Jelaskan mengapa cara yang kamu pilih lebih mudah untuk mengumpulkan data dibandingkan cara lain

Belajar Data Science di Rumah 28-April-2021

Jelaskan mengapa cara yang kamu pilih lebih mudah untuk mengumpulkan data dibandingkan cara lain

Dalam suatu penelitian, data merupakan salah satu komponen yang paling penting untuk menunjang keberhasilan penelitian. Data yang digunakan pun harus data yang benar-benar baik. Data yang baik akan didapatkan jika dikumpulkan dengan teknik yang baik. Terdapat dua jenis teknik pengumpulan data sesuai dengan jenis datanya. Data sekunder menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dan data primer menggunakan teknik pengumpulan data primer.

Proses pengumpulan data ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data yang telah dikumpulkan pada awalnya belum berarti apa-apa oleh karena itu perlu dilakukan proses analisis data agar menjadi informasi yang berguna. Data tidak hanya berupa angka, akan tetapi dapat berupa gambar, suara, video, teks dan bahkan keadaan. Semua itu dapat disebut sebagai data selama dapat digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian ataupun suatu konsep.

1. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan narasumber. Seiring perkembangan teknologi, wawancara kini dapat dilakukan melalui telepon, email atau video. Wawancara sendiri terbagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara struktur merupakan wawancara yang mana pertanyaan-pertanyaannya telah dipersiapkan oleh peneliti. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman berisi pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Baca juga : Data Analisis : 2 Jenis Metode yang Penting Untuk Kamu Tahu dalam Analisis Data

2. Observasi

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang kompleks dikarenakan melibatkan beberapa faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi ini dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik ini cocok dilakukan untuk penelitian yang bertujuan mempelajari perilaku manusia, proses kerja dan gejala-gejala alam. Metode pengumpulan data observasi ini terbagi menjadi dua, yaitu participant observation dan non participant observation.

3. Angket (Kuesioner)

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada responden untuk dijawab. Metode ini merupakan salah satu metode yang efisien karena peneliti telah mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Kuesioner dikategorikan menjadi dua, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sedangkan kuesioner tertutup adalah kuesioner dimana peneliti telah memberikan pilihan jawaban untuk dijawab.

Baca juga : Langkah-Langkah Menggunakan Teknik Analisis Data Kualitatif

Jelaskan mengapa cara yang kamu pilih lebih mudah untuk mengumpulkan data dibandingkan cara lain

Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:

  1. Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

  2. Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher 

  3. Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi. 

  4. Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.

Penulis : Latifah Uswatun

Editor : Annissa Widya Davita


Dalam sebuah penelitian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data.

Data yang diperoleh kemudian akan diolah dan dianalisis agar bisa menjadi sebuah informasi yang valid dan bisa mendukung hasil penelitian.

Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengetahui bagaimana teknik dan metode dalam mengumpulkan data.

Apa saja sih teknik pengumpulan data itu?

Mana yang harus digunakan?

Selengkapnya, simak informasinya berikut ini.

Lompat ke:

Jelaskan mengapa cara yang kamu pilih lebih mudah untuk mengumpulkan data dibandingkan cara lain

Pengertian Data

Sebelum menuju pembahasan teknik pengumpulan data, mari kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu data.

Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti dalam situasi tertentu.

Dalam sebuah penelitian, data yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  1. Obyektif: data diperoleh dari lapangan dan dilaporkan apa adanya
  2. Relevan: data harus sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti
  3. Up to Date: data harus selalu menyesuaikan perkembangan (tidak boleh usang)
  4. Representatif: data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan mewakili kondisi sebenarnya dari suatu kelompok atau populasi

Jenis Data

Berdasarkan jenisnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka serta dapat diukur besar kecilnya.

Contoh dari data kuantitatif adalah harga smartphone, berat badan dan tinggi badan, jumlah pembeli, dan sebagainya.

2. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan pengelompokan atau karakteristik yang tidak dapat diukur besar kecilnya.

Dengan kata lain, data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata-kata yang memiliki makna.

Contoh dari data kualitatif adalah pekerjaan, jenis kelamin, sikap, persepsi konsumen, dan sebagainya.

Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur untuk menentukan teknik analisis serta tahap penelitian selanjutnya.

Macam-macam skala pengukuran data adalah sebagai berikut.

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala yang hanya berdasarkan pada pengelompokan peristiwa atau fakta yang hanya menunjukkan perbedaan kualitatif.

Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:

  • Hasil perhitungan tidak berbentuk bilangan pecahan
  • Angka yang tertera hanya sebagai label saja
  • Tidak memiliki urutan
  • Tidak memiliki ukuran baru
  • Tidak memiliki nilai nol mutlak

Contoh skala nominal:

  • Jenis kelamin: laki-laki, perempuan
  • Jenis pekerjaan: PNS, Pegawai Swasta, Petani, dll.
  • Tahun angkatan: 2010, 2019, 2020, dll.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan jenjang tertentu secara urut mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi.

Skala ordinal disusun menurut suatu ciri tertentu dan urutan yang satu dengan yang lain tidak memiliki jarak yang sama.

Ciri-ciri skala ordinal:

  • Kategori data bersifat saling terpisah
  • Kategori data memiliki aturan yang logis
  • Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khusus yang dimilikinya

Contoh Skala Ordinal:

  • Tingkat kepuasan pelanggan: 1, 2, 3, 4, 5 atau 20, 40, 60, 80, 100
  • Ranking kelas: 1, 2, 3
  • Jabatan: Direksi, Direktur, Manager, Staff

3. Skala Interval

Skala interval adalah skala pengukuran yang jarak satu tingkat dengan tingkat yang lainnya sama (memiliki bobot yang sama).

Ciri-ciri skala interval:

  • Kategori data bersifat saling terpisah
  • Kategori data bersifat logis
  • Kategori data ditentukan berdasarkan jumlah karakteristik khsusus yang dimilikinya
  • Angka nol menggambarkan suatu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol absolut)

Contoh skala interval:

Pengukuran suhu

Misal:

  • 31 – 34 derajat: rendah
  • 35 – 38 derajat: normal
  • 39 – 42 derajat: tinggi

Tingkat kecerdasan (IQ)

Misal:

  • 70 – 79: sangat rendah
  • 80 – 90: rendah
  • 91 – 110: normal
  • 111 – 120: tinggi
  • 121 – 130: superior

4. Skala Ratio

Skala ratio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak serta memiliki jarak yang sama.

Ciri-ciri skala ratio mirip dengan skala interval, hanya saja dalam skala ratio memiliki nilai nol absolut yang menunjukkan ketiadaan karakteristik.

Skala ratio juga memiliki nilai perbandingan.

Misalnya, jika tinggi gedung A adalah 50 meter dan tinggi gedung B adalah 25 meter, maka dapat dikatakan bahwa tinggi gedung A dua kali lebih tinggi dibandingkan gedung B (A:B = 2:1).

Contoh skala ratio:

  • Umur manusia
  • Ukuran timbangan
  • Berat badan
  • Tinggi badan
  • Jarak
  • Nilai ujian

Prinsip Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh seorang peneliti, yaitu:

  1. Mengumpulkan data selengkap-lengkapnya, bukan sebanyak-banyaknya.
  2. Mempertimbangkan ketepatan data yang meliputi: jenis data, kegunaan data, waktu pengumpulan data, serta relevansi data.
  3. Memperhatikan kebenaran data baik dari sumber maupun data itu sendiri.

Metode Pengumpulan Data

Secara umum, terdapat 4 teknik pengumpulan data yang bisa digunakan yaitu angket, wawancara, observasi, serta dokumentasi.

Masing-masing teknik dan instrumen yang digunakan dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.

MetodeInstrumen
Angket (Kuesioner)Angket, Checklist, Skala
Wawancara (Interview)Pedoman Wawancara, Checklist
Observasi (Pengamatan)Lembar pengamatan, Panduan pengamatan, Checklist
DokumentasiChecklist, Tabel

Note: Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Untuk selengkapnya, kamu bisa pelajari pada materi contoh instrumen penelitian.

Penjelasan untuk masing-masing teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut.

1. Angket (Kuesioner)

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab.

