Kalimat yang menggunakan konjungsi temporal dalam kutipan teks sejarah di atas adalah

Jakarta -

Konjungsi temporal adalah salah satu kata hubung yang terdapat dalam suatu susunan kalimat. Konjungsi temporal ini menjelaskan hubungan waktu antar peristiwa. Apa saja contoh konjungsi temporal?


Dalam modul Bahasa Indonesia C Setara SMA/MA Kelas XII karya Ami Rahmawati, S.S, dkk, konjungsi temporal atau kata hubung waktu didefinisikan sebagai kata penghubung yang berfungsi menata urutan peristiwa yang diceritakan.


Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai ungkapan penghubung (pertemuan) antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.


Konjungsi temporal sebagai kata hubung mengacu pada waktu, sekaligus berfungsi menjadi penghubung antar bagian dalam teks.


Hubungan antar bagian dalam teks (kohesi) ini sangat penting untuk diperhatikan, agar mampu menciptakan keserasian setiap unsur yang disambungkan.


Karena terciptanya susunan kata yang baik, akan membuat teks tersebut lebih mudah dipahami.


Jenis Konjungsi Temporal


Konjungsi temporal yang menghubungkan dua hal atau peristiwa, terdiri dari dua jenis bagian, yaitu:

1. Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Konjungsi sebelumnya dan sesudahnya akan dihubungkan dengan dua derajat. Konjungsi ini tidak dapat diletakkan pada awal maupun akhir kalimat.


Contoh konjungsi sederajat adalah lalu, kemudian, sebelum, setelah, sesudah, dan selanjutnya.


2. Konjungsi Temporal Tidak Sederajat

Konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat. Konjungsi temporal tidak sederajat juga bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat.


Contoh konjungsi temporalnya adalah kata apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sampai, sedari, setelah, sebelum, sejak, selama, semenjak, sementara, seraya, setelah, sesudah, tatkala, waktu, dan sebagainya.


Contoh Konjungsi Temporal


1. Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat


- Andri sampai di sekolah terlebih dahulu sebelum Bayu.

- Sinta merasa sakit kepala, kemudian ia pun bergegas mencari obat.

- Ibu sedang memasak nasi goreng, lalu ibu mencoba mencicipi masakannya.

- Setelah kopi diseduh dalam gelas, kemudian masukkan gula sesuai dengan selera.

- Kumpulan barang bekas yang sudah dibersihkan, selanjutnya akan dibuat menjadi kerajinan.

- Anggi mengikuti pembelajaran matematika di sekolah pagi ini, setelahnya ia memiliki jadwal pelajaran olahraga.

- Dompet Hanif ketinggalan di rumah, lalu ia segera pulang ke rumah untuk mengambilnya.


2. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat


- Tasya sikat gigi terlebih dahulu, sebelum ia tidur.

- Ketika aku merasa bosan, aku akan menonton film favoritku.

- Nenek berjanji mengajak Kakak dan Adik untuk berkebun, apabila sekolah sudah libur.

- Semenjak kakek meninggal, nenek menjadi sering termenung.

- Ayah bekerja dari pukul 9 pagi hingga 6 sore.

- Andi lebih suka belajar sambil mendengarkan musik.

- Rina membeli tas berwarna merah sementara Susi membeli sepatu.

- Ibu merasa senang ketika Ayah memberikan bunga padanya.

- Tatkala Yusuf masih menjadi siswa SMA, ia sering mendapatkan beasiswa.

- Selama hujan masih turun deras, Lia akan tetap meneduh.


Nah, itulah pengertian, fungsi, jenis, dan contoh konjungsi temporal. Sekarang detikers sudah memahaminya, kan?

Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu"



(faz/faz)

tirto.id - Konjungsi temporal adalah sesuatu yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. Konjungsi temporal merupakan salah satu jenis kata hubung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa dan antarkalimat. Penggunaan konjungsi atau kata hubung dalam kalimat berfungsi agar susunan kata memiliki keterkaitan.

Selain itu, Idda Ayu Kusrini dalam buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII menuliskan, ahli bahasa Gorys Keraf berpendapat, konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau kalimat-kalimat dalam sebuah wacana.

Sebagai salah satu jenis kata hubung, konjungsi temporal menjelaskan hubungan yang tidak sederajat. Konjungsi sebelumnya dan sesudahnya menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Contoh dalam kalimat adalah: "Kami sampai di rumah sebelum matahari tenggelam."

Contoh Konjungsi Temporal

  • apabila
  • bila
  • bilamana
  • demi
  • hingga
  • ketika
  • sambil
  • sebelum
  • sampai
  • sedari
  • sejak
  • selama
  • semenjak
  • sementara
  • seraya
  • waktu
  • setelah
  • sesudah
  • tatkala.

Baca juga:

  • Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, dan Ciri-Cirinya
  • Contoh Teks Ceramah: Pengertian, Struktur dan Ciri-cirinya
  • Perbedaan Tanda Hubung & Pisah dalam Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

Seperti dikutip dari Jurnal Dwija Utama, konjungsi temporal biasanya masuk ke dalam kategori teks prosedur yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan sesuatu hal, baik melakukan suatu kegiatan tertentu, maupun membuat sesuatu yang disajikan secara berurutan.

