Perempuan, ya inilah perempuan. Kisah cintanya terkadang membuat orang lain iri, tapi ketahuilah untuk sebahagian pasangan, ada banyak rahasia hitam di dalamnya. Advertisement
Sekilas tentang perempuan. Semua perempuan itu cantik (ya iyalah, masa iya ganteng, hiii). Perempuan juga identik dengan dandan (tenang, yg ga doyan dandan juga banyak kok), PMS (pesan saya hati-hati aja, kadang suka nerkam kalo lagi kumat #hehe,canda), dari yang pendiam ampe yang cerewet, dari yang mandiri ampe yang manja bgt (apalagi kalau sama pacarnya, beuhhh), lembut, terus suka yang lucu – lucu juga (Lucu versi cewe ya gitu deh, ga ada yang bikin ketawa. Cuma bikin senyum-senyum sendiri dan merasa cantik kalau udah punya yang lucu-lucu itu) ada juga yang…….. #blablablah sampai Firaun naik ojek!! 2. Ini jaman apa? kenapa masih banyak yang menderita?Dibalik tawa ceria, sifat manja dan make-up cantik itu terkadang ada luka yang tertoreh. Advertisement
yaaa, itulah perempuan. Perempuan yang benar – benar tulus mencintai, meski disakiti berulang kali, akan tetap bertahan sampai mati (Oh My God!!). Semua orang bisa marah, semua orang bisa menangis, Tapi Pria macam apa yang tega bersikap kasar kepada wanitanya?!! (Masih pacaran aja udah kasar begini, apa kabar kalau jadi suami?) (Naik ke Ring noh kalau mau jadi jagoan, pulang-pulang paling jadi martabak!!) 3. Semua berbeda saat emosi tiba…Advertisement Semua hal terasa indah disaat-saat bahagia. Kalian manis, perhatian, bercanda dan baikkk sekali. Tapi yang Luar biasa itu, saat kalian marah namun masih memandang kami sebagai perempuan! Jangan salahkan emosimu yang memuncak, hingga akhirnya kau pernah bertindak kasar kepada wanitamu! Tahukah kalian, suara yang mulai meninggi aja sudah sangat terasa kasar bagi kami para wanita. Apa kabar dengan makian dan perlakuan kasar lainnya??!! 4. Cantik bukan jaminan
Kadang kami para wanita bertanya-tanya dalam hati, Apa hati kalian tidak bergetar melihat uraian air mata kami? setega itu kah? sejahat itu kah?? 5. Untuk perempuan yang masih memilih untuk bertahan.
Untuk kalian, perempuan diluar sana yang masih memilih untuk bertahan dengan pasangan yang "kasar", lepaskan ikatanmu, tinggalkan dia. Hidupmu masih panjang, masih banyak harapan, masih banyak cinta yang mau menerimamu. Untuk yang telah ditinggalkan, bukan kami para perempuan tak lagi mencintai. Cinta memang terkadang menyakiti, tapi bukan seperti itu cinta yang kami impi. Mungkin kau terluka, ditinggal pergi oleh yang kau cinta. Tapi kalau ga begini, kami yakin kau tak akan mengerti. Berharap kelak kalian para lelaki berubah dan tidak kasar lagi (ya ampunnn dasar perempuan ya,, masiiii aja ngarepin utk berubah). Advertisement
#abusive relationship #cewek #cowok #pacaran “ “Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.” ”Leave a ReplyYou must be logged in to post a comment. Leave a Reply Batalkan balasanAnda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar. Jakarta - Kekerasan dalam hubungan tak hanya bisa terjadi saat sudah berumah tangga, namun juga kerap terjadi di masa pacaran, atau disebut juga dating violence. Tak selalu berupa kekerasan fisik, namun juga dapat berupa kekerasan verbal maupun emosional.Sayangnya, kekerasan verbal semacam ini jarang disadari karena tak meninggalkan bekas fisik. Tanpa disadari, justru ucapan memiliki efek yang lebih besar dibandingkan luka fisik.Tak jarang pula, wanita tetap bertahan dalam hubungan, meski pasangannya kerap melontarkan kata-lata kasar dan tidak sepantasnya. Dalam pikirannya, mereka menolak untuk meyakini bahwa kekerasan verbal sebenarnya bagian dari dating violence sendiri."Umumnya dalam 'dating violence' terdapat pola yang 'khas' pada perilaku kekerasan yang dilakukan dalam sebuah hubungan. Pola tersebut biasanya membentuk siklus berulang seperti 'lingkaran setan," tutur Ratih Ibrahim, psikolog sekaligus konsultan cinta Wolipop. Seperti yang diungkap Ratih, ada siklus berulang untuk kekasih yang kerap melakukan dating violence. Di awali dengan fase kekerasan, kemudian diikuti fase bulan madu, saat kekasih meminta maaf dan berlaku manis. Seolah menunjukkan ia bukan lagi individu yang sama, setidaknya sampai pertengkaran berikutnya terjadi. Jika pola ini juga terjadi dalam hubungan, Anda perlu mulai membuka pikiran dan melakukan evaluasi mengenai kualitas hubungan yang telah dijalani selama ini. Bila setelah melakukan evaluasi menunjukkan pasangan tidak menghargai, atau membuat Anda rendah diri dan tak layak dicintai, sebaiknya pertimbangkan kembali kelanjutan hubungan bersamanya.Meski berdalih cinta, namun perlu diingat bahwa Anda wanita berhak untuk merasa dicintai, dihargai dan harus lebih menyayangi diri sendiri. Pikirkan kembali masa depan jika terus bersama orang yang membuat Anda merasa tak berharga."Sangat penting dalam sebuah hubungan terbina: (1) trust atau rasa saling percaya dan dapat dipercaya satu sama lain, (2) respect atau sikap saling menghargai satu sama lain, dan (3) grow together atau dengan bersama dapat saling bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik," saran Ratih Ibrahim. (als/kik) |