Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan

Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan
ilustrasi berdoa. freepik.com

JATENG | 28 April 2022 12:40 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh perlu diketahui setiap muslim. Salat lima waktu merupakan salat wajib yang tidak boleh ditinggalkan. Meski tengah disibukkan dengan berbagai aktivitas, ibadah ini harus tetap dilakukan tak terkecuali saat perjalanan jauh atau sedang mudik.

Saat perjalanan jauh dan sedang berada di kendaraan, tentu salat tidak menjadi penghalang. Pasalnya, salat tetap bisa dikerjakan meski di dalam kendaraan. Dalam sebuah hadis, Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anuhu mengatakan, artinya:

“Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan salat sunah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat". (HR. Bukhari 1094)

Oleh karena itu, cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh ini wajib diketahui. Kendati demikian, ada hal yang perlu diperhatikan. Salat di kendaraan hanya boleh dilakukan jika ada uzur (halangan) yang dibenarkan dalam Islam. Sebagai contoh, jika tidak memungkinkan untuk turun dari kendaraan selama di perjalanan karena suatu hal.

Lantas, bagaimana cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Liputan6.com dan NU Online:

2 dari 3 halaman

Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan

©2015 Merdeka.com

Sebelum mengetahui cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh, ada syarat yang dibolehkan saat menunaikan salat di kendaraan.

Salat wajib bisa dilakukan di atas kendaraan jika bisa melakukannya dengan sempurna. Namun, ketika dirinya tidak mungkin melakukannya dengan sempurna di atas kendaraan, sebaiknya turun dari kendaraan. Hal ini sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu hadis, artinya:

“Dari Jabir bin Abdillah radliyallâhu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW shalat di atas kendaraannya menghadap kemana pun kendaraannya itu menghadap. Namun bila beliau hendak shalat fardhu, maka beliau turun dan shalat menghadap kiblat.” (HR. Bukhari)

Meski begitu ada sejumlah syarat diperbolehkan salat di kendaraan, antara lain:

1. Tidak dapat menghentikan laju kendaraan, sementara dirinya khawatir akan terlewat waktu salat wajib.

2. Tidak ada tempat pemberhentian yang layak dan aman untuk menjalankan ibadah salat, seperti di dalam pesawat atau kapal kecil.

3. Jika tidak menemukan air untuk bersuci, ada baiknya bertayamum. Kecuali jika di kendaraan ada toilet atau wastafel untuk wudhu.

3 dari 3 halaman

Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan

©Shutterstock

Cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh bisa dengan duduk di kendaraan. Sebagaimana kita tahu, setiap muslim yang sedang naik kendaraan dan tidak memungkinkan untuk berhenti, maka diperbolehkan untuk salat sambil duduk. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis, artinya:

"Salatlah sambil berdiri, jika tidak bisa maka sambil duduk, jika tidak bisa maka sambil berbaring" (HR. Al Bukhari:1117)

Adapun cara salat di kendaraan saat perjalanan jauh adalah sebagai berikut:

1. Dengan posisi duduk di kursi kendaraan. Niat sambil Takbiratul ihram.

2. Setelah itu, tangan bersedekap seperti layaknya salat sambil berdiri, kemudian membaca doa iftitah, surat Al Fatihah, dan surat pendek yang dikehendaki.

3. Gerakan ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdiri ketika ruku’.

4. I’tidak dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk sambil berdoa.

5. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah dari gerakan ruku’ sebelumnya sambil berdoa.

6. Duduk di antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi kendaraan sambil berdoa.

7. Setelah itu, sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujudu awal sambil berdoa.

8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersedekap untuk melaksanakan rakaat yang kedua, lalu membaca surat Al Fatihah dan surat pendek yang dikehendaki.

9. Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil berdoa ketika ruku’.

10. I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti posisi duduk sambil berdoa.

11. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika ruku’ sebelumnya.

12. Duduk di antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi kendaraan sambil berdoa.

13. Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal sambil berdoa.

14. Duduk tahhiyat akhir. Duduk dengan sempurna letakkan kedua tangan di atas lutut, lalu lakukaan dengan membaca doa tahiyyat akhir.

15. Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.

16. Berdoa dan berzikir sesudah selesai salat.

(mdk/jen)

Baca juga:
Pengertian Shalat Istisqa adalah Ibadah Meminta Turun Hujan, Berikut Pelaksanaannya
Bacaan Takbir 7X Sholat Idul Fitri, Berikut Tata Cara Pelaksanaannya
Niat Sholat Idul Fitri Bahasa Arab, Lengkap Beserta Tata Cara dan Keutamaannya
Bacaan Doa Setelah Takbiratul Ihram, Pelajari Selengkapnya
Niat Sholat Qobliyah Isya Lengkap Arab Latin beserta Tata Caranya
Bacaan Sholat 5 Waktu Latin dan Gerakannya, Perlu Diketahui

Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan
ilustrasi sholat. ©2020 Merdeka.com

TRENDING | 21 Januari 2020 15:15 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Salah satu kewajiban umat Islam ialah menunaikan salat lima waktu. Salat ini tidak boleh ditinggalkan karena sifatnya wajib. Meski tengah disibukkan dengan beragam aktivitas, ibadah ini harus tetap dilakukan.

