Jelaskan karakteristik Bahan serat dari Filamen

Salam sahabat pendidikan sekaian dimanapun berada, berikut adalah uraian tentang Pengertian Serat, Jenis dan Karakteristik bahan serat yang dharapkan dapat membantu anda dalam proses belajar mengejar di instansi tempat anda mengabdi dan singkat saja adapun ulasannya adalah sebagai berikut!

Jelaskan karakteristik Bahan serat dari Filamen
 Pengertian Serat, Jenis dan Karakteristik Bahan Serat


Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan. Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. 

Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini adalah tentang bahan serat sebagai bahan baku kerajinan tekstil. Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa bahan serat alam sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM. 

Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1540 SM telah berdiri industri kapas di India.

Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat flax yang pertama digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga saat ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi.

Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.

Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.

B. Jenis dan Karakteristik Bahan Serat

Bahan serat alam berasal dari alam. limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Bahan serat alam yang dimaksud adalah bahan organic yang tidak diolah kembali melalui proses dan penambahan bahan kimiawi sehingga keasliannya tetap terjaga dan diutamakan. Bahan serat alam dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral. Dalam hal ini kita akan mempelajari dan fokus pada bahan dari tumbuhan dan hewan saja.

Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk.

Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat yaitu sebagai berikut.

Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam. Beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat. Contohnya biji dari pohon kapas dan kapuk. Meskipun begitu, saat ini kapas dan kapuk sudah jarang dipergunakan untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini disebabkan peminat kapas dan kapuk sudah mulai berkurang. Kapas lebih banyak dipergunakan orang sebagai bahan kosmetik dibanding untuk produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.

Setiap tumbuhan memiliki batang. Struktur batang yang dihasilkan tumbuhan tentunya tidak sama satu dengan lainnya. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang yang berkambium ataupun tidak berkambium. Contohnya batang pohon anggrek, melinjo/ganemon, mahkota dewa, beringin, yonkori, flax, jute, rosella, henep, rami, urena, kenaf, dan sunn.

Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat dari daunnya tidaklah banyak. Namun, banyak orang memanfaatkan serat dari daun sebagai bahan baku produk tekstil. Contohnya serat daun mendong (purun tikus), daun nanas, daun pandan berduri, daun eceng gondok, daun abaka, daun sisal, dan daun henequen.

d. Serat Berasal dari Buah

Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai bahan serat adalah kelapa. Buah kelapa memiliki sabut yang melapisi buah. Sabut tersebut telah banyak digunakan sebagai bahan serat. Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai serat hanyalah yang memiliki potonganpotongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi bahan baku.

Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan flamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.

Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya domba, alpaca, unta, cashmer, mohair, kelinci, dan vicuna. Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang. 

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri.

Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.

Demikian penjelasan singkat tentang pengertian serat dan karakteristik serat diatas semoga bermanfaat untuk anda sekalian dan sukses selalu menyertai anda. selamat belajar.

Sumber : Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( KEMENDIKBUD )

Penulis : Suci Paresti, Dewi Sri Handayani Nuswantari, Erny Yuliani, dan Indra Samsudin.

Penelaah : Caecilia Tridjata S, Rozmita Dewi, Kahfiati Kahdar, Suci Rahayu, Latif

Sahubawa, Ana, Danik Diani Asadayani, Samsul Hadi, Tutik Nuryati,

Cahyana Yuni Asmara, Wahyu Prihatini dan Djoko Adi Widodo.

Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Jenis dan Karakteristik Bahan Serat
Bahan utama serat alam yakni dari alam itu sendiri, pada umumnya limbah serat alam mudah diurai dalam tanah. Adapun yang dimaksud dengan serat Alam ialah bahan organik yang tidak di proses kembali melalui pengolahan dan penambahan bahwan Kimiawi sehingga keasliannya masih tetap terjaga dan masih Alami. Bahan serat alam dapat di kelompokkan menjadi tiga jenis, yakni serat alam yang berasal dari Tumbuhan, Hewan dan Mineral.