Teknik ini akan efisien jika peneliti mengetahui variabel yang akan diukur serta bisa mengetahui apa yang diharapkan dari responden.

Dalam menulis angket, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu:

  • Isi dan tujuan pertanyaan, jika berupa pengukuran, maka harus memiliki skala pengukuran yang jelas
  • Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden
  • Tipe dan bentuk pertanyaan
  • Pertanyaan tidak menggiring pada salah satu jawaban saja
  • Pertanyaan yang ditulisnya sebaiknya tidak terlalu panjang
  • Urutan pertanyaan dalam angket sebaiknya diurutkan dari yang umum menuju ke yang spesifik, atau dari yang mudah menuju ke yang sulit

2. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber.

Wawancara dapat digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber secara mendalam serta memiliki jumlah responden yang sedikit.

Dalam wawancara, terdapat instrumen yang bernama pedoman wawancara, yaitu uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan.

Wawancara dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

  • Wawancara terpimpin: pertanyaan diajukan sesuai dengan pertanyaan yang telah disusun
  • Wawancara bebas: tanya jawab bebas antara pewawancara dan responden, namun tetap sesuai dengan pedoman dan tujuan penelitian
  • Wawancara bebas terpimpin: perpaduan antara wawancara bebas dan terpimpin, di mana pewawancara membawa pedoman yang hanya garis besarnya saja

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam wawancara antara lain adalah:

  • Pastikan pedoman wawancara serta alat-alat pendukung seperti recorder telah benar-benar disiapkan.
  • Menepati waktu sesuai dengan janji wawancara yang disampaikan kepada responden.
  • Tanyakan hal-hal yang ringan terlebih dahulu sebagai pembuka wawancara
  • Adaptif terhadap apa yang disampaikan oleh responden
  • Mengakhiri wawancara dengan menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada responden

Baca Juga: Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja

3. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung hal yang ingin diteliti atau melalui eksperimen (percobaan).

Cara paling efektif jika ingin menggunakan metode observasi adalah dengan melengkapinya dengan blangko pengamatan dalam bentuk checklist sebagai instrumen.

Observasi banyak digunakan dalam metode penelitian kualitatif.

Beberapa jenis observasi yang dapat digunakan antara lain adalah:

  • Observasi partisipasi: melakukan pengamatan terhadap kegiatan sehari-hari manusia di mana peneliti terlibat langsung selama proses observasi.
  • Observasi tidak berstruktur: melakukan pengamatan tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan sendiri pengamatannya berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan.
  • Observasi kelompok: pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok peneliti terhadap objek penelitian.

Dalam proses observasi, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

  • Hal-hal apa yang ingin diamati
  • Bagaimana proses pencatatan pengamatan
  • Apa saja alat bantu pengamatan yang dibutuhkan
  • Bagaimana cara mengatur jarak antara pengamatan dan objek yang ingin diamati

Baca Juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

4. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah metode yang lebih mudah daripada metode-metode lain karena jika ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap.

Objek yang diamati pada metode dokumentasi bukanlah benda hidup melainkan benda mati.

Sesuai namanya, dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis.

Dokumen sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Dokumen Pribadi

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan tertulis yang dibuat oleh seseorang.

Contoh dari dokumen pribadi meliputi buku harian, surat pribadi, otobiografi, dll.

Dokumen Resmi

Dokumen resmi adalah dokumen yang dimiliki oleh suatu institusi, organisasi, atau lembaga.

Contoh dokumen resmi antara lai adalah memo, pengumuman, aturan lembaga, surat resmi, laporan rapat, dll.

Dalam melakukan dokumentasi, peneliti harus bisa memilih dokumen mana yang paling relevan serta bisa mendukung penelitian yang ia lakukan.

Itulah beberapa macam teknik pengumpulan data yang bisa digunakan ketika melakukan suatu penelitian.

Setiap teknik atau metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu, pilihlah teknik yang paling cocok dengan penelitian yang kamu lakukan.

Jika ada pertanyaan seputar teknik pengumpulan data, kamu bisa berkomentar melalui kolom komentar yang ada di bawah ini.

Sekian, semoga bermanfaat.

Referensi:

Hadi.S. 2001. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta. Andi Offset.

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.