Kamu dipilih sebagai ketua kelas bagaimana kamu mengelola informasi dengan siswa siswa di kelasmu

.

Bekerja sama dalam kelompok bukan hal yang mudah bagi siswa sekolah dasar. Mendisiplinkan siswa dalam kelompok untuk bekerja sama dan saling bertukar pendapat perlu dilatihkan sejak dini. Kurikulum 2013 (Kurtilas) mengamanatkan adanya pembiasaan untuk bekerja sama. Siswa perlu diberikan pemahaman tentang berbagi ilmu dan bagaimana membantu teman lain yang kurang dapat mengikuti pelajaran. Konsep yang belum banyak diterapkan selama kurikulum sebelumnya. Belajar bersama dalam kelompok tidak hanya sekedar berbagi ilmu, namun lebih pada bagaimana seorang siswa dapat menerima dan menghargai orang lain. Kesempatan untuk menerapkan konsep ini diberikan kepada mahasiswa P2TK angkatan 2014 pada semester 3. Mahasiswa melakukan praktik mengajar di sekolah dasar yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Praktik mengajar merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa dalam mata kuliah Praktik Pembelajaran SD yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd.

Penulis mendapat kesempatan untuk praktik di SD Grogol. SD Grogol  berada di Dusun Ngambah, Kelurahan Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Saat ini SD Grogol dikepalai oleh bapak Wanuri, M.Pd. SD Grogol merupakan sekolah yang memiliki banyak prestasi, baik lokal maupun nasional. Tidak salah jika SD Grogol menjadi salah satu sekolah dasar yang menerapkan Kurtilas sebagai pilot project. Melihat kondisi sekolah yang sangat bagus, penulis sebagai salah satu praktikan berusaha mengobservasi karakteristik siswa yang akan digunakan untuk praktik. Salah satu hal yang akan dilakukan adalah membentuk kelas belajar dengan memaksimalkan kerja kelompok. Mendisiplinkan siswa dengan kerja kelompok membutuhkan persiapan dan lembar kerja yang sesuai agar siswa dalam kelompok dapat bekerja sama.

Penulis mendapat kesempatan didampingi guru pamong bernama Ibu Maryati. Ibu Maryati adalah wali kelas 5C. Beliau adalah guru muda yang sangat energik dan ramah. Beliau selalu mengatakan kita belajar bersama. Hal ini yang membuat praktikan merasa nyaman berdiskusi mengenai pembelajaran dengan Ibu Maryati. Selain itu berdasarkan pengalaman teman sebelumnya yang melakukan praktik di kelas yang sama, banyak sekali catatan-catatan tentang pembelajaran yang harus dibenahi. Kelas yang digunakan untuk praktik  adalah kelas 2A dan 5C. Berdasarkan hasil diskusi dengan teman untuk mengajar di kelas 2A harus menggunakan teknik yang menyenangkan. Kelas tidak dapat dibentuk menjadi kelompok diskusi dengan jumlah siswa yang banyak. Maka praktikan memilih membentuk kelas menjadi kelompok-kelompok kecil.

Pembentukan kelompok kecil ini membutuhkan persiapan yang tepat. Materi yang akan diajarkan berkaitan dengan pengenalan sila-sila dalam Pancasila. Pembelajaran disusun agar siswa dapat bekerja sama dalam kelompok kecil. Selain itu dibuat permainan yang membutuhkan kerja sama kelompok. Ada satu siswa yang tidak dapat menulis, maka guru meminta teman sebangkunya untuk membantu. Bukan membantu menuliskan namun membantu mendiktekan huruf-huruf penyusun kalimat yang dimaksud. Cara ini terbilang efektif membantu siswa tersebut belajar menulis. Dalam mendisiplinkan siswa bekerja dalam kelompok, LKS dibuat beragam menyeseuaikan kebutuhan. Anggota kelompok juga dibentuk dalam kelompok heterogen agar tidak ada kelompok yang paling cepat selesai. Guru sering mengingatkan agar setiap anggota kelompok menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Guru banyak mendampingi siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Misalnya ada dua siswa yang jika mereka didudukan dalam satu kelompok akan kacau. Yang satu pandai namun konsentrasi sering pecah, yang satu jahil dan tidak bisa diam. Maka dua anak ini duduknya harus dipisah. Dengan rancangan kelompok dan LKS yang tepat maka pembelajaran di kelas 2A dapat dilakukan berbasis kelompok.Di sini praktikan menjadi yakin jika kelas rendah sekalipun jika sering dibiasakan belajar dalam kelompok-kelompok kecil maka mereka akan terbiasa bekerja sama. Guru mendampingi siswa yang menjadi penguasa, sehingga anggota kelompok tidak mau diterima pendapatnya. Siswa yang seperti ini perlu dibiasakan untuk mengurangi sifat penguasanya dengan cara mau mendengarkan pendapat anggota kelompoknya.

Pengalaman mengajar di kelas tinggi, dilaksanakan di kelas 5C. Kelas ini terdiri dari 22 siswa, satu dari siswa tersebut pernah mengalami benturan keras pada bagian kepala sehingga menyebabkan siswa tersebut lambat dalam belajar. Karena berbagai hal, siswa yang bersangkutan sering tidak diterima dalam kelompok. Siswa itu sendiri lebih banyak menyendiri dan tidak mau bergaul. Dalam kegiatan kelompok pada akhirnya siswa yang tersisih itu dapat diterima dalam kelompok, namun tetap saja menyendiri. Strategi yang selanjutnya dilakukan adalah LKS disusun untuk menampung seluruh pendapat dari setiap anggota kelompok, dan dalam presentasi seluruh anggota kelompok wajib maju presentasi mengungkapkan gagasannya. Dengan cara ini siswa yang tersisih itu terdengar suaranya.

Di kelas 5C ada juga siswa yang suka mengerjakan tugas sendiri. Jika diberi LKS diskusi, siswa itu inginnya mengerjakan semua tugas sendiri. Kebiasaan ini perlu dikurangi dengan cara meyakinkan jika pekerjaan yang dilakukan sendiri akan lama selesainya dibandingkan dengan bekerja sama dalam anggota kelompok. Tugas-tugas kelompok wajib diselesaikan oleh semua anggota kelompok. Guru memberikan tanda bintang dan penghargaan yang lain bagi kelompok yang semua anggotanya dapat memahami materi yang dipelajari. Maka siswa berlomba-lomba untuk menjelaskan konsep pada anggota kelompok yang belum paham. Cara ini terbilang efektif karena siswa menjadi mudah untuk dikendalikan dan dapat mengajari teman yang belum paham terhadap materi.

Pembelajaran dirancang agar siswa dapat menemukan sendiri konsep yang akan dipelajari, meskipun masih dengan panduan guru. Karena siswa sekolah dasar belum dapat menemukan konsep secara benar-benar mandiri seperti orang dewasa. Panduan guru lebih pada persiapan LKS, sumber belajar, alat dan media untuk belajar. Guru pernah membawa kamus untuk menemukan kosakata yang belum diketahui. Siswa sangat antusias dalam menemukan makna kata yang ditanyakan. Ketika mengajarkan tentang konsep rangkaian listrik, siswa juga saling bekerja sama dalam menyusun rangkaian listrik agar lampu dapat menyala. Meskipun kegiatan-kegiatan itu sederhana, yang paling penting adalah tentang kerja sama yang dapat dilakukan oleh siswa dalam bekerja kelompok.

Guru pamong banyak memberikan masukan terkait dengan pembelajaran yang dilakukan. Teman sesama praktikan juga sering berbagi pegalaman setelah mengajar di kelas yang sama. Masukan dan pengalaman itu kemudian dijadikan bahan revisi pembelajaran selanjutnya. Terkait dengan tematik integratif, penulis juga banyak belajar dari guru pamong. Menerapkan pembelajaran tematik integratif memang tidak mudah, maka penulis menyimpulkan kegiatan praktik pembelajaran dalam mata kuliah Praktik Pembelajaran di SD sangat penting dilakukan. (Sartini, P2TK Dikdas 2014)

