Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik/rumah tangga. Di mana masyarakat tinggal, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Show Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila dilihat dari senyawa kimiawinya, limbah terdiri dari bahan kimia senyawa organik dan senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah. Lalu, apa pengertian dan perbedaan dari kedua jenis limbah organik dan anorganik tersebut? Limbah organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali oleh bakteri. Pada umumnya limbah atau sampah organik tersebut berasal dari sisa aktivitas manusia atau hewan yang bisa diuraikan. Contoh dari limbah organik adalah:
Sedangkan pengertian limbah anorganik adalah limbah atau sampah yang tidak bisa diuraikan kembali oleh dekomposer (bakteri). Contoh dari limbah anorganik adalah:
Lalu perbedaannya adalah limbah organik mudah terurai sedangkan limbah anorganik tidak. Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi pemakaian barang yang berpotensi menghasilkan limbah anorganik dan mendaur ulang limbah-limbah anorganik. Semoga bermanfaat. 🙂
Secara umum kita mengenal dua jenis sampah yaitu sampah organik dan anorganik. Dari namanya mungkin kita sudah mengetahui perbedaan sampah organik dan anorganik, namun ternyata ada aspek lain menjadikan keduanya berbeda. Secara definisi menurut penjelasan di Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan 4(1), sampah organik diartikan sebagai limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup baik hewan, manusia, atau tumbuhan. Limbah tersebut nantinya akan mengalami pembusukan atau pelapukan. Sedangkan menurut Jurnal Formatif 4(2) sampah anorganik diartikan sebagai sampah yang dihasilkan dari bahan non hayati berupa produk sinterik atau hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang. Perbedaan Sampah Organik dan AnorganikSelain perbedaan pengertian, kedua jenis sampah ini juga memiliki perbedaan lainnya. Mengutip dari laman SehatQ, berikut lima perbedaan sampah organik dan anorganik. 1. SumberPerbedaan yang pertama bisa dilihat dari sumbernya. Sampah organik berasal dari sisa-sisa organisme hidup baik manusia, hewan, atau tumbuhan. Sedangkan sampah anorganik berasal dari organisme tidak hidup. Baca JugaPerbedaan sampah organik dan anorganik lainnya bisa dilihat dari kandungan yang dimiliki. Sampah organik umumnya mengandung karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga mengandung komposisi yang lebih kompleks dibandingkan limbah anogranik. Sementara itu, sampah anorganik tidak memiliki kandungan karbon. Sampah ini memiliki materi tidak hidup dan mengandung mineral. 3. Ketahanan PanasSampah organik mudah terbakar jika terkena panas. Berbeda dengan sampah anorganik yang lebih tahan panas. 4. Reaksi yang DihasilkanSebuah penelitian menyebutkan bahwa sampah organik memiliki laju reaksi yang lembat dan tidak menghasilkan garam. Sedangkan sampah anorganik memiliki laju reaksi lebih cepat dan dapat membentuk garam. Baca JugaSelain keempat perbedaan yang sudah disebutkan, Anda juga bisa membedakan jenis sampah tersebut dari contoh yang bisa dilihat. Contoh Sampah Organik
Contoh Sampah Anorganik
Baca JugaSemua jenis sampah baik organik maupun anorganik keduanya sama-sama bisa menimbulkan masalah. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif yang ditimbulkan, maka perlu pengelolaan sampah dengan tepat. Mengutip dari “Modul Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah”, pengelolaan sampah bisa bersifat integral dan terpati secara berantai dengan urutan yang berkesinambungan. Proses pengelolaan tersebut mulai dari penampungan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, hingga pembuangan atau pengolahan. 1. Penampungan SampahPenampungan sampah merupakan cara menampung sampah sebelum dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Proses ini bertujuan untuk mengindari sampah agar tidak berserakan. 2. Pengumpulan SampahProses ini merupakan cara pengambilan sampah dari tempat penampungan ke tempat pembuangan sementara (TPS). Pengumpulan sampah terbagi menjadi dua macam yaitu pengumpulan individu dan komunal.
