Jelaskan perbedaan antara manusia sebagai subjek sejarah dan manusia sebagai objek sejarah

Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai? [Foto: Pexels.com]

PARBOABOA - Keberadaan manusia merupakan salah satu unsur penting dalam sejarah, karena jika tidak, siapa lagi yang akan menceritakan tentang apa yang terjadi di masa lampau?

Manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek dan objek sejarah. Itu sebabnya, kata sejarah memiliki arti silsilah, kejadian, dan ilmu.

Artinya, manusia mengalami, mempelajari, dan kemudian menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi masa lalu.

Contoh manusia sebagai subjek dan objek dapat dilihat dari peristiwa Ir. Soekarno dan Moh.Hatta yang mencetak sejarah sebagai bapak poklamator.

Dalam konteks ini, Ir.Soekarno dan Moh.Hatta dijadikan sebagai objek sejarah. Sedangkan subjeknya adalah para sejarawan, peneliti, dan arkeolog.

Agar kamu lebih mengerti, silahkan simak penjelasan berikut ini

Sebagai Subjek

Yang dimaksud manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek adalah tindakan manusia itu sendiri dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini biasanya dilakukan oleh sejarawan yang menuliskan atau menceritakan sebuah peristiwa di masa lampau.

Kata subjek di sini merujuk pada manusia yang menjadi pelaku utama yang meneliti objek, sehinga cenderung bersifat subjektif.

Sebagai Objek

Sedangkan manusia dalam sejarah diposisikan sebagai objek, di mana tindakan manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah atau merupakan aktor eksternal dalam sebuah peristiwa sejarah.

Ini juga berarti manusia dijadikan sejarah yang dikaji oleh subjek.

Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita bisa menjadi seorang sejarawan, minimal bagi diri sendiri.

Kita bisa dijadikan sebagai objek oleh orang lain. Artinya, peristiwa yang kita alami di masa lalu sedang dikisahkan oleh orang lain.

Unsur-unsur Penting Dalam Sejarah

Sejarah adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis seluruh perkembangan, proses perubahan atau dinamika masyarakat dengan segala aspek kehidupan yang terjadi di masa lampau.

Kajian sejarah menyangkut tiga hal penting, yaitu manusia, ruang, dan waktu. Berikut penjelasannya!

1. Manusia

Manusia menjadi sejarah karena keberadaannya yang mempengaruhi kehidupan di masa sekarang atau di masa depan.

Sejarah tidak akan membahas tentang binatang ataupun tumbuhan karena sudah termasuk dalam kajian ilmu biologi atau zoologi.

Dalam hal ini, manusia dapat diposisikan sebagai subjek dan objek.

Contoh: perselisihan golongan tua dan golongan muda karena perbedaan pendapat mengenai proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Ruang

Salah satu unsur penting dalam sejarah adalah ruang yang merujuk pada letak geografis di mana manusia menghasilkan sejarah. Artinya, aktivitas yang dilakukan manusia pada waktu tertentu berada pada ruang tertentu pula.

Sederhananya, ruang adalah tempat terjadinya suatu peristiwa.

Jadi, jika berbicara tentang penjajahan, harus ditegaskan di mana penjajahan tersebut terjadi.

Menurut teori Determinisme Geografis, ruang dan peristiwa memiliki hubungan yang erat karena menjadi penentu jalannya sebuah peristiwa sejarah.

Contoh: Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat merupakan tempat pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Ir. Soekarno.

3. Waktu

Mengapa waktu sangat penting dalam sejarah? Karena konsep sejarah berkaitan dengan kronologi dan keunikan dari kegiatan manusia pada waktu tertentu.

Kurun waktu inilah yang menjadi batasan sejarah itu dimulai atau diakhiri secara sistematis dan jelas.

Unsur waktu memperlihatkan seperti apa manusia menggunakan waktu ketika melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Sederhananya, sejarah merupakan ilmu mengenai aktivitas manusia yang dilihat dari kurun waktunya.

Contoh: Hirosima dan Nagasaki dibom oleh pasukan sekutu pada tanggal 6 Agustus dan 9 Agustus 1945.

Nah, setelah membaca artikel ini secara menyeluruh, kamu tentu mengetahui bahwa manusia dalam sejarah diposisikan sebagai subjek sekaligus objek. Jadi, jangan salah lagi menjawab soalnya, ya!

