk akhinya dibagi menjadi tiga bagian:

a. Fi’il Mudhorik Shohih Akhir

Fi’il mudhorik shohih akhir adalah fi’il mudhorik yang akhirnya tidak berupa

huruf i’lat (alif, wawu, atau ya’) dan bukan af’alul khomsah.

b. Fi’il Mudhorik Mu’tal Akhir

Fi’il mudhorik mu’tal akhir adalah fi’il mudhorik yang huruf akhirnya berupa

huruf ilat wawu, alif, atau ya’ dan bukan af’alul khomsah.

c. Af’alul Khomsah

Af’alul khomsah adalah fi’il mudhorok (baik yang shohih atau yang mu’tal) ysng

berakhiran alif tasniyah, wawu jamak, dan ya’ muannast mukhotobah.11

3. Fi’il Amar

Fi’il amar yaitu fi’il yang menujukkan kata kerja yang bermakna memerintah.

Contohnya ACDE FGHIE FJHKE

4. Fi’il Nahi

Fi’il nahi adalah fi’il yang menunjukkan kata kerja yang bermakna melarang.

Sebenarnya fi’il nahi ini termasuk ke dalam jenis fi;il amar, yaitu memerintah namun

dapat bentuk melarang. Contohnya L FGHMN L FJHON 12

C. Mabni dan Mu’rob

7PQRSTU@EG'VWV@Mudah Belajar Membaca Kitab0+3*+9*+9

7

Op.CitX

8;:<=Op.Cit.,

XPOp.Cit.,8

Op.Cit.,663

POp.Cit,X

;:<=Op.Cit.,

Dari sudut barubah atau tidaknya syakl akhir, msks fi’il terbagi menjadi dua.

1. Mabni

Mabni adalah fi’il syakl pada huruf akhirnya tidak berubah-ubah meskipun dimasuki /

didahului penyebab / amil. Akan tetapi tetap dalam satu keadaan. Keadaan akhir suatu

fi;il yang selalu tetao itu disebut Bina. 13

fi’il yang termasuk mabni yaitu fi’il amr, fi’il madhi dan fi’il mudhorik yang

bersambung dengan nun inats atau nun taukid.14

2. Mu’rob

Mu’rob adalah fi’il yang syaklnya pada huruf akhirnya berubah-ubah karena

didahului penyebab / amil. Keadaan akhir suatu fi’il yang berubah-ubah itu disebut

I’rob.15

Fi’il yang tergolong mu’rob adalah fi’il mudhorik kecuali; pertama; yang bersambung

dengan nun inast (nun yang menunjukkan arti perempuan). Kedua; yang bersambung

dengan nun taukid (nun pengeras arti).16

D. Mujarrod dan Mazid

1. Mujarrod

Mujarrod yaitu fi’il yang semua hurufnya asli. Maksudnya asli yaitu terdiri dari huruf

itu sendiri dan tidak mendapat tambahan huruf lain. Fi’il mujarrod ada dua macam

yaitu fi;il mujarrod tsulasi adalah fi;il yang huruf aslinya tiga huruf. Adapun

wazannya ada enam.

Fi’il mujarrod ruba’I adalah fi;il yang hurufnya terdiri dari empat.

2. Mazid

Mazid berasal dari fi’il mujarrod yang mendapat tambahan huruf. Fi’il mazid ada

yang mendapat tambahan satu huruf, dua huruf, dan ada yang tiga huruf. Huruf

zaidah ada 10 huruf dan terkumpul dalam lafadz

a. Fi’il mazid dengan tambahan satu huruf terdiri dari beberapa wazan.

b. Fi’il mazid dengan tambahan dua huruf terdiri beberapa wazan. 17

E. Muta’addi dan Lazim

1. Muta’adi secara harfiah artinya melampaui. Yakni melampau fa’il untuk, menuju

maf’ul . maksudnya membutuhkan maf’ul. Dengan demikian fi’il mutaaddi adalah

fi’il yang maknanya membutuhkan objek. Contoh EH# artinya membaca. Pekerjaan

membaca, membutuhkan sesuatu yang dibaca sebagai objek. dengan demikian EH#

Disebut fi’il muta’adi

2. Lazim secara harfiah artinya tetap atau selalu. Yakni selalu tetap bersama fa’il dan

tidak melampauinya menuju objek (maf’ul). Dengan demikian fi’il lazim adalah fi’il,

yang tidak membutuhkan objek. Contoh YZ[ Artinya pulang. Pekerjaan pulang tidak

membutuhkan sesuatu sebagai objek. dengan demikianYZ[ disebut fi’il lazim.18

F. Shohih dan Mu’tal

Fi’il ditinjau dari hurufnya terbagi menjadi dua:

1. Shohih

3+*=Mengenal Kata dalam Al-qur’an/30+= 

33

Op.Cit7

6+*=Op.Cit,

7Op.Cit6X

 ;:<=Op.Cit6X

8+*=Op.Cit76

Shohih adalah fi’il yang semua huruf aslinya tidak berupa huruf ilat

Kelompok shohih ada tiga yaitu:

a. Fi’il salim adalah fi’il shohih yang huruf aslinya tidak berupa huruf hamzah dan

bukan mudho’af. Seperti JHK

b. Fi’il mahmuz adalah fi’il yang salah satu hurufnya berupa huruf hamzah.