Baca JugaTahap pengelolaan sampah selanjutanya yaitu pemindahan. Proses ini merupakan pemindahan sampah hasil pengumpulan ke alat pengangkutan untuk dibawa ke TPA. 4. Pengangkutan SampahPengangkutan sampah merupakan kegiatan mengangkuta sampah yang sudah dikumpulkan dari TPS atau sumber lain ke TPA. Tujuan pengangkutan yaitu menjauhkan sampah dari sebuah tempat ke TPA yang bisanya letaknya jauh dari pemukiman. Pengangkutan umumnya dilakukan menggunakan truck container dengan alat pengepres, sehingga sampah bisa dipadatkan 2 – 4 kali lipat. 5. Pembuangan Akhir SampahPembuangan akhir adalah sebuah tempat untuk membuang sampah dari seluruh hasil pengangkutan sampah untuk diolah. Prinsip dari pembuangan sampah yaitu memusnahkan sampah domestik di lokasi pembuangan akhir. Dengan kata lain, TPA merupakan tempat untuk mengolah sampah. Baca JugaPengolahan bisa dilakukan dengan menggunakan tiga metode, yaitu:
Perbedaan limbah organik dan anorganik – Pengertian limbah merupakan sisa-sisa kegiatan produksi dan kegiatan manusia lain yang tidak bernilai. Limbah bisa berasal dari kegiatan domestik atau non-domestik seperti industri dan pertanian. Secara umum jenis-jenis limbah bisa dibedakan menjadi 2 (dua) yakni limbah organik dan limbah anorganik, yang dibedakan berdasarkan senyawa, sifat dan asalnya. Klasifikasi macam-macam limbah memang cukup bervariasi, bisa dibedakan berdasarkan wujudnya (limbah padat, cair, gas), berdasarkan sumbernya (limbah domestik, industri, pertanian, pertambangan), berdasarkan sifatnya (limbah biasa dan limbah B3). Namun pembagian jenis limbah yang paling utama didasarkan pada senyawa penyusunnya, yakni limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari komponen organisme atau makhluk hidup serta mudah diuraikan oleh mikroorganisme, sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak berasal dari organisme, tapi dari hasil kegiatan manusia yang susah diuraikan oleh mikroorganisme. Tentu antara limbah organik dan limbah anorganik memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Di beberapa daerah juga banyak dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan anorganik. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemisahan dan proses pengolahan karena senyawa penyusunnya yang berbeda. (baca juga jenis-jenis ekosistem) Perbedaan Limbah Organik dan AnorganikBerikut merupakan pembahasan 5 perbedaan limbah anorganik dan organik berdasarkan asalnya, sifat terurainya, senyawa penyusunnya, proses pengolahannya serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Asalnya Perbedaan limbah organik dan anorganik paling utama dapat dilihat dari asalnya. Limbah organik merupakan jenis limbah yang berasal dari sisa-sisa organisme atau makhluk hidup yang memang bersifat organik, misalnya saja seperti kotoran hewan, daun, ranting, kayu, sisa sayuran, dan sebagainya. Sementara limbah anorganik merupakan jenis limbah yang berasal dari senyawa kimia buatan atau yang berasal dari hasil buangan industri dan kegiatan manusia, yang bukan berasal dari organisme hidup, misalnya seperti pecahan kaca, sampah plastik, botol minuman, bungkus makanan, dan sebagainya. Menurut Sifat Terurainya Hal lain yang membedakan limbah organik dan limbah anorganik adalah kemudahan dekomposisinya atau mudah tidaknya limbah terurai. Limbah organik merupakan limbah yang memiliki sifat mudah terurai. Hal ini dikarenakan limbah organik berasal dari makhluk hidup, sehingga lebih mudah untuk diurai oleh mikroorganisme. Sementara limbah anorganik memiliki sifat sulit untuk diuraikan. Proses dekomposisi pada limbah anorganik membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding limbah organik. Keadaan ini tentu menjadi masalah karena limbah yang tidak bisa diurai bisa memiliki dampak buruk yang harus segera diatasi. Menurut Senyawa Penyusunnya Senyawa penyusun pada limbah organik dan limbah anorganik juga berbeda satu sama lain. Pada limbah organik, senyawa utama yang ada pada limbah tersebut adalah karbon (C) yang pada tiap jenis limbah organik, baik limbah padat, limbah cair atau limbah gas sekalipun. Sementara limbah anorganik tidak memiliki unsur karbon pada senyawa penyusunnya, karena memang tidak bersumber dari organisme atau makhluk hidup. Tentunya perbedaan berdasarkan senyawa penyusunnya ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh orang awam. Menurut Pengolahan Pengolahan limbah organik dan limbah anorganik tentu berbeda, bahkan sudah ada beberapa tempat sampah yang memisahkan sampah organik dan anorganik untuk memudahkan sortir. Pengolahan limbah organik dilakukan dengan mempercepat proses penguraian dan melibatkan mikroorganisme, karena memang limbah organik tidak bisa digunakan lagi atau didaur ulang. Sementara pengolahan limbah anorganik berbeda karena tidak melibatkan mikroorganisme, karena memang sifat limbah anorganik yang susah untuk diuraikan. Untuk itulah, umumnya limbah anorganik diolah dengan mendaur ulang menjadi produk lain yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu panjang. Menurut Contohnya Ada beberapa contoh limbah organik antara lain adalah sisa makanan, daun yang berguguran, ranting pohon, kotoran hewan, bangkai hewan, sisa sayuran, kulit telur, buah busuk, kotoran manusia, kulit kacang, dan sebagainya. Sedangkan beberapa contoh limbah anorganik antara lain adalah botol minuman, pecahan kaca, bungkus makanan, sampah plastik, alat elektronik rusak, tas kresek, ban bekas, sampah logam, limbah pabrik, besi berkarat, dan sebagainya. Demikian informasi artikel mengenai perbedaan limbah organik dan anorganik beserta pengertan, ciri-ciri, contoh, dan penjelasannya lengkap. Semoga bisa menambah wawasan para pembaca. |