Tag : #sejarah    #manusia    #pendidikan    #waktu   

Baca Juga

Mengenal Ilmu Geologi: Pengertian, Jenis, dan Cabangnya

Mengenal Paleontologi: Pengertian, Manfaat, Prinsip, dan Cabangnya

Mengenal Arkeologi: Pengertian, Sejarah, Manfaat dan Universitasnya

Kisah Bonnie and Clyde: Pasangan Joker dan Harley Quinn Versi Dunia Nyata

Hak Asasi Manusia : Pengertian, Ciri-ciri, Hingga Contohnya

Ulayya Ishma Mufida

Manusia Sebagai Subjek dan Objek dalam Sejarah

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang memiliki sejarah. Oleh sebab itu Walsh [1977] dalam buku A.Daliman menekankan bahwa sejarah adalah senantiasa sejarah manusia. Manusia dan sejarah memiliki suatu keterkaitan yang erat, tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia sebagai mahluk hidup yang tinggal dan menetap. Tanpa manusia, sejarah pun menjadi kosong. Manusia berperan dalam sejarah, dalam hal ini ia berperan dalam menghadirkan eksistensi sejarah. Eksistensi manusia memiliki tiga arti yaitu dapat diartikan sebagai peristiwa, kisah, dan nilai. Sebagai peristiwa berarti benar-benar terjadi di masa lali, unik, dan tidak bisa terulang kembali. Sebagai kisah berarti cerita atau kisah dari peristiwa sejarah yang dapat diceritakan berulang-ulang. Sebagai nilai berarti dalam sejarah terdapat nilai yang dapat diambil, dibagikan dan diajarkan.

Manusia bukan saja objek sejarah melainkan juga sebagai subjek sejarah. Sebagai objek berarti mereka terlibat langsung dan sebagai subjek berarti setiap tindakan yang dilakukan manusia menentukan arus kesejarahannya.  Ia bukan saja produk peredaran waktu, melainkan pembuat sejarah. Mereka tidak hidup pasif di tengah peristiwa-peristiwa sejarah, melainkan senantiasa berperanan aktif sebagai pelaku atau pejuang di dalamnya. Kalau harus dikatakan bahwa manusia itu memiliki kodrat maka satu-satunya kodrat mereka adalah sejarah. Dengan sifat kesejarahannya ia senantiasa berubah. Perubahan itu terjadi karena manusia senantiasa berkembang.

Manusia berkembang, berubah, sekaligus memperkembangkan dan merubah lingkungan di sekitarnya yang kemudia membuat peristiwa dan kejadian. Manusia berbuat untuk mengejar atau melaksanakan nilai, maka semakin banyak mereka berbuat, semakin banyak pula mereka berperistiwa atau berkejadian. Kenyataan ini sekaligus menunjukan bahwa sejarah tidak boleh dipahami atau ditafsirkan sebagai perubahan semata-mata, melainkan harus dilihat dari sesuatu yang substansial. Dengan kata lain perubahan itu terjadi karena manusia membuat sejarah atau menyejarah.

Konsep ruang dan waktu dalam sejarah yaitu konsep yang paling menetap dengan waktu. Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu. Jika waktu menitikberatkan pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga dalam sejarah masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak di masa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang. Perjuangan ke arah kemajuan dan kesempurnaan itu disebut sebuah proses karena perjuangan itu berlangsung atau berjalan secara dinamis dalam ruang dan waktu.

Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ? - Hallo sahabat Materi Pelajaran, Pada sharing pelajaran kali ini yang berjudul Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ? , dalam membantu menjawab soal atau membantu belajar sobat, mudah-mudahan isi postingan materi pelajaran yang saya bagikan ini dapat anda pahami, jika ada kesulitan jangan ragu untuk memberikan komentar. Link Judul Soal : Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ?

Jawaban:
Manusia dalam sejarah dapat mencakup : manusia sebagai subjek dalam sejarah dan manusia sebagai objek dalam sejarah. Manusia sebagai subjek sejarah berarti tindakan manusia dalam menentukan arus kesejarahan. Peran ini kebanyakan dilakukan oleh para sejarawan yang meneliti dan menulis peristiwa masa lalu. Manusia sebagai subjek sejarah cenderung bersifat subjektif.

Manusia sebagai objek sejarah berarti tindakan manusia yang mempengaruhi sejarah karena manusialah yang membuat sejarah. Karena manusia yang mengendalikan sejarah berarti menegaskan kedinamisan dirinya. Karena manusia yang membuat sejarah, sudah seharusnya setiap dari diri kita menjadi seorang sejarawan. Minimal sejarawan bagi diri sendiri [every man is own historians]. Dalam sudut pandang manusia sebagai objek sejarah, manusia merupakan menu sejarah yang di kaji oleh subjek. Objek yang berarti masuk dalam konteks “yang telah terjadi” Sedang dalam sudut pandang manusia sebagai subjek sejarah, manusia dapat menjadi penyedia menu sejarah tersebut.

Demikianlah Artikel Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ?

Sekian materi menjawab soal Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ? , mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk sobat semua. baiklah, sekian postingan materi pelajaran kali ini.


Anda sedang membaca artikel pelajaran tentang Manusia sebagai subjek sejarah maksudnya dan manusia sebagai objek sejarah maksudnya ? dan artikel pelajaran ini url permalinknya adalah //soalnanti.blogspot.com/2016/06/manusia-sebagai-subjek-sejarah.html Semoga artikel materi soal ini bisa membantu menjawab soal sobat, selamat belajar.