Saat berpergian jauh dan berada di kendaraan, salat tak menjadi penghalang. Hal ini karena salat bisa dikerjakan walau tengah di dalam kendaraan. Begitu juga ketika tengah berlibur di pantai atau alam yang sulit menemukan tempat ibadah, salat bisa dilaksanakan.

Namun lebih dulu harus mengetahui tata cara salat wajib di kendaraan dan di alam. Nabi Muhammad SAW juga pernah menunaikan salat di atas onta dan tidak menghadap kiblat.

Dalam sebuah hadits, Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan shalat sunah di atas kendaraan tanpa menghadap kiblat". HR. Bukhari 1094.

Berikut tata cara salat wajib di kendaraan dan di alamdari berbagai sumber:

2 dari 5 halaman

  1. Tidak memungkinkan menghentikan laju kendaraan, sementara dirinya khawatir akan terlewat waktu untuk salat wajib. Kekhawatiran tertinggal waktu salat fardhu yang sebentar, seperti maghrib. Hingga keburu bebarengan dengan salat isya.
  2. Tidak ada tempat pemberhentian yang layak dan aman untuk salat. Seperti di dalam pesawat atau kapal kecil.
  3. Jika tidak menemukan air untuk bersuci, tayamumlah. Kecuali jika di kereta Anda menemukan toilet dengan wastafel untuk wudhu yang bersih, bisa digunakan.

3 dari 5 halaman

Syaikh Musthafa Al Adawi juga ditanya mengenai shalat ketika di mobil (termasuk bus dan semacamnya) beliau menjelaskan caranya: Jika anda bersafar untuk jarak yang jauh dan tidak memungkinkan untuk berhenti, shalatlah sambil duduk.

Karena Nabi Shallallahualaihi Wasallam bersabda: Salatlah sambil berdiri, jika tidak bisa maka sambil duduk, jika tidak bisa maka sambil berbaring HR. Al Bukhari 1117.

Kecuali jika Anda bepergian menggunakan kapal feri atau sejenisnya yang menyediakan tempat wudhu dan mushola. Sebaiknya salatlah di tempat tersebut, tidak perlu memanjakan diri berlebihan.

Sebaiknya salat menghadap arah kiblat, namun jika tidak memungkinkan menghadap kiblat, Anda bisa shalat dengan menghadap sesuai arah kendaraan. Layaknya kapal yang memiliki mushola, pasti arah kiblatnya selalu ke depan. Padahal perjalanan kapal bisa saja berbelok dan lurus tergantung tujuan dan arah angin.

4 dari 5 halaman

Sebagai seorang backpacker pasti ada kalanya mendapatkan waktu salat wajib di tempat tidak terduga. Acapkali ketika melakukan perjalanan ke luar negeri dengan minoritas Islam, pasti sulit menemukan masjid atau tempat ibadah.Pastikan Anda selalu membawa sajadah kecil dan ringan, khusus untuk bepergian. Membawa kain untuk menutup aurat, jika tidak menggunakan jilbab bisa dengan jaket, memakai kaus kaki, menutup bagian celana ketat dengan jaket atau kain juga, dan sebagainya.

Pilihlah tempat yang sekiranya bersih, terhindar dari najis kotoran binatang, dan memungkinkan untuk salat. Bisa Anda gunakan bawah pohon taman yang sepi, tanah bersih di hutan, dan pasir pantai.

5 dari 5 halaman

Jelaskan tata cara bersuci ketika hendak shalat di dalam kendaraan
tasyahud akhir, salat di pinggir pantai kepulauan Kei

Jika Anda tidak membawa kompas sebagai penunjuk kiblat, gunakanlah matahari dan bintang sebagai petunjuk arah. Semisal tetap tidak memungkinkan karena malam hari yang tertutup mendung, salatlah menghadap arah manapun yang Anda yakini.Allah berfiman dalam Al-Quran, surat al-Baqarah (2) ayat 286 : Allah tidak membebani satu jiwa kecuali sebatas kemampuannya.Salat Anda Insyaa Allah akan tetap diterima oleh Allah sebagai amal sholeh (Wallahualam).Begitulah tata cara salat wajib di kendaraan dan di alam cocok untuk para backpacker, serta bagi Anda yang memiliki kesibukan namun berusaha tetap menjalankan perintah Agama. Semoga bermanfaat, serta selalu dalam ridho dan lindungan Allah.

(mdk/kur)