Jika suatu rumah memiliki tegangan 220 V atau 110 V berarti tegangan tersebut adalah tegangan

Jika suatu rumah memiliki tegangan 220 V atau 110 V berarti tegangan tersebut adalah tegangan
Tegangan Listrik - listrikbekasi.blogspot.com

Kebanyakan orang berpendapat bahwa tegangan listrik yang lebih tinggi bakal menghasilkan energi yang lebih besar. Namun, di sisi lain, tegangan listrik yang terlalu tinggi juga memiliki risiko yang lebih tinggi, misalnya dapat memicu kebakaran, konsleting, atau hal-hal lain, jika terjadi salah sambung atau faktor lain.

Jika suatu rumah memiliki tegangan 220 V atau 110 V berarti tegangan tersebut adalah tegangan
Tegangan Listrik – listrikbekasi.blogspot.com

Di beberapa negara dan benua di dunia, memiliki standar tegangan listrik sendiri-sendiri. Di Eropa misalnya, rata-rata negara di Benua Biru tersebut menggunakan tegangan listrik berkapasitas 220 Volt untuk rumah tangga. Sementara, di Jepang, menggunakan tegangan listrik dengan kapasitas 100 Volt dan Amerika Utara memakai listrik dengan tegangan berkapasitas 110 Volt. Pertanyaannya, apakah tegangan listrik yang lebih besar (220 Volt) lebih baik, lebih berbahaya, atau lebih efisien? Mengapa tiap negara tidak menerapkan standar yang sama untuk tegangan listrik?

Sebenarnya, Anda tidak perlu heran mengapa negara-negara tersebut menggunakan tegangan dan frekuensi yang berbeda-beda. Yang perlu Anda tahu bahwa hanya ada dua standar tegangan atau frekuensi listrik.

Ketika listrik diperkenalkan pertama kali, produsen memberikan tegangan dan frekuensi yang berbeda (dalam DC atau arus searah, bukan AC atau arus bolak-balik). Secara bertahap, pemerintah yang menetapkan standar pemakaian tegangan listrik dan tekanan pasar yang menuntut peralatan dapat digunakan di mana saja membuat produsen juga menerapkan standar yang tetap untuk tegangan listrik. Hal tersebut menyebabkan situasi yang kita lihat saat ini, ketika tekanan dunia mengenai standar tegangan kontra dengan kepentingan investasi.

Di Inggris Raya, kabel listrik tersedia secara nasional pada tahun1950-an. Seluruh Eropa kemudian mengikuti, setelah Amerika Serikat. Karena membutuhkan sedikit waktu untuk mengejar ketertinggalan, mereka kemudian belajar suatu hal yang penting tentang kebutuhan listrik rumah tangga yang menyebutkan bahwa kabel untuk rumah itu ternyata mahal. Mereka harus menggunakan banyak kawat dengan menggandakan tegangan, mengurangi setengah arus sehingga meminimalkan kebutuhan kawat.

Untuk listrik rumah dengan tegangan 110 Volt, maka kabel yang digunakan biasanya lebih tebal. Sementara, untuk listrik berdaya 230 Volt (di Inggris bukan 220 Volt), maka membutuhkan isolasi yang lebih baik. Dalam beberapa situasi, kabel listrik dengan tegangan 220 Volt mungkin lebih berbahaya jika disentuh. Karena itu, tegangan 110 Volt menjadi standar untuk distribusi arus AC karena dinilai lebih aman dibandingkan sistem DC.

Baca juga:  Sejarah Berdirinya Bank Indonesia

  • kapasitas
  • listrik
  • negara
  • pemerintah
  • sistem
  • standar

Photo: by Matthew Henry on Unsplash

Artikel ini merupakan kerja sama LINE TODAY x Quora untuk memberikan ruang diskusi yang bermanfaat. Kami juga mengajak pembaca untuk memberikan pendapat di kolom komentar.

---

Kenapa listrik di Indonesia menggunakan voltase 220 V, sedangkan negara maju hanya 110 V?

Dijawab di Quora Indonesia olehAang Maulana Ahmad:

Hal ini berkaitan dengan jarak pembangkit dan gardu distribusi yang terlalu jauh ke lokasi pelanggan. Utamanya pelanggan yang paling ujung dalam jaringan distribusi.

Negara yang menerapkan sistem distribusi bertegangan rendah 110 / 120 Volt bisa diartikan mereka mempunyai pembangkit yang tersebar merata di seluruh penjuru negeri. Karenanya, jarak antara pembangkit dan pelanggan relatif dekat. Apabila jarak dekat, resistansi kawat penghantar (a.k.a kabel distribusi) menjadi rendah. Maka tegangan distribusi pun bisa dibuat lebih rendah lagi. Secara teoretis, tegangan listrik yang lebih rendah berarti lebih aman bagi manusia penggunanya. Saya kira pertimbangan keselamatan warga ini juga menjadi salah satu faktor kenapa negara-negara tersebut memilih menggunakan sistem tegangan 110 / 120 Volt untuk listrik rumah tangganya.

