medcom.id, Jakarta: Manusia hidup dengan teknologi dan teknologi mengubah gaya hidup manusia. Teknologi kini menjadi tulang punggung manusia dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari membantu pekerjaan, bidang kesehatan, pendidikan, hingga untuk pengelolaan makanan dan minuman. Hari berganti hari, teknologi terus berkembang agar makin sempurna. Bahkan dalam perkembangannya, ukuran suatu benda menjadi lebih kecil, namun memiliki kapasitas besar dan memiliki manfaat jauh lebih besar. Perkembangan ini menyentuh ke hampir setiap aspek yang berhubungan dengan manusia. Terkait ukuran yang kecil, saat ini nano teknologi merupakan salah satu teknologi tercanggih yang dibuat oleh manusia. Nano teknologi pertama kali ditemukan oleh ilmuwan fisika Richard Feynman pada 1959. Namun pada tahun itu, Feynman baru memaparkan konsep saja, karena belum ada alat yang mampu melihat benda yang sangat kecil karena struktur nano belum bisa dilihat secara langsung. Yang menjadi pertanyaan, sekecil apakah nano itu? Profesor Bidang Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Pusat Teknologi Material, Ratno Nuryadi, memaparkan bahwa nano merupakan ukuran teknologi itu sendiri. Benda yang berukuran sangat kecil memiliki satuan nano meter. "Kalau kita hidup di ukuran meter. Lebih kecilnya centimeter, kemudian milimeter. Lebih kecilnya lagi ukuran mikrometer 10 pangkat minus enam. Nah, di bawahnya lagi ada nano meter 10 pangkat minus sembilan meter," ujar Ratno kepada Metrotvnews.com, saat ditemui di kantor pusat Puspiptek, Serpong, Tangerang, beberapa waktu lalu. Untuk lebih mudah memahaminya, Ratno mengambil contoh sebutir pasir. Ia mengibaratkan nano seperti butiran pasir yang saling berkumpul sehingga jumlahnya menjadi banyak. "Nano itu seperti butiran pasir, namun ukurannya lebih kecil lagi dan jumlahnya banyak," ucap peneliti Puspiptek ini. Ratno menjelaskan bahwa nano teknologi merupakan teknologi yang menggunakan sesuatu yang berhubungan dengan material. Dalam definisinya, nano meter berada di antara 1 hingga 106 nano meter. Di atas itu, sebutannya sub micron. "Sub micron teknologi. Kalau micron kan 10 pangkat enam. Sub micron 100 nano meter. Lebih dari itu hingga 1.000 nano meter atau yang disebut sub micron. Kalau nano teknologi, di bawah itu," jelasnya. Seiring berjalannya waktu, para peneliti berhasil menciptkan mikroskop yang mampu melihat struktur nano seperti scanning electron microscope (SEM), transmission electron microscope (TEM),  atomic force microscop (AFM), dan mikroskop nano. Menurutnya, inovasi tersebut mulai muncul pada tahun 80-an. Sedangkan, nano teknologi mulai dikenal sekitar tahun 2000-an.