Berdasarkan letak hamzahnya, terdiri atas:

1) Mahmuz fa’ adalah fa’ fi’ilnya berupa hamzah seperti \IE

2) Mahmuz ‘ain adalah ‘ain fi’ilnya berupa hamzah seperti ]R(

3) Mahmuz lam adalah lam fi’ilnya berupa huruf hamzah seperti R^_

c. Fi’il mudho’af adalah fi’il yang ‘ain fi’il dan lam fi’il berupa huruf yang sama,

kemudian diidghomkan, seperti - `!a !a

2. Mu’tal

Mu’tal adalah fi’il yang salah satu huruf aslinya berupa huruf ilat.

Kelompok mu’tal ada empat yaitu:

a. Mitsal adalah fi’il yang fa’ fi’ilnya terdiri dari huruf ilat. Mitsal atau biasa

disebut dengan bina’ mitsal ini terbagi menjadi dua yaitu

1) Mitsal wawu, yaitu yang fa’ fai’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu wawu.

Contonya - YTb Y#c

2) Mitsal yai, yaitu yang fa’ fi’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu ya’.

b. Ajwaf adalah fi’il yang ‘ain fi’ilnya terdiri dari huruf ‘ilat. Bina’ ajwaf dalam fi’il

madhi huruf ‘ilatnya diganti dengan alif. Sedangkan dalam fi’il amar huruf

‘ilatnya dibuang. Ajwaf terbagi menjadi dua yaitu:

1) Ajwaf wawi, yaitu yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu wawu. Contonya

]'# dVeE ]R# -

2) Ajwaf yai, yaitu yang ‘ain fi’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu ya’. Contohnya

Yfg dVeE hRg -

c. Naqish adalah fi’il yang lam fi’ilnya berupa huruf’ilatt. Naqish terbagi menjadi

dua yaitu:

1) Naqish wawi adalah yang lam fi’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu wawu.

Conronya cij dVeE Eij

2) Naqish yai adalah yang lam fi’ilnya berupa huruf ‘ilat yaitu ya’. Contohnya

kTI dVeE lTI -

d. Latif adalah fi’il yang terdapat dua huruf ‘ilat dalam satu kalimat. Latif terbagi

dua yaitu:

1) Lafif mafruq yaitu fi’il yang terdiri dari dua huruf ‘ilat yang terpisah, pada fa’

dan lam fi’ilnya. Contohnya l#c

2) Lafif maqrun adalah fi’il yang terdiri dari dua huruf ‘ilat yang bersamaan,

pada ‘ain dan lam fi’ilnya. Conrohnya m'n 19

XPOp.Cit.,636X

PENUTUP

Kesimpulan

1. Fi’il adalah kata yang menunjukkan atas suatu makna tersendiri dan terikat dengan salah

satu dari tiga bentuk waktu masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang.

2. Fi’il ada tiga macam yaitu fi’il madhi, fi’il mudhorik, fi’il amar, dan fi’il nahi.

3. Mabni adalah fi’il syakl pada huruf akhirnya tidak berubah-ubah meskipun dimasuki /

didahului penyebab / amil. Akan tetapi tetap dalam satu keadaan. Sedangkan mu’rob

adalah fi’il yang syaklnya pada huruf akhirnya berubah-ubah karena didahului penyebab /

amil.

4. Mujarrod yaitu fi’il yang semua hurufnya asli. Maksudnya asli yaitu terdiri dari huruf itu

sendiri dan tidak mendapat tambahan huruf lain. Sedangkan mazid berasal dari fi’il

mujarrod yang mendapat tambahan huruf. Fi’il mazid ada yang mendapat tambahan satu

huruf, dua huruf, dan ada yang tiga huruf.

5. Fi’il muta’addi adalah fi’il yang maknanya membutuhkan objek. Sedangkan fi’il lazim

adalah fi’il, yang tidak membutuhkan objek.

6. Shohih adalah fi’il yang semua huruf aslinya tidak berupa huruf ilat. Sedangkan mu’tal

adalah fi’il yang salah satu huruf aslinya berupa huruf ilat.

DAFTAR PUSTAKA

Agratama,Efranjy Express Mudah Belajar Bahasa Arab, Wonosobo, PT Grasindo, 2016,

Batartama, QRSTU@E G'VWV@ Mudah Belajar Membaca Kitab, Sidogiri, Pustka Sidogiri, 2016,

Jilid 3,

Huda, Nurul, Mudah Belajar Bahasa Arab, Jakarta, Amzah, 2011, Cetakan pertama,

Zakaria, Aceng, ilmu Nahwu Praktis Sisitem Belajar 40 Jam, Garut, Ibn Azka Press, 2004

Zubaidillah, Muhammad Haris, Pengertian dan Pembagian Kalam, 2018, osf.io,

scholr.google.co.id

Zulfiqar bin Tahir, Saidna, Cara Praktis Belajar Bahasa Arab, Jakarta, Qalam Media Pustaka,

2000, Cetakan ke-2,