This Paper A short summary of this paper 37 Full PDFs related to this paper
Kamu pasti pernah mendengar atau melihat wisata balon udara yang menawarkan cara menikmati panorama alam yang tidak biasa dari ketinggian? Tapi tahukah kamu jika balon udara bisa terbang karena menerapkan prinsip tekanan gas? Dimana, tekanan gas ini terjadi ketika massa jenis suatu benda lebih kecil dari pada massa jenis udara di sekitarnya maka akan menyebabkan benda tersebut terbang. Pada dasarnya udara di sekitar balon udara memiliki massa jenis yang lebih besar daripada massa jenis dari balon udara itu sendiri, sehingga balon udara dapat terbang dengan bebas. Massa jenis balon dapat dikendalikan dengan memanfaatkan perubahan temperatur, yang dapat diatur dengan menggunakan pembakar yang ada di bawah lubang balon udara. Saat pembakar memanaskan udara dalam balon, maka berat balon akan menjadi lebih kecil dari gaya ke atas sehingga balon dapat terbang. Namun, untuk turun kembali maka pemanasan udara dikurangi sehingga suhu pada balon menurun. Tekanan Gas Terbuka (Atmosfer) Bumi dikelilingi oleh lapisan udara yang disebut atmosfer. Atmosfer juga memberikan tekanan ke bumi yang disebut tekanan atmosfer. Besar dari tekanan atmosfer adalah 100.000 Pascal. Peralatan yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer disebut barometer. Baca juga: Volume Gas Pada Keadaan Bukan Standar Pada tahun 1643, Evangelista Torricelli merancang barometer air raksa sederhana untuk mengukur tekanan atmosfer. Hasilnya adalah besar tekanan atmosfer adalah 105 Pascal yang sama dengan 76 cmHg. Setiap ketinggian naik 10 m dari permukaan laut, tekanan udara rata-rata akan berkurang 1 mmHg. Tekanan Gas Tertutup Teori ini dicetuskan oleh Robert Boyle. Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup akan selalu tetap jika suhu tidak berubah. Hukum Boyle memiliki persamaan sebagai berikut : P1.V1=P2.V2 Keterangan : P1 = Tekanan udara awal P2 = Tekanan udara akhir V1 = Volume udara awal V2 = Volume udara akhir Alat untuk mengukur tekanan gas pada ruang tertutup disebut manometer. Saat tekanan gas yang diukur lebih kecil dari tekanan atmosfer, maka tekanan gas akan sama dengan tekanan atmosfer dikurang selisih tinggi raksa pada pipa U begitupun sebaliknya. Adapun rumus dari ini adalah : Pgas.Patm.h Keterangan : Pgas = Tekanan udara yang diukur Patm = Tekanan atmosfer H = Perbedaan ketinggian air raksa setelah gas masuk + = Apabila tinggi kolom udara lebih tinggi daripada kolom tabung – = Apabila tinggi kolom udara lebih rendah daripada kolom tabung
Dalam kehidupan sehari-hari, gas sangat dibutuhkan manusia dalam beragam aktivitasnya, mulai dari memasak hingga kebutuhan pembangkit. Meskipun bentuk gas akan sulit terlihat namun akan mudah sekali dikenali wujudnya dengan bau yang khas. Ada banyak penelitian tentang gas yang dilakukan sejak berabad-abad silam, salah satunya adalah oleh Robert Boyle, yang kemudian melahirkan Hukum Boyle. Hukum Boyle dicetuskan oleh ilmuwan asal Inggris ini pada tahun 1662, mengacu kepada hasil eksperimennya yang berhasil mengemukakan hukum gas pertama ini. Dimana, hukum Boyle ini merupakan hukum fisika yang menjelaskan bagaimana kaitannya antara tekanan dan volume suatu gas. Pada hukum Boyle tercetuslan mengenai teori tekanan gas pada ruang tertutup yang disimpulkan “bahwa hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup akan selalu tetap jika suhu tidak berubah”. Adapun, hukum Boyle ini memiliki persamaan sebagai berikut P1.V1 = P2.V2 Penjelasan : P1 = Tekanan udara awal ; P2 = Tekanan udara akhir V1 = Volume udara awal ; V2 = Volume udara akhir Disamping itu, kita bisa menjumpai beberapa contoh alat-alat yang bekerja berdasarkan hukum Boyle pada kehidupan sehari-hari, seperti pompa sepeda, alat suntik, dan lain sebagainya. Manometer Disamping itu, ada alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas pada ruang tertutup yang biasa disebut manometer. Alat ini berbentuk hurup U yang kedua ujungnya terbuka, dimana salah satu ujung