Tentu Kamu sudah tidak asing dengan struktur kelas yang isinya mulai dari Ketua hingga Seksi Kelas. Struktur kelas macam ini sudah ada sejak dulu dan diberlakukan di setiap sekolah. Kali ini, aku akan membahas mengenai tugas ketua kelas yang menjadi kewajiban apabila Kamu menjadi ketua kelas:

1. Menjadi Perantara Guru Dalam Memberikan Tugas

Kewajiban siswa memang belajar, terutama saat ada di kelas. Namun, tidak setiap waktu guru bisa mengajar di jam pelajaran. Ketika hal ini terjadi, menjadi tugas ketua kelas untuk mendatangi memanggil guru untuk datang ke kelas atau menjadi perantara guru dalam memberikan tugas.

2. Membuat Keadaan Kelas Kondusif

Ketua kelas memiliki tugas untuk membuat suasana kelas menjadi kondusif, terutama saat kelas gaduh. Apabila siswa di kelas membuat gaduh, maka ketua kelas berkewajiban untuk menegur dan menjadi penengah dibantu teman-teman lainnya.

Baca Juga:  10 Tugas Sekretaris Kelas Yang Perlu Kamu Ketahui

3. Memimpin Rapat Di Kelas

Rapat kelas seringkali diadakan untuk mengambil berbagai keputusan bagi kebaikan kelas. Misalnya, saat memutuskan perwakilan kelas dalam class Meeting. Dalam rapat-rapat yang diadakan di kelas, ketua kelas akan menjadi pemimpin rapat.

4. Menjadi Perwakilan Kelas Saat Rapat Sekolah Atau OSIS

Selain menjadi pemimpin, ketua kelas juga menjadi perwakilan kelas yang menghadiri rapat-rapat sekolah atau OSIS. Hasil keputusan rapat ini akan disampaikan ke warga kelas sehingga instruksi dan berbagai informasi lainnya sampai kepada semua siswa.

5. Bertanggung Jawab Mengatur Kelas

Tugas ketua kelas adalah menjaga dan mengatur kelas sehingga dapat berjalan dengan baik. Baik dalam masalah pelajaran, hubungan antar kelas, maupun hubungan antar teman di kelas.

Baca Juga:  Struktur Organisasi Kelas Dan Fungsinya Di Kelas

6. Bertindak Netral

Sebagai ketua kelas, Kamu harus bisa bertindak netral dan tidak memihak. Ketika terjadi masalah antar teman di kelas, Kamu tidak boleh memihak salah satu sisi, melainkan mencoba berdiri di tengah dan membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.

7. Pemberi Saran Dan Arahan

Ketua kelas juga memiliki tugas untuk memberikan arahan kepada warga kelas. Memberikan saran mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan arahan kepada anggota kelas sehingga kegiatan berjalan dengan baik.

8. Membuat Laporan Dan Evaluasi Kerja

Seorang ketua kelas juga harus membuat laporan dan hal ini dibantu oleh sekretaris kelas. Laporan dan evaluasi kerja maupun rapat ini kemudian diberikan kepada Wali Kelas agar dapat menjadi acuan guru dalam pengambilan keputusan atau memberikan metode pembelajaran optimal.

Baca Juga:  10 Tugas Wakil Ketua Kelas Yang Perlu Kamu Ketahui

9. Menjadi Contoh Positif Bagi Warga Kelas

Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di kelas, ketua kelas juga bertugas menjadi contoh warga kelas. Ketika Kamu menjadi ketua kelas harus memperhatikan tingkah laku dan selalu bersifat positif.

10. Bekerjasama Dengan Seluruh Warga Kelas

Tugas seorang ketua kelas merupakan pekerjaan yang tidak ringan dan memerlukan bantuan dari semua pihak. Oleh sebab itu, sebagai ketua kelas Kamu perlu bekerja sama dengan seluruh warga kelas. Dengan kerjasama setiap orang di kelas akan memberikan efek positif bagi keberhasilan memimpin sebuah kelas.

Jika Kamu berminat menjadi ketua kelas, maka tugas ketua kelas ini harus dikerjakan dengan baik. Kamu harus memahami semua tugas pokok ketua kelas dan bekerjasama dengan semua pihak agar tugas tersebut dapat terlaksana dengan baik.