Jenis biji yang paling bagus untuk tumbuh miselium pada proses budidaya jamur tiram adalah

Bioeksperimen, Volume 4 No.2, (September 2018) ISSN 2460-1365

Suparti, Lailia Zubaidah-53

adalah suhu 25-300C, kondisi pH medium

berkisar 6-8. Nutrisi yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan jamur tiram antara

lain karbohidrat, protein, mineral dan

vitamin (Djarijah, 2001), sedangkan untuk

pertumbuhan dan perkembangan jamur merang

membutuhkan suhu udara 25-37oC, serta

kualitas nilai gizi sumber bahan organik sebagai

substrat untuk menumbuhkan miselium/ hifa

bibit dan memproduksi tubuh buah (Quimio,

1981).

Medium biakan murni jamur yang paling

sering digunakan adalah medium Potato

Dekstrose Agar (PDA) (Chang dan Quimio,

1989). Sumber nutrisi medium PDA berasal

dari air rebusan kentang dimana kentang

mengandung karbohidrat yang tinggi.

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber karbon

sehingga dapat menambah nutrien pada media

tanam. Karbon merupakan unsur penting yang

sangat dibutuhkan jamur sebagai sumber energi

dalam menjalankan aktivitas metabolismenya.

Penambahan karbohidrat yang lebih banyak

pada media tanam jamur dapat mempercepat

munculnya tubuh buah dan menambah berat

basah tubuh buah jamur (Ahmad, 2014). Media

yang biasa digunakan dalam pembuatan bibit

F0 adalah Potatoes Dextrose Agar (PDA). Media

ini menggunakan kentang sebagai sumber

nutrisinya. Berdasarkan penilitian Singgih

(2015), dalam 100 g kentang terkandung 19,10

g karbohidrat, 2,00 g protein, 0,10 g lemak,

11,00 mg kalsium, 56 mg fosfor dan 1,00 mg

besi.

Masalah yang sering dihadapi dari

penggunaan media PDA ini adalah nilai

jual kentang yang dianggap mahal oleh

masyarakat. Untuk itu diperlukan bahan lain

yang mempunyai nilai karbohidrat yang tinggi

sebagai pengganti kentang, salah satunya adalah

umbi-umbian lokal.

Umbi - umbian lokal merupakan jenis

umbi yang mempunyai kandungan karbohidrat

yang cukup tinggi, sehingga mampu mencukupi

kebutuhan karbohidrat untuk pertumbuhan

jamur, misalnya Ubi talas memiliki keunggulan

yaitu kemudahan patinya untuk dicerna. Hal

ini disebabkan talas memiliki ukuran granula

pati yang sangat kecil yaitu 1-4 βm (Suparti

dkk, 2017). Ubi talas mengandung pati yang

mudah dicerna sebanyak 18,2 %, sukrosa serta

gula preduksinya 1,42 % dan karbohidrat

sebesar 23,7 %. Selain mempunyai harga yang

ekonomis, ubi talas juga lebih mudah ditemukan

di berbagai daerah. Sehingga untuk pembuatan

media tersebut akan lebih mudah dilakukan.

Berdasarkan penelitian Sugeng Handiyanto,

dkk (2013), menyatakan bahwa kecepatan

pertumbuhan miselium cenderung semakin

meningkat seiring dengan meningkatnya

konsentrasi air cucian beras. Hasil penelitian

ini menyatakan bahwa kecepatan pertumbuhan

miselium yang tertinggi ialah pada medium air

cucian beras konsentrasi 90%, kemungkinan

di dalam air cucian beras konsentrasi 90%

terdapat kandungan nutrisi yang paling

optimum dalam mencukupi kebutuhan nutrisi

jamur tiram dibandingkan dengan konsentrasi

lain. Pada air cucian beras terdapat kandungan

nutrisi yang melimpah di antaranya karbohidrat

berupa pati (85-90%), protein glutein, selulosa,

hemiselulosa, gula dan vitamin yang tinggi.

Media tumbuh merupakan aspek penting

yang menetukan tingkat keberhasilan budidaya

jamur. Media tanam yang dibutuhkan jamur

tiram putih harus mengandung nutrisi

dianataranya lignin, karbohidrat (selulosa dan

glukosa), protein, serat, vitamin, dan nitrogen.

Media tersebut dapat ditemukan pada serbuk

gergaji kayu, bekatul, kapur, jerami, sekam,

tepung beras, dan kapur (Cahyana, dkk ,

2006). Selulosa merupakan bahan yang kaya

akan kandungan karbon yang berfungsi dalam

proses fermentasi mikroba. Kayu yang keras

dan berdaun lebar mengandung selulosa yang

dibutuhkan oleh jamur. Bekatul berfungsi

sebagai sumber nutrisi, karbohidrat, dan sumber

energi. Sedangkan CaCO3 berfungsi sebagai

pengatur pH atau menjaga keasaman media

dan sebagai sumber mineral. Kandungan Ca

berfungsi menetralisir asam yang dikeluarkan

oleh miselium yang bisa menyebabkan pH

lingkungan menjadi rendah.

Bibit F0 diperoleh dari spora yang