tabung selalu dihubungkan dengan udara luar supaya tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Sedangkan ujung yang lain dihubungkan dengan ruangan yang akan diukur tekanannya. (Baca juga: Memahami Hukum Kekekalan Massa) Saat tekanan gas yang diukur lebih kecil dari tekanan atmosfer, maka tekanan gas akan sama dengan tekanan atmosfer dikurang selisih tinggi raksa pada pipa U, begitupun sebaliknya. Dimana, tekanan gas ini dapat dihitung dengan rumus Pgas = Patm ± h. Keterangan : Pgas = Tekanan udara yang diukur ; Patm = Tekanan atmosfer h = Perbedaan ketinggian air raksa setelah gas masuk + = Apabila tinggi kolom udara lebih tinggi daripada kolom tabung _ = Apabila tinggi kolom udara lebih rendah daripada kolom tabung
Kamis, 21 April 2022 | 11:00 WIB Pemandangan balon udara yang terbang di angkasa. GridKids.id - Kids, pernahkah kalian melihat balon udara yang terbang di angkasa? Balon udara adalah salah satu contoh tekanan gas dalam ruang tertutup yang bisa kita temukan di sekitar kita. Penerapan tekanan gas dalam ruang tertutup adalah kaitan antara tekanan udara dengan volume. Kaitan hubungan antara volume dan tekanan udara merupakan dasar dari Hukum Boyle yang ditemukan oleh Robert Boyle pada 1662. Fakta bahwa tekanan udara berbanding terbalik dengan volumenya membuat makin tinggi tekanan udara maka akan makin rendah volume suatu wadah. Sebaliknya, jika makin rendah tekanan udara, maka volume wadah atau ruangnya semakin besar. Persamaan hukum Boyle adalah PV = Konstan atau P1V1 = P2V2. P1 adalah tekanan udara awal, V1 adalah volume udara awal, P2 adalah tekanan udara akhir, dan V2 merupakan volume udara akhir. Untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup digunakan alat bernama manometer yang terbagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu manometer raksa terbuka, manometer raksa tertutup, dan manometer bourdon. Lalu, apa saja sih contoh dari penerapan tekanan gas dalam ruang tertutup yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari? Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini. Baca Juga: Contoh Fenomena Tekanan Gas di Ruang Terbuka, Fisika Kelas 8 SMP
Seorang ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Robert Boyle (1627-1691) melakukan percobaan pemampatan udara. Hasil percobaan menyatakan “Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap, asalkan suhu gas tidak berubah”. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle dapat ditulis dalam bentuk rumus: p.V=c Keterangan: P = tekanan V = volume c = bilangan tetap (konstanta) Karena p.V=c, berarti p1.V1= p2.V2 Keterangan: p1 = tekanan udara mula-mula V1= volume udara mula-mula p2= tekanan udara akhir V2= volume udara akhir Alat-alat teknik berdasarkan Hukum Boyle, antara lain sebagai berikut: Manometer Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara atau gas di dalam ruang tertutup. Ada tiga jenis manometer: 1. Manometer raksa terbuka Manometer raksa terbuka di pakai untuk mengukur tekanan gas yang besarnya kurang lebih 1 atmosfer. Gambar 1
pgas=(pu+ h) cmHg.
pgas=(pu-h)cmHg Keterangan: pgas = tekanan gas dalam ruang reservoir pu = tekanan udara luar h = selisih tinggi permukaan raksa pada kedua kaki pipa 2. Manometer raksa tertutup Manometer raksa tertutup biasanya di pakai untuk mengukur tekanan gas yang besarnya lebih tinggi dari 1 atm. Gambar 2 Sebelum dipakai permukaan raksa pada kedua kaki sama tinggi, ujung pipa yang terbuka dihubungkan ke ruang yang akan di ukur tekanan gasnya. Dengan demikian dapat disusun persamaan: Pgas = selisih tinggi raksa+ tekanan udara dalam tabung Pgas = h + h1/h2.pu Keterangan: Pgas = tekanan gas dalam ruang reservoir h = selisih tinggi permukaan antara kedua kaki pipa h1 = tinggi kolom udara sebelum kran terbuka h2 = tinggi kolom udara sesudah kran terbuka pu = tekanan udara luar 3. Manometer logam Gambar 3 Manometer logam digunakan untuk mengukur gas atau uap tekanan tinggi, misalnya tekanan dalam ketel uap. Manometer yang banyak dipakai ialah Manometer Bourdon. |