Dalam konteks itu, konjungsi temporal bisa juga diartikan sebagai kata hubung yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus menjadi kohesi teks seperti urutan pertama, kedua, ketiga dan lain-lain.

Sementara itu, Ida Widaningsih dalam Strategi dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Indonesia menuliskan hal yang kurang lebih sama. Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menjadi lanjutan urutan langkah demi langkah.

Konjungsi temporal juga biasa dipakai dalam kaidah teks prosedural, seperti cara menghidupkan gawai, cara membersihkan karpet, cara menyalakan sepeda motor, menghidupkan laptop, memandikan kucing dan lain-lain.

Selain itu, Minarni Try Astuti dalam buku Yuk, Ungkap Idemu Melalui Teks Persuasi Hingga Teks Tanggapan menuliskan, penggunaan konjungsi temporal (misalnya sejak, kemudian, awalnya, akhirnya) juga masuk dalam ciri khas dalam aspek kebahasaan teks berita. Fungsi keterangan waktu, kalimat langsung dan bahasa Indonesia yang baku harus dipakai agar berita yang disampaikan tidak bermakna ambigu dan bermakna ganda.

Kemudian, narasi sejarah atau cerita sejarah juga sering menggunakan konjungsi temporal. Sebab, konjungsi temporal memberikan keterangan tentang hubungan dari dua hal peristiwa yang berbeda. Secara sederhana, identifikasi temporal terhadap teks sejarah merupakan upaya mempreteli teks sejarah berdasarkan waktu yang ada di dalam teks tersebut.

Kronologis suatu peristiwa akan mudah diketahui dengan cara menentukan batasan waktu dari cerita sejarah tersebut. Apabila berhasil dalam menentukan batasan waktu tersebut, maka kronologis suatu peristiwa sejarah akan mudah dipahami, demikian seperti ditulis Ofianto dan Tri Zahra Ningsih dalam Assesmen Ketrampilan Berpikir Historis (Historical Thinking).

Baca juga:

  • Macam-macam Kata Hubung (Konjungsi), Fungsi dan Contohnya
  • Cara Menuliskan Gabungan Kata dalam Bahasa Indonesia
  • Apa Itu Teks Debat: Pengertian, Struktur dan Ciri-cirinya

Baca juga artikel terkait KONJUNGSI TEMPORAL atau tulisan menarik lainnya Alexander Haryanto
(tirto.id - ale/ale)


Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Persyaratan air bersih meliputi tiga komponen yaitu persyaratan secara fisik, secara kimia, dan kandungan mikroba yang terdapat di dalamnya. Persyarat … an secara fisik, antara lain tidak keruh, tidak berwarna apa pun, tidak berasa apa pun, tidak berbau apa pun, suhu antara 10°-25° C sejuksejuk, dan tidak meninggalkan endapan. Syarat kimiawi, antara lain tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun, tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan, cukup yodium, dan derajat keasaman pHpH air antara 6,5-9,2. Adapun syarat mikrobiologi adalah tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, dan kolera. 19. Tuliskan pokok pikiran pada bacaan di atas !​

Bacalah teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 16 dan 17 ! Reboisasi adalah penghijauan kembali yang dilakukan untuk mengembalikan alam yang misaln … ya dalam satu lokasi hutan yang sudah kehilangan banyak pohon dilakukan penanaman kembali sehingga membuat pohon di hutan kembali normal dan berfungsi sebagai pelindung manusia menyediakan udara, air, dan mencegah banjir. Adapun manfaat reboisasi adalah untuk menjaga keseimbangan alam karena alam butuh penyeimbang agar manusia hidup dengan baik, selain itu reboisasi bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir, akar pohon akan melindungi tanah dan menahan air agar tidak turun ke bawah dan menyebabkan banjir. serta mampu mencegah adanya global warming. 16. Tuliskan judul yang tepat untuk teks di atas ​

1. cerita rakyat "asal mula telaga warna" berasal dari daerah....2. pesan dalam sebuah cerita biasanya berada di bagian....3. tokoh utama dalam cerita … fabel adalah....4. jelaskan pengertian protagonis: antagonis:​

ap yg dimaksud teks puisiap yg dimaksud teks eksposis​

4. Di tengah hutan belantara, hiduplah seekor gajah dan gerombolan semut. Si gajah mencari makan sambil menyombongkan dirinya di hadapan gerombolan se … mut yang sedang mencari makan. KD 3.10 Jenis latar yang terdapat dalam cerita di atas adalah latar ... a. tempat C waktu C. suasana d. keadaan​

Tokoh utama dalam cerita fiksi"Ratu laut selatan", adalah​

Ingin jawaban cepat dan terperinci

tuliskan pengrtian rangkuman​

hukum suntik vaksin di bulan puasa jawaban buat Tim afirmasi​

Perbedaan antar kritis dan resensi

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA