Scenery sugestif realistis merupakan tata panggung yang menampilkan gambaran kenyataan hidup sehari-hari namun tidak digambarkan secara lengkap keseluruhan, melainkan hanya diambil kesan-kesan pokoknya saja sebagai simbol. Tata panggung ini merupakan salah satu tata panggung yang diterapkan dalam sebuah pertunjukkan teater. PembahasanTata panggung atau yang disebut juga dengan istilah scenery memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan. Tata panggung dalam hal ini, harus bisa menggambarkan ruang dan waktu yang berlaku di atas pentas atau dapat menjelaskan tempat dan zaman atau era dimana sebuah cerita atau peristiwa terjadi yang pembuatannya bergantung pada latar cerita yang ada. Scenery sugestif realistis merupakan tata panggung yang menampilkan gambaran kenyataan hidup sehari-hari namun tidak digambarkan secara lengkap keseluruhan, melainkan hanya diambil kesan-kesan pokoknya saja sebagai simbol. Tata panggung ini merupakan salah satu tata panggung yang diterapkan dalam sebuah pertunjukkan teater. Pun, jenis-jenis tata panggung lainnya yang sering diterapkan dalam sebuah pertunjukkan teater antara lain adalah sebagai berikut :
Pelajari lebih lanjutGerak sebagai unsur dalam teater brainly.co.id/tugas/19492532 Detil jawabanKelas: VII Mapel: Seni Budaya Bab: Merencanakan Pementasan Teater Kode: 7.19.8 Kata Kunci: Tata Panggung, Teater, Scenery Sugestif Realistis
Tibalah kita pada saat yang ditunggu-tunggu, yaitu puncak dari segala proses panjang nan melelahkan, yakni pementasan teater. Membuat pertunjukan teater adalah suatu proses dari tidak ada menjadi ada. Hal ini memerlukan kerja keras, baik fisik, psikis, maupun finansial. Namun, membuat pertunjukan teater juga sesuatu hal yang menyenangkan.
Perencanaan yang matang dan proses produksi yang mantap telah kita jalani dan itu semua sudah merasuk ke tulang sumsum para penggiat seni teater. Tinggal menunggu eksekusi dari perencanaan dan proses, yakni sebuah pementasan teater.
1. Bidang Produksi Administrasi 2. Bidang Artistik Saat pelaksanaan pementasan, sang sutradara seolah tidak lagi punya wewenang apapun terhadap pertunjukan ini, dia tidak lagi bisa menghentikan adegan, memberi pengarahan, dan lain sebagainya. la hanya duduk manis sebagai penonton. Sosok yang banyak berperan secara teknis dalam pementasan adalah manajer panggung. Manajer panggung adalah pimpinan pentas, yaitu penguasa tunggal di atas pentas selama pertunjukan berlangsung. Manajer panggung bertanggung jawab penuh terhadap berhasil tidaknya suatu pementasan.Perhatian manajer panggung harus terfokus pada materi pergelaran. Dengan menguasai materi pergelaran dan konsentrasi penuh, maka keberhasilan akan dapat dicapai dengan baik. Untuk itu, seorang pimpinan pentas perlu melaksanakan beberapa hal yang menyangkut pengelolaan pentas, yakni sebagai berikut.
a. Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi pergelaran.
• run-trough, • latihan teknik, • dress rehearsal (geladi kotor dan geladi bersih), dan c. Menguasai sistem penyajian atau pementasan. d. Menguasai atau memahami aspek sarana pertunjukan terutama menyangkut kebutuhan atau sarana pentas. e. Mengerti tentang istilah-istilah pentas.
Dalam tugasnya, manajer panggung dibantu oleh kerabat kerja pentas (stage crew), antara lain: • penata panggung (skenografer), • penanggung jawab properti, • penata rias dan busana, • penata cahaya (light designer atau lightingman), • penata suara (sound enginering atau soundman), dan • beberapa petugas pelaksana. a. Tata panggung Tata panggung disebut juga dengan istilah scenery (tata dekorasi). Gambaran tempat kejadian lakon diwujudkan oleh tata panggung dalam pementasan. Tidak hanya sekadar dekorasi (hiasan) semata, tetapi segala tata letak perabot atau peranti yang akan digunakan oleh aktor disediakan oleh penata panggung atau skenografer. Penataan panggung disesuaikan dengan tuntutan cerita, kehendak artistik sutradara, dan panggung tempat pementasan dilaksanakan. Scenery harus bisa menggambarkan ruang dan waktu yang berlaku di atas pentas, atau dengan kata lain dapat menjelaskan tempat dan zaman atau era di mana sebuah cerita atau peristiwa terjadi. Pembuatan scenery bergantung pada setting cerita yang ada di lakon tersebut. Sebelum melaksanakan penataan panggung, seorang penata panggung perlu mempelajari panggung pertunjukan.Di Indonesia dikenal dua jenis panggung, yakni arena dan proscenium.
Properti bisa memiliki nilai-nilai khusus, misalnya memperkuat karakter atau watak tokoh, dan sebagainya. Properti terbagi menjadi dua, yaitu:
Tata busana atau kostum Tata busana atau kostum, sering disebut sebagai scenery yang disandang oleh pemain. Tata busana memiliki peranan yang vital dalam komposisi sebuah panggung. Kesan visualisasi penampilan dari seluruh adegan ditemukan dalam kostum. Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk menggambarkan tokoh. Tata busana termasuk segala aksesori seperti topi, sepatu, syal, kalung, gelang, dan segala unsur yang melekat pada pakaian. Tata busana dapat dibuat berdasarkan budaya atau zaman tertentu. Dalam masa kini, beragam aliran teater bermunculan. Masing-masing memiliki konsepnya tersendiri dan lakon tidak harus berlatar zaman ketika lakon itu dibuat. Semua terserah pada gagasan seniman. Busana pun mengikuti konsep tersebut. Tata busana tidak lagi terpaku pada zaman, tetapi lebih pada konsep yang melatarbelakangi penciptaan teater. Busana yang dipakai manusia beraneka ragam bentuk dan fungsinya. Fungsi busana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindungi tubuh, mencitrakan kesopanan, dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan. Tata rias Tata rias secara umum dapat diartikan sebagai seni mengubah penampilan wajah menjadi lebih sempurna. Tata rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik, yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Tata rias dalam teater bermula dari pemakaian kedok atau topeng untuk menggambarkan karakter tokoh. Tokoh dalam teater memiliki karakter berbeda-beda. Penampilan tokoh yang berbeda-beda membutuhkan penampilan yang sesuai dengan karakternya. Tata rias merupakan salah satu cara menampilkan karakter tokoh tersebut. Jenis tata rias dalam teater adalah sebagai berikut:
Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Tata cahaya mampu menciptakan suasana, membuat gambaran wajar dari suatu waktu, dan mampu membuat cahaya lampu tiruan. f. Tata suara Eksistensi seni teater bersifat auditif visual, yaitu bisa didengar dan bisa dilihat. Dalam hal ini, drama radio memiliki kekhususannya karena hanya auditif saja. Kerja tata suara mencakup efek bunyi, musik, dan peralatan tata suara (soundsystem). Efek bunyi dan musik yang membawakan suasana lakon telah lahir bersama dengan kelahiran teater itu sendiri. Apabila kita bertugas mengiringi sebuah lakon, kita harus memperhatikan tiga masalah yang merupakan bahan-bahan yang harus digarap, yaitu dialog, efek bunyi, dan musik. Ketiga-tiganya dapat kita pergunakan bersama-sama, kadang-kadang hanya dua yang digunakan bersama-sama, atau hanya satu saja. Untuk itu, kita harus memperhatikan agar volume ketiga bahan tersebut bisa diatur dengan tepat, artinya volume mana yang harus dikeraskan atau dibuat perlahan. Di sini volume berfungsi seperti spotlight, yaitu apa yang diutamakan pada adegan mendapat sorotan lebih dan sebaliknya. Setiap efek bunyi membantu penonton lebih membayangkan apa yang terjadi di dalam lakon. Oleh karena itu, penggunaan efek ini harus sesuai dengan tujuannya. Contoh beberapa macam efek bunyi dan cara membuatnya.
Setelah pementasan, tentu kita akan mengadakan evaluasi terhadap kinerja kita masing-masing. Evaluasi bisa kita lakukan dengan minimal tiga cara, yakni sebagai berikut.
Pengertian Level Gerak Pada Tari, Level Tinggi, Level Sedang, Level Rendah, Pola Lantai Tari, Berpasangan, Kelompok . PENGERTIAN LEVEL Level gerak tari adalah jangkauan peragaan gerak dalam ruang gerak tari oleh penari itu sendiri. Memperagakan rangkaian gerak tari untuk menghindari kemonotonan penampilan gerak, pinata, atau penyusun gerak harus menggunakan level gerak yang bervariasi. Level yang bervariasi maksudnya adalah gerakan yang tidak melulu sama, tetapi memiliki level gerak tinggi, medium, dan rendah. Level ini haruslah disesuaikan dengan karakter gerak tari itu sendiri, apalagi jika diperagakan secara kelompok atau berpasang-pasangan. 1. Level Tinggi Biasanya pada level tinggi, penari melakukan gerakan meloncat sambil menggerakkan salah satu tangannya ke atas dan peragaan level ini akan tampak jelas jika dilakukan secara kelompok. 2. Level Sedang (Medium) Pada level sedang, penari melakukan gerakan berdiri seperti biasa. Level medium jika
Peralatan dan Perlengkapan Pameran Adapun Peralatan dan perlengkapan sangat perlu disediakan untuk penataan karya seni rupa yang akan di pajang atau di pamerkan. Diantara peralatan dan perlengkapan yang diperlukan agar terlaksananya kegiatan pameran yang di adakan dikelas atau sekolah adalah sebagai berikut. 1. Sketsel atau panil , merupakan alat yang berguna untuk meletakkan hasil karya seni dua dimensi, contohnya lukisan, gambar, atau karya kerajinan hiasan. 2. Level , merupakan suatu alat yang berfungsi untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang terpenting dapat membantu penampilan karya agar lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai ukuran. 3. Meja dan kursi , Meja diperlukan untuk buku tamu dan kursi fungsinya sebagai tempat duduk para tamu undangan di saat acara pembukaan pameran berlangsung. 4. Tata lampu atau pencahayaan , Penempatan lam
Pengemasan Produk Kerajinan, Bahan Lunak, Jenis Kemasan, Kemasan Kertas, Kemasan Kayu, Kemasan Plastik, Perawatan Produk Kerajinan Pengemasan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya. Tujuan pengemasan karya kerajinan, antara lain seperti berikut. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan. Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dapat mendukung program pemasaran. Melalui kemasan, identifikasi produk menjadi lebih efektif dan dengan sendirinya mencegah pertukaran oleh produk pesaing. Kemasan merupakan suatu cara untuk meningkatkan laba perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus membuat kemasan semenarik mungkin. Manfaat pengemasan karya kerajinan, antara lain sebagai berikut. Produk-produk yang dikemas biasanya lebih bersih, menarik, dan tahan terhadap |