Pada tahun 70′an PLN kita juga dulu pernah menerapkan tegangan 110 V untuk listrik rumah tangga. Waktu itu saya masih hidup di kampung di Cirebon dan masih terlalu kecil (sekitar usia 3 tahunan) untuk merekam apa perbedaannya di banding tegangan 220 V sekarang. Yang saya ingat paman saya punya televisi yang dipasang di pekarangan untuk ditonton bersama tetangga beramai-ramai. Orang dewasa menonton siaran beriklan di TVRI sambil mengobrol atau bermain kartu, kadang bermain judi rolet juga, sementara anak-anaknya bermain petak umpat atau engklek.

Dan ketika listrik tetiba mati, paman saya mengeluarkan accu dari mobil angkotnya untuk mensuplai daya ke TV. Jadi pesawat TV kala itu bisa dual power supply: pakai tegangan PLN 110 V dan pakai tegangan DC 12 V. Sungguh pengalaman yang menarik.

Maaf, sekedar bernostalgia hehe.

Tapi saya bisa jelas mengingat ketika kelas 5 SD yang mana pada saat itu saya sudah pindah ikut uwak ke kota Bandung. Kala itu kalau ada bohlam yang putus saya harus berhati-hati ketika membeli penggantinya. Saya harus memastikan tulisan pada bohlamnya adalah untuk 220 V. Sebab pada waktu itu masih beredar bohlam yang bertegangan 110 V. Ketika saya tanyakan pada uwak apa perbedaannya, uwak bilang yang 110 V itu tidak bisa dipakai lagi karena rumah kami sekarang sudah 220 V. Kalau salah beli bohlam usianya akan pendek. Gak sampai semenit langsung putus.

Otomatis dong saya ambil kesimpulan kalau rumah di Bandung ini pernah menggunakan listrik bertegangan 110 V sebelumnya, walaupun saya tak pernah melihat seperti apa proses perpindahannya.

Back to main topic. Lalu kenapa sistem distribusi tegangan di kita sekarang menggunakan 220 V?

Hal ini berhubungan dengan semakin luasnya area yang ingin dijangkau oleh PLN. Dahulu tegangan masih bisa menggunakan 110 V karena PLN hanya melayani area kota. Masyarakat pinggiran wayahna we lah menggunakan cempor atau obor.

Sekarang pemerintah ingin agar seluruh rakyatnya dapat menikmati listrik. Melakukan pemerataan istilahnya. Padahal area yang hendak dicakup sangatlah luas. Sementara jumlah pembangkit masih defisit dan posisi gardu gardu listrik di beberapa wilayah masih berjauhan. Akibatnya, bagi pelanggan yang berada di pelosok, tegangan yang diterimanya seringkali di bawah tegangan normal akibat jarak ke gardu yang terlalu jauh itu.

Tegangan PLN masih dianggap normal apabila berada dalam rentang 220 Volt plus minus 10%. Di pelosok sana, tegangan yang dikirim dari gardu biasanya sih sudah dilebihkan sedikit di atas 220 V. Pelanggan yang rumahnya dekat dari gardu mungkin akan menerima tegangan antara 220 - 230 V. Tetapi tetap ketika sampai di rumah pelanggan yang jaraknya belasan bahkan puluhan kilometer dari gardu, tegangan bisa drop hingga tersisa 150 Volt saja. Orang bilang turun spanneng katanya.

Bayangkan bila tegangan keluaran dari gardu masih 110 Volt seperti jaman dahulu, akan kecil sekali tegangan yang sampai ke rumah pelanggan di pelosok itu. Mau dipakai menghidupkan apa?

Jadi jawaban singkat atas pertanyaan ini adalah: karena 220 V adalah tegangan yg lebih baik (dibanding 110 V) untuk mengatasi kendala jarak distribusi yg terlalu jauh pada saat ini.

Pembahasan

Nilai yang terukur pada alat ukur arus atau tegangan bolak-balik adalah nilai efektif (bukan nilai maksimum)

Dengan demikian, jawaban yang benar adalah B.

maksud sph, cyl, dan axis dalam kacamata?ini cara bacanya gimana ya yg di foto? yg pake kacamata mungkin bisa dibantu (╥﹏╥)​

Tuliskan komposisi sumber sumber emisi karbon secara global yg dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil...​

Sebutkan hal-hal yang dapat dipengaruhi oleh dampak pemanasan global!​

Tolong kak nomor 1 dan 2 a disertai cara ya,, terima kasih

ciri khusus yang membedakan setiap planet​

(4) Siswa kelas VIII menanam sawi dengan media tanah disawah belakang sekolah ,sedangkan siswa kelas IX menanam sawi dengan media pecahan batubata dip … olibag dengan tehnik hidroponik manakah yang banyak memiliki keuntungan ? Jelaskan Alasan kamu!

Tukang Bakso mendorong gerobak diketahui dengan gaya sebesar 80 n jika luas sebuah telapak tangan yakni 200 cm ^ 2 maka berapakah tekanan yang diberik … an​

Berapakah nilai resistor, yang resistor dengan warna gelang tersebut adalah Gelang 1 = coklat, gelang 3 = orange Gelang 2 = hitam, gelang 4 = emas

Berapakah nilai resistor, yang resistor dengan warna gelang tersebut adalah Gelang 1 = coklat, gelang 3 = orange Gelang 2 = hitam, gelang 4 = emas

Jika panjang tali yang digunakan 1,5 m, besarnya panjang gelombang pada tali tsb adl