1.Serat dari Tumbuhan
Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tetapi tidak semua tumbuhan mempunyai kandungan yang dapat digunakan menjadi serat alam. Hal ini karena serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan.seperti, serat harus kuat, tahan lama, tidak berubah bentuk, halus, lembut dan bertekstur sesuai produk tekstil yang di inginkan. Adapun serat yang berasal dari tumbuhan dapat diklasifikasi menjadi empat sebagai berikut.

a.Serat dari Biji
Tumbuhan yang memiliki biji sangat beranekaragam, akan tetapi tidak semua biji dapat di proses sebagai bahan serat. Contoh biji yang di ambil seratnya ialah biji dari pohon kapas atau pohon Kapuk. Akan tetapi belakangan ini kapas atau kapuk sudang jarang di pakai untuk bahan baku produk tekstil. Hal ini karena peminat kapas atau kapuk sudah mulai berkurang. Pada saat ini kapas lebih banyak di pergunakan sebagai bahan Kosmetik di bandingkan sebagai produk tekstil ataupun kerajinan lainnya.

b.Serat dari Batang
bila ada biji tentu saja Tumbuhan memiliki batang, setiap batang tumbuhan memiliki struktur yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Adapun batang tumbuhan yang dapat di proses menjadi serat ialah batang pohon Melinjo, batang pohon beringin, anggrek, mahkota dewa, Flax, Yonkori, Jute, Henap, Rosella, Rami, Kenaf, Urena dan Sunn.

c.Serat dari Daun
Tumbuhan yang dapat diolah sebagai bahan serat Alami dari daunnya tidaklah begitu banyak. Akan tetapi, banyak orang yang menggunakan serat dari daun sebagai bahan baku untuk membuat produk tekstil. Sebagai contoh serat daun mendong (purun tikus), daun pandan berduri, daun abaka, daun henequen, daun nanas, daun sisal dan daun eceng gondok

d.Serat Berasal dari Buah
Tumbuhan yang memiliki buah sangatlah banyak, akan tetapi buah yang dapat di proses menjadi bahan serat Alam tidak begitu banyak.buah yang sering di manfaatkan sebagai bahan serat adalah Kelapa. Bukan Isi buahnya melainkan Kulit kelapa yang memilik serabut atau sabut yang banyak. Serabut buah kelapa sangat banyak memberikan manfaat. Pada umumnya serabut kelapa yang digunakan hanyalah yang memilki potongan – potongan yang panjang. Selanjutnya, serat serabut kelapa ini diolah kembali menjadi bahan baku.

2.Serat dari Hewan
Serat yang berasal dari hewan banyak digemari oleh orang-orang dari negara Eropa. Serat hewan memiliki tekstur yang halus dan lembut, Sifat serat hewan menghangatkan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat memanfaatkan serat ini. Adapun bagian dari hewan yang dimanfaatkan seratnya ialah bulunya. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya stapel dan filamen. Di bawah ini dijelaskan penggolongannya.

a.Serat dari Stapel
Serat Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya seperti, bulu domba, unta, alpaca, mohair, cashmer, vicuna,dan kelinci. Adapun Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

b.Serat dari Filamen
Serat Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan. Contohnya adalah serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang.

Karakteristik bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Bahan tekstil dari selulosa (kapas) memiliki beberapa karakteristik seperti, bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur, dan mudah terbakar.

Sementara serat sutra mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus, kekuatannya tinggi, tahan terhadap sinar matahari, daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, mudah terbakar, berbau seperti rambut terbakar, bekas pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, serta mudah dihancurkan. Serat wol mempunyai ciri-ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Berdasarkan karakteristik tersebut, kita dapat melakukan perawatan pada bahan serat alam lebih maksimal. Hal ini dilakukan agar kualitas bahan serat tetap terjaga dan tahan lama.